Anda di halaman 1dari 12

OUTLINE PROPOSAL SKRIPSI

“Determinan Kekambuhan Tb Paru ( Relaps ) Di Balai Kesehatan


Paru Masyarakat Kota Semarang”
Disusun guna memenuhi nilai tugas mata kuliah Seminar Proposal Epidemiologi

Dosen Pengampu : Nur Siyam, S.K.M., M.Ph

Disusun Oleh :

Sri Maryuni

6411415012

Epidemiologi dan Biostatistika

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2018
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


 CDR tuberkulosis 5 tahun terakhir mengalami peningkatan
 Indonesia merupakan negara dengan penderita tuberkulosis nomor 2 terbanyak
setelah india (WHO)
 Succes rate tuberkulosis jateng belum mencapai target
 Tb kambuh dapat menyebabkan TB MDR
 Tb masih di urutan ke 3 dari top 10 global burden disease (death disease)
 Data Dinas Kesehatan Kota Semarang menunjukkan puskesmas-puskesmas di
wilayah Kota Semarang berturut-turut tahun 2012 (35 orang) dan 2013 (31 orang)
selalu masuk 3 besar daerah dengan kasus kekambuhan tb paru tertinggi se Jawa
Tengah.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Rumusan Masalah Umum
Faktor apakah yang berhubungan dengan kekambuhan Tuberkulosis Paru?

1.2.2 Rumusan Masalah Khusus


 Apakah ada hubungan antara status gizi terhadap kekambuhan TB Paru?
 Apakah ada hubungan antara riwayat minum obat terhadap kekambuhan TB Paru
?
 Apakah ada hubungan antara jenis kelamin terhadap kekambuhan TB Paru ?
 Apakah ada hubungan antara umur terhadap kekambuhan TB Paru ?
 Apakah ada hubungan antara kebiasaan merokok terhadap kekambuhan TB Paru ?
 Apakah ada hubungan antara jenis lantai rumah terhadap kekambuhan TB Paru?
 Apakah ada hubungan antara pendidikan terhadap kekambuhan TB Paru ?
 Apakah ada hubungan antara sumber penular terhadap kekambuhan TB Paru ?
 Apakah ada hubungan antara status sosial ekonomi terhadap kekambuhan TB Paru
?
 Apakah ada hubungan antara kepadatan hunian kamar terhadap kekambuhan TB
Paru ?
 Apakah ada hubungan antara pengetahuan penderita terhadap kekambuhan TB
Paru ?
 Apakah ada hubungan antara sikap penderita terhadap kekambuhan TB Paru ?
 Apakah ada hubungan antara penyakit penyerta terhadap kekambuhan TB Paru?
 Apakah ada hubungan antara dukungan keluarga terhadap kekambuhan TB Paru?
 Apakah ada hubungan antara jenis dinding terhadap kekambuhan TB Paru?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Penelitian Umum
Untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan kekambuhan
Tuberkulosis Paru

1.3.2 Tujuan Penelitian Khusus


 Untuk mengetahui hubungan antara status gizi terhadap kekambuhan TB Paru
 Untuk mengetahui hubungan antara riwayat minum obat terhadap kekambuhan TB
Paru
 Untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin terhadap kekambuhan TB Paru
 Untuk mengetahui hubungan antara umur terhadap kekambuhan TB Paru
 Untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok terhadap kekambuhan TB
Paru
 Untuk mengetahui hubungan antara jenis lantai rumah terhadap kekambuhan TB
Paru
 Untuk mengetahui hubungan antara pendidikan terhadap kekambuhan TB Paru
 Untuk mengetahui hubungan antara sumber penular terhadap kekambuhan TB Paru
 Untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi terhadap kekambuhan
TB Paru
 Untuk mengetahui hubungan antara kepadatan hunian kamar terhadap kekambuhan
TB Paru
 Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan penderita terhadap kekambuhan
TB Paru
 Untuk mengetahui hubungan antara sikap penderita terhadap kekambuhan TB Paru
 Untuk mengetahui hubungan antara penyakit penyerta terhadap kekambuhan TB
Paru
 Untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga terhadap kekambuhan TB
Paru
 Untuk mengetahui hubungan antara jenis dinding terhadap kekambuhan TB Paru
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori

Karakteristik Responden

 Umur
 Jenis kelamin
 Pendidikan
 Status Sosial Ekonomi

Kondisi Lingkungan Rumah

 Pencahayaan
 Kelembaban
 Luas ventilasi
 Jenis lantai
 Jenis dinding
 Kepadatan hunian

Faktor Pendukung

 Pengetahuan penderita Kekambuhan Tuberkulosis


 Sikap penderita Paru

Faktor Pendorong

 Penyakit penyerta
 Kebiasaan merokok
 Status gizi
 Sumber penular
 Riwayat minum obat
 Dukungan keluarga
 Daya tahan tubuh
Sumber : Modifikasi “H.L Blum” dari Hery (2011), Notoatmodjo (2005),
Peraturan Menkes RI (No.1077/Menkes/Per/V/2011), Depkes RI (2009), Heri
(2009)

2.2 Kerangka Konsep

Variabel Bebas :

- Umur
- Jenis kelamin
- Pendidikan
- Status sosial ekonomi
- Kepadatan hunian kamar
- Pengetahuan penderita
- Sikap penderita Kekambuhan
- Kebiasaan merokok Tuberkulosis Paru
- Penyakit penyerta
- Status gizi
- Sumber penular
- Riwayat minum obat
- Dukungan keluarga
- Jenis lantai
- Jenis dinding
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Identifikasi Variabel


3.1.1 Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, pendidikan,
status sosial ekonomi, kepadatan hunian kamar, pengetahuan penderita, sikap
penderita, kebiasaan merokok, penyakit penyerta, status gizi, sumber penular,
riwayat minum obat, dukungan keluarga, jenis lantai dan jenis dinding.
3.1.2 Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kekambuhan tuberkulosis paru.

3.2 Definisi Operasional

n variabel DO Cara kategori skala


o ukur
1 Umur Usia responden kuesioner 1. Umur ordinal
yang dihitung produktif
sejak lahir sampai (15-50
responden tahun)
dinyatakan 2. Umur
sembuh. tidak
produktif
(>50
tahun)
2 Jenis Status gender yang kuesioner 1. Laki-laki nominal
kelamin dibawa sejak lahir. 2. perempua
n
3 Pendidikan Tingkat kuesioner 1. tidak ordinal
pendidikan formal sekolah
terakhir yang telah 2. Pendidika
diselesaikan n Dasar
(SD Dan
SMP)
3. Pendidika
n
Menengah
(SMA)
4. Pendidika
n Tinggi
4 Status sosial Rata-rata jumlah kuesioner 1. Pendapata Ordinal
ekonomi pendapatan n Rendah
keluarga yang (< Rp.
diperoleh tiap 1.200.000,
bulan -)
2. Pendapata
n sedang (
Rp.
1.200.000
– Rp.
2.000.000,
-)
3. Pendapata
n tinggi (
>Rp.
2.000.000,
-)
5 Kepadatan Perbandingan Roll meter 1. Tidak ordinal
hunian antar luas lantai memenuhi
kamar ruang tidur dengan syarat,
jumlah penghuni jika luas
ruang tidur lantai
tersebut ruang
tidur <
2
4m /orang
2. Memenuh
i syarat,
jika luas
lantai
ruang
tidur ≥
4m2
/orang.
Dengan
ketentuan
anak <1
tahun
tidak
dihitung.
6 Riwayat Kepatuhan minum kuesioner 1. Tidak Ordinal
minum obat obat penderita teratur,
dalam menjalani jika salah
pengobatan satu syarat
dengan syarat : tidak
1. Penderita terpenuhi
tidak 2. Teratur,
perngah jika semua
terlambat syarat
mengambi terpenuhi
l obat pada
tahap
intensif
2. Penderita
minum
obat tiap
hari pada
tahap
intensif
3. Penderita
tidak
pernah
terlambat
mengambi
l obat pada
tahap
lanjutan
4. Penderita
minum
obat 3 kali
seminggu
pada tahap
lanjutan
7 Pengetahuan Pemahaman Kuesioner 1. Kurang, Ordinal
penderita penderita tentang jika skor
tentang TB TB paru, baik <60%
paru meliputi 2. Cukup,
penyebab, gejala, jika skor
cara penularan, 60%-80%
cara 3. Baik, jika
penyembuhan, skor >
lama pengobatan 80%
8 Sikap Tanggapan/respon Kuesioner 1. Kurang, Ordinal
penderita yang dilakukan jika skor
terhadap TB penderita terhadap <60%
paru penyakit TB paru, 2. Cukup,
baik meliputi jika skor
penyebab, gejala, 60%-80%
cara penularan, 3. Baik, jika
cara skor >
penyembuhan, 80%
lama pengobatan
9 Kebiasaan Kegiatan Kuesioner 1. Merokok Nomina
merokok responden dalam 2. Tidak l
menghisap rokok merokok
yang dilakukan
setiap hari dalam
kurun waktu
setahun
10 Penyakit Penderita TB paru kuesioner 1. Ada Nomina
penyerta mempunyai penyakit l
penyakit lain penyerta
selain TB paru 2. Tidak ada
penyakit
penyerta
11 Status Gizi Keadaan penderita kuesioner 1. Kurang, Ordinal
dengan melihat jika IMT <
dari indeks massa 17,5-18,5
tubuh 2. Normal,
jika IMT
>18,5-
25,0
3. Lebih, jika
IMT >
25,0-27,0
12 Sumber Adanya penderita kuesioner 1. Ada Nomina
penular tuberkulosis yang 2. Tidak ada l
tinggal serumah
dengan penderita
sebelum kambuh
13 Dukungan Kerabat memberi Kuesioner 1. Kurang, Ordinal
keluarga dorongan kepada jika skor
pasien selama <60%
menjalani 2. Cukup,
pengobatan baik jika skor
moril maupun 60%-80%
materil 3. Baik, jika
skor >
80%
14 Jenis lantai Jenis lantai rumah Kuesioner 1. Tidak Nomina
yang memenuhi memenuhi l
syarat yaitu syarat
permanen dan 2. Memenuh
kedap air i syarat
15 Jenis dinding Dinding rumah Kuesioner 1. Tidak Nomina
yang memenuhi memenuhi l
kesehatan adalah syarat
bahan dinding 2. Memenuh
yang kedap air dan i syarat
mudah
dibersihkan.
16 Kekambuha Pasien yang Kuesioner 1. Kambuh Nomina
n penyakit memiliki riwayat 2. Tidak l
TB paru tuberkulosis dan kambuh
sudah dinyatakan
sembuh tetapi
mengalami
kekambuhan

3.3 Desain Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasionnal dengan
rancangan penelitian kasus kontrol ( case control study ).

3.4 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Kota
Semarang. Penelitian akan dilakukan pada bulan Agustus 2018.

3.5 Populasi dan Sampel


3.5.1 Populasi
3.5.1.1 populasi kasus
populasi penelitian ini terdiri dari populasi kasus yaitu seluruh pasien
TB Paru yang sudah dinyatakan sembuh, tetapi mengalami kekambuhan
yang berobat di BKPM semarang selama periode Agustus 2018
3.5.1.2 Populasi Kontrol
Populasi kontrol yaitu seluruh pasien yang sudah dinyatakan sembuh
dan tidak mengalami kekambuhan yang berobat di BPKM selama periode
yang sama dengan populasi kasus saat dinyatakan sembuh
3.5.2 Sampel
3.5.2.1 Sampel Kasus
Sampel kasus dalam penelitian ini adalah sebagian pasien TB paru yang
sudah dinyatakan sembuh tetapi mengalami kekambuhan yang berobat di
BKPM Semarang selama periode Agustus 2018 yang memenuhi kriteria
sebagai berikut :
1) Kriteria Inklusi
 Penderita yang mengalami kekambuhan TB paru
 Alamat penderita dapat dilacak
2) Kriteria Eksklusi
 Penderita menolak mengikuti penelitian
 Penderita telah meninggal
 Penderita telah pindah alamat
3.5.2.2 Sampel Kontrol
Populasi kontrol yaitu sebagian pasien yang sudah dinyatakan sembuh
dan tidak mengalami kekambuhan yang berobat di BKPM selama periode
waktu yang sama dengan populasi kasus saat dinyatakan sembuh yang
memenuhi kriteria sebagai berikut :
1) Kriteria Inklusi
 Alamat penderita dapat dilacak
 Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan dahak terakhir dinyatakan negatif
TB paru
2) Kriteria Eksklusi
 Penderita dinyatakan sembuh tetapi menolak mengikuti penelitian
 Penderita telah meninggal
 Penderita telah pindah alamat

3.6 Rencana Pengolahan Dan Analisis Data


3.6.1 Teknik Pengolahan Data
 editing
 coding
 tabulasi
3.6.2 Analisis Data
 analisis univariat
 analisis bivariat

Anda mungkin juga menyukai