o gangguan konyugasi bilirubin HAV ditularkan melalui oral dengan menelan makanan yang
Ikterus fisiologis pada neonatus, sudah terkontaminasi. Epidemi dapat timbul pada:
apabila hiperbilirubinemia tak
terkonyugasi yang ringan (<11.9 pusat yang sangat padat, seperti pusat perawatan
mg/100 ml) pada hari ke 2-5 dan rumah sakit jiwa
setelah lahir. Hal ini disebabkan pelancong yang jalan-jalan ke daerah endemik,
kurang matangnya enzim seperti Asia Tenggara, Afrika Utara, Timur Tengah
glukornil transferase Penularan ditunjang oleh sanitasi yang buruk,
Kernikterus atau Bilirubin kesehatan pribadi yang buruk, perilaku seksual yang
enselopati, apabila kadar sering berganti pasangan
bilirubin >20 mg/100 ml pada
bayi baru lahir. Penyebabnya
poses hemolitik (eritoblastsis Masa inkubasi virus ini adalah 28 hari.Masa infektif tertinggi
fetalis) terjadi pada bayi baru adalah pada minggu ke-2 segera sebelum timbulnya ikterus.
lahir karena defisiensi glukoronil
transferase Seringkali infeksi hepatitis A yang pada anak-anak tidak
o penurunan ekskresi bilirubin terkonyugasi menimbulkan gejala, sedangkan pada orang dewasa
dalam empedu akibat faktor intrahepatik menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual,
dan ekstrahepatik. nyeri perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan. Gejala
hilang sama sekali setelah 6-12 minggu. Orang yang terinfeksi
Bisa menimbulkan bilirubinuria karena hepatitis A akan kebal terhadap penyakit tersebut. Berbeda
bilirubin terkonyugasi larut dalam air, dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke
sehingga kemih menjadi hepatitis kronik.
gelap.Urobilinogen feses dan kemih sering Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan
berkurang sehingga feses pucat. selama 4 minggu setelah suntikan pertama, untuk kekebalan
yg panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali.
melalui hubungan seksual.Masa inkubasinyaa 120 hari. HbsAg
Hepatitis B dapat ditemukan pada cairan tubuh yang terinfeksi, seperti
darah, semen, saliva, air mata, ascites, air susu ibu, kemih, dan
Virus hepatitis B (HBV) adalah virus DNA bercangkang ganda, feses. Resiko tinggi terkena HBV yaitu;
ukuran 42 nm. Ada beberapa penanda serolgik untuk
identifikasi HBV; Imigran dari daerah endemik HBV
Orang-orang yang memakai bat melalui IV yang
1. Antigen permukaan (HbsAg) dulu disebut antigen sering bertukar jarum suntuk
australia (HAA) Melakukan hubungan seksual dengan banyak orang
atau orang yang terinfeksi
Positif pada 2 minggu sebelum timbulnya gejala Pria homoseksual yang aktif secara seksual
klinis, biasanya menghilang pada masa konvalesen Pasien di institusi mental
dini tetapi dapat bertahan selama 4-6 bulan Narapidana pria
disebut pembawa HBV. Juga dapat menandakan Pasien hemodialisis & penderita hemofilia yg
penderita dapat menularkan HBV ke orang lain menerima bahan-bahan dari plasma
dengan menginfeksi mereka.
Kontak serumah dengan pembawa HBV
Pekerja social dalm bidang kesehatan terutama jika
2. Petanda antibodi terhadap antigen inti (anti Hbc) pekerjaannya banyak berkontak dengan darah
Bayi baru lahir & ibu yg terinfeksi dapat terinfeksi
Tidak terdeteksi secara rutin dalam serum penderita selama / segera setelah lahir
infeksi HBV karena teletak di dalam kulit luar
HbsAg.Dapat terdeteksi segera setelah gambaran
Gejalanya mirip hepatitis A, mirip flu, yaitu hilangnya nafsu
klinis hepatitis muncul dan menetap untuk
makan, mual, muntah, rasa lelah, mata kuning dan muntah
seterusnya.Juga merupakan petanda kekebalan yang
serta demam.Penularan dapat melalui jarum suntik atau pisau
didapat dari infeksi HBV (bukan divaksinasi).
yang terkontaminasi, transfusi darah dan gigitan manusia.
Hepatitis F
Infeksi HBV merupakan penyebab utama dari hepatitis akut
dan kronik, sirosis, dan kanker hati.Cara utama penularannya
melalui parenteral dan menembus membran mukosa terutama
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan.Saat ini para pakar memanjang, HBsAg ditemukan dalam serum selama
belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang fase prodomal.
terpisah.
Pada kasus yang tidak berkomplikasi, penyembuhan
Hepatitis G dimulai 1 minggu atau 2 minggu, setelah awitan
ikterus, dan berlangsung selama 2-6 minggu.
Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan
hepatitis B dan/atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan
ataupun hepatitis kronik.Penularan melalui transfusi darah D. Komplikasi
jarum suntik.
1. Hepatitis fulminan
Gejala prodromal Terjadi kerusakan hati seperti degragasi (piece meal) dan
perkembangan sirosis.Terapi kortikosteroid dapat
Berlangsung selama seminggu atau lebih sebelum memperlambat perluasan cedera hati, namun prognosis
timbul ikterus. Gambaran klinisnya; buruk, kematian terjadi dalam 5 tahun akibat gagal hati
atau komplikasi sirosis. Obat-obatan yang terlibat dalam
o malaise, anoreksia, sakit kepala, demam patogenesisnya antara lain alfa-metildopa (aldonex),
isoniazid, sulfonamida, aspirin.
derajat rendah, hilangnya nafsu makan
o atralgia, artritis, urtikaria, ruam kulit
sementara, glomerula nefritis 4. Karsinoma hepatoseluler
o perasaan tidak nyaman di kuadran kanan
atas karena peregangan kapsula hati
Fase ikterik dan awitan ikterik Penyebab utamanya infeksi HBV kronik dan sirosis hepatis.
istirahat pada periode akut dan keadaan lemah Ada 2 bentuk hepatitis kronik:
harus cukup istirahat meski tidak mutlak
mempercepat penyembuhan hepatitis kronik persisten
diet jika pasien mual, muntah, tidak nafsu makan prognosis baik dan dapat sembuh sempurna.
berikan infus. Jika sudah tidak mual diberi makanan Diagnosis pasti dengan biopsi dan gambaran PA
cukup kalori (30-35 kalori/kgBB) dengan protein hepatitis kronik aktif
cukup (1 g/kgBB). Pemberian lemak tidak perlu umumnya berakhir dengan sirosis hepatis. SGOT dan
dibatasi SGPT naik turun dan tidak stabil
medikamentosa
o kortikosteroid diberikan pada kolestasis Penatalaksanaan, pemberian interferon (IFN) yaitu protein
berkepanjangan (transaminase normal, selular stabil dalam asam yang diproduksi oleh sel tubuh kita
bilirubin meningkat) prednison 3x10 mg akibat rangsangan virus atau induksi beberapa
selama 7 hari kemudian dilakukan mikroorganisme, asam nukleat, antigen, nitrogen, dan polimer
tappering off. Gunanya tidak untuk sintetik.IFN punya efek antivirus, imunomodulasi, dan anti
mempercepat penurunan bilirubin darah proliferatif.
o obat yang bersifat melindungi hati
o vitamin K diberikan pada kasus
kecenderungan perdarahan pada hepatitis B, tujuan pemberian IFN adalah menghambat
replikasi virus hepatitis B, menghambat nekrosis sel hati
karena radang dan mencegah transformasi malina sel hati. Hepatitis lupoid, hepatitis kronik aktif
Dosis untuk hepatitis kronik aktif adalah 5-10 MU/m2/hari
selama 3-6 bulan atau IFN limfoblastoid 10 MU/m2 3 kali o toksik dan obat
seminggu selama 3 bulan lebih.
MTX, INH, Metildopa
pada hepatitis C, tujuan pemberian IFN adalah mengurangi
gejala, megusahakan perbaikan parameter kimiawi,
mengurangi peradangan dalam jaringan hati, menghambat
o operasi pintas usus halus pada obesitas
progresi histopatologi, menurunkan infektivitas, menurunkan
o malnutrisi, infeksi seperti malaria,
sistosomiasis (biasanya ada hubungan
resiko terjadinya hepatoma dan memperbaiki harapan hidup.
dengan etiologi lain)
Dosis IFN alfa 3x3 juta unit/minggu selama 6 bulan.Dapat
terjadi kekambuhan singkat beberapa bulan setelah obat etiologi tanpa diketahui penyebabnya
dihentikan selama kurang dari 3 bulan.
Sirosis yang tidak diketahui penyebabnya dinamakan
SIROSIS HEPATIS sirosis kriptogenik / heterogenous.Ada yang
mendapatkan kekerapan sekitar 50%, di Inggris
30%.Di Perancis di mana alkoholisme sebagai etiologi
a. Definisi banyak dijumpai, angka kriptogenik menurun. Juga di
negara di mana faktor etiologi telah diketahui seperti
Sirosis hati adalah penyakit hati menahun yang difus infeksi hepatitis viral dengan serologik marker, angka
ditandai dengan adanya pembentukan jaringan ikat kejadian kriptogenik akan menurun.
disertai nodul.Pembentukan jaringan ikat saja seperti
pada payah jantung, obstruksi saluran empedu, juga
pembentukan nodul saja seperti pada sindrom Felty dan
c. Epidemiologi
transformasi nodular parsial bukanlah suatu sirosis hati.
Dari uraian tersebut di atas terlihat bahwa mekanisme Pasien sirosis hati dalam fase ini sudah dapat
terjadinya sirosis hati bisa secara : - mekanik ditegakkan diagnosisnya dengan bantuan
pemeriksaan klinis, laboratorium dan pemeriksaan
- imunologis penunjang lainnya.Terutama bila timbul komplikasi
kegagalan hati dan hopertensi portal dengan
- campuran manifestasu seperti eritema palmaris, spider nevi,
vena kolateral pada dining perut, ikterus, edema
pretibial dan asites. Ikterus dengan air kemih
Dalam hal mekanisme terjadinya sirosis secara mekanik
berwarna seperti teh pekat mungin disebabkan
dimulai dari kejadian hepatitis viral akut, timbul
proses penyakit yang berlanjut atau transformasi ke
peradangan luas, nekrosis luas dan pembentukan jaringan
arah keganasan hati, di mana tumor akan menekan
ikat yang luas disertai pembentukan nodul regenerasi
saluran empedu atau terbentuknya trombus saluran
oleh sel parenkim hati yang masih baik.Jadi fibrosis pasca
empedu intrahepatik. Bisa juga pasien datang
nekrotik adalah dasar timbulnys sirosis hati.
dengan gangguan pembekuan darah seperti
perdarahan gusi, epistaksis, gangguan siklus haid,
Pada mekanisme terjadinya sirosis secara imunologis atau haid berhenti.Kadang-kadang pasien sering
dimulai dengan kejadian hepatitis viral akut yang mendapat flu akibat infeksi sekunder atau keadaan
menimbulkan peradangan sel hati, nekrosis/nekrosis aktivitas sirosis itu sendiri.
bridging dengan melalui hepatitis khronik sgresif diikuti
timbulnya sirosis hati. Perkembangan sirosis dengan cara
Sebagian pasien datang dengan gejala hematemesis,
ini memerlukan waktu sekitar 4 tahun, sel yang
hematemesis dan melen atau melena saja akibat
mengandung virus ini merupakan sumber rangsangan
perdarahan varises esoagus.Perdarahan bisa masif
terjadinya proses imunologis yang berlangsung terus
dan menyebabkan pasien jatuh ke dalam renjatan.
sampai terjadi kerusakan sel hati.
Pada kasus lain sirosis datang dengan gangguan
kesadaran berupa enselopati bisa akibat kegagalan
e. Manifestasi Klinis hati pada sirosis hati fase lanjut atau akibat
perdarahan varises esofagus.
Keluhan pasien sirosis hati tergantung pada fase
penyakitnya. Gejala kegagalan hati ditimbulkan oleh f. Diagnosis
keaktifan proses hepatitis kronik yang masih berjalan
bersamaan dengan sirosis hati yang telah terjadi.
Pada stadium kompensasi sempurna kadang-kadang i. Pemeriksaan alfa feto protein (AFP).Bila terus
sangat sulit menegakkan diagnosis sirosis hati. Pada meninggi atau >500-1.000 maka telah terjadi
proses lanjutan dari kompensasi sempurna mungkin bisa transformasi ke arah keganasan terjadi kanker hati
ditegakkan diagnosis dengan bantuan pemeriksaan klinis primer (hepatoma)
yang cermat, laboratorium biokimia atau serologi marker
dan pemeriksaan penunjang lainnya. Pada saat ini Pemeriksaan fisik
penegakan diagnosis sirosis hati terdiri atas pemeriksaan
fisis, laboratorium, USG.Pada kasus tertentu diperlukan
a. Hati biasanya membesar pada awal sirosis, bila
pemeriksaan biopsi hati/peritenoskopi.Sulit membedakan
hati mengecil artinya prognosis kurang baik.
hepatitis kronik aktif yang berat dengan sirosis hati dini.
Konsistensi hati biasanya kenyal, tepi tumpul dan
nyeri tekan
Penegakkan diagnsis sirosis hati dekompensasi dapat
dilakukan dengan memformulasikan 5 dari 7 tanda di
b. Splenomegali
bawah ini:
KOLESISTITIS
adanya lumpur atau bat
KOLESISTITIS AKUT
Penatalaksanaan
Terjadi akibat sumbatan duktus sistikus oleh batu yang
terjebak di dalam kantung Hartman konservatif
o dekompresi lambung dengan pipa lambung
Kolesistitis akut tanpa batu empedu disebut o puasa
kolesistitis akalkulosa, dapat ditemukan pasca bedah o infus untuk terapi cairan
o antimikroba untuk kuman aerob dan
Faktor trauma kantung empedu oleh hati dapat
anaerob
menyebabkan pelepasan fosfolipase yang mengubah
lesitin di dalam empedu menjadi lisolesitin yaitu kolesistektomi segera elektif, bila tidak membaik
senyawa toxic yang dapat memperberat proses serelah 2x24 jam
peradangan kolesistektomi tertunda setelah penderita
Komplikasi kolesistitis akut adalah empiema, membaik pada terapi konservatif
gangren, dan perforasi
Perubahan pada patologi proses awal berupa KOLESISTITIS KRONIK
oedem subserosa, lalu perdarahan mukosa dan
bercak-bercak nekrosis dan akhirnya fibrosis Penyebabnya karena batu empedu.
PANKREATITIS KRONIK
Perjalanan klinis
o Serangan nyeri akut rekurn, setiap kalinya
meninggalkan massa pankreas yang makin
mengecil atau berkembang secara
perlahan-lahan
o Steotorea, malabsorbsi, berat badan
menurun, dan diabetes
Tes yang paling sensitif
o Tes untuk menentukan kadar bikarbonat
dan keluarannya ke dalam duodenum
setelah dirangsang oleh sekretin
o Tes untuk menentukan lemak feses, kadar
glukosa darah puasa
o Arteriografi, radiografi untuk mengetahui
fibrosis dan kalsifikasi
Penatalaksanaan
o Sulit dan hasil tidak memuaskan
o Steatorea dirawat dengan diet rendah
lemak & pemberian enzim pankreas per
oral