Anda di halaman 1dari 7

Pagi ini Meta sangat tergesa- sedang ada urusan, tidak mengatungkan tangannya

gesa menuju kampus setelah langsung kekampus.” pada setiap orang yang lewat
menyiapkan sekotak Jawabnya dengan sopan. didepannya.
makanan yang akan
dibawanya untuk diberikan “Aku bisa antar kok sekalian. “Assalamuallaikum nek.
kepada seseorang. Memang urusannya dimana?” Bagaimana kabar nenek hari
ini? Nek, saya tadi buat nasi
“Ta, kamu sudah mau “Tidak perlu repot-repot kak. goreng dan ini masih ada
berangkat?” Tanya Dina Terimakasih kak Riko sudah untuk nenek, semoga nenek
seorang teman kosnya. bermaksud baik, hanya saja suka.” Katanya sambil
urusanku ini privasi. Maaf tersenyum.
“Iya din, sudah telat. Aku sekali kak.” Jawabnya
berangkat dulu ya. dengan nada menolak sopan. “Kok repot-repot bawakan
Assalamuallaikum.” Sambil makanan buat nenek,
tergesa-gesa membawa buku “Iya deh, kamu hati-hati di makasih ya nak. Pasti nenek
dan sekotak nasi yang telah jalan.” Nada kecewa Riko makan.”
dia siapkan. yang memang sudah sengaja
menunggu Meta agar mampu “Tidak repot kok nek.
“Hati-hati ya, berangkat ke kampus Semoga nenek suka. Saya
wa’allaikumsalam.” Teriak bersama. permisi dulu ya nek, mau
Nadin, dan Dina dari dalam kuliah. Assalamuallaikum”
kamar. Riko memang telah lama sambil mencium tangan
menyukai Meta, mungkin nenek itu.
Baru saja ketika dia keluar, di karena Meta berbeda dengan
depan pintu kos, telah ada wanita yang selama ini dia Meta mengambil langkah
seseorang laki-laki yang temui. Riko selalu berhasil panjang menuju kampus.
sedang berdiri, menunggunya membuat semua perempuan Tanpa dia sadar Riko telah
di depan. memuja dirinya. Pesona Riko memperhatikan semua
mampu meluluhkan hati tindakan Meta. Riko yang
“Assalamuallaikum Meta.” banyak wanita. Namun pada dari depan kos Meta telah
Salam Riko, sambil Meta semua itu tidak berlaku. mengikutinya dari belakang
tersenyum. Setiap hari Riko selalu semakin terpukau dengan
berusaha untuk mendekati tindakan Meta yang
“Wa’allaikumsalam. Kak Meta dengan segala alasan, dilihatnya. Riko semakin
Riko ada apa pagi seperti ini tapi setiap kali itu juga Riko tertarik kepada Meta.
sudah disini?” ditolak oleh Meta. Namun itu
bukan membuat Riko lantas Meta memang gadis yang
“Aku tadi kebetulan lewat, mundur dan pupus harapan cerdas, sopan dan budi
karena ingat kamu hari ini justru Riko semakin pengertinya luhur. Tidak
juga ada jadwal kekampus penasaran dengan Meta. salah jika banyak orang
pagi, jadi aku bermaksud menyukai Meta. Sebenarnya
mengajak kamu berangkat Dalam perjalanan Meta tidak hanya Riko yang telah
bersama. Bagaimana?” menuju kampus, dia berhenti mencoba untuk mendekati
Dengan nada malu Riko didepan pintu gerbang Meta tapi sudah beberapa
menungkapkan maksudnya kampus dan menghampiri lelaki, ada juga yang sudah
itu. seorang perempuan tua yang menyatakan kesiapannya
sedang duduk disana. dengan untuk meminang Meta.
“Maaf Kak, bukan Meta pakaian serba adanya nenek Namun tampaknya hati Meta
menolak, hanya saja Meta itu duduk sambil
memang telah memiliki kita kak.” Sambil tersenyum kalinya Meta kaget
seorang imam idaman. manis kepada Riko. mendengarkan ada seorang
pria yang mengatakan
Waktu semakin siang dan “Tapi ta, ini penting tidak perasaannya kepada Meta.
Riko telah bersiap didepan bisa jika ada orang lain.” Selama ini memang banyak
pintu untuk menunggu Meta laki-laki yang mencoba
yang keluar dari kelas. “maaf kak, bukan maksud mendekati Meta,
Meta mempersulit kak Riko mengungkapkan perasaan
“Assalamuallaikum Meta.” yang ingin mengajak Meta kepada Meta namun belum
ngobrol tapi Meta lebih takut ada laki-laki yang dengan
“Wa’allaikumsalam kak Allah marah kak. Jika beraninya mengatakan
Riko. Ada apa ya kak?” memang ada hal yang sangat perasaannya langsung
penting bisa kak Riko kedepan Meta seperti hari ini.
“Kamu mau pulang sampaikan sekarang saja
sekarang? Bagaimana kalau disini kak.” Sambil menatap “Maaf kak sebelumnya, Meta
pulang bersama aku? Kita kebawah. tidak mengerti apa maksud
makan dulu sebelum pulang? kak Riko?”
Aku ingin bicara sesuatu “Tapi ta..”
dengan kamu ta.” “Masak kamu tidak mengerti
“Silahkan kak Riko bicara ta, seperti yang kamu tahu,
“Maaf kak sebelumnya tapi disini jika tidak Meta akan sudah lama aku menyukai
ingin bicara tentang apa ya ijin pulang terlebih dahulu dan mengamati kamu
kak?” kak.” semenjak pertama kali aku
“Iya disini saja tidak apa, bertemu dengan kamu. Aku
“Aku tidak bisa bicara disini walaupun sebenaranya telah merasa ada yang
ta. Bagaimana kalau kita tempat ini tidak cocok untuk berbeda denganmu. Aku
bicara sambil duduk ditaman membicarakan hal pribadi benar-benar serius dengan
belakang saja atau dikantin seperti ini. Jadi begini ta, kamu ta.”
saja?” kamu juga pasti tahu bahwa
sudah lama aku menyukai “Maaf kak bukan Meta
“Maaf kak bukan Meta tidak kamu. sudah lama aku berniat menyakiti hati kak
menghargai ajakan kak Riko mengagumi kamu ta, begitu Riko atau Meta lancang
hanya saja Meta tidak bisa. mengagumi sampai aku tidak menolak kak Riko, hanya
Lagipula tidak enak juga kalo sadar dan tidak dapat untuk saja Meta tidak bisa kak.”
kita hanya berdua.” Katanya membedakan antara kagum
sambil tersenyum. atau rasa sayang. Aku tidak “Kenapa ta? Apa aku tidak
pernah sebelumnya pantas bersanding dengan
“Ditaman atau di kantinkan merasakan perasaan seperti kamu? Atau aku kurang
tempat umum ta, bukan cuma ini ta, rasanya sulit untuk tampan untuk kamu? Atau
kita berdua yang ada disitu. diungkapkan. Setiap malam kurang kaya ta menurut
Bagaimana kalau kita Cuma bayangan kamu yang kamu? atau apa ta?”
ngobrol dikantin saja sambil terus aku pikirkan. Bahkan
makan.” untuk mengatakan kepada “Bukan seperti itu kak, Meta
kamu saja bagaimana tidak pernah melihat
“Kantin memang tempat perasaanku begitu sulit. seseorang karena tampan atau
umum kak, tapi ketika kak Aku… Aku ingin kaya. Karena bukan kaya
Riko ingin mengajak Meta mengatakan, mau tidak jika atau tampan kak yang akan
untuk duduk bersama kamu jadi pacar ku?” membawa Meta ke surga.”
sebaiknya ajak juga satu
orang yang bisa mengawasi Seketika Meta tersentak, dia “lantas apa ta?”
hanya diam. Untuk pertama
“Meta memang tidak berniat Riko mampu menmpu Riko terus memikirkan apa
untuk pacaran kak. Karena menjamin untuk menghindari yang sudah disampaikan oleh
menurut islam sendiri semua hal yang biasa Meta kepada dirinya.
memang tidak ada yang dilakukan dalam pacaran?
namanya pacaran kak, yang Apa kak Riko bisa “Masih ada saja di jaman
ada dalam islam adalah menghindari setan ikut seperti sekarang orang yang
ta’aruf. Jika memang seorang campur dalam urusan dua begitu menjaga dirinya
laki-laki telah menyatakan orang yang terikat dalam seperti dia. Tidak salah
keseriusannya kepada hubungan yang dikatakan memang aku telah
seorang wanita maka akan dengan pacaran?” Sambil memilihnya sebagai
jauh lebih baik jika mereka tersenyum Meta mulai pelabuhan hatiku. Memang
berdua dita’aruf untuk membuka pandangan Riko. benar apa yang telah
menghindari hal yang disampaikan oleh Meta. Dia
memang tidak diinginkan, itu Riko hanya terdiam bingung. bukan seorang yang baik
juga dimaksudkan untuk untuk dijadikan pacar tapi dia
menghindarkan dari fitnah.“ “Menurut Meta dari awal lebih baik dijadikan sebagai
memang islam sudah modern seorang istri dan ibu bagi
“Hah? Ta.. Ta’aruf?” dan perkembangannya sudah anak-anakku kelak.
Nadanya bingung. begitu sempurna diatur dalam Perempuan yang baik hanya
Al-Qu’ran. Semua aturan untuk laki-laki yang baik.”
Sambil tersenyum dia sudah terterang begitu jelas
menjelaskan.”Ta’aruf itu kak. Seorang wanita begitu Semenjak hari itu Riko
jalan untuk mengenali telah dimuliakan oleh Allah, berjanji pada dirinya untuk
seorang wanita dengan begitu dijaga harkat dan berusaha menjadikan dirinya
aturan-aturan didalamnya. martabatnya dan untuk sosok yang pantas bersanding
Cara perkenalan itu menjaga itu Allah dengan Meta.
dilakukan dengan meminta menjaganya dengan jalan
bantuan seorang perantara ta’aruf ini. Lagipula tidak ada Setelah kejadian itu Riko
yaitu dari pihak wanita seorang pun yang mampu mulai berfikir untuk mencari
misalnya ayah, kakak laki- mencegah setan masuk jati dirinya dan memutuskan
laki atau adik laki-laki dari si diantara hubungan laki-laki untuk sementara waktu pergi
wanita.” dan perempuan bahkan jika mencari ketenangan.
keduanya hanya berbincang
“Tapi ta apakah untuk saling seperti ini. Siapa yang “Meta” teriakan Dina
mengenal saja harus begitu mampu menjamin bahwa memangil.
sulit? Kini jaman sudah dalam pacaran tidak akan
begitu maju ta, ini bukan lagi melakukan hal apapun yang “Ada apa din?”
jaman ketika antara laki-laki dibenci Allah? Jika memang
dan perempuan dibatasi oleh sudah berniat untuk saling “Ini ada surat titipan dari
aturan, kita bukan juga hidup mengenal secara serius dan Riko buat kamu.”
didaerah pesantren ta. Strata membina hubungan yang
antara laki-laki dan lebih matang jalannya adalah “Surat apa din?”
perempuan kini telah ta’aruf bukan pacaran, itu
seimbang. Islam sudah begitu yang Meta yakini. Sekali lagi “Tidak tau, kamu baca aja
berkembang. Pacaran secara Meta minta maaf kak.” sendiri. Tadi dia cuma titip
sehat menurutku sama saja Sambil mengambil langkah surat ini sambil pamit
seperti ta’aruf yang kamu pergi. katanya mau pergi.”
maksud itu.”
Riko hanya terpaku melihat “Terimakasih din.” Sambil
“Pacaran secara sehat itu Meta yang telah mengambil membuka surat itu.
seperti apa kak? Apakah kak langkah pergi. Semalaman
“Assalamuallaikum Meta. kamarnya sambil tertawa “Aku hanya berharap kamu
Mungkin ketika kamu menggoda Meta. bisa jaga diri din. Aku sudah
menerima surat ini aku sudah berkali-kali melarang tapi
pergi. Semester ini kuliahku “Hmm.. Ta aku pinjam hasilnya kamu justru marah
juga sudah selesai. Jujur aku kerudung donk soalnya dan mogog ngomong sama
malu ingin bertemu dengan kerudungku masih di laundri. aku. Harapanku hanya kamu
kamu, bahkan untuk bisa jaga dirimu baik-baik.”
menghubungi kamu lewat “Masuk deh. Memangnya
telpon atau sms pun aku mau kemana kamu?” “Siap Meta, aku pasti akan
merasa malu, untuk itu aku jaga diri.” Sambil mengambil
menulis surat ini. Aku pergi “Aku mau keluar sama Viky baju.
untuk sementara karena ingin nanti sore.” Katanya sambil
mencari jati diri ta, aku ingin tersenyum malu. Satu jam berlalu. Tiba-tiba
membuat diriku layak terdengar teriakan dari luar.
bersanding dengan kamu. “Viky? Kamu beberapa
Aku ingin berubah menjadi minggu ini rajin sekali din “Nadin… Vika… Ditunggu
laki-laki yang pantas dimata keluar sama dia? Hati-hati orang diluar.”
Allah untuk menjadi din, aku cuma khawatir sama
imammu. Terimakasih ta, kamu, aku tidak mau terjadi “Iya sebentar teriak mereka
kata-katamu sudah benar- sesuatu yang buruk dengan dari dalam kamar.”
benar membuka hatiku. kamu. Aku lihat Viky
Banyak hal yang harus aku dikampus tidak begitu baik Vika adalah seorang teman
perbaiki dalam diriku. Kamu sikapnya, dia sering mengoda kos juga. Dulu Vika juga
benar memang tidak wanita-wanita dikampus. begitu dekat dengan mereka
sepantasnya aku memintamu Aku harap kamu bisa jaga berempat, hanya saja semakin
untuk menjadi pacarku jika diri dan jangan sampai salah lama Vika semakin sibuk dan
memang aku mencintai memilih teman.” mulai menjauh dari mereka,
kamu. aku akan kembali ta. bahkan anak kos yang lain.
Jodoh tidak akan pernah “Iya ta, aku tahu kok tapi dia Vika terlalu sering pergi,
mampu lari jauh walaupun berjanji akan berubah ta. Dia sehingga jarang terdengar
dia dipisahkan oleh jarak dan bilang ingin serius dengan kabarnya dikos.”
waktu. Jika memang kita ku.”
berjodoh kelak kita akan “Assalamuallaikum.
bertemu diwaktu yang tepat “Apa maksud kamu dengan Berangkat dulu ya.” Teriak
ta. Semoga ketika aku serius?” Tanyanya bingung. mereka berdua secara
kembali kamu masih bersama-bersama.
menunggu aku. “Maaf ya ta, kalau aku belum
Waalaikumsalam.” cerita sebenarnya aku sudah “Wa’allaikumsalam. Hati-
pacaran dengan dia satu hati din, vit.” Jawab salam
“Amin. Semoga kamu bisa minggu ini. Aku tidak bilang dari Meta dan Vita yang
menjadi lebih baik kak. Aku sama kamu karena aku takut sedang didalam kamar.
selalu berdoa untuk kamu bakal marah. Maaf
kebaikkan mu.” Doanya sekali ta, tapi aku janji tidak Baru saja nadin dan vita
dalam hati sambil tersenyum akan melakukan hal apapun keluar dari pintu kos,
lega mendengar kabar baik yang memang tidak terdengar suara langkah kaki
itu. seharusnya dilakukan. Janji! yang begitu cepat dari luar
Kamu jangan khawatir, aku kamar. Tiba-tiba datang Dina
“Kenapa kamu ta, senyum- akan baik-baik saja.” Katanya dengan heboh masuk
senyum sendiri?” Tiba-tiba sambil meyakinkan. kedalam kamar.
Nadin muncul di jendela
“Kalian tahu tidak Vita tadi Waktu menunjukkan semakin “Nadin? Nad, kenapa kamu
pagi habis dimarahin ibu kos larut malam namun Nadin nangis disini? Kami itu
soalnya semalem dia habis belum juga pulang. khawatir sama kamu.”
pulang malem lagi. Kemarin
itu aku lihat dia berangkat “Vit, sudah malam kok Nadin “Ayo kita pulang sekarang
sama cowok yang sering belum pulang ya?” Tanya saja, nanti dikos baru
jemput dia itu. Baru tadi pagi Meta. dijelaskan.”
dimarahin ibu, sekarang
sudah keluar lagi. Itu anak “Iya sih, coba aku telfon Sampai dikos mereka
hampir setiap hari keluar dulu, kamu sms dia ya!” menenagkan Nadin yang
sama cowok itu. Pacaran Sambil mereka berdua sibuk terus menangis.
mulu.” dengan handphonenya untuk
menghubungi Nadin. “Ini nad minum dulu. Jangan
“Hei dilarang hibah, siapa nangis terus, coba ngomong
tahu dia pulang malam “Nomernya tidak aktif ta.” ada apa?” Sambil
karena memang ada urusan Kata Vita sambil khawatir. memberikan segelas air putih
yang sangat penting dan laki- kepada Nadin.
laki yang sering menjemput “Iya. Dina mana? Apa kita
itu temannya atau keluar cari Nadin ya? Aku “Ta, kamu benar Viky itu
saudaranya.” Sahut Meta. takut ada apa-apa sama dia.” cowok kurang ajar ta.”
Sambil terus menangis.
“ Nggak tahu ini orang kok “Kenapa cari aku?”
ngosip mulu kerjaannya.” “Ada apa nad? Coba cerita
“Nadin belum pulang. pelan-pelan jangan nangis,
“Ya maaf, tapi kan bukan Bagaimana kalau kita keluar tenang.”
gosip itu fakta kali.” cari Nadin?”
“Dia ta, dia tadi berlaku
“Sudah-sudah daripada kita “Ya sudah ayo, kalian siap- kurang ajar sama aku. Dia
nambah dosa, bagaimana siap, biar aku minta kunci mau berbuat macam-macam
kalau kita sekarang cari sama ijin ke ibu.” sama aku.” Sambil semakin
makan. Soalnya tugasku menangis tersedak-sedak.
masih numpuk banget, jadi Mereka bertiga berkeliling
semakin cepat makan, mencari Nadin. Hampir satu “Tapi kamu tidak apa kan?
semakin cepat aku jam mereka mencari Nadin Kurang ajar sekali itu orang.
menyelesaikan tugas-tugasku namun belum juga ketemu. Awas aja, kita buat
ini.” Kata Vita dengan berdiri perhitungan besok sama dia!”
mengajak mereka makan. “Vit, vit berhenti, itu Nadin Nada marah Vita.
bukan sih?”
“Ayo deh.” Sahut Meta. “Sudah, tenang. Vita juga,
“Mana ta? Itu, coba kita tidak perlu kita turun
Mereka berangkat untuk berhenti.” Sambil berhenti. tangan. Yang penting Nadin
mencari makan. Beberapa Kemudian Meta dan Dina baik-baik saja sekarang. Ini
menit kemudian mereka segera berjalan menuju ke jadi pelajaran buat kamu,
pulang dengan membawa arah seorang wanita sedang buat kita semua untuk lebih
beberapa bungkus makanan duduk sambil menangis. hati-hati. Allah kali ini masih
dan snack untuk menemani Karena merasa yakin bahwa sayang sama kamu nad.
mereka mengerjakan tugas. itu Nadin, mereka bertiga Jangan buat Allah kecewa
Mereka memang sudah biasa berlari menuju ke arah wanita lagi dengan sikap kamu!
makan dan mengerjakan itu duduk. Sekarang lebih baik kamu
tugas bersama di salah satu sholat, kemudian istirahat.
kamar.
Sudah tidak apa, tenangkan Terimakasih untuk selalu “Assalamuallaikum Meta.”
dirimu.” mengingatkan aku. Maaf Salam dari seorang laki-laki
untuk semua sikapku selama yang tiba-tiba berdiri didepan
Pagi menjelang dengan ini.” kos Meta”
matahari bersinar terang
menyilaukan. Tiba-tiba Dina “Akhirnya kamu “Wa’allaikumsalam. Kak
berteriak keras dari luar. mengertikan? Itu sebabnya Riko?” Dengan wajah kaget
Allah melarang pacaran dan melihat Riko didepan kos.
“Meta, Nadin, Vita, bangun memberikan jalan ta’aruf
sekarng cepat! cepat!” untuk saling mengenal antara “Iya ta, aku Riko.” Jawabnya
Pangilnya sambil mengetuk pria dan wanita. Betapa Allah sambil tersenyum.
pintu setiap kamar keras. menyayangi kita dan
memuliakan kita sebagai “Kamu mau ke kampus? Mau
“Ada apa sih?” Jawab Vita, wanita untuk dijaga. Mau aku antar naik motor?”
Nadin dan Meta sambil seperti apapun dikatakan Tanyanya sambil tersenyum.
membuka pintu, berjalan pacaran sehat dan laki-laki
menuju kamar Dina dengan yang dekat itu baik, tidak “Meta bisa jalan saja kak.”
sempoyongan. akan ada seorang pun yang
mampu menjamin bahwa “Wanita ini masih sama,
“Bangun! Vika.. Vika tidak akan ada setan yang masih begitu menjaga
hamil!” Seketika Vita, Meta ikut campur. Lagipula jika martabatnya dan begitu takut
dan Nadin yang masih memang laki-laki itu jika Allah marah kepadanya.
terlihat mengantuk tersentak mempunyai itikat baik Betapa dia wanita yang
kaget. Rasa kantuk serasa kepada seorang wanita maka istimewa. Berarti aku
hilang. laki-laki itu akan memuliakan memang tidak salah
wanita dengan menjaga menempatkan hatiku untuk
“Astafirullah. Kamu dapat hubungannya lewat ta’aruf mencintainya. Ya Allah jika
kabar seperti itu darimana? bukan malah mengajak memang dia diperkenankan
Gosip itu!” Sahut Meta. pacaran. Ini menjadi sebagai makmum yang
pelajaran untuk kita semua. menata keluarga ku kelak
“Gosip apa? Ibu tadi pagi Kalian mengertikan sekarang maka lancarkanlah jalanku
nemuin testpek di kamar maksudku? Bukan aku tidak untuk menuju hatinya tanpa
mandi. Setelah ditanya senang jika kalian senang tapi mengurangi sedikit pun porsi
ternyata punya Vika. Dia aku hanya menjaga kalian. untukmu kepadaku. Jika dia
nangis-nangis tadi waktu Bukan juga aku yang sok memang tulang rusuk yang
ditanya ibu.” melarang kalian, itu semua diciptakan dari bagian
adalah cara Allah untuk tubuhku maka jagalah dia,
“Terus dia bagaimana menjaga kita sebagai wanita.” hatinya dan pandangannya ya
sekarang? Dia dimana?” Allah, selama memang waktu
Tanya Vita. Satu tahun berlalu setelah belum tepat untukku menjadi
Riko pergi. semenjak hari itu imamnya. Begitu pula
“Dia tadi dipangil abah.” banyak hal tidak sama lagi kepadaku. Dan jika memang
Sambil mereka tercengang dari Meta, banyak hal saat ini takdir telah
serasa tidak percaya. berubah dan mulai dipahami. menempatkan waktu yang
Seperti halnya hati Meta, tepat antara diriku dan dia
Tiba-tiba Nadin memeluk yang tidak dengan mudah biarkan kami menjadi satu
Meta, Vita dan Dina. bisa dimengerti dan dalam sebuah ikatan yang
dipahami. Meta terus halal. Sehingga mudah kan
“Aku benar-benar bersyukur menunggu Riko kembali jalan kami berdua dalam
ada kalian. Untung saja aku seperti yang Riko telah mencapai kebaikan. Amin.”
tidak sampai seperti itu. minta. Doanya dalam hati.
“Aku kembali ta, menepati untuk hatinya saling dari pasangan yang mampu
semua janjiku ke kamu.” menyatu, pandangannya melengkapi dalam sebuah
saling menjaga dan cerita yang indah untuk di
“Alhamdulillah.” diucapkan diciptakan untuk saling bawa menuju surga. Cinta
dari dalam hati Meta. melengkapi satu sama lain. tidak pernah diciptakan
Saling memiliki ikatan jodoh, sempurna, tapi cinta selalu
Meta benar-benar terlihat bertemu dalam suatu ikatan ditakdirkan untuk menjadi
senang melihat Riko telah halal yang dikatakan sempurna. Bukan cinta yang
benar-benar berubah. dari pernikahan. Dijadikan memberi alasan tapi alasan
awal hati Meta telah memilih makmum lah Meta bagi Riko. yang memberikan cinta.
Riko sebagaimana hati Riko Cinta yang indah dengan Bukan masalah ketika kita
memilih Meta. Kini takdir sebuah penantian berbuah bertahan untuk sebuah cinta,
benar-benar menunjukkan manis diakhir kisahnya. Pada tapi bukan hanya cinta
waktunya yang tepat. Satu akhirnya Riko dan Meta kepada sesama manusia yang
tahun penantian yang bukan memperkuat hubungan lebih diutamakan. Cinta
panjang dan bukan pula mereka dengan ta’aruf yang bukan hanya sekedar mencari
sebuah penantian singkat. menjaga hubungan tanpa rasa, atau kebahagiaan sesaat,
dipengaruhi setan dan tapi cinta harus memberikan
“Aku tahu ta. Ta, aku kesini memuliakan seorang wanita. kebahagiaan sempurna
hanya ingin bilang bahwa aku Ta’aruf ini berjalan 3 bulan sampai mencapai surga.
telah menemui ayahmu dan akhirnya mereka Tidak pernah salah ketika
bersama orang tuaku. Aku menikah setelah Riko kita mencintai sesama
telah menepati janjiku.” memegang toga. Ta’aruf manusia, lawan jenis kita,
Katanya sambil tersenyum. tersenyum pada karena itu adalah fitrah dalam
penantiannya. Bukan nafsu diri setiap manusia, yang
Meta pun membalas senyum yang berbicara pada cinta salah adalah ketika kita
manis itu dengan sebuah yang nyata tapi ikhlas dan mencintai manusia melebihi
tatapan malu dan bahagia. tawakallah yang membawa kita mencintai sang pencipta
Meta adalah bagian takdir cinta pada surga. kita dan membiarkan Allah
yang telah digariskan kepada cemburu karenanya.
Riko untuk menjadikan Cinta sempurna bukan dari
hidupnya berkah dan pasangan yang sempurna,
sempurna. Mereka diciptakan tapi cinta sempurna datang

Anda mungkin juga menyukai