Jenis Dokumen Akreditasi Ada Dua
Jenis Dokumen Akreditasi Ada Dua
1. Dokumen Induk
2. Dokumen terkendali
Dokumen yang didistribusikan untuk kebutuhan eksternal atau atas permintaan pihak di luar
FKTP digunakan untuk keperluan insidentil, tidak dapat digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan pekerjaan dan memiliki tanda/stempel “TIDAK TERKENDALI”. Yang berhak
mengeluarkan dokumen ini adalah Penanggung jawabManajemen Mutu dan tercatat pada Daftar
Distribusi Dokumen Tidak Terkendali.
4. Dokumen Kedaluwarsa
Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena telah mengalami perubahan/revisi
sehingga tidak dapat lagi menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan. Dokumen ini harus ada
tanda/stempel “KEDALUWARSA”. Dokumen induk diidentifikasi dan dokumen sisanya
dimusnahkan.
Dibedakan :
foto copy ijazah, sertifikat pelatihan, sertifikat kalibrasi, dan sebagainya perlu menyiapkan
rekam implementasi (bukti tertulis kegiatan yang dilaksanakan)
KEBIJAKAN :
Adalah penetapan pimpinan pada tataran strategis atau bersifat garis besar.
Untuk penerapannya perlu disusun Pedoman / Panduan dan Prosedur > Kejelasan
langkah-langkah untuk melaksanakan kebijakan (Peraturan / Keputusan).
Ditetapkan dengan Peraturan atau Keputusan Pimpinan. Dapat dituangkan dalam Pasal-
pasal atau sebagai lampiran dari SK tsb.
SK = BERSIFAT INDIVIDUAL, FINAL, KONGKRET, SUDAH MENIMBULKAN
AKIBAT HUKUM.
SURAT KEPUTUSAN
Konsideran, meliputi:
Menimbang:
– Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan
pembuatan keputusan,
– Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda baca titik dua
( : ), dan diletakkan di bagian kiri,
– konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan huruf kecil dan dimulai
dengan kata “bahwa” dengan “b” huruf kecil, dan diakhiri dengan tanda baca (;).
Diktum:
Kesatu :
Kedua :
dst
o Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan, perubahan, pembatalan,
pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan/Surat Keputusan, dan pada
halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan Peraturan/Surat
Keputusan.
Kaki:
Penandatanganan:
Peraturan/Surat Keputusan Kepala FKTP ditandatangani oleh Kepala FKTP, dituliskan
nama tanpa gelar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen Peraturan / Surat Keputusan
yaitu :
Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala FKTP tetap berlaku meskipun terjadi
penggantian Kepala FKTP hingga adanya kebutuhan revisi atau pembatalan.
Untuk Kebijakan berupa Peraturan, pada Batang Tubuh tidak ditulis sebagai diktum tetapi
dalam bentuk Bab-bab dan Pasal-pasal.
Mengingat:
– kebijakan pelayanan obat 7 hari 24 jam pada puskesmas dengan rawat darurat
– Kebijakan tentang efek samping obat, riwayat alergi, obat yang dibawa pasien rawat inap
– Kebijakan jika terjadi kesalahan pemberian obat dan pelaporannya (KTD, KNC, dsb)