Makalah Magnet
Makalah Magnet
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya
membahas mengenai Teori Magnet
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Penulis
DAFTAR IS I
m1 . m2
F
0
.
4 R2
F = gaya tarik menarik/gaya tolak menolak dalam newton.
R = jarak dalam meter.
m1 dan m2 kuat kutub magnet dalam Ampere-meter.
0 = permeabilitas hampa.
4
Nilai = 107 Weber/A.m
0
Bila rapat garis-garis gaya dalam medan yang serba sama B, maka banyaknya
garis-garis gaya ( ) yang menembus bidang seluar A m2 dan mengapit sudut
dengan kuat medan adalah = B.A Sin
2.6 Diamagnetik Dan Para Magnetik.
Benda magnetik : bila ditempatkan dalam medan magnet yang tidak homogen,
ujung-ujung benda itu mengalami gaya tolak sehingga benda akan mengambil posisi
yang tegak lurus pada kuat medan. Benda-benda yang demikian mempunyai nilai
permeabilitas relatif lebih kecil dari satu. Contoh : Bismuth, tembaga, emas, antimon,
kaca flinta.
Benda paramagnetik : bila ditempatkan dalam medan magnet yang tidak
homogen, akan mengambil posisi sejajar dengan arah kuat medan. Benda-benda yang
demikian mempunyai permeabilitas relatif lebih besar dari pada satu. Contoh :
Aluminium, platina, oksigen, sulfat tembaga dan banyak lagi garam-garam logam
adalah zat paramagnetik.
Benda feromagnetik : Benda-benda yang mempunyai effek magnet yang
sangat besar, sangat kuat ditarik oleh magnet dan mempunyai permeabilitas relatif
sampai beberapa ribu. Contoh : Besi, baja, nikel, cobalt dan campuran logam tertentu
( almico )
2.7 Medan magnet di sekitar arus listrik .
Percobaan OERSTED
Di atas jarum kompas yang seimbang dibentangkan seutas kawat, sehingga
kawat itu sejajar dengan jarum kompas. jika kedalam kaewat dialiri arus listrik,
ternyata jarum kompas berkisar dari keseimbangannya.
k=
0
= 10-7
Weber
4 A. m
Vektor B tegak lurus pada l dan r, arahnya dapat ditentukan denagan tangan kanan.
Jika l sangat kecil, dapat diganti dengan dl.
dB =
0
I . sin
4 r2
2.9 Induksi Magneti k
Besar induksi magnetik di titik A yang jaraknya a dari kawat sebanding dengan kuat
arus dalam kawat dan berbanding terbalik dengan jarak titik ke kawat.
B=
0
.
I
2 .a
B dalam W/m2, I dalam Ampere, a dalam meter
B B I
Kuat medan dititik H = = =
r . 2 . a
0
r udara = 1
i
Jika kawat tidak panjang maka harus digunakan Rumus : B 0
(cos 1 cos 2 )
4 a
Induksi Induksi magnetik di pusat arus lingkaran.
B=
0
.
a. I . N
. sin 1 atau B=
0
.
a2 . I. N
2 r2 2 r3
B=
0
.
I. N
2 a
B dalam W/m2, I dalam ampere, N jumlah lilitan, a jari-jari lilitan dalam meter. Arah
medan magnetik dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan.
Solenoide
Solenoide adalah gulungan kawat yang di gulung seperti spiral. Bila kedalam
solenoid di alirkan arus listrik, di dalam selenoide terjadi medan magnet.
Gambar 2.6 Solenoide
Besar induksi magnetik dalam solenoide.
B n I
B 0
n I . 2
2 0
B 0
n I .1 B 0
n I
2 2
Toroida
Sebuah solenoide yanfg dilengkungkan sehingga sumbunya membentuk lingkaran di
sebut Toroida.
Bila keliling sumbu toroida 1 dan lilitannya berdekatan, maka induksi magnetik pada
sumbu toroida.
B n I
N
n dapat diganti dengan
2 R
N banyaknya lilitan dan R jari-jari toroida.
2.10 GAYA LORENTZ
Pada percobaan oersted telah dibuktikan pengaruh arus listrik terhadap kutub
magnet, bagaimana pengaruh kutub magnet terhadap arus listrik akan dibuktikan dari
percobaan berikut : Seutas kawat PQ ditempatkan diantara kutub-kutub magnet ladam
kedalam kawat dialirkan arus listrik ternyata kawat melengkung kekiri.
Gejala ini menunjukkan bahwa medan magnet mengerjakan gaya pada arus
listrik, disebut Gaya Lorentz. Vektor gaya Lorentz tegak lurus pada I dan B. Arah
gaya Lorentz dapat ditentukan dengan tangan kanan. Bila arah melingkar jari-jari
tangan kanan sesuai dengan putaran dari I ke B, maka arah ibu jari menyatakan arah
gaya Lorents.
F = gaya Lorentz.
B = induksi magnetik medan magnet.
I = kuat arus.
= panjang kawat dalam medan magnet.
Bila jarak kawat P dan Q adalah a, maka besar induksi magnetik arus P pada jarak a :
IP
B 0
2 a
Besar gaya Lorentz pada arus dalam kawat Q
F B. I Q . Q
0 IP
IQ
2 a
F
0
I P IQ
2 a
F tiap satuan panjang dalam N/m., Ip dan IQ dalam Ampere dan a dalam meter.
Bila kuat arus dikedua kawat sama besarnya, maka :
I2 0 2 I 2 I2
F 0
2.10 7
2 a 4 a a
Untuk I = 1 Ampere dan a = 1 m maka F = 2.10-7 N/m
Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Listrik .
Pertambahan energi kinetik.
Partikel A yang massanya m dan muatannya q berada dalam medan listrik serba
sama, kuat medannya E arah vektor E kekanan. Pada partikel bekerja gaya sebasar F
q. E
= qE, oleh sebab itu partikel memperoleh percepatan : a
m
Usaha yang dilakukan gaya medan listrik setelah partikel berpindah d adalah :
W = F . d = q . E .d
Usaha yang dilakukan gaya sama dengan perubahan energi kinetik
Ek = q . E .d
mv2 21 mv1 q. E. d
1 2 2
2
v v X vY
2 2
q. E
v Y a. t .
m vX
Pada arus listrik yang berada dalam medan magnet bekerja gaya Lorentz.
F=B.I. sin
Arus listrik adalah gerakan partikel-partikel yang kecepatannya tertentu, oleh sebab
itu rumus di atas dapat diubah menjadi :
q
F=B. . v . t sin
t
F = B . q . v sin
induksi magnetik medan magnet, sudut yang diapit vektor v dan B. Lintasan
partikel bermuatan dalam medan magnet.
Gambar 2.8 Vektor pada magnet
Tanda x menyatakan titik tembus garis-garis gaya kemagnetan yang arah induksi
magnetiknya ( B ) meninggalkan kita. Pada partikel yang kecepatannya v, bekerja
gaya Lorentz.
F = B . q . v sin 900
F=B.q.v
Vektor F selalu tegak lurus pada v, akibatnya partikel bergerak didalam medan
magnet dengan lintasan bentuk lingkaran
Gaya centripetalnya yang mengendalikan gerak ini adalah gaya Lorentz.
Fc = F Lorentz
m v2 =B.q.v
R
R= m v
B q
Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan kadah tangan kanan bila tangan kanan di
buka : Ibu jari menunjukkan ( v ), keempat jari menunjukkan ( B ) dan arah telapak
tangan menunjukkan ( F )
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada makalah ini adalah
1. Medan magnet adalah daerah atau wilayah yang jika sebuah benda bermuatan
listrik berada atau bergerak di daerah itu maka benda tersebut akan
mendapatkan gaya magnetik.
2. Arah kuat medan magnetik disekitar arus listrik bergantung pada arah arus
listrik dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan.
3. Arah gaya magnetik dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan
4. Besarnya GGL induksi (E) bergantung pada cepatnya perubahan fluks
magnetic
DAFTAR PUSTAKA
Giancolli, Dauglas C.2001.Fisika Edisi v jilid II. Jakarta: Erlangga
Halliday dan Resnick dkk.1997. Fisika jilid 2 Edisi 3. Jakarta : Erlangga
http//.www.google.sifat kemagnetan bahan.co.id
Zaelani, Ahmad. 2006. Fisika Until SMA/MA.Bandung: CV.YRAMAWIDYA
1. Perhatikan gambar!
2. Sebuah kawat lurus dialiri arus listrik 5 A seperti gambar (µ0 = 4π . 10-
7Wb/A.m)
B / Bq = 3
Bq = 1/3 B
4. Perhatikan gambar kawat yang dialiri arus berikut.
6. Suatu selenoida panjang 2 meter dengan 800 lilitan dan jari-jari 2 cm. Jika
selenoida itu dialiri arus sebesar 0,5 A, tentukan induksi magnetik di ujung
selenoida? .. ( µ0 = 4π . 10-7 Wb/A.m)
Pembahasan
Induksi magnetik diujung selenoida:
i2 = 2 A
8. Dua kawat sejajar yang berjarak 1 m satu sama lain dialiri arus listrik masing-
masing 1 A dengan arah yang sama. Diantara kedua kawat akan terjadi...
Pembahasan