RSUD-KABUPATEN BEKASI
Pedoman Tata Kelola Tenaga Medik Fungsional
1/1/1900
2
BAB I
PENDAHULUAN
Komite Medik RSUD Kabupaten Bekasi merupakan suatu wadah profesional medik
/ dokter fungsional yang keanggotaannya berasal dari kelompok staf medik dan atau yang
mewakili. Komite Medik RSUD Kabupaten Bekasi bertugas untuk : Memberikan saran
kepada Direktur RSUD Kabupaten Bekasi berkaitan dengan pelayanan medik,
mengkoordinasikan pelayanan medik dan mengarahkan pelayanan medik sesuai Visi-Misi
Rumah Sakit, menangani hal-hal yang berkaitan dengan Etika Profesi Kedokteran,
menyusun kebijakan baku pelayanan medis yang harus dilaksanakan oleh semua KSM dan
meningkatkan mutu program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta menginisiasi kegiatan
penelitian & pengembangan. Sebagai Konsep Dasar dan Filosofi dari Komite Medik RSUD
Kabupaten Bekasi adalah Perpaduan antara ketiga komponen yang terdiri dari Etika Profesi,
Mutu Profesi dan Evidence-Based Medicine (EBM).
Selanjutnya sebagai legalisasi pengesahan Komite Medik Rumah Sakit, diatur sebagai
berikut :
C. Kerangka Sistem & Alur Kebijakan Komite Medik RSUD Kabupaten Bekasi
I. Kebijakan (Policy)
1. Visi dan Misi Komite Medik RSUD Kabupaten Bekasi terkait erat dan menjadi satu
kesatuan dengan Visi dan Misi RSUD Kabupaten Bekasi.
2. Sistem Komite Medik tentunya juga terintegrasi dan menjadi satu kesatuan dengan
Sistem RSUD Kabupaten Bekasi di bidang profesi Medis.
3. Ketetapan Komite Medik RSUD Kabupaten Bekasi merupakan pedoman bagi seluruh
SMF di lingkungan RSUD Kabupaten Bekasi dalam menjalankan Fungsi Keprofesian
di bidang Pelayanan Medik.
4. Sidang Pleno merupakan sidang tertinggi Komite Medik RSUD Kabupaten Bekasi
dalam pengambilan keputusan yang menyangkut hal Kebijakan Komite Medik &
Sistem yang berlaku di Komite Medik RSUD Kabupaten Bekasi.
a. Peserta Sidang Pleno terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota Komite Medik.
Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Komite Medik mempunyai hak bicara dan hak
suara sedangkan Sekretaris Komite Medik hanya mempunyai hak bicara.
b. Sidang Pleno dipimpin oleh Ketua Komite Medik dengan didampingi, Wakil
Ketua dan Sekretaris Komite Medik.
c. Sidang Pleno dianggap sah jika dihadiri oleh sekurang kurangnya separuh dari
Anggota Komite Medik ditambah satu. Bila korum tidak tercapai, maka secepat
cepatnya dalam 15 (lima belas) menit dan selambat lambatnya 24 (dua puluh
empat) jam, sidang dinyatakan sah tanpa memandang korum.
d. Keputusan Sidang Pleno diambil secara musyawarah dan mufakat. Dalam hal
yang tidak memungkinkan, keputusan diambil dengan pemungutan suara menurut
suara terbanyak.
e. Keputusan Sidang Etika Profesi Komite Medis diserahkan kepada Ketua Komite
Medis untuk disampaikan dalam bentuk rekomendasi sebagai bahan
pertimbangan Direksi.
f. Format Penilaian Sidang Etika Profesi Komite Medis dibuat tersendiri dan
disiapkan oleh Komite Medik.
BAB II
SUSUNAN KEANGGOTAAN
Keanggotaan Komite Medik RSUD Kabupaten Bekasi terdiri dari : Ketua Kelompok
Staf Medis (KSM) dan anggota KSM di Rumah Sakit. Susunan Keanggotaan Komite Medik
terdiri dari ;
1. Ketua merangkap anggota
2. Wakil Ketua merangkap anggota
3. Sekretaris Organisasi merangkap anggota
Ketua Sub-Komite dan Ketua Panitia Khusus adalah salah seorang anggota Komite
Medik, Sekretaris dan anggota Sub-Komite ditetapkan oleh Ketua Sub-komite / Ketua Panitia
Khusus. Berikut dibawah ini adalah Sub-Komite dan Panitia Khusus yang koordinasinya
berada dibawah Komite Medik RSUD Kabupaten Bekasi, yaitu :
Beberapa Panitia Khusus yang koordinasinya berada dibawah Komite Medik, yaitu;
BAB III
Komite Medik RSUD Kabupaten Bekasi secara organisasi berada dibawah Direktur
RSUD Kabupaten Bekasi, adapun Tugas kewenangan dan tanggung jawab dari Komite
Medik RSUD Kabupaten Bekasi adalah untuk Menjamin Pelayanan Medik yang sesuai
dengan Standar Mutu Pelayanan Profesi, Pelayanan Medik yang berdasarkan pada Evidence
Base Medicine, berpayung pada Kaidah Etika Profesi dengan pendekatan Patient Safety.
C. Tanggung Jawab
1. Ketua Komite Medik bertanggung jawab atas Pelaksanaan Tugas dan Wewenangnya
kepada Direktur Rumah Sakit.
BAB IV
TATA KERJA
A. Agenda kerja
Dalam pelaksanaan tugas Komite Medik sangat memerlukan dukungan dari Direktur
dan Staf Manajemen baik dari Jajaran Pelayanan Medik, Penunjang Medik maupun dari
semua lini dan fungsi operasional terkait di Rumah Sakit. Mengingat sangat banyaknya
tugas, wewenang dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh Komite Medik maka
diperlukan kerjasama dari seluruh jajaran dan lingkup terkait diatas. Agar dapat berfungsi
dengan baik maka selain dukungan, kerja sama yang baik, Komite Medik juga
memerlukan Agenda Kerja yang tersinkronisasi dan tertata dengan agenda kerja jajaran
diatas, hal ini untuk mengurangi terjadinya friksi dan tumpang tindihnya suatu acara atau
kegiatan Komite Medik dengan Kegiatan dari lingkup kerja lain yang dapat berakibat
mengurangi target pencapaian kegiatan. Secara administratif agenda kerja Komite Medik
adalah sebagai berikut:
Kamis KEGIATAN
Penjelasan Agenda:
1. Presentasi Kasus Sulit, Pertemuan ini dimaksud untuk membahas kasus yang
kompleks dan sulit serta perlu untuk dipelajari guna mencari upaya untuk
penanganan yang lebih baik dan lebih optimal, seperti Kasus Kejadian Tidak
Diharapkan (Adverse Event), Kasus dengan penanganan yang sulit, kasus yang
sedang menjadi masalah di masyarakat serta kasus lain yang disepakati oleh anggota
untuk dibicarakan. Juga termasuk didalamnya adalah diskusi dan pembahasan pada
kasus kematian pasien (Death Case).
2. Pertemuan atau Rapat Sub-Komite dan Panitia Khusus. Rapat atau pertemuan ini
diadakan khusus untuk mengidentifikasikan dan membahas masalah yang dihadapi
oleh Sub-Komite ataupun Panitia Khusus guna mencari solusi yang diperlukan untuk
mengatasi dan memecahkan masalah tersebut diatas.
3. Rapat Rutin semua Anggota Komite Medik: Rapat Rutin dilakukan untuk
membahas dinamika masalah umum yang muncul di RSUD Kabupaten Bekasi dan
berkaitan dengan Komite Medik, Sub-Komite, Panitia Khusus maupun KSM.
4. Journal Reading: Adalah kegiatan ilmiah yang berupa Diskusi dan Pembahasan
Journal ilmiah dalam rangka meningkatkan wawasan keilmuan dan dilakukan
secara bergilir.
5. Visite Ruangan: Kegiatan ini dilakukan dengan mengunjungi ruangan Perawatan /
UGD / OK / ICU / untuk mendapatkan secara langsung masalah yang ada diruangan
tersebut dan memerlukan upaya penanganan yang cepat dan tepat demi
terlaksananya peningkatan dan pengendalian mutu pelayanan.
B. Alur Pengelolaan Masalah
1. Masalah dari dalam / internal
MASALAH INTERNAL
Keterangan :
a. Masalah yang datang dari dalam (internal) yang memiliki kaitan dengan
pelayanan medis dapat langsung direspon oleh Komite Medik atau Direktur
Rumah Sakit.
b. Bila Direktur Rumah Sakit yang terlebih dahulu mengetahui dan merespon
masalah, maka Direktur berkoordinasi dengan Komite Medik dan selanjutnya
memberikan disposisi kepada Ketua Komite Medik untuk menyelesaikan masalah
tersebut dari sisi kewenangan Komite Medik.
c. Komite Medik mengadakan pertemuan dalam Rapat Komite Medik dengan
SubKomite / Panitia atau SMF yang terkait masalah untuk membahasnya.
d. Permasalahan yang sudah dibahas dan diberikan solusinya kemudian dibuatkan
rekomendasinya oleh Ketua Komite Medik kepada Direktur Rumah Sakit untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
MASALAH
DIREKTUR RSUD
KOMITE MEDIK
DIREKTUR
KASUS
KSM
DIREKTUR RSUD
KOMITE MEDIK
RSUD
SMF SUB KOMITE PENINGKATAN MUTU KSM
PELAYANAN
1. Kasus kematian (Death Case) / kasus sulit yang dimunculkan untuk dibahas
mempunyai kriteria sebagai berikut:
a. Pada saat datang dirawat di RS, tanda-tanda vital dan kesadaran pasien masih
dalam batas normal tetapi keadaan pasien memburuk terjadi di atas 48 jam
setelah dalam perawatan dokter tanpa diketahui penyebabnya.
b. Diagnosa saat pasien masuk sampai perawatan dokter berakhir sangat
meragukan atau belum jelas.
c. Kasus pasien yang dihadapi sangat kompleks dan memerlukan penanganan
multidisiplin.
d. Terdapat dugaan adanya masalah pada Prosedur Pelayanan Medis.
BAB V
Dalam melaksanakan tugasnya Komite Medik RSUD Kabupaten Bekasi dibantu oleh
Sub-Komite dan Panitia Khusus yang terdiri dari:
1. Sub-Komite Kredensial dan Proctoring
2. Sub-Komite Peningkatan Mutu Pelayanan-Penelitian & Pengembangan
3. Sub-Komite Etika dan Disiplin Profesi
4. Sub-Komite Farmasi, Terapi dan Alat Kesehatan
5. Sub-Komite Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Nosokomial
6. Sub-Komite Rekam Medik
7. Sub-Komite Akreditasi
Panitia Khusus yang dibentuk untuk mengatasi masalah khusus yang dibentuk untuk
mengatasi masalah khusus, adalah :
1. Panitia Audit Medik
2. Panitia Patient Safety
Susunan keanggotaan Sub Komite dan Panitia Khusus adalah sebagai berikut :
1. Ketua merangkap anggota
2. Sekretaris merangkap anggota
3. Anggota
Ketua Sub-Komite dan Panitia Khusus diangkat dengan Surat Keputusan Direktur
RSUD Kabupaten Bekasi atas usul Ketua Komite Medik dengan proses pembentukannya
sebagai berikut :
1. Komite Medik mengadakan rapat dengan agenda Pembentukan Sub-Komite atau Panitia
Khusus.
2. Ketua Sub-Komite & Panitia Khusus dipilih oleh Anggota Komite Medik dalam Rapat
tersebut.
3. Sekretaris dan anggota Sub Komite dan Panitia Khusus dipilih oleh Ketua Sub Komite
dan Panitia Khusus.
4. Selanjutnya hasil dari Rapat Komite Medik beserta Daftar Nama Ketua Sub Komite dan
Panitia Khusus yang terpilih diusulkan oleh Ketua Komite Medik kepada Direktur Rumah
Sakit untuk disahkan dan dibuatkan Surat Keputusannya.
Dalam menjalankan tugas Ketua Sub Komite dan Ketua Panitia Khusus bertanggung
jawab kepada Ketua Komite Medik. Adapun Tugas dan Wewenang Sub Komite dan Panitia
Khusus secara umum sebagai berikut :
1. Menerima tugas dari Komite Medik secara tertulis.
2. Mengidentifikasi, menganalisa dan mencari penyelesaian dari masalah sesuai dengan
bidang tugasnya.
3. Menyampaikan pendapat dan rekomendasi tentang suatu masalah kepada Ketua
Komite Medik.
4. Membuat laporan berkala mengenai hasil pelaksanaan tugas .
5. Mengusulkan kepada Komite Medik untuk mengganti, menambah atau mengurangi
anggotanya.
BAB VI
DIREKTUR RSUD
BENDAHARA I SEKRETARIS I
BENDAHARA I SEKRETARIS II
B. Uraian Tugas