Anda di halaman 1dari 8

KARYA ILMIAH

Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan


Kecambah
Diajukan untuk memenuhi tugas bahasa indonesia

KD 4.14 & 4.15

Disusun oleh: Alinia Nala Putri


XI MIA 1

SMAN 7 KAB. TANGERANG


TAHUN AJARAN 2017/2018
BAB 1

Latar Belakang : Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup.
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan seiring. Pertumbuhan adalah proses pertambahan
volume yang irreversible (tidak dapat dibalik) karena adanya pembelahan mitosis dan pembesaran
sel. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif. Perkembangan adalah terspesialisasinya sel sel
menuju ke struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran,
tetapi dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan. Pertumbuhan pada kecambah
tergantung pada kelembaban tanahnya. Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di
dalam biji menjadi tanaman baru. Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai.
Proses perkecambahan ini memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang memadai, persediaan
oksigen yang cukup, kelembapan, dan cahaya. Struktur biji yang berbeda antara tumbuhan
monokotil dan dikotil akan menghasilkan struktur kecambah yang berbeda pula. Pengaruh
kelembaban udara berbeda beda pada setiap tumbuhan. Tanah dan udara yang lembap
berpengaruh baik bagi pertumbuhan kecambah. Kondisi lembap menyebabkan banyak air yang
diserap kecambah dan lebih sedikit diuapkan. Kondisi tersebut mendukung aktifitas pemanjangan
sel-sel dan kecepatan pertumbuhan pada kecambah.

Rumusan Masalah : a. Bagaimana kelembaban tanah mempengaruhi kecepatan


pertumbuhan kecambah? b. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan perbedaan kelembaban tanah
dapat mempengaruhi cepat lambatnya pertumbuhan kecambah?

Tujuan Penelitian : 1. Mengidentifikasi perbedaan kelembaban tanah terhadap


pertumbuhan kecambah. 2. Mengetahui bagaimana kelembaban tanah dapat mempengaruhi
kecepatan pertumbuhan kecambah. 3. Mengetahui faktor-faktor apakah yang menyebabkan
perbedaan kelembaban tanah dapat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan kecambah.

Manfaat Penelitian : a. Menambah pengetahuan bagi siswa tentang pertumbuhan


kecambah. b. Memberikan kontribusi bagi masyarakat.

Batasan Masalah : Penelitian dilakukan selama 6 hari. Mulai tanggal 10 September 2013
sampai tanggal 15 September 2013.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

1.) Kajian Teori

Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta
jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Tumbuhan yang
masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang
terdapat di dalam biji, dinamakan kecambah (plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan
berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan
dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan
dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi.
Imbibisi terjadi karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air
yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan
juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan
pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada
endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang
tumbuh. Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan.
Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar
(radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga (kaulikulus). Faktor-faktor yang
mempengaruhi:

Faktor Dalam ( Internal ) Adapun faktor internal yang mempengaruhi proses pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan di bagi menjadi dua yaitu faktor intraseluler dan faktor
interseluler. - Faktor intraseluler Merupakan faktor yang berasal dari dalam sel, contohnya pada
gen. - Factor interseluler Faktor interseluler berupa hormon. Hormon pada tumbuhan disebut
fithohormon. Macam fithohormone antaralain: Auksin, Giberelin, Sitokinin, Gas Etilen, Asam
absisat, Asam traumalin, Kalin.

Faktor luar ( Eksternal ) Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup berasal dari faktor lingkungan. Antara lain sebagai berikut:

a. Nutrisi, nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation, sebagian
lagi diambil dari udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut
unsur makro meliputi C, H, N, O, P, K, S, Ca, Fe, dan Mg. Adapun unsur-unsur yang
dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur micro, meliputi B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl.
Kekurangan salah satu unsur-unsur tersebut akan mengakibatkan defisiensi yang dapat
menghambat pertumbuhan.
b. Air, Air merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat
dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air
merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi
kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan kematian.
c. Cahaya, cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan
cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak
hormon auksin yang terdapat pada ujung batang. Bila kamu menyimpan kecambah di
tempat gelap selama beberapa hari, kecambah itu akan tumbuh lebih cepat (lebih tinggi)
dari seharusnya, namun tampak lemah dan pucat/kekuning-kuningan karena kekurangan
klorofil
d. Suhu Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh
manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Pada suhu optimum, semua makhluk hidup dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik. Hewan dan manusia memiliki kemampuan untuk
bertahan hidup dalam kisaran suhu lingkungan tertentu. Tumbuhan menunjukkan pengaruh
yang lebih nyata terhadap suhu.
e. Kelembaban Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah.
Tanah yang lembab berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang
lembab banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi
ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk
mempertahankan stabilitas bentuk sel. B. Hipotesis Kelembaban tanah akan mempengaruhi
pertumbuhan kacang hijau, semakin tinggi kelembaban tanahnya maka pertumbuhan juga
semakin cepat.
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

A. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Variable bebas : kelembaban tanah Operasional variabel : kelembaban tanah dibedakan dengan
perbedaan penyiraman kacang hijau.

Variabel terikat : tinggi batang kacang hijau Operasional variabel : kecepatan perkecambahan biji
kacang hijau dalam jam, dengan interval pengamatan tiap 24 jam.

B. Rancangan Penelitian

Gelas A : perlakuan dengan kelembaban tanah yang tinggi dan banyaknya air dalam penyiraman.

Gelas B : perlakuan dengan kelembaban tanah yang rendah dan banyaknya air dalam
penyiraman.

C. Sasaran Penelitian Populasi: Biji Kacang Hijau (Phaseolus radiatus). Sampel: 4x2 biji kacang hijau.

D. Instrumen Penelitian ALAT DAN BAHAN - Tanah - Air - Biji kacang hijau - Wadah – Penggaris.

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

CARA KERJA:

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Menyiapkan wadah A dan wadah B.

3. Memasukkan tanah dengan kelembaban tinggi ke wadah A dan tanah dengan kelembaban
rendah ke wadah B.

4. Memasukkan 4 biji kacang hijau ke dalam masing-masing wadah.

5. Meletakkan kedua wadah tersebut ditempat yang sama, dengan intensitas cahaya yang sama
pula.

6. Menyiram dengan takaran air yang berbeda.

7. Mengamati perubahan yang terjadi setiap harinya.

8. Mencatat hasil pengamatan pada tabel data pengamatan.

F. Jadwal Penelitian No. Nama kegiatan Minggu 1 1234567 Minggu 2 1234567 Minggu 3 1234567
Minggu 4 1234567 1 Menyusun proposal xxx xx 2 Menyiapkan alat dan bahan x 3 Melakukan
penelitian xxxxx x 4 Analisis data xx 5 Menulis laporan penelitian xxxx.
BAB 4

DATA DAN PEMBAHASAN

A. DATA PENGAMATAN Hari, tanggal pelaksanaan praktikum : Selasa, 10 September 2013.


Wadah A ( Kelembaban Tinggi ) No. Tanggal Biji Kacang Hijau Rata- Rata Keterangan I II III IV
1. 11-09- 2013 1,7 cm 1,5 cm 1,3 cm 1 cm 1,4 cm Tumbuh akar 2. 12-09- 2013 1 cm 0,8 cm
0,6 cm 0,5 cm 0,7 cm Kotiledon terangkat & tumbuh batang 3. 13-09- 2013 7,3 cm 7 cm 6,8
cm 6,5 cm 6,9 cm Tumbuh batang & daun 4. 14-09- 2013 15,2 cm 15 cm 14,8 cm 14 cm 14,8
cm Daun mulai membuka 5. 15-09- 2013 19,6 cm 19,5 cm 19 cm 18 cm 19 cm Daun melebar
Wadah B ( Kelembaban Rendah ) No. Tanggal Biji Kacang Hijau Rata- Rata Keterangan I II III
IV 1. 11-09- 2013 1 cm 0,8 cm 0,7 cm 0,5 cm 0,7 cm Tumbuh akar 2. 12-09- 2013 0,7 cm 0,5
cm 0,5 cm 0,4 cm 0,5 cm Kotiledon terangkat & tumbuh batang 3. 13-09- 2013 2 cm 1,8 cm
1,7 cm 1,5 cm 1,7 cm Tumbuh batang & sedikit daun 4. 14-09- 2013 10,5 cm 10 cm 9,8 cm 9
cm 9,8 cm Daun masih melipat 5. 15-09- 2013 15,5 cm 14 cm 14 cm 13,5 cm 14 cm Daun
melebar
B. UJI KELEMBABAN: Kelembaban mempengaruhi pertumbuhan kecambah, semakin tinggi
kelembaban tanahnya, maka semakin cepat pertumbuhannya. Namun apabila kelembaban
tanahnya rendah, pertumbuhannya akan lambat. C. PEMBAHASAN Dari hasil pengamatan di
atas dapat kita lihat perbedaan dari kecambah yang diletakkan pada media tanah dengan
kelembaban tinggi dan kecambah yang diletakkan pada media tanah dengan kelembaban
rendah. Pada hari pertama pertumbuhan kecambah dengan kelembaban tinggi sangat cepat,
terlihat dari mulai tumbuhnya akar kecambah dengan panjang rata-rata 1,4 cm. Sedangkan
kecambah pada kelembaban rendah, panjang akarnya rata-rata 0,7 cm. Pada hari kedua
mulai tumbuhnya batang kecambah disertai dengan terangkatnya kotiledon dengan tinggi
batang kecambah rata-rata 0,7 cm. Sedangkan kecambah pada kelembaban rendah, rata-
rata tinggi batang 0,5 cm. Pada hari ketiga biji kacang hijau dengan ukuran tinggi batang
kecambah pada kelembaban tinggi rata-rata mencapai 6,9 cm dan sudah mulai muncul
daun. Sedangkan tinggi batang kecambah pada kelembaban rendah rata-rata mencapai 1,7
cm dan juga muncul sedikit daun. Pada hari keempat biji kacang hijau dengan ukuran tinggi
batang kecambah pada kelembaban tinggi mencapai rata-rata 14,8 cm dan daun mulai
melebar. Sedangkan tinggi batang kecambah pada kelembaban rendah mencapai 9,8 cm dan
daun masih menguncup. Pada hari kelima biji kacang hijau dengan ukuran tinggi batang
kecambah pada kelembaban tinggi mencapai rata-rata 19 cm dan daun melebar. Sedangkan
tinggi batang kecambah pada kelembaban rendah mencapai 14 cm dan daun mulai melebar.
Kecepatan pertumbuhan pada kecambah, dipengaruhi oleh lama perendaman biji kacang
hijau. Kacang hijau yang kami gunakan telah di rendam selama ± 1 jam. Sehingga
pertumbuhan menjadi lebih cepat daripada biji yang tidak direndam sebelumnya. Biji kacang
hijau dengan kadar air yang tinggi, lebih cepat pertumbuhannya karena biji mulai terjadi
imbibisi atau penyerapan air hingga ukurannya bertambah dan menjadi lunak. Saat air
masuk kedalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga mempercepat perkecambahan. Biji
kacang hijau dengan kadar air yang rendah, lambat pertumbuhannya karena air yang
terserap dalam biji sedikit,sehingga biji tidak terlalu lunak. Hal ini menyebabkan enzim-
enzim tidak segera aktif dan meperlambat proses perkecambahan.
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN: Dari pengamatan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa kelembaban
tanah dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, contohnya
pada kacang hijau dalam proses perkecambahan. Tanah yang lembab berpengaruh baik
terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh
tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap
pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.
B. SARAN:

1) Sebelum biji kacang hijau direndam, pilihlah biji kacang hijau yang baik dan dengan ukuran
yang sama. Jika ukuran sampel yang pertama besar maka sampel yang lain menyesuaikan
dengan menggunakan biji kacang hijau yang ukurannya besar.

2) Saat memberi media tanah, pastikan tanah pada saat itu tidak terlalu banyak air juga tidak
terlalu kering. Jika tanah terlalu banyak air, biji kacang hijau akan membusuk karena banyak
air yang diserap dan jika tanah terlalu kering maka biji kacang hijau sulit untuk tumbuh atau
mungkin tidak tumbuh karena kekurangan air.

3) Jangan terlalu dekat menanam biji kacang hijau, karena pertumbuhan biji kacang hijau
dapat terhambat karena terlalu dekat dalam menanam biji kacang hijau tersebut.

4) Agar pertumbuhan biji kacang hijau cepat saat perkecambahan usahakan perendaman
biji lebih lama.

5) Selalu memantau pertumbuhan biji kacang hijau setiap harinya.


BAB 6

DAFTAR PUSTAKA

http://sekolahdi.blogspot.com/2011/05/factor-luar-eksternal-yangmempengaruhi.html
Kusumawati,Rohana. 2012. PR Biologi. Klaten: Intan Pariwara. ------------. 2013. Biologi SMA/MA
KelasXII. Surakarta: Grahadi. http://oriwokis20.blogspot.com/2012/07/pengaruh-kelembaban-
terhadap.html.

Anda mungkin juga menyukai