Latar Belakang : Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup.
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan seiring. Pertumbuhan adalah proses pertambahan
volume yang irreversible (tidak dapat dibalik) karena adanya pembelahan mitosis dan pembesaran
sel. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif. Perkembangan adalah terspesialisasinya sel sel
menuju ke struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran,
tetapi dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan. Pertumbuhan pada kecambah
tergantung pada kelembaban tanahnya. Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di
dalam biji menjadi tanaman baru. Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai.
Proses perkecambahan ini memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang memadai, persediaan
oksigen yang cukup, kelembapan, dan cahaya. Struktur biji yang berbeda antara tumbuhan
monokotil dan dikotil akan menghasilkan struktur kecambah yang berbeda pula. Pengaruh
kelembaban udara berbeda beda pada setiap tumbuhan. Tanah dan udara yang lembap
berpengaruh baik bagi pertumbuhan kecambah. Kondisi lembap menyebabkan banyak air yang
diserap kecambah dan lebih sedikit diuapkan. Kondisi tersebut mendukung aktifitas pemanjangan
sel-sel dan kecepatan pertumbuhan pada kecambah.
Batasan Masalah : Penelitian dilakukan selama 6 hari. Mulai tanggal 10 September 2013
sampai tanggal 15 September 2013.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta
jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Tumbuhan yang
masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang
terdapat di dalam biji, dinamakan kecambah (plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan
berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan
dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan
dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi.
Imbibisi terjadi karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air
yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan
juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan
pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada
endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang
tumbuh. Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan.
Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar
(radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga (kaulikulus). Faktor-faktor yang
mempengaruhi:
Faktor Dalam ( Internal ) Adapun faktor internal yang mempengaruhi proses pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan di bagi menjadi dua yaitu faktor intraseluler dan faktor
interseluler. - Faktor intraseluler Merupakan faktor yang berasal dari dalam sel, contohnya pada
gen. - Factor interseluler Faktor interseluler berupa hormon. Hormon pada tumbuhan disebut
fithohormon. Macam fithohormone antaralain: Auksin, Giberelin, Sitokinin, Gas Etilen, Asam
absisat, Asam traumalin, Kalin.
Faktor luar ( Eksternal ) Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup berasal dari faktor lingkungan. Antara lain sebagai berikut:
a. Nutrisi, nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation, sebagian
lagi diambil dari udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut
unsur makro meliputi C, H, N, O, P, K, S, Ca, Fe, dan Mg. Adapun unsur-unsur yang
dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur micro, meliputi B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl.
Kekurangan salah satu unsur-unsur tersebut akan mengakibatkan defisiensi yang dapat
menghambat pertumbuhan.
b. Air, Air merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat
dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air
merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi
kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan kematian.
c. Cahaya, cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan
cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak
hormon auksin yang terdapat pada ujung batang. Bila kamu menyimpan kecambah di
tempat gelap selama beberapa hari, kecambah itu akan tumbuh lebih cepat (lebih tinggi)
dari seharusnya, namun tampak lemah dan pucat/kekuning-kuningan karena kekurangan
klorofil
d. Suhu Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh
manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Pada suhu optimum, semua makhluk hidup dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik. Hewan dan manusia memiliki kemampuan untuk
bertahan hidup dalam kisaran suhu lingkungan tertentu. Tumbuhan menunjukkan pengaruh
yang lebih nyata terhadap suhu.
e. Kelembaban Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah.
Tanah yang lembab berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang
lembab banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi
ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk
mempertahankan stabilitas bentuk sel. B. Hipotesis Kelembaban tanah akan mempengaruhi
pertumbuhan kacang hijau, semakin tinggi kelembaban tanahnya maka pertumbuhan juga
semakin cepat.
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Variable bebas : kelembaban tanah Operasional variabel : kelembaban tanah dibedakan dengan
perbedaan penyiraman kacang hijau.
Variabel terikat : tinggi batang kacang hijau Operasional variabel : kecepatan perkecambahan biji
kacang hijau dalam jam, dengan interval pengamatan tiap 24 jam.
B. Rancangan Penelitian
Gelas A : perlakuan dengan kelembaban tanah yang tinggi dan banyaknya air dalam penyiraman.
Gelas B : perlakuan dengan kelembaban tanah yang rendah dan banyaknya air dalam
penyiraman.
C. Sasaran Penelitian Populasi: Biji Kacang Hijau (Phaseolus radiatus). Sampel: 4x2 biji kacang hijau.
D. Instrumen Penelitian ALAT DAN BAHAN - Tanah - Air - Biji kacang hijau - Wadah – Penggaris.
CARA KERJA:
3. Memasukkan tanah dengan kelembaban tinggi ke wadah A dan tanah dengan kelembaban
rendah ke wadah B.
5. Meletakkan kedua wadah tersebut ditempat yang sama, dengan intensitas cahaya yang sama
pula.
F. Jadwal Penelitian No. Nama kegiatan Minggu 1 1234567 Minggu 2 1234567 Minggu 3 1234567
Minggu 4 1234567 1 Menyusun proposal xxx xx 2 Menyiapkan alat dan bahan x 3 Melakukan
penelitian xxxxx x 4 Analisis data xx 5 Menulis laporan penelitian xxxx.
BAB 4
A. KESIMPULAN: Dari pengamatan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa kelembaban
tanah dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, contohnya
pada kacang hijau dalam proses perkecambahan. Tanah yang lembab berpengaruh baik
terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh
tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap
pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.
B. SARAN:
1) Sebelum biji kacang hijau direndam, pilihlah biji kacang hijau yang baik dan dengan ukuran
yang sama. Jika ukuran sampel yang pertama besar maka sampel yang lain menyesuaikan
dengan menggunakan biji kacang hijau yang ukurannya besar.
2) Saat memberi media tanah, pastikan tanah pada saat itu tidak terlalu banyak air juga tidak
terlalu kering. Jika tanah terlalu banyak air, biji kacang hijau akan membusuk karena banyak
air yang diserap dan jika tanah terlalu kering maka biji kacang hijau sulit untuk tumbuh atau
mungkin tidak tumbuh karena kekurangan air.
3) Jangan terlalu dekat menanam biji kacang hijau, karena pertumbuhan biji kacang hijau
dapat terhambat karena terlalu dekat dalam menanam biji kacang hijau tersebut.
4) Agar pertumbuhan biji kacang hijau cepat saat perkecambahan usahakan perendaman
biji lebih lama.
DAFTAR PUSTAKA
http://sekolahdi.blogspot.com/2011/05/factor-luar-eksternal-yangmempengaruhi.html
Kusumawati,Rohana. 2012. PR Biologi. Klaten: Intan Pariwara. ------------. 2013. Biologi SMA/MA
KelasXII. Surakarta: Grahadi. http://oriwokis20.blogspot.com/2012/07/pengaruh-kelembaban-
terhadap.html.