Selain itu, kata Anang, ada 200 juta orang meninggal dunia setiap tahunnya akibat narkoba.
"Hal itu karena akibat jumlah narkoba yang beredar cukup besar dan pengguna narkoba yang
memperoleh pemulihan masih relatif kecil," kata Anang dalam sambutannya pada acara Hari
Anti Narkoba Internasional di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis 26 Juni 2014.
Sementara, di Indonesia sendiri angka penyalahgunaan narkoba mencapai 2,2 persen atau 4,2
juta orang pada tahun 2011. Mereka terdiri dari pengguna coba pakai, teratur pakai, dan
pecandu.
Meski begitu, Anang mengatakan, pada aspek pemberantasan peredaran gelap narkoba,
menunjukkan adanya peningkatan hasil pengungkapan kasus dan tersangka kejahatan serta
pengungkapan tindak pidana pencucian uang yang berasal dari kejahatan narkoba.
Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, telah terungkap 108.107 kasus kejahatan narkoba
dengan jumlah tersangka 134.117 orang. Hasil pengungkapan tindak pidana pencucian uang
sebanyak 40 kasus dngan nilai aset yang disita sebesar Rp163,1 miliar.
Sementara upaya pencegahan, kata Anang, telah dilakukan upaya peningkatan ekstensifikasi
dan intensifikasi komunikasi, informasi dan edukasi mulai dari kalangan usia dini sampai
dewasa di seluruh pelosok Indonesia. Pencegahan itu dilakukan dengan memanfaatkan sarana
media cetak, online, ekeltronik maupun tatap muka secara langsung kepada masyarakat.
Di sisi lain, kata Anang, telah dibagun pula kesadaran, kepedulian, dan kemandirian
masyarakat dalam menjaga diri, keluarga, dan lingkungannya dari bahaya narkoba.
Dalam hal upaya rehabilitasi, kata Anang, selama kurun waktu 2010 sampai 2014 telah
direhabilitasi sebanyak 34.467 residen baik melalui layanan rehabilitasi medis maupun sosial
di tempat rehabilitasi pemerintah maupun msyarakat.
Namun, kata Anang, ada beberapa kendala dalam upaya memerangi narkoba, yaitu, pertama,
sampai saat ini pelayanan rehabilitasi medis maupun sosial di Indonesia masih sangat
terbatas. Sementara pengguna narkona sangat besar.
Masalah kedua, kata dia, adalah peredaran gelap narkoba. Dalam kurun waktu empat tahun,
telah terungkap kasus kejahatan narkoba dengan jumlah tersangka dan barang bukti yang
cukup besar.
"Namun, hasil itu masih relatif kecil dibandingkan dengan jumlah narkoba ilegal yang
beredar di masyarakat," kata dia.
Masalah lainnya, kata Anang adalah adanya stigma negatif masyarakat terhadap pengguna
narkoba. "Mereka dianggap penjahat dan apabila mereka kambuh kembali dianggap residivis,
mereka dikucilkan oleh lingkungannya bahkan keluarganya sendiri," kata dia.
Padahal, kata dia, seharusnya mereka diselamatkan dan dibimbing agar pulih dan mempunyai
masa depan yang lebih baik. (adi)
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/516363-bnn--pengguna-narkoba-di-indonesia-
capai-4-2-juta-orang
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2014/01/27/75456/2014_tahun_penyelamatan_
pengguna_narkoba/#.VGWJBWcQQoE
2014 Tahun Penyelamatan Pengguna Narkoba
MedanBisnis - Jakarta. Badan Nasional Narkotika (BNN) mencanangkan 2014 Sebagai
Tahun Penyelamatan Pengguna Narkoba, sebagai langkah antisipasi untuk menekan jumlah
pengguna Narkoba.
Acara pencanangan berlangsung di Lapangan Bhayangkara, Jala Trunojoyo, Jakarta Selatan,
Minggu (26/1), dihadiri Kapolri Jenderal Sutarman, Kepala BNN Anang Iskandar,
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Sudjarno, sejumlah pejabat Polri lainnya, dan Ketua DPR
Marzuki Ali.
Acara juga dihadiri sejumlah mahasiswa dan pelajar, komunitas ojek, LSM dan ormas anti-
narkoba, serta elemen masyarakat lainnya. Sejumlah artis Jakarta juga turut meramaikan
acara tersebut. Kepala BNN Anang Iskandar mengatakan, permasalahan pengguna narkoba
di Indonesia sudah pada tingkat memprihatinkan. Ada empat juta pengguna narkoba atau
dua persen penduduk Indonesia sepanjang 2013.
"Ditambah munculnya narkoba jenis baru yang harus ditindaklanjuti dengan serius," ujar
Anang, di lokasi, Minggu (26/1).
Anang mengatakan, upaya meminimalisir pengguna narkoba yang dilakukan aparat penegak
hukum tidak mengurangi, namun justru cenderung meningkatkan jumlah pengguna. Hal ini,
menurut Anang, disebabkan berbagai factor, salah satunya cara pandang yang salah dari
masyarakat terhadap pengguna narkoba.
"Salah satunya karena pandangan masyakat yang mecap pengguna narkoba sebagai pelaku
penyalahgunaan narkoba dan stigma lainnya, sehingga dampak pandangan masyarakat ini
menambah banyak pengguna, belum lagi kapasitas lapas menjadi over," paparnya.
Selain itu, lanjutnya, masyarakat juga belum memahami betul kondisi pengguna narkoba
yang tidak bisa pulih dalam waktu yang singkat.
"Di sisi lain, pengguna narkoba mempunyai tingkat rileks atau kambuh yang tinggi, yang
tidak bisa disembuhkan dengan singkat. Hal ini yang tidak dipahami masyarakat dan
menimbulkan sudut pandang berbeda," tuturnya. Pengguna narkoba, imbuh Anang, adalah
korban yang sudah kehilangan masa lalu dan masa kininya. "Jangan sampai dia kehilangan
masa depan," tandasnya.
Lebih Baik Direhabilitasi
Upaya preventif untuk mengurangi pengguna narkoba dinilai Ketua DPR Marzuki Alie
belum efektif. Kenyataannya, menurut dia, pengguna narkoba bukannya menurun tapi justru
mengalami peningkatan.
"Artinya harus ada penyempurnaan. Hari ini langkah itu dilakukan, pengguna narkoba lebih
baik direhabilitasi daripada dipenjara," ujar Marzuki di sela-sela pencanangan 2014 Sebagai
Tahun Penyelamatan Pengguna Narkoba, di Lapangan Bhayangkara, Jalan Trunojoyo,
Jakarta Selatan, Minggu (26/1). Marzuki mengatakan, pusat rehabilitasi yang di miliki BNN
sangat terbatas. Untuk itu, ia mengajak kelompok penggiat anti narkoba yang memiliki
kemampuan ekonomi lebih ikut berpartisipasi dalam menyiapkan rumah rehabilitasi bagi
pengguna."Kami juga tadi sudah mendengar ada sekitar 200 rumah sakit yang siap
menerima, wajib lapor, untuk dilakukan rehabilitasi. Artinya ada singeri Menkes dengan
BNN. Ini membanggakan kita semua," imbuhnya. Namun ia menyayangkan, tersedianya
tempat rehabilitasi tidak dimanfaatkan oleh pengguna narkoba. Ia menilai, pengguna
narkoba masih sungkan melaporkan dirinya ke aparat hukum agar mendapat rehabilitasi.
"Sehingga, dampaknya perkembangan korban narkoba ini semakin banyak. Untuk itu kami
mengapresiasi, walaupun UU-nya sudah disahkan tahun 2009, hari ini kita canangkan tahun
2014 Sebagai Tahun Penyelamatan Pengguna Narkota dan kita nyatakan tidak pada
narkoba!" tegasnya. (mei-dn)
CEGAH PENYALAHGUNAAN NARKOBA, SELAMATKAN PENGGUNANYA
DIPUBLIKASIKAN PADA : SELASA, 03 JUNI 2014 11:40:00, DIBACA : 3.860 KALI
Demikian pernyataan Menteri Kesehatan RI, dalam sambutannya yang dibacakan oleh
Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kemenkes RI, Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Sp.U(K),
pada kegiatan Pergelaran Seni Budaya dan Forum Komunikasi Pencegahan Penyalahgunaan
Narkoba yang bertema Bersama Kita Selamatkan Pengguna Narkoba, Jakarta (3/6). Tema
tersebut relevan dengan upaya pencegahan penyalahgunaan Narkoba dan melaksanakan
kebijakan untuk men-dekriminalisasi pengguna Narkoba di Tanah Air.
Tanggal 11 Maret tahun 2014 lalu, telah diterbitkan Peraturan Bersama tentang Penanganan
Pecandu Narkotika dan Korban Penyalahgunaan Narkotika ke dalam Lembaga Rehabilitasi
yang ditandatangani oleh Mahkamah Agung, Kementerian Hukum dan HAM, Kejaksaan
Agung, Kepolisian, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, dan Badan Narkotika
Nasional.
Dengan terbitnya peraturan bersama ini maka para pecandu narkotika dan korban
penyalahgunaan Narkoba di Tanah Air kita memperoleh layanan rehabilitasi yang
diperlukan, jelas Menkes.
Lebih lanjut, amanat Undang-Undang No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika dan Peraturan
Pemerintah No. 25 tahun 2011 tentang Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu Narkotika,
Pemerintah bersama segenap lapisan masyarakat telah melakukan berbagai langkah dan
upaya untuk menyelamatkan para pengguna Narkoba dan tidak lagi menempatkan para
pengguna Narkoba sebagai pelaku tindak pidana atau pelaku tindak kriminal. Upaya ini
diperkuat dengan penetapan Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) pada tahun 2011 dan
pencanangan tahun 2014 sebagai Tahun Penyelamatan Pengguna Narkoba.
Dewasa ini, tersedia 274 IPWL di seluruh Indonesia yang terdiri dari Rumah Sakit,
Puskesmas, dan Lembaga Rehabilitasi Medis milik Pemerintah atau Swasta. Seluruh IPWL
mampu melaksanakan rehabilitasi medis, baik terapi simtomatik maupun konseling adiksi
Napza. Sedangkan, IPWL berbasis rumah sakit mampu memberikan rehabilitasi medis
dalam bentuk rawat inap yang bersifat jangka pendek dan yang bersifat jangka panjang.
Menkes berharap seluruh pihak terkait untuk turut menyebarluaskan informasi tentang
keberadaan IPWL dan layanan yang diberikan bagi anggota masyarakat yang memerlukan.
Daftar dan alamat IPWL dapat dilihat di website Kementerian Kesehatan, ujar Menkes.
Menkes mengharpkan Badan Narkotika Nasional (BNN) dapat meningkatkan cakupan
pengguna Narkoba yang direhabilitasi di IPWL dengan memanfaatkan upaya penjangkauan
yang dilakukan BNN dengan segera merujuk para pengguna Narkoba yang terdeteksi di
lapangan ke IPWL.
Peningkatan cakupan ini diperlukan, karena dewasa ini pengguna Narkoba yang datang ke
IPWL untuk mendapat layanan rehabilitasi hanya mereka yang datang secara sukarela, terang
Menkes.
Ketiga zat adiktif tersebut seringkali merupakan entry point atau pintu masuk menuju
penyalahgunaan Narkoba, tandas Menkes.
Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional, Anang Iskandar, menjelaskan besarnya
permasalahan Narkoba di Indonesia karena menghadapi 4 juta korban penyalahgunaan
Narkoba yang saat ini tersebuar di seluruh wilayah Indonesia. Dari jumlah tersebut, baru
sekitar 18.000 orang (0,47%) yang mendapat layanan terapi dan rehabilitasi.
Dengan kata lain, perbandingannya 1 dari 222 pengguna Narkoba yang mendapat akses
layanan terapi atau rehabilitasi, kata Anang.
Menurut the Centers for Disease Control (CDC) terdapat lebih dari 15 juta kasus PMS
dilaporkan per tahun. Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok
umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular PMS, 3 juta kasus baru tiap tahun
adalah dari kelompok ini.
Hampir seluruh PMS dapat diobati. Bila tidak diobati secara tepat, infeksi dapat menjalar
danmenyebabkan penderitaan, sakit berkepanjangan, kemandulan dan bahkankematian.
Wanita lebih beresiko untuk terkena PMS lebih besar daripadalaki-laki sebab mempunyai alat
reproduksi yang lebih rentan. Dan seringkali berakibat lebih parah karena gejala awal tidak
segera dikenali, sedangkanpenyakit melanjut ke tahap lebih parah. Bahkan PMS yang mudah
diobati seperti gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik generasi
lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS yang
disebabkan oleh virus, tidak dapat disembuhkan. Beberapa dari infeksi tersebut sangat tidak
mengenakkan, sementara yang lainnya bahkan dapat mematikan. Sifilis, AIDS, kutil
kelamin, herpes, hepatitis, dan bahkan gonore seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai
penyebab kematian. Beberapa PMS dapat berlanjut pada berbagai kondisi seperti Penyakit
Radang Panggul (PRP), kanker serviks dan berbagai komplikasi kehamilan. Sehingga,
pendidikan mengenai penyakit ini dan upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan.
Penting untuk diperhatikan bahwa kontak seksual tidak hanya hubungan seksual melalui alat
kelamin. Kontak seksual juga meliputi ciuman, kontak oral-genital, dan pemakaian “mainan
seksual”, seperti vibrator. Sebetulnya, tidak ada kontak seksual yang dapat benar-benar
disebut sebagai “seks aman” . Satu-satunya yang betul-betul “seks aman”
adalah abstinensia. Hubungan seks dalam konteks hubungan monogamy di mana kedua
individu bebas dari IMS juga dianggap “aman”. Kebanyakan orang menganggap berciuman
sebagai aktifitas yang aman. Sayangnya, sifilis, herpes dan penyakit-penyakit lain dapat
menular lewat aktifitas yang nampaknya tidak berbahaya ini. Semua bentuk lain kontak
seksual juga berisiko. Kondom umumnya dianggap merupakan perlindungan terhadap
IMS. Kondom sangat berguna dalam mencegah beberapa penyakit seperti HIV dan
gonore. Namun kondom kurang efektif dalam mencegah herpes, trikomoniasis dan
klamidia. Kondom memberi proteksi kecil terhadap penularan HPV, yang merupakan
penyebab kutil kelamin.
Rasa sakit atau nyeri saat kencing atau saat berhubungan seksual.]
Rasa nyeri pada perut bagian bawah.
Keluarnya lendir pada vagina.
Keputihan berwarna putih susu, bergumpal, dan disertai rasa gatalpada kelamin.
Keputihan berbusa dan berbau busuk.
Bercak-bercak darah setelah berhubungan seks.
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang sangat berbahaya, karena mengganggu
otak dan fungsi organ lainnya, disebabkan oleh Treponema pallidum, Penularannya
terjadi lewat hubungan seksual yang tidak sehat..
Bakteri ini masuk kedalam tubuh melalui selaput lender (vagina atau mulut) atau
melalui kulit. Dalam beberapa jam, bakteri akan sampai ke kelenjar getah bening
terdekat, kemudian menyebar keseluruh tubuh melalui darah. Sifilis juga dapat
menginfeksi janin dalam kandungan dan janin bisa berakibat cacat bawaan.
Gejala-gejala. Gejala penyakit ini mirip dengan gejala sejumlah penyakit lain. Ciri
awalnya dimulai dengan lecet yang tida terasa sakit pada penis atau kemaluan dan
berkembang dalam tiga tahap, yang dapat berlangusung lebih dari 30 tahun. Gejala-
gejala umum yang timbul: -Muncul benjolan di sekitar kelamin -kadang-kadang
disertai pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan hilang sendiri tanpa diobati. -
Ada bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah berhubungan seksual.
-selama 2-3 tahun pertama, penyakit ini tidak menunjukkan gejala apapun. Namun
setelah 5-10 panyakit ini menyerang susunan saraf otak, pembuluh darah, dan jantung.
-Pada perempuan penyakit ini dapat menular pada bayi yang di kandung.
Pengobatan Antibiotik dapat menghentikan aktivitas bakteri penyebab sifilis, namun
penggunaanya harus sesuai resep dokter. Jadi, Jika anda merasakan gejala diatas maka
segera periksakan diri, selanjutnya ikuti saja petunjuk dokter.
2. Herpes Simpleks
Penyakit ini lebih dikenal dengan sebutan herpes genitalis (herpes kelamin). Penyebab
herpes ini adalah Virus Herpes Simplex (HSV) dan di tularkan melalui hubungan
seks, baik vaginal, anal atau oral yang menimbulkan luka atau lecet pada kelamin dan
mengenai langsung bagian luka/bintil/kutil.
Gejala awal biasanya berupa gatal, kesemutan dan sakit. Lalu akan muncul bercak
kemerahan yang kecil, yang diikuti oleh sekumpulan lepuhan kecil yang nyeri.
Lepuhan ini pecah dan bergabung membentuk luka yang melingkar, dan akan
membentuk keropeng. Herpes timbul antara 3 sampai 10 hari setelah berhubungan
dengan orang yang mempunyai penyakit tersebut. Tetapi antara 5-10 hari, gejala ini
akan hilang dan muncul kembali. Gelaja ini timbul tergantung tergantung daya tahan
tubuhnya.
Pengobatan yang terbaik adalah segera kunjungi dokter anda dan ikuti petunjuknya.
3. Trikomoniasis Vaginalis
4. Gonorrhea
Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri itu adalah Neisseria
gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum,
tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonorrhea ini sering di kenal
dengan kencing nanah, karena memang penis akan mengeluarkan nanah berwarna
putih kuning atau putih kehijauan. Gonorrhea bisa menyebar melalui aliran darah
kebagian tubuh lainnya, teutama kulit dan persendian.
Gejala-gejalanya sangat mudah di deteksi dan di ketahui terutama untuk laki-laki.
Ciri-cirinya adalah terasa sakit perih ketika buang air kecil, kadang-kadang pada
waktu kencing atau sesudah kencing akan terasa nyeri beberapa saat, setelah itu tidak
terasa lagi. Ciri kedua adalah penis akan mengeluarkan cairan putih kekuning-
kuningan atau kehijau-hijaun. Jika anda menemukan dua gejala itu pada diri anda bisa
dipastikan anda telah terinfeksi bakteri ini.
Pada wanita gejala ini agak lebih sulit di ketahui, gejala awal biasanya timbul dalam
waktu 7-21 hari setelah terinfeksi. Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama
beberapa minggu atau bulan, dan diketahui menderita penyakit tersebut hanya setelah
pasangan hubungan seksualnya tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan.
Tetapi beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk
berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina, dan demam. Infeksi
dapat menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra, dan rektum
serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan seksual.
Pengobatanya. Penyakit ini termasuk mudah disembuhkan, asal tidak terlambat.
Begitu ada gelaja itu segera tanpa menunggu lama pergilah ke dokter spesialis kulit
dan kelamin untuk di berikan obatnya. Jangan sekali-sekali membeli obat sendiri,
karena obat itu harus sesuai dengan resep dokter. Kalau tidak ada dokter spesialis,
dokter umum juga bisa, namun lebih di anjurkan langsung ke dokter spesialis kulit
dan kelamin.
Dokter akan memberikan 3 jenis obat untuk di makan selama seminggu. Setelah itu
anda harus datang kembali untuk memeriksa ke dokter yang sama.
5. Klamidia.
6. Kutil kelamin
Disebabkan oleh Human Papiloma Virus. Gejala yang ditimbulkan : tonjolan kulit
seperti kutil besar disekitar alat kelamin (seperti jengger ayam).
(HPV) dengan gejala yang khas yaitu terdapat satu atau beberapa kutil di sekitar
kemaluan.
Pada perempuan, dapat mengenai kulit di daerah kelamin sampaidubur, selaput
lendir bagian dalam liang kemaluan sampai leher rahim. Bila perempuan hamil, kutil
dapat tumbuh sampai besar sekali. Kutil kelamin kadang-kadang bisa mengakibatkan
kanker leher rahim atau kanker kulit disekitar kelamin.
Pada laki-laki mengenai alat kelamin dan saluran kencing bagiandalam. Kadang-
kadang kutil tidak terlihat sehingga tidak disadari. Biasanyalaki-laki baru menyadari
setelah ia menulari pasangannya.Sampai sekarang belum ada obat yang dapat secara
tuntasmenyembuhkan kutil kelamin. Pengobatan hanya sampai pada tahap
menghilangkan kutilnya saja.
Komplikasi yang mungkin terjadi : kutil dapat membesar seperti tumor; bisa berubah
menjadi kanker mulut rahim; meningkatkan resiko tertular HIV-AIDS. Tidak perlu
mendeteksi laboratorium karena langsung dapat terlihat oleh mata biasa.
7. HIV-AIDS
AIDS adalah penyebab kematian ke enam pada laki-laki dan perempuan muda. Virus
ini fatal dan menimbulkan rasa sakit yang cukup lama sebelum kemudian meninggal.
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome
Penyakit ini adalahkumpulan gejala akibat menurunnyasistem kekebalan tubuh yang
terjadikarena seseorang terinfeksi virus HIV.HIV sendiri adalah singkatan dari
Human Immunodeficiency Virus
Orang yang terinfeksi oleh virus ini tidak dapatmengatasi serbuan penyakit lain
karena sistemkekebalan tubuhnya menurun terus secara drastis.Virus ini tergolong
unik karena daur hidupnya.Virus HIV yang hidup bebas di luar tidak
dapatberkembang biak. Namun, jika virus tersebut hinggapdi sel hidup, ia akan
mengubah sel tersebut menjadipabrik virus HIV. HIV hanya akan mengikatkan
diripada reseptor khusus di permukaan sel. Reseptor inihanya terdapat di sel darah
putih, sel pencernaan,dan sel otak. (Gambar 1).HIV menembus dinding sel melalui
reseptor tersebut dan melepaskan seluruh isi virus ke dalamsel tersebut (Gambar
2).Enzim yang ada dalam tubuh virus merubahRNA (Ribonucleat acid) rantai tunggal
menjadi rantaiganda (DNA) agar sesuai dengan DNA inangnya. DNA virus
bergabung dengan DNA inang. Selinang tidak dapat mengetahui apa yang
terjadipadanya. (Gambar 4). Sel inang lalu akanmenginstruksikan organel-organelnya
untukmereplikasi RNA guna membentuk HIV baru. Dan pada akhirnya, virus HIV
baru akan keluar dari selinang dan siap untuk menyerang sel lain. Sesudah terjadi
infeksi virus HIV, awalnya tidakmemperlihatkan gejala-gejala khusus. Baru beberapa
minggu sesudah itu orang yang terinfeksi sering kalimenderita penyakit ringan sehari-
hari seperti flu ataudiare.Penderita sering kali merasa sehat danmemang dari luar
memang tampak sehat. Sering kali 3-4 tahun penderita tidak memperlihatkan gejala
yang khas. Sesudahnya, tahun ke 5 atau 6 mulai timbuldiare berulang, penurunan
berat badan secaramendadak, sering sariawan di mulut, dan terjadipembengkakan di
daerah kelenjar getah bening. Kekebalan tubuh semakin lemah dan akhirnya penderita
mudah terjangkit berbagai macam penyakit.Sampai nanti penderita meninggal
perlahan.
Belum ditemukan obat bagi penderitannya sampai saat ini. Obat yang tersedia hanya
dapat menolongpenderita untuk mempertahankan kesehatan tubuhnya
8. Candidiasis Vaginalis
9. Hepatitis B.
Penyakit ini juga banyak disebabkan oleh hubungan seks yang tidak aman. Hepatitis
B dapat berlanjut ke sirosis hati atau kanker hati. Setiap tahun kasus yang dilaporkan
mencapai 200.000, walaupun ini satu-satunya STD yang dapat dicegah melalui
vaksinasi.
Molluscum contagiosum (MC) adalah infeksi virus pada kulit atau kadang-kadang
pada membran mukosa. MC hanya menjangkiti manusia, seperti cacar. Namun, ada
beberapa jenis virus-virus pox yang menjangkiti banyak mamalia. MC yang
menjangkiti manusia adalah sebuah jenis virus DNA poxvirus yang
disebut molluscum contagiosum virus (MCV). Ada empat jenis MCV, MCV-1
sampai 4; MCV-1 adalah yang paling lazim dan MCV-2 terlihat pada orang dewasa
dan biasanya ditularkan lewat hubungan seksual. Infeksi MC paling umum pada anak-
anak berusia satu sampai sepuluh tahun. MC dapat mempengaruhi setiap daerah kulit
namun yang paling umum terdapat pada badan, lengan, dan kaki. Hal ini menyebar
melalui kontak langsung atau pemakaian bersama barang-barang seperti pakaian atau
handuk.
Virus umumnya menyebar melalui kontak kulit ke kulit. Ini meliputi kontak seksual
atau menyentuh atau menggaruk bisul yang kemudian menyentuh kulit. Penanganan
benda-benda yang terdapat virus ini di dalamnya, seperti handuk, juga dapat
menyebabkan infeksi. Infeksi Molluscum contagiosum menimbulkan banyak bisul
yang bisa hilang tiba-tiba jika tanpa perawatan, mungkin sampai 6 bulan atau lebih.
Waktu dari infeksi pertama kali sampai munculnya lesi berkisar antara 2 minggu
sampai 6 bulan, dengan rata-rata masa inkubasi 6 bulan.
Gejala Lesi (luka) Molluscum contagiosum bentuknya seperti daging merah, kubah,
dan mutiara. Ukuran diameternya antara 1-5 millimeter, dengan cekungan di
pusat/tengah. Lesi ini umumnya tidak menyakitkan, tetapi mereka mungkin
menimbulkan gatal dan iritasi. Mengorek atau menggores gundukan lesi dapat
mengakibatkan infeksi lebih lanjut. Sekitar 10% dari kasus, eksim berkembang di
sekitar luka. Hal ini mungkin akan menjadi rumit akibat kemunculan infeksi bakteri
sekunder. Infeksi virus terbatas pada suatu area pada lapisan paling atas dari kulit ari.
Setelah virus yang mengisi kepala lesi telah hancur, infeksi hilang. Pusat inti lunak
berisi virus. Dalam sebuah proses yang disebut autoinoculation, virus mungkin akan
menyebar ke daerah-daerah tetangga kulit. Anak-anak sangat rentan terhadap
autoinoculation ini.
Pengobatan Pengobatan sering tidak diperlukan, tergantung lokasi dan jumlah luka,
dan tidak ada satu cara pengobatan yang efektif mengobati penyakit ini.
Kudis atau Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau (mite)
Sarcoptes scabiei yang dicirikan dengan adanya keropeng, kebotakan, dan kegatalan
pada kulit [
Sarcoptes scabiei adalah tungau dengan ciri-ciri berbentuk hampir bulat dengan 8
kaki pendek, pipih, berukuran (300–600 μ) x (250-400 μ) pada betina, dan (200- 240
μ) x (150-200 μ) pada jantan, biasanya hidup di lapisan epidermis . Permukaan dorsal
dari tungau ini ditutupi oleh lipatan dan lekukan terutama bentuk garis melintang
sehingga menghasilkan sejumlah skala segitiga kecil. Selain itu, pada betina terdapat
bulu cambuk pada pasangan kaki ke-3 dan ke-4 sedangkan pada jantan, bulu cambuk
hanya terdapat pada pasangan kaki ke-3
12. Chancroid (Haemophilus ducreyi)
Ulkus mole (Chancroid) atau chancroid atau soft chancre atau soft sore adalah
penyakit infeksi pada alat kelamin yang akut, setempat, disebabkan oleh
Streptobacillus ducrey (Haemophilus ducreyi) dengan gejala klinis yang khas berupa
ulkus nekrotik yang nyeri pada tempat inokulasi, dan sering disertai pernanahan
kelenjar getah bening regional.
Penyakit ini ditularkan secara langsung melalui hubungan seksual, selain di daerah
genitalia dapat juga terjadi inokulasi H. ducreyi di jari mulut dan dada. Pada tempat
masuknya mikro organisme terbentuk ulkus yang khas.
Gejala infeksi Chancroid adalah : Pengembangan borok menyakitkan pada alat
kelamin (penis atau vagina). Chancroid juga dapat menyebabkan kelenjar getah
bening di daerah pangkal paha membengkak. Ulkus chancroid Nyeri biasanya
berkembang 3-10 hari setelah terinfeksi. Pada wanita, borok yang mungkin terjadi di
dalam vagina dan tidak segera terlihat tanpa pemeriksaan panggul. Wanita dengan
Chancroid juga mungkin mengalami gejala seperti nyeri saat buang air kecil,
keputihan, nyeri saat menggerakan perut, atau perdarahan rektum. Baik pria maupun
wanita bisa mengalami demam dan kelelahan umum dengan penyakit
Granuloma Inguinale adalah suatu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
Calymatobacterium granulomatis, yang menyebabkan peradangan menahun pada alat
kelamin.
Penyebab Bakteri Calymatobacterium granulomatis.
Gejala Gejala mulai timbul dalam waktu 1-12 minggu setelah terinfeksi. Gejala
awalnya berupa bintil-bintil merah yang tidak nyeri, yang secara perlahan tumbuh
menjadi benjolan bulat dan menonjol. Bagian tubuh yang terkena pada pria adalah
penis, buah zakar, selangkangan dan paha, sedangkan pada wanita meliputi vulva,
vagina dan kulit di sekitarnya. Pada pria dan wanita, daerah lainnya yang juga
terkena adalah dubur, bokong dan wajah. Pada akhirnya benjolan tersebut akan
menutupi alat kelamin. Penyembuhannya berlangsung lambat dan bisa terbentuk
jaringan parut. Biasanya benjoolan tersebut akan terinfeksi oleh organisme
lainnya. Jika tidak diobati, bisa menyebar ke seluruh tubuh, yaitu ke
tulang, persendian atau hati dan menyebabkan penurunan berat badan, demam serta
anemia.
Pengobatan Bisa diberikan antibiotik seperti streptomisin, tetrasiklin, eritromisin,
kloramfenikol dan trimetroprim-sulfametoksazol. 6 bulan setelah pengobatan,
penderita harus diperiksa untuk memastikan bahwa infeksi sudah berhasil diatasi.
Kemungkinan penularan per tindakan seksual tanpa kondom dengan orang yang
terinfeksi
Resiko Yang Telah Diteliti Dugaan resiko atau tidak
diketahui
Performing oral sex Throat chlamydia Hepatitis B (low risk)
on a man Throat gonorrhea (25– HIV (very low risk;
30%) 0.01%)
Herpes (rare) Hepatitis C
HPV (unknown)
Syphilis (1%)
Hepatitis A
Shigella
Anilingus Amebiasis
Cryptosporidiosis (1%)
Giardiasis
Hepatitis A (1%)
Shigellosis (1%)
Senin, 25 Agustus 2014
Infeksi Menular Seksual (IMS), adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual,
walaupun tidak ada gejala yang timbul di alat kelamin. Infeksi menular seksual akan lebih
berisiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui
vagina, oral maupun anal. IMS perlu mendapat perhatian karena dapat menyebabkan infeksi
alat reproduksi yang serius. Bila tidak diobati secara tepat, infeksi dapat menjalar dan
menyebabkan penderitaan, sakit berkepanjangan, kemandulan dan bahkan kematian. Untuk
remaja perempuan, risiko untuk terkena IMS lebih besar dari pada laki-laki sebab alat
reproduksinya lebih rentan. Seringkali berakibat lebih parah karena gejala awal tidak segera
dikenali, sedangkan penyakit menjadi lebih parah.
Infeksi saluran reproduksi (ISR), adalah infeksi di alat kelamin, ditularkan tanpa hubungan
seksual, misalnya infeksi yang diakibatkan kesalahan dalam prosedurmedis. ISR yang
ditularkan tidak melalui hubungan seksual disebabkan overgrowth/pertumbuhan yang luar
biasa kuman/jamur dalam vagina yang a-patogen (basil doderlien, stafilokokus, streptokokus,
jamur kandida) menjadi ganas/patogen disamping disebabkan alergi (pembalut, cairan
pembersih vagina) atau karena pemakaian kontrasepsi dalam rahim/IUD pada pasangan usia
subur.
Tanda dan Gejala IMS/ISR. Berdasarkan tanda-tanda dan gejala klinis yang ditimbulkan
oleh IMS/ISR, dapat dibedakan menjadi : 1) IMS yang ditandai dengan keluarnya cairan
berwarna putih, kuning atau kehijauan seperti nanah dari alat kelamin, yaitu : gonore, uretritis
atau servitis non spesifik, kandidiasis, bacterial vaginosis dan trikomoniasis. (2) IMS yang
ditandai dengan adanya luka/koreng di alat kelamin, yaitu sifilis, ulkus molie,
limpogranuloma venerium, granuloma inguinale dan herpes genitalis. (3) IMS yang ditandai
dengan adanya tumbuhan seperti kutil atau jengger ayam pada alat kelamin, yaitu moluskus
kontangiosum dan kondiloma akuminata. (4) Selain tanda-tanda tersebut, IMS yang lebih
lanjut sering disertai dengan tanda-tanda benjolan atau pembengkakan kelenjar pada lipat
paha , pembengkakan buah zakar pada laki-laki, serta nyeri perut bawah pada wanita.
(1) Bakteri, seperti : a) Gonore. Definisi gonore mencakup semua infeksi yang disebabkan
oleh neisseria gonorrhoeae. Masa tunas 2-5 hari pada pria, sedangkan pada wanita sulit
ditentukan oleh karena pada umumnya tidak menimbulkan keluhan atau gejala.
Keluhannya pada laki-laki : timbul rasa gatak, panas saat kencing, keluar cairan/nanah
secara spontan dari saluran kencing, ujung penis tampak merah, bengkak dan menonjol
keluar. Rna kuning kehijauan dan kental, kadang-kadang disertai rasa nyeri saat kencing.
Komplikasi pada laki-laki adalah infeksi pada testis atau buah zakar, saluran sperma sehingga
bisa menimbulkan penyempitan dan berakhir kemandulan. Sedangkan Komplikasi pada
wanita adalah terjadinya penjalaran infeksi ke rahim dan saluran telur sehingga dapat
menyebabkan kemandulan. Bila mengenai ibu hamil yang dapat menyebabkan kebutaan. b)
Infeksi genital nonspesifik/uretritis nonspesifik. Definisi . Infeksi genital nonspesifik
(IGNS) merupakan infeksi traktus genital yang disebabkan oleh penyebab yang tidak
spesifik. Paling banyak disebabkan oleh Chlamydia trachomatis dan ureaplasma
ureallyticum. Istilah ini lebih sering dipakai untuk wanita, sedangkan untukpria
dipakai istilah uretritis nonspesifik (UNS). Masa tunas biasanya lebih lama dibandingkan
dengan gonore, yakni 1-3 minggu atau lebih. Keluhan pada laki-laki, adalah : duh tubuh tidak
begitu banyak dan lebih encer, keluarnya cairan dari saluran kencing yang bersifat encer
terutama pada pagi hari, kadang disertai rasa sakit saat kencing dan bila infeksi berlanjut akan
keluar cairan bercampur darah. Keluhan pada perempuan : sebagian besar tidak menimbulkan
keluhan, kadang-kadang ada keluhan keputihan, nyeri pada daerah rongga panggul,
perdarahan setelah berhubungan seksual. Komplikasi pada laki-laki adalah adanya interaksi
saluran air mani/kemandulan, sakit buang air kecil. Sedangkan komplikasi pada perempuan
adalah infeksi saluran telur/kemandulan, radang saluran kencing, ketuban pecah dini/bayi
premature (kehamilan). c) Sifilis (raja singa). Definisi sifilis adalah infeksi yang disebabkan
oleh treponema pallidum dan bersifat kronis, dapat menyerang semua organ tubuh dan dapat
menyerupai banyak penyakit. Masa tunas berkisar antara 10-90 hari. Keluhan : Stadium I
(sifilis primer) timbul antara 2-4 minggu setelah kuman masuk. Ditandai dengan adanya
benjolan kecil merah biasanya 1buah, kemudian menjadi luka atau koreng yang tidak disertai
rasa nyeri. Pada stadium ini biasanya disertai pembengkakan kelenjar getah bening regional.
Luka atau koreng tersebut akan hilang secara spontan meski tanpa pengobatan dalam waktu
3-10 minggu, tetapi penyakitnya akan berlanjut ke stadium II. Stadium II (sifilis sekunder).
Stadium ini terjadi setelah 6-8 minggu dan bisa berlangsung sampai 9 bulan. Kelainan
dimulai dengan adanya gejala nafsu makan yang menurun, demam, sakit kepala, nyeri sendi.
Pada stadium ini juga muncul gejala menyerupai penyakit kulit lain berupa bercak merah,
benjolan kecil-kecil seluruh tubuh, tidak gatal, kebotakan rambut dan juga dapat disertai
pembesaran kelenjar getah bening yang bersifat menyeluruh. Stadium laten dini terjadi
apabila sifilis sekunder tidak diobati, setelah beberapa minggu atau bulan gejala-gejala akan
hilang seakan-akan sembuh spontan. Namun infeksi masih berlangsung terus dan masuk ke
stadium laten lanjut. Stadium laten lanjut. Setelah 1 tahun, sifilis masuk ke stadium laten
lanjut yang dapat berlangsung bertahun-tahun. Stadium III (sifilis tersier). Umumnya timbul
antara 3-10 tahun setelah infeksi. Ditandai dengan 2 macam kelainan yaitu berupa kelainan
yang bersifat destruktif pada kulit, selaput lendir, tulang sendi serta adanya radang yang
terjadi secara perlahan-lahan pada jantung, sistim pembuluh darah dan syaraf. Komplikasi.
Pada kehamilan terjadi sifilis congenital. d) Ulkus Mole/chancroid. Definisi ulkus
mole/chanroid adalah ulkus mole ialah infeksi genital akut, setempat, yang disebabkan ioleh
haemophylus ducreyi. Masa tunas berkisar antara 2-35 hari, dengan waktu rata-rata 7 hari.
Keluhan. Tidak didahului dengan gejala prodromal sebelum timbulnya luka atau ulkus. Luka
biasanya lebih dari 1 buah, nyeri , dengan tanda radang yang jelas, benjolan di lipatan paha,
meninggalkan ulkus dan terjadi kematian jaringan disekitarnya. Komplikasi. KOmplikasi
ulkus mole adalah abses kelenjar lipat paha, fistula uretra. e) Granuloma
Inguinale/Donovanosis. Definisi ganuloma inguinale/donovanosis adalah penyakit yang
disebabkan oleh bakteri calymmatobacterium granulomatis. Saat ini penyakit ini hamper
tidak pernah ditemukan lagi di Indonesia, dahulu penyakit ini banyak ditemukan di daerah
Papua. Masa tunas adalah 8-80 hari. Keluhan yaitu : Kelainan dimulai dengan bemjolan
tunggal atau banyak, merah, lembek, kadang-kadang mirip bisul, sangat gatal; Kelainan ini
dengan cepat pecah menjadi luka dengan tepi yang meninggi, berbau amis dan mudah
berdarah. Komplikasi. Komplikasi granuloma inguinale adalah akibat terjadinya jaringan ikat
atau fibrosis pada pembuluh getah bening akan timbul pembengkakan genital, sumbatan
uretra, vagina atau lubang anus. f) Limfogranuloma Venerium (Bubo). Definisi
limpogranuloma venerium (bubo) adalah infeksi menular seksual yang mengenai sistim
saluran pembuluh limfe dan kelenjar limfe yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis.
Penyakit ini saat ini jarang ditemukan di Indonesia. Masa tunas antara 3-20 hari. Keluhan :
biasanya dimulai dengan bintik/lentingan kecil, yang dalam waktu singkat kemudian menjadi
erosi/luka yang kadang-kadang tidak disadari oleh penderita karena tidak nyeri dan sembuh
sendiri dalam waktu singkat.; dalam waktu antara 1-4 minggu setelah luka tersebut sembuh
akan timbul pembengkakan kelenjar lipat paha yang disertai rasa nyeri , keras berbentuk
seperti sosis. Komplikasi . Pada stadium lanjut pada laki-laki dapat menyebabkan
pembengkakan penis dan skrotum sedang pada wanita menyebabkan pembengkakan bibir
kemaluan. g) Vaginalis bacterial. Definisi vaginalis bacterial adalah gejala klinis akibat
pergantian lactobacillus spp yang merupakan flora normal vagina, dengan bakteri anaerob
dalam konsentrasi tinggi. Masa tunas sulit ditentukan, karena penyebabnya bukan organism
tunggal. Keluhan vaginosis bacterial adalah gejala klinis akibat pergantian lactobacillus spp
yang merupakan flora normal vagina, dengan bakteri anaerob dalam konsentrasi tinggi. Masa
tunas sulit ditentukan, karena penyebabnya bukan organism tunggal. Keluhan : dapat tanpa
gejala keputihan atau dengan sedikit keputihan yang mempunyai bau amis seperti ikan,
terutama setelah berhubungan seksual.
(2) Virus, diantaranya adalah : a) Herpes Genitalis. Definisi herpes genitalis ialah infeksi
pada genital yang disebabkan oleh herpes simplex virus (HSV), terutama HSV tipe 2, yang
sering bersifat berulang. Masa tunas berkisar antara 3-7 hari, tetapi dapat lebih lama. Keluhan
: Rasa seperti terbakar dan gatal, beberapa jam sebelum timbul lesi; Kadang-kadang disertai
gejala umum, misalnya lemas, demam dan nyeriotot; Timbul gelembung-gelembung yang
berkelompok dengan mudah pecah; Gejala lesi awal dapat lebih berat dan lama; Pada bentuk
ulang (rekurens), biasanya didahului oleh factor pencetus seperti stress psikis, trauma, koitus
yang berlebihan, makanan yang sulit merangsang, alcohol, obat-obatan dan beberapa hal
yang sulit diketahui. Komplikasi herpes genitalis adalah kanker leher rahim, kehamilan lahir
muda, kelainan congenital dan kematian. b) Kondiloma Akuminata/Jengger Ayam/Kutil
Kelamin. Definisi kondiloma akuminata adalah infeksi menular seksual yang disebabkan
oleh Human Papilloma Virus (HPV). Masa tunas berkisar antara 1-8 bulan (rata-rata 2-3
bulan). Keluhan : Pada daerah yang sering terkena trauma saat berhubungan seksual tumbuh
bintil bintil yang runcing seperti kutil, dapat membesar sehingga menyerupai jengger ayam.
Pada wanita, sering bersamaan dengan gejala keputihan sedangkan pada pria terutama
dijumpai pada yang tidak disirkulasi atau dengan imunitas terganggu. Komplikasi kondiloma
akuminata adalah kanker leher rahim atau kanker kulit disekitar kulit kelamin. c) Hepatitis B
dan C. Penyebabnya adalah virus hepatitis B dan C. Masa tunas 1-6 bulan. Gela-gejala
adalah kuning (mata/kulit), lesu dan lemah, pembesaran hati, kembung mual. Untuk hepatitis
C gejalanya lebih cepat dan lebih berat, bisa menyebabkan kanker hati dan kematian.
Penularan hepatitis adalah : melalui kontak cairan tubuh penderita seperti hubungan seks,
pemakai NAPZA suntik, transfuse darah dan lain-lain). Penanganannya adalah dengan
melakukan konsultasi ke penyakit dalam.
(4) Jamur, diantaranya yaitu : a) Kandidosis vaginalis. Definisi kandiloma vaginalis adalah
infeksi pada vagina yang disebabkan oleh jamur candida, apatogen tetapi dapat menjadi
patogen. Infeksi ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual atau karena kondisi tertentu
(stress, kelelahan, IUD yang lama pada pasangan usia subur). Masa tunas sukar diketahui,
oleh karena penyakit ini mempunyai faktor pemicu, antara lain kehamilan, penyakit kencing
manis, iritasi setempat, pemakaian obat-obatan (golongan: imunosupresif, antibiotika,
kontrasepsi hormonal). Keluhan kandidosis vaginalis adalah : Pada keadaan normal, jamur ini
terdapat di kulit maupun di dalam liang kemaluan perempuan; Tetapi pada keadaan tertentu,
jamur ini meluas sedemikian rupa sehingga menimbulkan keputihan berwarna putih seperti
susu, bergumpal, tidak berbau atau berbau asam, disertai rasa gatal panas dan kemerahan
sekitar kelamin.
Mitos IMS/ISR. Ada beberapa mitos dimasyarakat yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip
pencegahan IMS/ISR, diantaranya adalah : a) IMS dapat diobati dengan minum ciproxin,
supertetra, amoksisilin dll. Padahal penyakit memerlukan obat tertentu sesuai kuman
penyebabnya. Pengobatan yang tidak tepat akan menyebabkan kuman menjadi kebal dan sulit
disembuhkan. b) Berhubungan seks dengan perawan dapat mengobati penyakit kelamin.
Padahal justru sebaliknya, berisiko akan menularkan pasangan. c) IMS dapat dicegah dengan
mencuci alat kelamin. sabun/disinfektans dapat mencegah IMS, cuci vagina menurunkan
risiko tertular karena kadar keasaman vagina berkurang.
Dampak IMS/ISR. Dampak IMS/ISR bagi remaja perempusn dan laki-laki adalah : (1)
Secara Fisik, seperti : a) Infeksi alat reproduksi akan menurunkan kualitas ovulasi sehingga
akan mengganggu siklus dan banyaknya haid serta menurunkan kesuburan. b) Peradangan
alat reproduksi ke organ yang lebih tinggi yang dapat meningkatkan kecenderungan
terjadinya kehamilan di luar rahim (obsgin, Unpad 1984). c) Melahirkan anak dengan cacat
bawaan seperti katarak, gangguan pendengaran, kelainan jantung dan cacat lainnya. d)
Kanker leher rahim (Carcinoma Cervix Uteri), yaitu : Peringkat pertama penyebab kematian
karena keganasan setelah kanker payudara; Predisposisi “kontak leher rahim dengan sperma
yang bersifat basa sejak usia muda dan berganti-ganti pasangan, rokok, ekonomi dan nutrisi;
Periode laten terjadi keganasan, terjadi pada umur 30 tahun; Gejala,seperti keputihan berbau
khas, nyeri dan tanda-tanda keganasan. e) Bekas bisul/nanah di daerah alat kelamin dapat
mengganggu kualitas hubungan seksual di kemudian hari karena menimbulkan rasa nyeri
dan tidak nyaman waktu berhubungan seks. f) Nyeri waktu kencing (disuria) karena
peradangan mengenai saluran kemih. g) Gejala neurologi/gangguan syaraf (stadium lanjut
sifilis). g) Lebih mudah terinfeksi HIV. h) Kemandulan (perlengketan saluran reproduksi dan
gangguan produksi sperma). (2) Secara Psikologis, seperti : a) Rendah diri, b) Malu dan
takut sehingga tidak mau berobat yang akan memperberat penyakit atau bahkan mencoba
mengobati sendiri sehingga jenis dan dosis tidak tepat atau bahkan mencoba mengobati
sendiri sehingga jenis dan dosis tidak tepat yang justru akan memperberat penyakitnya
disamping terjadi resistensi obat. c) Gangguan hubungan seks setelah menikah karena takut
tertular lagi atau takut menularkan penyakit pada pasangannya.
Sumber : Modul pelatihan kesehatan peduli remaja bagi konselor sebaya, Kemenkes 2011.
MEMPERKUAT KETAHANAN GLOBAL TERHADAP PENYAKIT MENULAR
DIPUBLIKASIKAN PADA : RABU, 20 AGUSTUS 2014 13:10:00
Fokus pertemuan ini adalah bagaimana dunia harus menghadapi risiko wabah
zoonosis. Berbagai pengalaman berharga menghadapi masalah zoonosis dari berbagai negara
akan disampaikan dan didiskusikan oleh para ahli guna memperkuat kerjasama regional dan
global, papar Menkes.
Peningkatan penyakit menular baru disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan
iklim global, penggunaan pestisida dan antimikroba, peningkatan kontak antara manusia dan
hewan serta perubahan gaya hidup. Belum lama ini dunia menghadapi penyebaran flu burung
(H7N9 influenza) dan MERS CoV. Dan saat ini, dunia sedang menghadapi wabah Virus
Ebola yang berasal dari kawasan Afrika Barat, khususnya di Guinea, Liberia, Sierra Leone,
dan Nigeria. Wabah ini telah ditetapkan sebagai Status Darurat Kesehatan Internasional oleh
World Health Organization (WHO) pada 7 Agustus 2014.
Sebagai tindak lanjut dari inisiatifGlobal Health Security Agenda (GHSA), pertemuan
ini dihadiri oleh perwakilan dari 37 negara. Diantaranya Argentina, Australia, Azerbaijan,
Bangladesh, Bhutan, Kamboja, Kanada, Tiongkok, Mesir, Finlandia, Perancis, Georgia,
Jerman, Italia, Jepang, Kenya, Malaysia, Nepal, Belanda, Norwegia, Oman, Portugal, Korea
Selatan, Arab Saudi, Singapura, Afrika Selatan, dan Spanyol.