Anda di halaman 1dari 11

CAIRAN TUBUH DAN ELEKTROLIT

PENDAHULUAN
Everything is water (Thales, 600 SM)
51-71 % bagian tubuh adalah air
Massa cairan : darah, sisanya berupa larutan seperti gel
Tubuh manusia mirip seperti pudding
DISTRIBUSI & KOMPOSISI CAIRAN TUBUH
Penting untuk homeostasis
Volume : 70% berat tubuh bebas lemak
TBW laki (usia 17-40 thn): 60% BB
TBW perempuan : 51% BB
TBW manula : 45-50% BB
Cairan Intrasel (CIS) : 62,5%
Cairan Ekstrasel (CES) : 37,5%
- cairan intra vaskuler
- Cairan ekstra vaskuler/cairan intertisial
SUSUNAN CAIRAN TUBUH
Bagian terbanyak adalah air, karena:
1. Air adalah pelarut universal
2. Semua reaksi kimia yg terjadi dalam tubuh mempunyai medium air
Total Body Water (TBW) : dipengaruhi jenis kelamin, umur, kandungan lemak tubuh.
Bahan-bahan penyusun lain :
- Elektrolit : kation : Na, K, Ca, Mg
anion: Cl, HCO3, HPO4, SO4
- Non elektrolit : protein, urea, glukosa,
O2, CO2, asam organik

Perbedaan CES dan CIS
CES
> ion Na, Cl, bikarbonat
> bahan makanan sel (O2,glukosa, lemak, AA) CO2
20% BB :
- cairan intertisial 15% (10,5 L)
- plasma 5% (3,5 L)
CIS
> ion K, Mg, fosfat
40% BB (28 L)
KESEIMBANGAN CAIRAN
Agar tubuh mengalami hidrasi yang cukup, cairan yang masuk harus sama dengan cairan yang keluar
dari tubuh
Cairan Masuk:
- Minuman (60%) dan makanan (30%)
- Air metabolik atau oksidasi (10%)
Cairan Keluar :
- Urine (60%) dan feces (4%)
- Insensible losses (28%), keringat (8%)
Kenaikan osmolalitas plasma memicu rasa haus dan pelepasan ADH
PENGATURAN ASUPAN CAIRAN
Pusat haus hypothalamus dipicu oleh
- Penurunan volume plasma 10-15%
- Kenaikan osmolalitas plasma 1-2%
- Via input baroreceptor, angiotensin II dan stimuli lainnya
- Hilang rasa haus pada saat minum air
Yang menghambat pusat haus :
- Mukosa mulut dan pharynx dalam keadaan basah
- Aktivasi reseptor regangan ventriculus dan intestinal
PENGATURAN PENGELUARAN AIR
Kehilangan Cairan
- Insensible water losses dari paru dan kulit
- Bersamaan dengan residu makanan di dalam feces.
- Melalui urine
PENGARUH DAN REGULASI ADH
- Absorpsi air di ductus collectivus proporsional dengan pelepasan ADH
- Kadar ADH yang rendah urine encer dan menurunkan volume cairan tubuh
- Kadar ADH yang tinggi urine pekat
- Osmoreceptor Hypothalamus memicu atau menghambat pelepasan ADH
- Pemicu pelepasan ADH yang spesifik
- demam yang lama
- berkeringat berlebihan
- muntah-muntah, atau diarrhea
- pendarahan hebat
- luka bakar
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
- Elektrolit: garam, asam dan basa
- Keseimbangan elektrolit biasanya mengacu pada keseimbangan garam saja.
- Garam penting untuk
= eksitabilitas saraf-otot
= aktivitas sekresi
= permiabilitas membran
= kontrol thd. Gerak cairan
- Garam masuk ke dalam tubuh melalui
- pencernakan
keluar melalui:
= penguapan
= feces
= urine
SODIUM DALAM CAIRAN & KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
- Sodium memegang posisi sentral dalam cairan dan keseimbangan Elektrolit
- Garam Sodium
- 90-95% zat terlarut di dalam CES
- kontribusi 280 mOsm dari 300 mOsm konsentrasi zat terlarut di CES
- Sodium merupakan kation terbesar di
CES
- Sodium merupakan satu-satunya kation yang menimbulkan tekanan osmotik
- Peran sodium dalam mengontrol volume CES dan distrubusi air tubuh karena:
- Sodium tekanan osmotik
- Sodium menembus ke dalam sel dan dipompa keluar melawan gradien elektrokimiawinya
- Kadar sodium di CES tetap konstan
Perubahan kadar sodium plasma mempengaruhi:
= volume plasma, tekanan darah
= vol. CIS dan interstisiil
- Mekanisme pengawasan asam basa
ginjal adalah berpasangan dengan pengangkutan ion sodium
REGULASI KESEIMBANGAN SODIUM: ALDOSTERON
- Reabsorpsi Sodium
- 65% sodium di dalam filtrat direabsorpsi di tubulus proksimalis
- 25% di Ansa Henle
- Bila kadar aldosteron tinggi, semua ion Na secara aktip di reabsorpsi
- air mengikuti sodium jika permiabilitas
tubulus meningkat ADH
- Mekanisme renin-angiotensin memicu pelepasan aldosteron
- Keadaan ini diperantarai oleh juxtaglomerularis yang melepaskan renin sebagai jawaban
thd:
- stimulasi saraf simpatis
= penurunan osmolalitas filtrat
- penurunan regangan (o.k penurunan T.D)
- Renin mengkatalisis produksi angiotensin II, yang menyegerakan pelepasan aldosteron
- Sel korteks adrenal secara langsung dipicu untuk melepaskan aldosteron oleh karena
kenaikan ion K di CES
- Aldosteron produksi urine menurun dan meningkatkan volume darah.
SISTIM KARDIOVASA BARORESEPTOR
Baroreseptor menyiagakan otak untuk meningkatkan volume darah T.D naik
- Simpatis ginjal menurun
- Arteriole dilatasi
- GFR meningkat
- Sodium dan pengeluaran air meningkat
- Fenomena: pressure diuresis, menurunkan tekanan darah Penurunan tekanan darah
aksi berlawanan T.D meningkat
- O.K kadar ion sodium volume cairan baroreseptor dipandang sebagai reseptor
sodium
PENGARUH HORMON THD. KESEIMBANGAN SODIUM
Estrogen
- Meningkatkan rabsorpsi NaCl tubulus renalis
- Retensi air selama siklus menstruasi
- Edema selama kehamilan
Progesteron
- Menurunkan reabsorpsi sodium
- Diuretik sodium dan air
- Glukokortikoid meningkatkan reabsorpsi sodium dan memicu terjadinya edema
REGULASI KESEIMBANGAN POTASSIUM
Kadar ion potassium CIS-CES relatip mempengaruhi potensial membran istirahat sel
- Kadar berlebihan di CES menurunkan potensial membran
- Terlalu sedikit hyperpolarisasi dan nonresponsiveness
- Hyperkalemia dan hypokalemia
- konduksi elektrik jantung berhenti
- mati mendadak
- Pergeseran ion H di dalam/luar sel
- pergeseran potassium pada arah yang berbeda
- mempengaruhi aktivitas sel eksitabel
REGULASI KALSIUM
Kalsium ion di CES penting untuk
- pembekuan darah
- permiabilitas membran sel
- aktivitas sekresi
Hypocalcemia
- Meningkatkan eksitabilitas
- Menyebabkan kejang otot (tetany)
REGULASI KALSIUM
- Hiperkalsemia
- Menghambat neuron dan sel otot
- Menyebabkan aritmia jantung
- Keseimbangan Kalsium dikontrol oleh
- Hormon parathiroid (PTH) dan calcitonin
REGULASI KALSIUM DAN FOSFAT
PTH memicu peningkatan kadar Kalsium
- Tulang, PTH mengaktivkan osteoclast mengurai matriks tulang
- Intestinum absorpsi meningkat
- Ginjal meningkatkan reabsorpsi kalsium dan menurunkan reabsorpsi fosfat
- Reabsorpsi Kalsium dan Eksresi Fosfat terjadi secara berimbang
REGULASI KALSIUM DAN FOSFAT
- Fosfat yang terfiltrasi diabsorpsi aktif di tubulus proksimalis
- Kadar Kalsium yang normal atau tinggi menghambat sekresi PTH
- pelepasan kalsium tulang dihambat
- kalsium dibuang melalui feces dan urin dalam jumlah besar
- fosfat ditimbun
PENGARUH KALSITONIN
- Disekresi untuk merespons kenaikan kadar kalsium darah
- Merupakan antagonis PTH
REGULASI ANION
- Khlorid, anion utama bersama dengan sodium di CES
- Bila terjadi asidosis, reabsorbsi ion khloride sedikit
- Anion lainnya transport maksimum dan kelebihan dibuang melaui urine
KESEIMBANGAN ASAM BASA
- pH Normal cairan tubuh
- darah arteri : 7,4
- darah vena dan cairan interstisiil: 7,35
- cairan intrasel : 7,0
- Alkalosis : pH darah arteri di atas 7,45
- Asidosis : pH darah turun di bawah 7,35
SUMBER ION HIDROGEN
- Sebagian besar ion H berasal dari metabolisme selluler
- asam fosforik CES protein-fosfor
- asam laktat respirasi anaerobik
- asam organik dan keton met.lemak
- ion hidrogen bikarbonat (transpCO2)
REGULASI ION HIDROGEN
Kadar ion Hidrogen diatur melalui
- Buffer kimiawi, dalam satuan detik
- Pusat pernapasan (brain stem), dalam 1-3 menit
- Mekanisme renal, beberapa jam - hari
SISTIM BUFFER KIMIAWI
- Asam kuat seluruh ion H mengalami dissosiasi sempurna di dalam air
- Asam lemah dissosiasi sebagian di dalam air dan efisien dalam mencegah perubahan pH
- Basa kuat mudah mengalami dissosiasi di dalam air
- Basa lemah menerima ion H lebih lambat (ion HCO3 dan NH3)
Sistim buffer kimiawi utama
- bikarbonat
- fosfat
- protein
- Bila asam kuat ditambahkan
- ion H dilepaskan bersenyawa dengan ion bikarbonat asam karbonat (asam lemah)
- pH larutan menurun sedikit
- Bila basa kuat ditambahkan
- bereaksi dengan asam karbonat sodium bikarbonat (basa lemah)
- pH larutan meningkat sedikit
SISTIM BUFFER FISIOLOGIS
- Sistim Respirasi mengatur keseimbangan asam basa
- Keseimbangan reversible
- CO2 terlarut dan air
- asam karbonat dan ion hidrogen dan bikarbonat CO2+H2O >H2CO3>H + HCO3
- Hipercapnia atau kenaikan plasma ion H
- nafas dalam dan cepat CO2
- kadar ion H menurun
- Alkalosis nafas lambat ion H meningkat
- Gangguan sistim respirasi gangguan keseimbangan asam basa
- asidosis respiratorik
- alkalosis respiratorik
Mekanisme Renal
- Mencegah asidosis metabolik, dengan membuang : fosfor, urat, asam laktat dan keton
- Pengaturan asam basa yang paling akhir adalah ginjal
- Mekanisme utama
- konservasi atau membentuk ion bikarbonat
- membuang ion bikarbonat
- Kehilangan ion bikarbonat = penambahan ion H
- Reabsorbsi ion bikarbonat = kehilangan ion H
- Ion H berasal dari dissosiasi asam karbonat
- CO2 bersama air di sel tubulus asam karbonat
- Asam karbonat ion H dan ion bikarbonat
DEFINISI
Keadaan dr hyperhidrasi jadi euhidrasi atau dari euhidrasi jadi hypohidrasi
Adalah kehilangan air dari kompartemen ECF yang menyebabkan peningkatan konsentrasi NaCl dan
protein plasma
Adalah kehilangan air dan elektrolit yang penting bagi keperluan badan
DEHIDRASI FISIOLOGIS
Di bawah terik matahari (>100 F)
Tanpa aktivitas Kehilangan 1 L/jam
OR kehilangan 1.5 L 4 L /jam
Hrs diganti dan tdk dpt hanya mengandalkan rasa haus. Di gurun 8 jam, minum tiap saat.
Tetap kehilangan 2% dari BB
Harus diganti hingga 12-24 jam kemudian
Di dalam ruang ber-AC cukup lama
Kelembaban lingkungan yang tinggi
FAKTOR RISIKO
BAYI
Luas permukaan tubuh besar
Dalam inkubator
OBESITAS LANSIA
PASIEN TIRAH BARING
KATEGORI
Dehidrasi ringan (mild)
Kehilangan 5% dari cairan badan
Tdk terlalu berbahaya
Mudah diatasi dg rehidrasi
Dehidrasi sedang (moderate)
Kehilangan 10% dari cairan badan
Harus ditangani segera
Dehidrasi berat (severe)
Kehilangan >15% cairan badan
Ditangani sbg kegawatdaruratan
Rawat inap u keseimbangan elektrolit
TANDA & GEJALA
Pada dehidrasi dengan penurunan BB 2,6%
Mudah lelah
Penurunan waktu reaksi fungsi motorik
Penurunan kewaspadaan/ tingkat konsentrasi
Mulut kering
Haus
Pusing (dizziness), bingung
Demam
Kram otot
Kompensasi tubuh:
Rasa haus
Meningkatkan asupan garam
Sensor:
Baroreseptor
Osmoreseptor

Anda mungkin juga menyukai

  • Kejang Demam
    Kejang Demam
    Dokumen44 halaman
    Kejang Demam
    Mauren Chesaria
    Belum ada peringkat
  • Refrat Kejang Demam
    Refrat Kejang Demam
    Dokumen29 halaman
    Refrat Kejang Demam
    Umi Hani
    100% (1)
  • Kejang
    Kejang
    Dokumen1 halaman
    Kejang
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat
  • Flo Ukm PSN
    Flo Ukm PSN
    Dokumen3 halaman
    Flo Ukm PSN
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat
  • Kejang Demam
    Kejang Demam
    Dokumen1 halaman
    Kejang Demam
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat
  • f5-PE DBD RIO
    f5-PE DBD RIO
    Dokumen3 halaman
    f5-PE DBD RIO
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat
  • Journal Reading
    Journal Reading
    Dokumen24 halaman
    Journal Reading
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat
  • Therapeutic Ultrasound For Glaucoma
    Therapeutic Ultrasound For Glaucoma
    Dokumen15 halaman
    Therapeutic Ultrasound For Glaucoma
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat
  • f5-PE DBD RIO
    f5-PE DBD RIO
    Dokumen3 halaman
    f5-PE DBD RIO
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat
  • Mini CX
    Mini CX
    Dokumen32 halaman
    Mini CX
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat
  • Presus Mata
    Presus Mata
    Dokumen21 halaman
    Presus Mata
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat
  • Askep BBL Khusus, 16 HLM
    Askep BBL Khusus, 16 HLM
    Dokumen27 halaman
    Askep BBL Khusus, 16 HLM
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat
  • Flo Ukm PSN
    Flo Ukm PSN
    Dokumen3 halaman
    Flo Ukm PSN
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat
  • Mini Clinical Examination
    Mini Clinical Examination
    Dokumen14 halaman
    Mini Clinical Examination
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat
  • AKHLAK
    AKHLAK
    Dokumen10 halaman
    AKHLAK
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat
  • Copyan
    Copyan
    Dokumen3 halaman
    Copyan
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat
  • Malam Ini
    Malam Ini
    Dokumen2 halaman
    Malam Ini
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat
  • Cover Presentasi Kasus
    Cover Presentasi Kasus
    Dokumen1 halaman
    Cover Presentasi Kasus
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat
  • Cover Presentasi Kasus
    Cover Presentasi Kasus
    Dokumen1 halaman
    Cover Presentasi Kasus
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat
  • Doc
    Doc
    Dokumen7 halaman
    Doc
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat
  • Thailand
    Thailand
    Dokumen6 halaman
    Thailand
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat
  • Singapura
    Singapura
    Dokumen5 halaman
    Singapura
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat
  • Nutrisi BBL
    Nutrisi BBL
    Dokumen15 halaman
    Nutrisi BBL
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat
  • Trihexyphenidyle
    Trihexyphenidyle
    Dokumen1 halaman
    Trihexyphenidyle
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat
  • Pneumonia
    Pneumonia
    Dokumen12 halaman
    Pneumonia
    Sukma Utama
    Belum ada peringkat
  • Tgs Rngakuman
    Tgs Rngakuman
    Dokumen3 halaman
    Tgs Rngakuman
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat
  • Askep BBL Khusus, 16 HLM
    Askep BBL Khusus, 16 HLM
    Dokumen27 halaman
    Askep BBL Khusus, 16 HLM
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat
  • Malaria
    Malaria
    Dokumen24 halaman
    Malaria
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat
  • Fisika
    Fisika
    Dokumen4 halaman
    Fisika
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat
  • Essay
    Essay
    Dokumen2 halaman
    Essay
    ResdanggaHusada
    Belum ada peringkat