Anda di halaman 1dari 23

14/01/2014

ENZIM ADALAH BIOKATALISATOR


ENZIM SEBAGAI BIOKATALISATOR
 Enzim : molekul protein tak hidup yang dihasilkan oleh sel
hidup
 Protein enzim melangsungkan ribuan reaksi kimia di dalam
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : sel.
 Reaksi kimia yang dikatalisis enzim di dalam sel:
•M A H A S I S W A
MAMPU MENJELASKAN PERAN ENZIM
SEBAGAI BIOKATALISATOR - mengekstrak energi dari lingungam
-mengubah sumber energi menjadi molekul yang bermanfaat
- memperbaiki dan membangun diri sendiri
- melakukan pembuangan hasil samping
- melakukan replikasi diri

SIFAT-SIFAT ENZIM SEBAGAI BIOKATALISATOR

 Katalis yg paling
efisien  mampu
mempercepat reaksi
1020 kali lbh cepat
 Enzim bersifat sangat
spesifik, baik jenis
reaksi maupun
substratnya ,
Trombin

1
14/01/2014

Tiga sifat utama enzim :

 Enzim tidak ikut bereaksi dgn substrat atau produknya

 Kemampuan katalitiknya
 Aktifitas dapat dikontrol sesuai dengan kebutuhan
organisme itu sendiri  Spesifisitas
Contoh : enzim yg mengkatalisis reaksi pertama pada  Kemampuan untuk diatur (regulasi)
suatu siklus biosintesis biasanya di hambat oleh produk
akhirnya(feedback inhibition)

 Bbrp enzim disintesis dlm btk tidak aktif, dan akan


diaktifkan oleh kondisi dan waktu yang sesuai (enzim
allosterik) .
 Prekursor yg tidak aktif disebut  zymogen

Bagian-bagian enzim Bagian-bagian enzim ..............

BM antara 12,000 – 1 juta kDalton  Holoenzim : enzim aktif lengkap dengan semua
komponennya
•Holoenzim  Apoenzim / apoprotein : bagian yang terdiri
•Apoenzim/ apoprotein dari protein saja pada suatu enzim
 Ada enzim yang tidak membutuhkan molekul
•Gugus prostetik kimiawi lain untuk aktifitasnya, tetapi ada juga
•Koenzim yang membutuhkan
•Kofaktor  Senyawa kimia lain yang dibutuhkan enzim :
kofaktor / koenzim
 Fungsi koenzim adalah sebagai karier sementara
dari gugus fungsional yg berperan dalam reaksi
ensimatis tersebut.

2
14/01/2014

Bagian-bagian enzim ............ Tabel 1. Berbagai koenzim yang berasal dari


vitamin

 Kofaktor  ion-ion inorganik yg dibutuhkan enzim


untuk melakukan fungsinya
 Koenzim  molekul organik (komplek) yang Vitamin Koenzim Fungsi enzimatik

dibutuhkan enziim untuk melakukan fungsinya Thiamin (B1) Thiamin pirofosfat Dekarboksilasi oksidatif

 Koenzim atau kofaktor yang terikat sangat kuat Riboflavin (B2) Flavin nukleotida Memindahkan H
bahkan terikat dengan ikatan kovalen dengan enzim Niasin (B5) Nikotinamid nukleotida Memindahkan H
 gugus prostetik
Piridoksin (B6) Piridoksal fosfat Transaminasi

Asam Pantotenat Koenzim A Dekarboksilasi oksidatif,


metabolisme asetil Ko A
Biotin Biotin Karboksilasi

Folat Tetrahidrofolat Memindahkan 1 karbon

Tabel 2. Enzim yang membutuhkan ion-ion anorganik


sebagai kofaktor
Bagaimana enzim bekerja

 Reaksi tanpa enzim:


Kofaktor Enzim
 Lambat
Fe2+ atau Fe3+ Sitokrom oksidase, Katalase, Peroksidase
 Membutuhkan suhu yang tinggi
Cu2+ Sitokrom oksidase
 Tekanan yang tinggi
Zn2+ Karbonik anhidrase, Alkohol dehidrogenase
Mg2+ Heksokinase, Glukosa-6-pospatase, Piruvat kinase  Reaksi enzimatis
Mn2+ Arginase, Ribonukleotida reduktase  Enzim memberikan suatu lingkungan yg spesifik di dalam sisi
K+ Piruvat kinase aktifnya, sehingga reaksi secara energetik dapat lebih mudah
Ni2+ Urease terjadi
Mo Niditrogenase
Se Glutation peroksidase

3
14/01/2014

 Perbedaan antara energi reaktan (fase awal) dgn


energi produk (fase akhir)  selisih energi bebas
standar (ΔGº)

Agar reaksi berjalan


spontan, bagaimanakah
nilai ΔGº

Enzim  mempercepat reaksi tetapi tidak mengubah


keseimbangan reaksi atau ΔGº
Kesetimbangan reaksi antara Reaktan dan produk
mencerminkan perbedaan energi bebas pada fase awal

Kecepatan reaksi tergantung energi aktifasi ΔGº≠ Enzim penting untuk menurunkan energi aktifasi untuk
 suatu pasokan energi dibutuhkan untuk mengawali suatu memulai suatu reaksi
reaksi
Enzim  mengikat substrat  menciptakan jalan reaksi yg
Energi aktifasi untuk reaksi yg dikatalis dengan enzim < dr berbeda yg mempunyai fase transisi lebih rendah dbanding
reaksi tanpa enzim reaksi tanpa enzim
Glukosa + 6 O2  6 CO2 + 6 H2O ΔGº = -2880 kJ/mol Inti dr reaksi katalisis  ikatan yg spesifik pd fase transisi

4
14/01/2014

 Substrat terikat  interaksi nonkovalen


E + S ↔ ES ↔ EP ↔ E + P

 Kekuatan enzim dalam mengkatalisis suatu reaksi 


kemampuan enzim membawa substrat bersama-sama pd
orientasi yang tepat untuk terjadinya suatu reaksi

 Substrat terikat pd  sisi aktif yaitu cekukan pd


protein yg berisi asam amino yg penting untuk terjadinya
suatu reaksi kimia

Karakteristik sisi aktif enzim

 Merupakan bagian kecil dari enzim


 Sisi aktif merupakan suatu cekukan yang bersifat 3
dimensi.  memberikan lingkungan mikro yg
sesuai untuk terjadinya suatu reaksi kimia
 Substrat terikat pada sisi aktif dengan interaksi /
ikatan yang lemah.
 Spesifitas enzim dipengaruhi oleh asam amino yg
menyusun sisi aktif suatu enzim

5
14/01/2014

 Sisi aktif mempunyai 2 bagian yg penting:


 Bagian yang mengenal substrat dan kemudian mengikatnya

 Bagian yang mengkatalisis reaksi, setelah substrat diikat


oleh enzim

 Asam amino yang membentuk kedua bagian


tersebut tidak harus berdekatan dalam urutan
secara linear, tetapi dalam konformasi 3D mereka
berdekatan
Gambar sisi aktif ensim dan asam amino yang
terlibat

Teori untuk menjelaskan kerja enzim:

 Lock and Key analogy


 Perbandingan model
Enzim memiliki struktur sisi spesifik yang cocok dengan
substrat. “induced fit” dan
Mampu menerangkan spesifitas ensim tetapi tidak dapat “kunci dan anak
menerangkan stabilitas fase transisi ensim kunci” pada
pengikatan substrat
 Induced Fit theory
oleh enzim?
mempertimbangkan fleksibilitas protein, sehingga
pengikatan suatu substrat pada enzim menyebabkan sisi
aktif mengubah konformasinya sehingga cocok dengan
substratnya.  dapat menerangkan fase transisi ES
komplek

6
14/01/2014

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ENZIM Faktor-faktor yg mempengaruhi kerja enzim

 pH  setiap enzim mempunyai pH optimum utk


bekerja.
contoh : pepsin  pH 2, amylase  pH 7.0
 Suhu  setiap kenaikan suhu 10˚C (sampai 40˚C),
kecepatan reaksi naik 2 x lipatnya dan reaksi
terhambat dan berhenti pada 60˚C.
 [S] dan atau [E]

Konsentrasi Substrat

pH dan suhu

PENGARUH pH dan suhu

 Protein memiliki banyak gugus ionik  perubahan pH akan


 Jika suhu meningkat maka laju reaksi enzimatis
mempengaruhi sisi katalitik dari enzim akan semakin meningkat, tetapi laju denaturasi
 Aktivitas enzim max terjadi pada kisaran pH tertentu  pH thermal juga meningkat  perlu dibuat suhu opt
opt 4,5 – 8,0  Pengaruh suhu terhadap reaksi katalitik enzim dan
 Beberapa enzim memiliki pH optimum yang ekstrim, misal denaturasi dinyatakan dengan Per Arrhenius :
: pepsin 0H 1,8 dan arginase pH 10,0 k = Ae-E/RT
 Pada kisaran pH ekstrim, asam dan basa mengalami
k = konstanta laju reaksi
inaktivasi yang irreversible, sedang diluar itu terjadi
inaktivasi yang reversible A = konstanta Arrhenius
 Enzim yang sama tapi asalnya berbeda bisa mempunyai pH E = energi aktivasi
opt yang berbeda, misal : metil esterase dari kapang pH opt R = konstanta ketetapan gas
nya 5,0, sedangkan dari kacang merah pH opt 8,5.
T = suhu absolut

7
14/01/2014

Tabel. Berbagai faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi enzim


KINETIKA ENZIM
No. Faktor yang mempengaruhi Keterangan yang dapat diperoleh
kecepatan reaksi
 Cabang enzimologi yang membahas faktor-faktor yang Jenis Faktor
mempengaruhi kecepatan reaksi enzimatis 1. Konsentrasi Konsentrasi enzim, Mekanisme reaksi, Parameter kinetika
 Interaksi antara molekul enzim dan lingkungan terjadi substrat, produk, (Km, V, Ki)
pada tingkat intensitas beragam. inhibitor, aktivator
2. Faktor luar Suhu Parameter termodinamika dan
 Faktor2 yang mempengaruhi aktivitas enzim :
perubahannya (G, H, S, Ea
 Konsentrasi enzim
pH pH golongan fungsional (asam amino
 Substrat yang penting dalam pengikatan
substrat)
 Senyawa inhibitor dan aktivator
Konstanta dielektrik Jenis ikatan dan muatan protein enzim
 pH
dan kekuatan ion
 Jenis pelarut pada lingkungan 3. Faktor dalam Struktur substrat, Sifat2 interaksi dengan enzim, golongan
 Kekuatan ion Produk dan Efektor fungsional pada lokasi aktif enzim
 suhu
Struktur enzim Sifat biologis enzim, asam amino yang
berperan pada lokasi aktif

• Perhatikan Gambar (a) : Sebelum tercapai V max, kecepatan


awal reaksi enzim (v) dipengaruhi oleh konsentrasi susbtrat
• Gambar (b) :
 Keadaan setimbang : kecepatan pembentukan ES dari E
dan S = kecepatan penguraiannya = kecepatan max reaksi
enzim yang dicapai pada konsentrasi substrat tertentu.
 Pada keadaan pra setimbang : terjadi S dan E dan P dan
ES.
 Pada keadaan setimbang : [ ] ES mencapai max  semua
molekul enzim berubah menjadi ES  kecepatan
pembentukan ES diatur oleh k1, sedang kecepatan
a. b. penguraian ES diatur oleh k1 dan k2  pada fase ini [ ] ES
per satuan waktu tetap (konstan)
Gambar. a. Hubungan antara kecepatan awal reaksi enzim (v) dengan konsentrasi
substrat (S)
b. Hubungan antara konsentrasi enzim (E), kompleks enzim substrat (ES),
Substrat (S) dan produk hasil reaksi (P)

8
14/01/2014

Pengukuran Parameter Reaksi Enzim Pengukuran Parameter Reaksi Enzim (2)

• Konsentrasi substrat  satuan berat atau konsentrasi (M, • Konsentrasi enzim  unit/ml atau unit/mg berat protein
mM, M) enzim satuan spesifik aktivitas enzim.
• Enzim murni ; satuan berat/konsentrasi • Turnover number (bilangan balik) = jumlah mol substrat yang
• Komisi Enzim Internasional tahun 1956 jumlah enzim yang dapat diubah per mol enzim dalam keadaan
melakukan katalisis yang menyebabkan perubahan 1 mol optimum/maksimum
substrat/menit = Unit enzim (U) Vmax mol S atau P/menit
• Tahun 1972 diubah  1 kat (1 katal) = jumlah enzim yang Bilangan Balik = --------- = ----------------------------
mengkatalis pengubahan 1 g mol substrat/detik : E mol E
• 1 kat = 1 mol/detik = 60 mol/menit
= 60 x 106 mol /menit
= 6 x 107 U

Tabel 3. Nilai kcat (Turnover number) Beberapa Jenis Enzim


Persamaan Michelis Menten
Reaksi Enzimatis
Enzim Kcat (Sec-1)
k1 k2
Katalase 40.000.000
E+S k-1 ES E+P ..................1)
Karbinik Anhidrase 1.000.000
Asetilkolinesterase 14.000 Kecepatan Pembentukan Produk :
Penisilinase 2.000
v = dP/dt = k2(ES) ..................2)
Laktat Dehidrogenase 1.000
Kimotripsin 100
d(ES)/dt = k1(E)(S)-k-1(ES)-k2(ES) ......3)
DNA Polimerase I 15
Lisozim 0.5 Konservasi Enzim
(E) = (E0) – (ES) ..................4)

9
14/01/2014

• Dari Pers (3) dan (4) :


k1 (E)o (S)
• Konstanta Michelis Menten :
ES = ------------------ ................ (5)
k1 + k2 + k1 (S) k-1 + k2
Km = ---------- ........8)
Substitusi Pers (5) ke Pers (2) :
k1
k2 (E)o(S)
v =-------------------- .........(6) • Substitusi pers (7) dan (8) ke Pers (6) :
(k1 + k2)/k1 + S
Vmax [S ] k 2 [E 0 ][S ]
v 
Jika semua enzim telah berubah menjadi ES (ES = Eo)  reaksi K m  [S ] K m  [S ]
enzim mencapai max :
Vmax = k2(ES) = k2 (Eo) .......................(7)

• Pada saat v mencapai ½ Vmax, Pers (1) menjadi :


Vmax (S) Percobaan Penentuan
½ Vmax = V = ----------  Pers. Michelis Menten Parameter Kecepatan untuk
Km (S) Kinetika Michaelis-Menten
Km + (S) = 2 S)
Km = (S).......................................10)
Lineweaver-Burk
• V = k2 (E)o; atau Eadie-Hofstee
k2 = Vmax/(E)o .............................11) Hanes- Woolf
 k2 = bilangan balik enzim (semakin murni Kinetika Batch
enzim k2 semakin tinggi

10
14/01/2014

Enzyme Kinetics
Penentuan Parameter
Direct plot Significance
kcat /Km V [S] zero order
vo= max
Km + [S]
• Buat persamaan dalam bentuk persamaan
1st order
kcat Observe vo change
linier.
E3
Turn over under various [S],
E2
number resulted plots
yield Vmax and Km E1

• Plot data.
• Data bagaimana yang harus kita miliki
k3 [Et] Vmax & Km
Competitive
untuk pengujian kinetika enzim? Activity Unit Maximum Affinity with Double reciprocal
1 mmole velocity substrate
• Buat sebuah percobaan

Inhibition
min
Non-competitive

• Slope dan titik potong berhubungan Specific Activity Bi-substrate reaction also
unit follows M-M equation, but
dengan nilai parameter.
Activity
mg one of the substrate should
be saturated when estimate Uncompetitive
the other
Juang RH (2004) BCbasics

Lineweaver-Burk double reciprocal plot


Percobaan Kinetika Enzim
• Enzim + Substrat (reaktan) ditempatkan
pada wadah dengan suhu konstan, diaduk.
• Catat laju kehilangan reaktan atau
pembentukan produk
Kenapa harus suhu konstan?
Y=mx + b
Kenapa harus diaduk dengan sempurna?
Plot 1/v Vs 1/[S].
Bagaimana dengan medium? Buffer? Slope = Km/Vmax,
Titik potong = 1/Vmax

11
14/01/2014

Solusi Secara Grafik Contoh: Lineweaver-Burk


[S] x 10-5 M V, M/min x 10-5
1.0 1.17
intersep
1.5 1.50
1/ V
2.0 1.75
1 Km 1 1 Slope = Km/ Vmax 2.5 1.94
 
v Vmax [S] Vmax 3.0 2.10
1/ Vmax
3.5 2.23
4.0 2.33
-1/ Km 1/ [S] 4.5 2.42
5.0 2.50

Plot 1/V Vs 1/[S]


Fit to Data
Lineweaver-Burk Plot
3.00
9.00
y = 0.5686x + 2.8687
8.00 2.50

7.00
2.00
6.00

5.00 1.50

4.00
1.00
3.00

2.00 0.50

1.00
0.00
0.00 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00
[S] (M) x 10^(-5)
1/[S] x 10^(-4)

12
14/01/2014

Metode Lain PR
• Eadie-Hofstee plot
• Dari contoh data untuk Lineweaver-Burl,
v hitung juga Km dan Vmax dengan
v  Vmax  K m menggunakan metode Edie-Hofstee dan
[S ] Hanes-Woolf

• Hanes- Woolf

[S ] K m 1
  [S ]
v Vmax Vmax

Contoh Soal 3
Contoh Soal 2 Percobaan enzimatis dilakukan pada 2 kondisi yang berbeda
menggunakan substrat murni S. Hasil yang diperoleh adalah sebagai
Dari sebuah percobaan kinetika enzim diperoleh data sebagai berikut :
[S] (10-5M) Vo
berikut :
Kondisi A Kondisi B
[S]] (M) V (nmol/min) 1.5 0.21 0.08
0.20 1.43 2.0 0.25 0.1
0.26 1.67 3.0 0.28 0.12
0.33 2.08 4.0 0.33 0.13
1.00 3.33 8.0 0.44 0.16
16.0 0.40 0.18

a. Buatlah plot menggunakan plot Lineweaver-Burk


Buatlah garifk hubungan [S] Vs V, tentukanlah nilai Km dan Vmax b. Hitunglah nilai Vmax dan Km untuk kedua kondisi tersebut
c. Jelaskan alasan yang memungkinkan mengapa kedua hasil
tersebut berbeda

13
14/01/2014

Kinetika Reaksi Batch


Perbandingan Metode
d[S ] Vmax [S ]
v 
• Lineweaver-Burk: memberikan pendugaan dt K m  [S ]
yang baik terhadap Vmax, kesalahan tidak Integrasi
simetris terhadap data, pada [S] yang
[S 0 ]
rendah nilai error semakin tinggi Vmaxt  [S 0 ]  [S ]  K m ln
• Eadie-Hofstee: bias< pada [S] yang rendah
[S ]
• Hanes-Woolf: lebih akurat untuk Vmax. dihasilkan :
• Tidak satupun metode ini yang sempurna [S 0 ]  [S ] K [S ]
  m ln 0 Vmax
t t [S ]

Penghambatan Reaksi Enzimatis PENGATURAN ENZIM

 Kerja enzim dapat dihambat secara reversible atau irreversible Penghambat kompetitif
 Irreversible  pembentukan atau pemecahan ikatan kovalen (competitive inhibitor):
dalam enzim molekul inhibitor
berkompetisi dengan
substrat untuk
 Reversible  suatu senyawa dapat terikat dan kemudian dpt menempati sisi aktif
lepas kembali enzim.

Reversible inhibitor ini dpt dibagi : Penghambat non


 competitive kompetitif
(allosteric inhibition)
 non-competitive Molekul penghambat
 un-competitive bergabung dengan
 Penghambatan substrat enzim di luar sisi aktif,
menyebabkan
konformasi enzim
berubah

14
14/01/2014

Penghambatan competitive
Penghambatan umpan balik (Feedback Inhibition)
 Inhibitor bersaing dgn
Penumpukan produk akhir menghambat kerja enzim substrat untuk terikat pd
pertama dalam rangkaian reaksi tersebut sehingga sisi aktif
produksi enzim selanjutnya ditunda  Biasanya inhibitor berupa
senyawa yg menyerupai
substratnya, & mengikat
enzim membentuk
komplek EI
 krn terikat scr reversible
 penghambatannya bias,
yaitu ketika ditambah
substrat maka
penghambatan berkurang

 Contoh penghambatan kompetitif : asam


malonat yang strukturnya mirip dengan asam
suksinat  menghambat suksinat
dehidrogenase

Gambar. Penghambatan kompetitif pada reaksi enzim, Pemetaan


dilakukan menurut Leneweaver-Burk

15
14/01/2014

• Nilai K1 = konstanta kesetimbangan bagi reaksi penghambatan,


dimana : Penghambatan non-competitive
k-1 (E)(I)
K1 = ----- = -------
 inhibitor terikat pada sisi lain
k1 EI
dari enzim (bkn sisi aktif)
• Pers Michelis Menten dengan adanya penghambatan  jadi tidak memblok pembtkan
kompetitif : enzim-substrat komplek
Vmax [S ] Vmax [S ]  Enzim mjd tidak aktif ketika
v  
 I  
K m,app  [S ] inhibitor terikat walau enzim
K m 1  [S ] mengikat substrat
 K I 
 
 Inhibitor mengurangi
• Pers Lineweaver-Burk bagi enzim yang mengalami konsentrasi enzim yg aktif,
penghambatan : sehingga mempengaruhi
Vmax –nya

Gambar. Penghambatan non kompetitif pada reaksi enzim.


Pemetaan dilakukan menurut Lineweaver Burk

16
14/01/2014

• Persamaan Lineweaver-Burk untuk enzim yang


Penghambatan un-competitive
mengalami penghambatan non kompetitif :

 Terikat pd sisi selain sisi


aktif enzim
 Berbeda dgn non-
competitive  inhibitor
ini hanya terikat pd ES
komplek
 Sehingga tidak terikat pd
enzim bebas
 Vmax berubah, dan Km
juga berubah

17
14/01/2014

Enzyme Inhibition (Mechanism) Enzyme Inhibition (Plots)

I Competitive I Non-competitive I Uncompetitive I Competitive I Non-competitive I Uncompetitive


Vmax Vmax Vmax
Substrate E
Cartoon Guide

vo vo

Direct Plots
S S E I
S
I I
Vmax’
I
Vmax’

E I
S I
I
Compete for S I
Inhibitor active site Different site Km Km’ [S], mM Km = Km’ [S], mM Km’ Km [S], mM

E + S←
→ ES → E + P E + S← → ES → E + P E + S←
→ ES → E + P Vmax unchanged Vmax decreased
Equation and Description

Km increased Km unchanged Both Vmax & Km decreased

Double Reciprocal
+ + + +
I I I I 1/vo I 1/vo I 1/vo
I
↓↑ ↓↑ ↓↑ ↓↑
EII EII + S →EIIS EIIS Intersect
Two parallel
lines
[II] binds to free [E] only, at Y axis 1/ Vmax Intersect 1/ Vmax
[II] binds to free [E] or [ES] [II] binds to [ES] complex 1/ Vmax
and competes with [S]; at X axis
complex; Increasing [S] can only, increasing [S] favors
increasing [S] overcomes
not overcome [II] inhibition. the inhibition by [II]. 1/Km 1/[S] 1/Km 1/[S] 1/Km 1/[S]
Inhibition by [II].

Juang RH (2004) BCbasics Juang RH (2004) BCbasics

Pengaruh Substrat Pengaruh Substrat

• Jika [S]= KM, persamaan Michaelis Menten  menjadi


Persamaan Michaelis-Menten

• Jika [S] >> KM, persamaan Michaelis Menten  menjadi

• Jika [S] << KM, persamaan Michaelis Menten  menjadi

18
14/01/2014

Penghambatan Oleh Substrat Penghambatan oleh Substrat


• E+S k1
ES k2
E +P No substrate inhibition
k-1
+
v
S
ksi k-si
Substrate inhibition
ESS Vmax [S ]
v 
[S]2
K m  [S ] 
KSi
ES [S]
• Ksi= ---------------- [S ]max. rate  K mK Si S
ESS

REAKSI ENZIMATIS DUA SUBSTRAT REAKSI ENZIMATIS DUA SUBSTRAT

• Persamaan Michaelis –Menten diturunkan untuk  Model reaksi :


reaksi enzim dengan 1 substrat A+BP+Q
• Umumnya reaksi enzim memiliki substrat dan produk  Umumnya terjadi pada enzim transferase
yang lebih dari 1  Cara penentuan nilai Km dan Vmax sama dengan
• Reaksi 2 substrat (Bi-substrate) terjadi pada hampir penentuan pada substrat tunggal
60% reaksi enzim  Diperlukan rangkaian percobaan yang menggunakan
salah satu substrat tetap (misal B) sedang yang
kedua divariasi untuk menentukan pengaruhnya
terhadap Km, sehingga diperoleh KmA, kemudian
perlakuan dibalik, sehingga diperoleh KmB

19
14/01/2014

Persamaan Kinetika untuk Reaksi 2


Substrat
 Ada 2 keadaan yang mungkin terjadi jika 2 substrat
bereaksi dengan bantuan enzim, yaitu :
[B]
1/v - reaksi pergantian tunggal
v=
Vmax[A][B] - reaksi pergantian ganda
Ka[B] + Kb[A] + [A][B]

1/[A]

Vmax[A][B] 1/v [B]


v=
[A][B] + Ka[B] + Kb[A] + KaKb

1/[A]

REAKSI PERGANTIAN TUNGGAL

 Kedua substrat A dan B secara simultan harus terdapat pada sisi aktif  Pada RPT-teratur terdapat substrat utama yang harus terikat terlebih
enzim sehingga diperoleh senyawa terner EAB dahulu sebelum substrat kedua bereaksi  Bi Bi Mechanism
 Ada 2 cara reaksi pergantian tunggal (RPT), yaitu : E + A (Substrat utama) EA
- RPT- acak EA + B EAB
- RPT - teratur
A B P Q
 Pada RPT-acak, reaksi enzim dengan substrat maupun produk terjadi
secara acak :

E EA EAB EPQ EQ E

Setelah A terikat pada E, maka B terikat oleh EA menjadi EAB. Baik A


maupun B kemudian mengalami transformasi menjadi P dan Q yang
masih terikat dengan E. P dilepas lebih dahulu kemudian Q.

A P B Q

E EA E*P E* E*B EQ E

20
14/01/2014

REAKSI PERGANTIAN GANDA (RPG)

 Beda RPT-teratur dengan RPT-acak : pada RPT  Salah satu substrat utama terikat pada enzim yang
teratur, hasil reaksi pertama akan menghambat kemudian dilepas sebagai hasil sebelum substrat
secara kompetitif reaksi total. kedua masuk terikat pada enzim
 Persamaan untuk menghitung V pada RPT-teratur :  Contoh : reaksi yang dikatalis oleh aspartat amino
transferase
1 K sA K mB 1 1 KB
V ( K mA  ( ) (1  m ) Aspartat + -ketoglutarat  oksaloasetat + Glutamat
Vmax B A Vmax B
 Mekanismenya disebut : Ping-Pong Bi Bi Mechanism

A B P Q

E EA EAB EPQ EQ E
 Ping-Pong Bi Bi Mechanism :  Ping-Pong Mechanism
 Substrat utama (asam aspartat) terikat terlebih dahulu pada enzim
 Gugus amino pada asam aspartat dipindahkan pada gugus prostetis
(piridoksal fosfat) yang terikat pada enzim
 Aspartat akan berubah menjadi asam oksaloasetat dan dilepas dari A P B Q
sisi aktif
 Substrat kedua masuk pada sisi yang sama dan terjadi penempelan
gugus amino pada asam tersebut membentuk glutamat
 Asam glutamat meninggalkan sisi aktif E EA E*P E* E*B EQ E
A E Q
E *A E*B
P E* B

21
14/01/2014

Reaksi Ping-Pong

 Persamaan untuk menghitung V pada reaksi


O
H OH HO
OH
H O HN H O

pergantian ganda : HO
HO
H OH
H
O O
O N
H
HO
H OH
H
O
H O P H O P
O P O O
O O O
A B O H H
1 K 1 K 1 galactose 1-phosphate

 ( )  (1 
H H
m m
)( ) OH OH

V Vmax A B Vmax UDP-Glucose

O
HO OH
H O HN H OH
H
HO H H O
H OH O O N HO
O H
H O P HO
H OH O
O P O
O O H O P
O H H O
O
H H
OH OH glucose 1-phosphate

UDP-Galactose

Inaktivasi Enzim Pengaruh Suhu


• Enzim akan mengalami denaturasi akibat :
– Suhu Suhu optimum untuk reaksi
enzim 35 -45℃ .
– pH
– Radiasi
– Pengikatan Irreversible oleh inhibitor
• Suhu dapat meningkatkan laju aktivitas
enzim (thermal activation) dan menurunkan
laju aktivitas enzim (thermal denaturation)

22
14/01/2014

Pengaruh Suhu Pengaruh Suhu


Pada suhu moderat, semakin tinggi suhu Pengaruh suhu terhadap laju reaksi :
maka laju reaksi akan meningkat
 Ea
E a
v  k2 [ E ], dimana k2  Ae RT
v  Ae RT
[E 0 ]e k d t

Pada suhu tinggi, maka semakin tinggi suhu Energi Aktivasi 10
kcal/mol
laju denaturasi akan meningkat :
 Ed
Energi Deaktivasi100
d [E ]
  kd [ E ], atau [ E]  [ E0 ]e kd t , dimana kd  Ad e d RT kcal/mol
dt

Pengaruh pH

pH Optimum

23

Anda mungkin juga menyukai