Anda di halaman 1dari 5

LEMBAH SA PA, PROVINSI LAO CA

Muong Hoa-Lembah yang eksotis di kota madya Sa Pa, provinsi Lao Ca


(Foto: dulichthiencam.com)
Dari kota madya Sa Pa, menyusuri jalan yang hanya satu satunya, melewati lintasan
di barisan pegunungan tinggi sampai lembah Muong Hoa. Lembah yang luasnya kira-kira 8
Km2 di ketinggian kira-kira 1000 meter dari permukaan air laut berlokasi di tengah gunung-
gemunung yang berlapis-lapis Hoang Lien Son yang berbentuk lembah miring. Untuk bisa
datang ke destinasi yang ideal ini, orang-orang yang suka memotret dan menguak tabir
keindahan alam biasanya memilih sepeda motor sebagai kendaraan.
Lembah Muong Hoa yang luas muncul dengan pesawahan terasering yang diselingi
oleh jajaran rumah kecil dari penduduk setempat. Ini merupakan lembah yang punya sawah-
sawah terasering dari tiga kecamatan Lao Chai, Ta Van dan Hau Thao yang ditetapkan oleh
Organisasi Rekor Vietnam sebagai kompleks pesawahan terasering yang terbesar di
Vietnam. Banyak sawah diatur menjadi tingkatan-tingkatan dan lapisan-lapisan seperti satu
karya aritistik buatan manusia. Selama beberapa tahun belakangan ini, setiap dua kali
setahun, saudara Nguyen Trong Thanh bersama dengan teman-teman-nya datang ke lembah
Muong Hoa untuk memotret pesawahan-pesawahan terasering. Dia memberitahukan: “Kami
suka memotret musim padi yang sudah menguning pada Agustus dan September. Di lereng-
lereng bukit yang landai, ada tempat-tempat, ketika pada musim padi masak, kelihatan
seperti satu lautan padi. Yang paling saya sukai ialah membuat foto dari sudut dimana
ada padi, gunung dan sinar mata hari, pada saat itu warna padi yang sudah menguning,
sinar mata hari, warna hijau-nya dari gunung bisa kelihatan sangat indah di dalam foto”.
Di tengah-tengah lembah Muong Hoa, ada satu anak sungai besar dengan nama yang
romantic anak sungai Hoa. Anak sungai ini dengan panjangnya 15 Km terlihat seperti satu
ekor ular sanca yang berkelok-kelok di samping pesawahan-pesawahan terasering. Pada
musim padi masak, warna kuning seperti bercermin di permukaan air yang biru dan sejuk
semakin lebih mempercantik keindahan lembah Muong Hoa yang tampak samar-samar di
tengah-tengah embun.
Selain keindahan yang eksotis itu, di lembah Muong Hoa, juga ada lapangan
batu yang terukir dengan huruf dan motif-motif kuno yang menarik baik para wisatawan
maupun para pakar arkheologi dan peneliti dari dalam dan luar negeri. Di lembah ini, kira-
kira ada 200 gumpalan batu besar dan kecil yang terselingi di tengah-tengah pohon dan
rerumputan atau di samping anak sungai dan huma dengan ukiran-ukiran yang
misterius. Ratusan gumpalan batu marmar yang terukir dengan gambar-gambar dan
huruf yang aneh sampai sekarang tetap masih belum bisa menetapkan asal-usul dan makna-
nya. Bagi para penduduk setempat, kompleks batu kuno Sa Pa adalah “perpustakaan langit”,
adalah buku terbesar – warisan nenek moyang. Sekarang, kompleks batu kuno ini telah
diklasifikasikan sebagai kompleks situs peninggalan sejarah nasional dan pusaka yang unik
dari orang Viet kuno.
Setelah menikmati pemandangan-pemandangan alam, wisatawan bisa menyusuri
jalan kecil, melewati jembatan gantung sampai lembah Muong Hoa untuk mengunjungi
dukuh Cat Cat- tempat dimana ada kerajinan menenun dan mencelup kain tradisional dari
penduduk etnis minoritas Mong, mengunjungi dukuh Ta Van dari penduduk etnis minoritas
Day, berbincang-bincang dengan penduduk setempat untuk mencari tahu tentang
bermacam-macam adat istiadat dari dua etnis ini. Wisatawan juga bisa tinggal di rumah
penduduk setempat untuk bersama-sama ikut serta pada aktivitas kehidupan mereka. Saudara
Ha A Toi, seorang penduduk dukuh Ta Van memberitahukan: “Bagi wisatawan yang
menyukai alam, mereka bersama dengan penduduk dukuh mendaki gunung dan masuk ke
dalam hutan. Gunung di sini landai, berjalan di atas jalan yang berkelok-kelok juga
adalah satu cara berolahraga”.
Fansipan Gunung Vietnam
Pada puncak 3,143 meter, Fansipan adalah gunung tertinggi di Vietnam dan seluruh
Indochina. Hal ini terletak di wilayah Timur Laut Vietnam, dalam gunung Hoang Lien Son
Kisaran dan sekitar 9 km sebelah barat daya dari kota Sapa. Penaklukan Indochina atap
merupakan tantangan menarik bagi pendaki profsional serta wisatawan petualang.

Fansipan dapat diakses sepanjang tahun tetapi waktu terbaik untuk mendaki Fansipan adalah
dari pertengahan Oktober sampai pertengahan Desember karena itu adalah waktu yang paling
kering dari tahun. Selain, Maret juga merupakan waktu yang baik untuk bertamasya seperti
bunga-bunga liar di gunung yang mekar penuh. Medan ke puncak Fansipan adalah kasar dan
cuaca berubah. Jangan mencoba memanjat Fansipan dalam cuaca buruk sebagai jejak akan
licin dan jarak pandang terbatas. pendaki profesional dapat menaklukkan Fansipan dalam dua
hari tapi biasanya, dibutuhkan tiga hari untuk mencapai puncak. Anda harus memastikan
bahwa Anda cukup sehat untuk bertahan kondisi gunung yang keras. Tidak ada tali atau
keterampilan memanjat teknis dibutuhkan, tetapi Anda harus bijaksana dilengkapi dengan
sepatu bot berjalan, peta, kompas dan pakaian hangat. Selama petualangan, Anda akan
memiliki kesempatan untuk menemukan dunia yang mengagumkan yang paling beragam
ekowisata spot Vietnam dengan 2,024 varietas bunga dan 327 spesies fauna. Sebagai
tambahan, yang keluar perasaan ketika berdiri di “Atap Indocina” dan merenungkan
pemandangan alam dari puncak gunung akan menjadi pengalaman yang luar biasa yang Anda
tidak akan pernah lupa.
Sungai Rajang

Sungai Rajang merupakan sungai terpanjang di Serawak. Para wisatawan bisa


menelusuri sungai tersebut dengan menggunakan speed boat. Di sepanjang sungai yang
cukup luas ini, Anda bisa melihat keindahan hutan di sekitar pinggir sungai Batang Rajang
ini. Tentu saja suasana di sekitar sungai cukup indah.
Di sekitar pinggir sungai ini terdapat masyarakat suku Iban yang hidup di sekitar
sungai Rajang. Anda bisa mengunjungi perkampungan masyarakat suku Iban di sekitar
sungai Batang Rajang. Anda bisa melihat lebih dekat kehidupan masyarakat Iban di sekitar
sungai Batang Rajang atau biasa disebut sungai Rajang tersebut. Tentu saja memberikan
pengalaman tersendiri.
Lembah Bujang Malaysia

Lembah Bujang adalah bentangan kompleks bersejarah yang berada di dekat Merbok,
Kedah. Sebagai bekas situs Kerajaan Sriwijaya, kerajaan Melayu kuno yang berdiri pada
abad-abad permulaan sampai dengan abad kedua belas ini adalah kawasan purbakala terkaya
di Malaysia.
Selama bertahun-tahun, sejumlah artefak telah ditemukan di Lembah Bujang -
seladon, porselen, tembikar, lempung, gerabah, pecahan kaca, manik-manik, dan keramik
Persia - bukti bahwa Lembah Bujang pernah menjadi pusat perdagangan dan pergudangan
internasional di kawasan ini.
Lebih dari 50 candi Hindu atau Buddha kuno juga telah ditemukan di sini dan
memberi nilai tambah spiritualisme lokasi ini. Area yang terpelihara dengan baik berada di
Pengkalan Bayang Merbok, yang juga merupakan lokasi Museum Purbakala Lembah Bujang
(Bujang Valley Archaeological Museum). Museum ini merupakan museum purbakala yang
dibangun di Malaysia, di bawah Departemen Museum dan Barang Antik (Museum and
Antiquity Department).

Anda mungkin juga menyukai