Istimewa
Tuberkulosis.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sampai saat ini masih terjadi perlakuan yang buruk bagi
penderita Tuberkulosis.
"Stigma negatif yang disematkan kepada penderita TB oleh masyarakat harus segera
dihilangkan. Penyakit TB bisa menyerang siapa saja dari semua golongan tanpa memandang
latar belakang penderita," jelas Wasor TB Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Ira Kurniaty
saat kampanye ADA TB (Anti DiskriminAsi terhadap pasien TB) "Berantas TB, Komitmen Kita
Bersama di bantaran banjir kanal timur, Jakarta Timur, Minggu (24/3/2013).
Dalam kampanye yang didukung lembaga kemanusiaan PKPU itu, Ira menyatakan, jumlah
penderita tuberkulosis di wilayah DKI Jakarta masih sangat tinggi.
"Ini disebabkan masih kurangnya pengetahuan tentang TB dan kesadaran masyarakat dalam
mencegah penyakit tersebut," katanya.
Senada, Manager Kesehatan PKPU Ferry Suranto menyatakan, masyarakat harus mendukung
kepada para penderita TB agar sembuh dalam menajalani pengobatannya secara rutin.
Hari TB Sedunia
Peringatan hari TB sedunia yang dilakukan PKPU, yang didukung lembaga Global Fund, juga
memfasilitasi masyarakat di empat kecamatan di Jakarta Timur yakni Pulo Gadung, Duren
Sawit, Kramat Jati, dan Makasar.
PKPU mengambil peran dalam penanggulangan TB di wilayah itu sejak tahun 2009. Juga di
empat kecamatan di Bengkulu yakni Ratu Samban, Ratu Agung, Singaran Pati, Teluk Segara.
Puncak perayaan hari TB sedunia di Bengkulu, diisi dengan jalan sehat 5 KM yang diikuti oleh
5000 peserta dari para anggota PPNI (Persatuan Perawat Nasioanl Indonesia), para kader
penyuluh TB dari 4 kecamatan dan tenaga kesehatan yang sehari-hari berkecimpung merawat
penderita TB.
Jalan sehat yang dimulai pada pukul 06.00 WIB ini akan mengawali dari rute pantai (halaman
parkir belakang Bengkulu Indah Mall), hotel horizon dan kembali lagi ke ke garis start. Selama
jalan sehat tersebut para peserta akan membagikan brosur serta stiker berisi informasi tentang
penyakit TB. (Eko Sutriyanto)
Baca Juga