Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN PERSEPSI PENDERITA TB PARU TENTANG PENCEGAHAN

PENULARAN DENGAN UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN TB PARU

Binarti Dwi ,Ningsih Khaqul Mubin

ABSTRACT

Pulmonary TB patient softendo not have the habit of closing the mouthwhen coughing, it
certainly can makethe transmission of pulmonary TB in healthy personsin the vicinity. This
study aimstoanalyze the relationship of pulmonary TB patient perceptions about prevention
of transmission of pulmonary tuberculosis with pulmonary TB prevention efforts. The design
used in this study is an analytic correlation with cross sectional. This study uses total
sampling so that the sampleis 22 respondents. Independent variablein this study is the
perception of pulmonary tuberculosis patients on prevention of transmission and the
dependent variableis the prevention of pulmonary TB transmission. Datawere collected using
aquestion naireand analyzed using cross tabulation. The results showed the majority of
respondents had a negative perception take steps to preventtrans mission of pulmonary
tuberculosis with unfavorableby 10 respondents (83.3%). Results of cross-tabulations how ed
there is a relationship between the perception of pulmonary tuberculosis patients on
prevention of transmission to the prevention of pulmonary TB transmission. The more
positive perception of the better prevention was done, and vice versa. In order for pulmonary
tuberculosis prevention efforts well underway, much needed positive perception about the
prevention of pulmonary TB transmission.
Password: perception, Pulmonary TB
PENDAHULUAN
Penyakit TBC ditularkan dari orang ke 1-2% tiap tahun berarti diantara 1.000
orang, terutama melalui saluran pernapasan penduduk, ada 10-20 orang yang akan
dengan menghisap atau menelan tetes-tetes terinfeksi dan 10% dari yang terinfeksi akan
ludah/dahak (droplet infection) yang menjadi penderita TBC setiap tahunnya.
mengandung basil dan dibatukkan oleh Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan
penderita terbuka (Tan & Kirana, 2007). Kabupaten Mojokerto, total insiden TB paru
Menurut Jaji (2010), salah satu tindakan pada tahun 2012 sebanyak 14 dan meningkat
untuk mencegah penularan TB adalah menjadi 25 insiden pada tahun 2013. Dari
dengan menutup mulut saat batuk. Namun hasil studi pendahuluan di UPT Puskesmas
dalam penelitiannya Helper (2010) Dawar Blandong Kabupaten Mojokerto
menyatakan, penderita TB paru mempunyai menunjukkan, penderita TBC yang berobat
kebiasaan sering tidak menutup mulut saat di UPT Puskesmas Dawar Blandong pada
batuk, hal ini tentunya dapat membuat Agustus 2013 s/d Februari 2014 berjumlah
penularan TB paru pada orang-orang yang 31 orang. Dari wawancara pada 10 penderita,
sehat di sekitarnya. ditemukan 5 orang yang melakukan
Penyakit tubekulosis merupakan pencegahan penularan (seperti: menutup
masalah yang besar bagi negara berkembang hidung/mulut saat batuk dan bersin,
termasuk Indonesia, karena diperkirakan membuang dahak pada tempat khusus,
95% penderita TBC berada di negara memperbaiki ventilasi ruangan, memisahkan
berkembang dan 75% dari penderita TBC semua yang digunakan penderita TB paru
tersebut adalah kelompok usia produktif (15- dll), 3 orang tidak melakukan pencegahan
50 tahun) (Laban,2008). Berdasarkan laporan penularan (karena malas dan tidak peduli
WHO tahun 2012, Indonesia merupakan terhadap pencegahan penularan TB paru),
negara ke-3 penderita TBC terbanyak serta 2 orang yang terkadang melakukan dan
(setelah China dan India) dengan jumlah terkadang tidak melakukan pencegahan
populasi sebesar 247 juta orang. Dalam penularan.
Profil Kesehatan Indonesia 2012, Jawa Bila penderita batuk, bersin, atau
Timur merupakan provinsi dengan jumlah berbicara saat berhadapan dengan orang lain,
penderita TB paru kasus baru terbanyak basil tuberkulosis tersembur dan terhisap ke
(40% dari kasus baru di Indonesia) selain dalam paru orang sehat (Widoyono, 2008).
Jawa Barat dan Jawa Tengah. Suryo (2010) Menurut Suryo (2010), banyaknya kuman
berpendapat, resiko penularan tuberkulosis di yang dikeluarkan dari paru-parunya
Indonesia cukup tinggi dan bervariasi antara mempengaruhi daya penularan dari penderita
tersebut. Jika orang yang sehat hidup dengan METODE PENELITIAN
seseorang dengan TB aktif 24jam sehari Penelitian ini menggunakan design
selama 60 hari, kemungkinan dia tertular analitik korelasional dengan pendekatan
sebesar 50% (Wouk, 2010). Jika hal ini cross sectional.
terjadi pada banyak penderita TB paru dalam Lokasi penelitian adalah wilayah
waktu lama tanpa adanya pencegahan kerja Puskesmas Dawarblandong Kab.
penularan maka dapat dipastikan jumlah Mojokerto yang dilaksanakan pada 11-16
penderita TB paru semakin meningkat. Juli 2014.
Agar upaya pencegahan penularan TB Populasi penelitian ini adalah semua
paru berjalan dengan baik, sangat dibutuhkan penderita TB Paru di bulan Juli 2014 di
persepsi positif tentang pencegahan wilayah kerja Puskesmas Dawarblandong
penularan TB paru yang harus dimiliki yang tercatat di UPT Puskesmas
semua penderita TB paru. Persepsi Dawarblandong Kab. Mojokerto sebanyak
melibatkan kognisi (pengetahuan) dengan 22 orang. Dengan menggunakan teknik total
proses yang berawal dari menginterpretasi sampling sehingga dapat diketahui sampel
objek, simbol dan orang yang didasarkan penelitian ini adalah 22 penderita TB Paru di
pada pengalaman kita sehingga bisa 13 desa di wilayah kerja Puskesmas
mempengaruhi perilaku dan membentuk Dawarblandong.
sikap (Ivancevich dkk, 2006). Dengan Variabel dependent dalam penelitian
demikian sangat dibutuhkan adanya ini adalah persepsi penderita TB paru tentang
peningkatan pemberian informasi mengenai pencegahan penularan dan variabel
pencegahan penularan TB paru yang disertai independent adalah upaya pencegahan
contoh tindakan yang aplikatif. penularan TB paru.
Berdasarkan latar belakang diatas, Data dikumpulkan dengan
tujuan penelitian ini adalah hubungan mengunjungi kediaman responden dan
persepsi penderita TB paru tentang menggunakan kuesioner skala Likert untuk
pencegahan penularan TB paru dengan mengukur persepsi responden tentang
upaya pencegahan penularan TB paru di pencegahan penularan dan upaya pencegahan
wilayah kerja UPT Puskesmas Dawar penularan.
Blandong Kabupaten Mojokerto”. Data yang telah diperoleh akan
ditabulasi dan dianalisa dengan
menggunakan tabulasi silang.
HASIL PENELITIAN
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi responden
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa
berdasarkan persepsi
sebagian besar responden melakukan upaya
penderita TB paru tentang
pencegahan penularan TB paru dengan
pencegahan penularan TB
kurang baik yatu sebanyak 15 responden
paru di wilayah kerja
(68,2%).
Puskesmas Dawar Blandong
Kab. Mojokerto tanggal 11-16
Tabel 4.7 Hubungan persepsi penderita
Agustus 2015
TB paru tentang pencegahan penularan
Persepsi Penderita
No F % TB paru di wilayah kerja Puskesmas
TB Paru
Dawar Blandong Kab. Mojokerto tanggal
1. Positif 10 45,5 11-16 Agustus 2015
2. Negatif 12 54,5
Total 22 100,0 Upaya pencegahan penularan TB
Persepsi
paru Total
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui No penderita TB
Baik Kurang Baik
paru
bahwa sebagian besar resonden memiliki F % F % F %
1. Positif 5 50 5 50 10 100
persepsi negatif yaitu 12 responden (54,5%). 2. Negatif 2 16,7 10 83,3 12 100

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi responden


berdasarkanupaya pencegahan
penularan TB
paru di wilayah kerja Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa dari
Puskesmas Dawar Blandong 10 responden yang memiliki persepsi positif,
Kab. Mojokerto ,tanggal 50% responden melakukan upaya
11-16 Agustus 2015 pencegahan penularan dengan baik,
sedangkan dari 12 responden yang memiliki
Upaya Pencegahan persepsi negatif sebagian besar melakukan
No F %
Penularan upaya pencegahan penularandengan kurang
1. Baik 7 31,8 baik yaitu sebanyak 10 responden (83,3%).
2. Kurang Baik 15 68,2 Dari analisa tersebut dapat diketahui
Total 22 100,0 ada keterkaitan antara persepsi dan upaya
pencegahan penularan yang dilakukan,
semakin positif persepsi responden semakin
baik upaya pencegahan penularan yang menunjukkan bahwa persepsi seseorang
dilakukan responden dan begitu pula sangat mempengaruhi tindakan yang
sebaliknya. akan dilakukannya. Semakin positif
persepsi yang dimiliki responden maka
PEMBAHASAN semakin baik upaya pencegahan
Hasil penelitian hubungan persepsi penularan yang dilakukan, begitu pula
penderita TB paru tentang pencegahan sebaliknya.
penularan dengan upaya pencegahan Dari hasil penelitian 50% dari 10
penularan TB paru dapat dijelaskan sebagai responden (50%) memiliki persepsi
berikut: positif namun upaya pencegahan TB
1. Terdapat hubungan persepsi penderita paru yang dilakukan kurang baik.
TB paru tentang pencegahan penularan Banyak faktor yang mempengaruhi salah
dengan upaya pencegahan penularan TB satunya adalah tingkat pendidikan,
paru. karena pada hakikatnya tingkat
Menurut Ivancevich (2006) persepsi pendidikan akan berpengaruh pada
didefinisikan sebagai proses kognitif pengetahuan dan cara pandang
dimana seorang individu memilih, seseorang dalam menyikapi setiap
mengorganisasikan dan memberikan arti persoalan yang ada termasuk dalam
kepada stimulus lingkungan. Proses memahami dan meginterpretasikan
kognitif dapat diartikan sebagai proses pencegahan penularan TB paru.
pemahaman/pengatahuan yang dapat Selain itu, faktor pekerjaan juga dapat
mempengaruhi seseorang untuk mempengaruhi upaya pencegahan
bertindak. Hal ini sejalan dengan hasil penularan yang dilakukan. Jenis
penelitian yang dilakukan oleh Nugroho pekerjaan akan berpengaruh pada
(2010) yang menunjukkan bahwa dari kondisi lingkungan yang harus dihadapi
14 responden yang memiliki tingkat setiap hari (misal: orang yang bekerja di
pengetahuan baik, 28% melakukan lingkungan berdebu beresiko tinggi
perilaku pencegahan penularan baik. mengalami gangguan saluran
Dari hasil penelitian yang dilakukan pernapasan) dan gaya hidup yang
oleh Pasek (2013), dapat diketahui pada berpengaruh pada daya tahan tubuh.
pendeita TB yang memiliki persepsi Seseorang dengan daya tahan tubuh baik
positif mengenai penyakit TB hampir tidak akan mudah terkena virus maupun
seluruhnya (93,3%) patuh dalam kuman penyebab penyakit, termasuk TB
menjalani pengobatan TB. Hal ini paru.
KESIMPULAN DAN SARAN Penanggulangan Tuberkulosis. Ed
Dari hasil penelitian ini dapat 2. Cetakan pertama.
disimpulkan terdapat hubungan antara http://Tbindonesia.or.id/pdf/BUKU_
persepsi penderita TB paru tentang PEDOMAN_NASIONAL____
pencegahan penularan dengan upaya Diakses tanggal 09 Februari 2014
pencegahan penularan TB paru. Hubungan Depkes RI. 2009. KMK RI
ini bersifat positif, dalam arti semakin positif No.364/MENKES/SK/V/2009.
persepsi yang dimiliki maka semakin baik http://www.hukor.depkes.go.id/up_
upaya pencegahan penularan yang dilakukan prod_kepmenkes/KMK%20No.%20
oleh responden begitu pula sebaliknya. 364%20ttg%20Pedoman%20Penan
Namun hal itu tidak selalu terjadi pada ggulangan%20Tuberkulosis%20(TB
semua responden karena banyak faktor yang ).pdf diakses tanggal 09
mempengaruhi, misalnya tingkat pendidikan, Februari2014
dan jenis pekerjaan. Direktorat bina farmasi komunitas dan klinik
Persepsi merupakan pondasi direktorat jendral. 2005.
seseorang untuk bertindak, maka saat Pharmeceutical Care Untuk
petugas kesehatan memberikan informasi Penyakit Tuberkulosis. Departemen
mengenai penyakit TB paru dan Kesehatan RI
pencegahannya, sebaiknya penderita TB paru Dyer, Carol. 2010. Biographies of Disease-
memperhatikan dengan baik sehingga paham Tuberculosis. California:
betul mengenai penyakitnya dan cara Greenwood Press
mencegahnya. Espinal & Frieden. 2004. Toman’s
Tuberculosis-Case Detection,
DAFTAR PUSTAKA Treatment, and Monitoring. Edisi 2.
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Editor T. Freden. Geneva: WHO
Jakarta:EGC Fathoni, A. 2005. Metodologi Penelitian &
Azwar, Saifuddin. 2003. Penyusunan Skala Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta:
Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Rineka Cipta.
Belajar Hidayat, A. A. 2008. Riset Keperawatan dan
Azwar, Saifudin. 2007. Sikap Manusia-Teori Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:
dan Pengukurannya. Yogyakarta: Salemba Medika.
Pustaka Belajar Hidayat, A. A. 2010. Metode Penelitian
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Kesehatan : Paradigma Kuantitatif.
2006. Pedoman Nasional Surabaya: Health Books Publishing
Hidayat, Dede Rahmat. 2009. Ilmu Perilaku Notoadmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi
Manusia Pengantar Psikologi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: Jakarta: Rineka Cipta
Trans Info Medika Notoadmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi
Ivancevich dkk. 2006. Perilaku dan Penelitian Kesehatan. Ed Revisi.
Manajemen Organisasi. Penerjemah Jakarta: Rineka Cipta
Gina G.. Jakarta:Erlangga Notoatmodjo. 2010. Ilmu Perilaku
Jaji. 2010. Upaya Keluarga dalam Kesehatan. Jakarta: EGC
Pencegahan Penularan Nugroho, Ferry Andreas. 2010. Hubungan
Tuberkulosis (TB) Paru ke Anggota Tingkat Pengetahuan dan Sikap
Keluarga Lainnya di Wilayah Kerja dengan Perilaku Pencegahan
Puskesmas Sidorejo Pagalaram Penularan Tuberkulosis Paru Pada
2010. PSIK-FK Unsri Keluarga. Jurnal STIKES RS
Judge & Robbins. 2008. Perilaku Baptis.
Organisasi. Jilid 2. Jakarta:Salemba http://cpanel.petra.ac.id/ejournal/ind
Empat ex.php/stikes/article/view/18440/18
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 259. Diakses tanggal 3 Januari 2014
2012. Profil Data Kesehatan Pasek, Made Suadnyani. 2013. Hubungan
Indonesia Tahun 2011. Jakarta Persepsi dan Tingkat Pengetahuan
Kementerian Kesehatan. 2013. Profil Penderita Tuberkulosis dengan
Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: Kepatuhan Pengobatan Di Wilayah
Kementerian Kesehatan RI Kerja Puskesmas Buleleng 1. Thesis
Laban, Yoannes Y.. 2008. TBC. Magister Kedokteran Keluarga
Yogyakarta:Kanisius Universitas Negeri Sriwijaya.
LPPM STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto. http://jurnal.pasca.uns.ac.id. Diakses
2012. Buku Panduan Penyusunan tanggal 27 Desember 2013
KTI dan Skripsi. Mojokerto: LPPM. Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi
Mandal, B.K. dkk. 2008. Lecture Notes: Kualitatif. Yogyakarta: LKiS
Penyakit Infeksi. Ed 6. editor Pelangi Aksara
Amalia S.. penerjemah Juwalita S.. Pratiknya, Ahmad W.. 2010. Dasar-Dasar
Jakarta: Penerbit Erlangga Metode Penelitian Kedokteran dan
Nisfiannoor, Muhammad. 2009. Pendekatan Kesehatan. Edisi 1. Jakarta:
Statistik Modern Untuk Ilmu Sosial. Rajawali Pers
Jakarta: Salemba Humanika
Pratiwi, Niniek Lely, dkk. 2012. WHO. 2012. TBC-Country Profiles
Kemandirian Masyarakat dalam (http://who.int) diakses 23
Perilaku Pencegahan Penularan Desember 2013
Penyakit TB Paru. Buletin Widoyono. 2008. PENYAKIT TROPIS:
Penelitian Sistem Epidemiologi, Penularan,
Kesehatan.http://bpk.litbang.depkes. Pencegahan & Pemberantasannya.
go.id/index.php/hsr/article/view/299 editorAmalia S. & Rina A.. Jakarta:
0 diakses tanggal 3 Januari 2014 Penerbit Erlangga
Sarwono, Sarlito W.. 2010. Pengantar Wouk, Henry. 2010. Tuberculosis. Malaysia:
Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Cavendish
Pers
Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset
Keperawatan. Yogyakarta: Garaha
Ilmu
Setiadi. 2013. Konsep dan Praktik Penulisan
Riset Keperawatan. Ed 2.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Soeharsono. 2005. Zoonosis-Penyakit
Menular dari Hewan ke Manusia.
Yogyakarta:Kanisius
Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta
Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk
Keperawatan. Jakarta: EGC
Suryo, Joko. 2010. Herbal Penyembuh
Gangguan Sistem Pernapasan.
Yogyakarta:Ariesta
Tjay, Tan Hoan & Rahardja, Kirana. 2007.
Obat-Obat Penting-Khasiat,
Penggunaan dan Efek-Efek
Sampingnya. Jakarta: Gramedia
Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi
Umum. Yogyakarta: Andi Offset

Anda mungkin juga menyukai