Anda di halaman 1dari 2

1. Bayi berusia 6 bulan datang ke poli anak dengan keluhan tidak bisa BAB.

Hasil
pemeriksaan fisik menunjukkan BB 7,5 kg , TB 65 cm, TTV TD 100/70 mmHg, N
102x/mnt, RR 24x/mnt, suhu 36,80C, perut terlihat membesar, bising usus
menurun 2x/mnt, perut teraba lemas, perkusi abdomen timpani, Rectal Toucher
feses (+) menyemprot. Hasil pemeriksaan foto barium enema terdapat retensi
kontras setelah 24 jam yang menunjukkan Hisprung Diseases.

2. Bayi laki-laki umur 1 bulan diantar ibunya masuk ke rumah sakit dengan keluhan
tidak ada lubang anus sejak lahir. Hasil anamnesa menunjukkan riwayat
persalinan ditolong oleh bidan dengan BBL 3500gr, pemeriksaan anus luput
dilakukan dan mekonium tidak segera keluar pada 24 jam pertama setelah lahir.
Perut kian membuncit dan empat hari sebelum masuk rumah sakit pasien muntah
cairan sebanyak 1 sendok. Bayi dibawa ke puskesmas, diperiksa tidak ada
anusnya, langsung dirujuk ke rumah sakit. Diagnosa medis atresia ani.

3. Bayi laki-laki usia 4 bulan datang ke poli anak bersama ibunya dengan keluhan
badan kuning. Hasil anamnesa pasien datang dengan keluhan kuning diseluruh
tubuh yang dialami sejak lahir. Awalnya kuning terlihat dimata pasien, namun
kuning tidak menghilang malah menjalar ke seluruh tubuh. Perut bayi juga
semakin besar yang dialami sejak lahir. Pemeriksaan TTV HR: 121x/mnt, RR
35x/mnt, t 360C, BB 4,7 kg TB 61 cm. Perut membesar, tinja berwarna putih dan
BAK berwarna gelap, nafsu makan menurun dan lebih sering rewel dibandingkan
sebelumnya. Pemeriksaan Lab Hb; 11,3 g/dL, Ht 33%, Eritrosit 4,1x10 7/ul,
Leukosit 14,2x106/ul, Trombosit 121x103/ul. Bilirubin Total 17,61 mg/dl, bilirubin
direct 16,96 mg/dl, Protein Total 5,6 U/I, Albumin 3,3 g/dl. Diagnosa Medis :
Atresia Biliaris

4. Anak laki-laki berusia 12 tahun datang ke poli anak bersam ayahnya dengan
keluhan kencing lewat bawah penis sejak lahir. Riwayat persalinan pasien lahir
prematur pada usia kehamilan 30 minggu. Keluhan pasien ini pernah
dikonsultasikan ke dokter, namun disarankan untuk menunggu pasien cukup
besar dan siap dilaksanakan operasi. Karena sudah merasa siap keluarga
membawa pasien ke rumah sakit dan dilakukan operasi. Hasil TTV Nadi 102
x/mnt, reguler, RR 24x/mnt, suhu 36,8. Pemeriksaan penunjang Hb 9,6 g/dL, Hct
31%, eritrosit 3,45 x106/uL, leukosit 3,6x103/uL, trombosit 383x103/uL. Diagnosa
medis hipospadia. Pasien direncanakan dilakukan tindakan operasi urethroplasty.

5. Balita laki-laki usia 3,5 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan tubuh
bengkak dari wajah sampai kaki sejak 3 hari SMRS. Hasil pemeriksaan fisik TTV
suhu 37,50C, nadi 120x/mnt, RR 28x/mnt, TD 13/90 mmHg, BAK 1/8 gelas
belimbing, warna kuning kecokelatan pekat, tidak nyeri saat BAK. Hasil anamnesa
pasien pernah berobat ke puskesmas dan diberi obat sirup dan puyer 3x1.
Diagnosa medis sindrom nefrotik
6. Balita laki-laki usia 1 tahun datang ke poli anak dengan keluhan sakit pada mata
kanan. Sakit mata kanan sejak 3 bulan yang lalu, mata kanan penderita sering
kemerahan, bengkak dan berair sehingga penderita sering mengucek-ngucek
mata kanan sambil menangis kesakitan. Pada awalnya keluhan ini bersifat hilang
timbul, namun lama kelamaan sering terjadi. Penderita tampak menghindar atau
menutup mata apabila terkena cahaya. Mata kanan penderita tampak seperti
kucing dan agak juling. Pemeriksaan TTV Nadi 109 x/mnt, RR 33x/mnt, suhu
badan 36,5. Pemeriksaan khusus mata : mata kiri : kornea jernih, refleks cahaya
positif normal, sedangkan mata kanan ditemukan hipereremi konjungtiva, tampak
massa putih pada kornea, kornea keruh, fotofobia, leukokoria, palpasi nyeri tekan
mata kanan. Diagnosa medis : Retinoblastoma Dekstra.

7. Anak perempuan usia 10 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan benjolan
pada lutut kiri. Benjolan dirasakan sejak 7 bulan yang lalu, awalnya benjolan
seperti telur puyuh kemudian makin lama makin membesar. Benjolan terasa nyeri
yang dirasakan terus menerus, ketika nyeri pasien hanya bisa menggosok-gosok.
Sejak 2 bulan ini pasien mengeluh tidak bisa berjalan dan menghabiskan waktu di
tempat tidur. Pemeriksaan TTV N : 116x/mnt, TD 90/50 mmHg, RR 20x/mnt, t
36,50C. Pada cruris sinistra terdapat massa. Pemeriksaan Lab. Hb 5,8g/dl, RBC
2,68x106/uL, HCT 19,8%, BC 10,26x103/uL, PLT 257x103/uL. Diagnosa Medis
Osteosarcoma proximal tibia fibula sinistra. Pasien di indikasikan operasi
amputasi lutut atas.

Anda mungkin juga menyukai