Nama : An. A
Jenis kelamin : Laki-laki
TTL/Usia : 03–11- 2016 / 2 Tahun 10 bln
Alamat : Tavanjuka
Agama : Islam
Waktu Masuk : 31 Agustus 2017
ANAMNESIS
Riwayat Imunisasi :
Imunisasi dasar pasien lengkap dan sesuai pada waktunya.
Riwayat nutrisi :
Pasien mengonsumsi ASI dari lahir sampai usia 2 tahun. Pasien juga
mengonsumsi susu formula mulai dari usia 4 bulan. Pasien mulai
mengonsumsi makanan yang dimakan oleh keluarga sejak usia 12
bulan. Pasien makan 3 kali sehari dengan porsi 1/2 dari porsi dewasa
disertai lauk-pauk dan sayuran. Diantara makan besar diselingi
dengan makanan selingan seperti kue-kue ataupun biskuit.
Kesan : kualitas dan kuantitas nutrisi sesuai usia (baik).
Riwayat sosial ekonomi :
• Pasien tinggal serumah dengan kedua orang tua kandung beserta
kedua kakaknya.
•Ekonomi keluarga pasien termasuk dalam kelompok ekonomi
menengah.
•Lingkungan rumah merupakan lingkungan yang padat penduduk.
Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Berat Badan : 16 kg
Tinggi Badan : 100 cm
Status Gizi : Z-Score (Gizi Baik)
BB/U : 0 SD < Z Score < 2 SD (normoweight)
TB/U : 0 SD < Z score < 2 SD (normoheight)
BB/TB : 0 SD < Z Score < 1 SD (gizi baik)
Tanda Vital
Laju nadi : 112 kali/menit reguler
Laju respirasi : 28 kali/menit
Suhu : 38,9o C
Pemeriksaan fisik
Kepala
Bentuk : Normocephal
Ubun-ubun besar : Tertutup
Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
Mata :
Konjungtiva : Anemia -/-
Sklera : Ikterik -/-
Pupil : Isokor, RCL (+/+) RCTL (+/+)
Telinga : Othore (-)
Hidung : Rhinore (-), napas cuping hidung
(-)
Pemeriksaan fisik
Mulut :
Mukosa buccal kering (-), bibir sianosis (-)
Lidah kotor (-)
Tenggorok : Faring : Hiperemis (+)
Tonsil : T2 /T2
Leher
Kelenjar : Pembesaran parotis (-/-), getah bening (-)
Kaku kuduk : tidak ada
Lain-lain : pembesaran Tiroid (-/-)
Pemeriksaan fisik
THORAX
Inspeksi : Simetris bilateral, retraksi (+)
Palpasi : Vokal fremitus (+) ka=ki, massa (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor (+) diseluruh lapang paru
Auskultasi : Bunyi vesikular (+/+), Ronkhi (-), Wheezing (-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi :Pulsasi ictus cordis teraba pada SIC V linea
midclavicula sinistra
Perkusi : Batas jantung tidak melebar, Cardiomegali (-)
Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 murni reguler, bunyi
tambahan: murmur (-), gallop (-).
Pemeriksaan fisik
Abdomen
Inspeksi : Dinding perut > dinding dada
Auskultasi : Peristaltik (+)
Perkusi : Tympani seluruh region abdomen (+)
Palpasi : Nyeri tekan regio abdomen (-) turgor < 2detik, massa (-
), hepatomegali (-), splenomegali (-)
Genital : Dalam batas normal (+), fimosis (-), parafimosis (-)
Kelenjar : Pembesaran KGB (-)
Anggota gerak
Ekstremitas atas : Akral hangat (+/+),edema (-/-)
Ekstremitas bawah : Akral hangat (+/+),edema (-/-)
Tulang-belulang : Tidak ada kelainan
Otot-otot : Eutrofi (+)
Reflex – reflex : Fisiologi (+), patologis (-)
Pemeriksaan fisik
Anggota gerak :
Ekstremitas atas akral hangat (+/+), edema (-/-)
Ekstremitas bawah akral hangat (+/+), edema (-/-)
TERAPI
IVFD KAEN 3B 13 TPM
inj. Santagesic 80 mg/ 8 jam
Inj. Ceftriaxon 500 mg/12j (skin test)
Stesolid supp 10 mg
Diazepam 5 mg 3x1 pulv (bila suhu > 38°C)
Puyer batuk 3x1 (Ambroxol 8 mg, CTM 1 mg, Salbutamol 1 mg)
ANJURAN
Pemeriksaan elektrolit
Pemeriksaan gula darah sewaktu
Pemeriksaan pungsi lumbal
Follow up
Hari/Tanggal: 1 September 2017
Demam (+) , kejang (-), Batuk (+), flu (-), muntah (-), BAB (+) baik BAK
(+) lancer
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba pada SIC V arah medial
linea midclavicula sinistra
Perkusi : Batas jantung normal, Cardiomegali (-)
Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 murni reguler, bunyi
tambahan : murmur (-), gallop (-).
Abdomen
Inspeksi : Dinding perut > dinding dada
Auskultasi : Peristaltik (+)
Perkusi : Bunyi timpani (+) diseluruh abdomen
Palpasi : Nyeri tekan regio abdomen (-) turgor < 2
detik Massa (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)
Assesment :
Kejang demam sederhana
Tonsilofaringitis akut
Gizi baik
Planning :
Diet nasi lauk 1.600 kkal
IVFD KAEN 3B 13 TPM
Inj. Ceftriaxon 500 mg/12 jam
Diazepam 5 mg 3x1 pulv (bila suhu > 38°C)
Puyer batuk 3x1 (Ambroxol 8 mg, CTM 1 mg, Salbutamol 1
mg)
Follow up
Hari/Tanggal: 2 September 2017
Demam (-) , kejang (-), Batuk (+), flu (-), muntah (-), BAB (+) BAK (+)
normal
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba pada SIC V arah medial
linea midclavicula sinistra
Perkusi : Batas jantung normal, Cardiomegali (-)
Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 murni reguler, bunyi
tambahan : murmur (-), gallop (-).
Abdomen
Inspeksi : Dinding perut > dinding dada
Auskultasi : Peristaltik (+)
Perkusi : Bunyi timpani (+) diseluruh abdomen
Palpasi : Nyeri tekan regio abdomen (-) turgor < 2
detik Massa (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)
Assesment :
Kejang demam sederhana
Tonsilofaringitis akut
Gizi baik
Planning :
Diet nasi lauk 1.600 kkal
IVFD Ringer laktat 13 TPM
Inj. Ceftriaxon 500 mg/12 jam
Diazepam 5 mg 3x1 pulv (bila suhu > 38°C)
Puyer batuk 3x1 (Ambroxol 8 mg, CTM 1 mg, Salbutamol 1
mg)
Diskusi
INFEKSI
Virus
Bakteri
NON-INFEKSI
Alergi
Trauma
Auto-imun
Tumbuh Gigi
Gejala
Patofisiologi
Penatalaksnaan
Diazepam
Intrarektal :0,5-0,75 mg/kgBB,
BB <10 kg : 5 mg,
BB >10 kg : 10 mg.
Untuk parameter dan nilai dari skor validasi adalah sebagai berikut:
Demam :1
Tidak batuk :1
Adenopati servikal anterior : 1
Pembengkakan tonsil :1
Usia
3-14 tahun :1
15-45 tahun :0
> 45 tahun :-1
Pada pasien ini didapatkan skor validasi 3, yaitu adanya demam,
pembengkakan tonsil dan usia, sehingga perlu diberikan antibiotik
Prognosis
Bonam
Terima kasih