Anda di halaman 1dari 56

UPT PUSKESMAS BANJARNEGARA 2

RENCANA LIMA
TAHUNAN

UPT PUSKESMAS BANJARNEGARA 2


K A B U PAT E N B A N J A R N E G A R A
TA H U N 2 0 1 1 – 2 0 1 6

D I N A S K E S E H ATA N K A B U PAT E N B A N J A R N E G A R A
U P T P U S K E S M A S B A N J A R N EG A R A 2
PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BANJARNEGARA2
Jln. Tirtasari Telp.(0286) 594575
BANJARNEGARA 53411

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS BANJARNEGARA 2
Nomor : ……………….
Tentang
RENCANA LIMA TAHUNAN
UPT PUSKESMAS BANJARNEGARA 2
TAHUN 2011 – 2016

KEPALA UPT PUSKESMAS BANJARNEGARA 2

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional di


bidang kesehatan, sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, disusun
rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara;
b. bahwa Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara
perlu ditindaklanjuti oleh UPT di bawahnya dengan menyusun
rencana lima tahunan di UPT masing-masing
c. bahwa rencana lima tahunan sebagaimana dimaksud pada huruf (b)
disusun sebagai satu dokumen perencanaan indikatif yang memuat
program, kegiatan dan indikator pembangunan kesehatan yang akan
dilaksanakan;
d. bahwa sehubungan dengan hal tersebut huruf (a), huruf (b) dan huruf
(c), maka dipandang perlu menetapkan Rencana Lima Tahunan UPT
Puskesmas Banjarnegara 2 dengan Keputusan UPT Kepala
Puskesmas Banjarnegara
Mengingat : a. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah
(Berita Negara RI tahun 1950 Nomor 42);
b. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
c. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara RI tahun 2004 Nomor 125, tambahan Lembaran
Negara Nomor 4437);
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;
e. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
f. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor
49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
h. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 8737);
i. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008
Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
j. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem

i
Informasi Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5542);
k. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 184, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5570);
l. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
193);
m. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/MENKES/Per/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
n. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem
Rujukan Pelayanan Kesehatan Perseorangan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 122);
o. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor1118);
p. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 906);
q. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
r. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 92 Tahun
2014 tentang Penyelenggaraan Komunikasi Data dalam Sistem
Informasi Kesehatan Terintegrasi;
s. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 71 tahun 2004 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota di
Propinsi Jawa Tengah;
t. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2004
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2004 Nomor 16 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Banjarnegara Nomor 62);
u. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 09 tahun 2011
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten
Banjarnegara;
v. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 02 tahun 2012
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Banjarnegara tahun 2011 – 2016;
w. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara Nomor:
188.4/1332/KES/2013, tentang Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 – 2016

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Keputusan Kepala UPT Puskesmas Banjarnegara 2 tentang Rencana Lima
Tahunan UPT Puskesmas Banjarnegara 2 Tahun 2012 – 2016
KEDUA Rencana Lima Tahunan UPT Puskesmas Banjarnegara 2 Tahun 2012 –
2016 berikut lampirannya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
Keputusan ini;
KETIGA : Rencana Lima Tahunan UPT Puskesmas Banjarnegara 2 Tahun 2012 –
2016 merupakan acuan/pedoman bagi UPT Puskesmas Banjarnegara 2
dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya serta lebih lanjut akan
dituangkan dalam Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK).;
KEEMPAT : Rencana Lima Tahunan UPT Puskesmas Banjarnegara 2 Tahun 2012 –
2016 wajib dilaksanakan oleh seluruh jajaran UPT Puskesmas
Banjarnegara 2;

ii
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila
di kemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Banjarnegara
Pada tanggal : 1 Januari 2011

KEPALA UPT PUSKESMAS BANJARNEGARA 2


KABUPATEN BANJARNEGARA

dr.Heni

Tembusan Kepada Yth.:


1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara;
2. Pertinggal.

iii
IKHTISAR EKSEKUTIF

1. Rencana Lima Tahunan UPT Puskesmas Banjarnegara 2 tahun tahun 2011 – 2016
merupakan dokumen rencana lima tahunan Puskesmas yang disusun dengan analisis
kinerja yang cermat meliputi faktor pendukung dan penghambat serta berdasarkan
data-data capaian kegiatan 5 tahun ke belakang.
2. Rencana Lima Tahunan UPT Puskesmas Banjarnegara 2 tahun 2011 – 2016 memuat
visi, misi, program dan kegiatan pembangunan kesehatan yang disusun sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi UPT Puskesmas Banjarnegara 2 dengan berpedoman pada
Renstra Dinas Kesehatan Banjarnegara, RPJM Daerah Kabupaten Banjarnegara dan
bersifat indikatif.
3. Visi UPT Puskesmas Banjarnegara 2 dirumuskan sebagai berikut : “Sebagai wadah
untuk Mewujudkan masyarakat sehat dan mandiri di bidang kesehatan”
4. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, misi UPT Puskesmas Banjarnegara 2
adalah:
a. Mem
berikan pelayanan kesehatan yang bermutu di setiap Upaya
b. Meni
ngkatkan Sumber Daya Manusia
c. Mela
ksanakan pelaporan yang terintegrasi.
5. Adapun nilai-nilai pelayanan Puskesmas Banjarnegara 2 adalah sebagai berikut:
Senyum, Edukasi, Hemat, Adil, dan Tepat

i
KATA PENGANTAR

Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan


kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam kerangka mencapai
tujuan tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara sistematis dan
berkesinambungan.
Tantangan pembangunan kesehatan dan permasalahan pembangunan kesehatan
makin bertambah berat, kompleks, bahkan terkadang tidak terduga. Lebih dari pada
itu, peran aktif masyarakat dalam pembangunan kesehatan menjadi sangat penting.
Untuk melaksanakan pembangunan kesehatan yang berkesinambungan dan terencana
dengan baik sesuai dengan situasi, kondisi dan kemampuan; maka perlu disusun suatu
Rencana Lima Tahunan untuk 5 (lima) tahun ke depan.
Rencana strategis sebuah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) hendaknya
disusun sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten
yang bersangkutan. Sebagai UPT SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara,
UPT Puskesmas Banjarnegara 2 berkewajiban menjabarkan Renstra Dinas Kesehatan
Kabupaten dalam rangka melaksanakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
Berkat rahmat dan hidayah dari Allah Yang Maha Kuasa, UPT Puskesmas
Banjarnegara 2 telah menyusun Rencana Lima Tahunan yang mempunyai VISI :
“Sebagai wadah untuk Mewujudkan masyarakat sehat dan mandiri di bidang
kesehatan”. Untuk mewujudkan visi tersebut telah disusun 3 (Tiga) buah misi, yaitu :
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu di setiap Upaya
b. Meningkatkan Sumber Daya Manusia
c. Melaksanakan pelaporan yang terintegrasi
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat mensyaratkan adanya akreditasi Puskesmas. Hal tersebut
diikuti dengan berbagai pedoman yang sudah dibuat, diantaranya penyusunan rencana
strategis Puskesmas dalam bentuk Rencana Lima Tahunan dengan format yang sudah
disesuaikan. Dengan demikian Rencana Lima Tahunan UPT Puskesmas Banjarnegara 2
tahun 2012 – 2016 secara otomatis menggantikan Renstra yang lama. Rencana Lima
Tahunan ini telah direvisi menyesuaikan dengan renstra Dinas Kesehatan Kabupaten
Banjarnegara serta berbagai macam pedoman dan panduan yang disusun dalam rangka
menuju akreditasi Puskesmas.. Rencana Lima Tahunan sebagai pedoman bagi
pembangunan kesehatan 5 (lima) tahun ke depan hendaknya selalu menjadi acuan
dalam hal perencanaan, proses dan evaluasi pembangunan kesehatan di UPT
Puskesmas Banjarnegara 2. Secara khusus, program dan kegiatan yang terdapat pada

ii
Rencana Lima Tahunan ini dapat selalu menjadi pertimbangan pada penyusunan
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Puskesmas Banjarnegara 2 yang dilaksanakan setiap tahun.
Dokumen Rencana Lima Tahunan ini dapat sewaktu-waktu diadakan revisi
menyesuaikan dengan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara dan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) Kabupaten Banjarnegara yang disusun
sebagai pijakan perencanaan pembangunan lima tahun ke depan sesuai dengan visi dan
misi Bupati dan Wakil Bupati yang baru.
Sebagai sebuah dokumen yang penyusunannya memerlukan waktu, tenaga dan
sumber daya yang ada; kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang
telah membantu memberikan sumbangan ilmu, moral dan material demi terwujudnya
Renstra ini, kami mengucapkan terima kasih.
Semoga Allah Yang Maha Penyayang selalu melimpahkan rakhmat dan
hidayah-Nya serta memberikan petunjuk dan kekuatan bagi kita untuk selalu
menerapkan nilai-nilai yang telah dirumuskan dalam melaksanakan pembangunan
kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Banjarnegara 2 dengan berpedoman pada
Rencana Lima Tahunan UPT Puskesmas Banjarnegara 2 tahun 2011 – 2016 ini.

Banjarnegara, Januari 2011

iii
DAFTAR ISI
IKHTISAR EKSEKUTIF

i
KATA PENGANTAR

ii
DAFTAR ISI

iv
DAFTAR TABEL

vi
BAB 1

1
PENDAHULUAN

1
A. LATAR BELAKANG

1
B. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA LIMA
TAHUNAN

2
BAB II 3
GAMBARAN PELAYANAN

3
A. KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI

3
1. Kedudukan

3
2. Susunan Kepegawaian Dan Perlengkapan

3
3. Tugas Pokok Dan Fungsi

3
B. KEADAAN UMUM

5
1. Kondisi Geografis

iv
5
2. Kependudukan

7
a. Pertumbuhan Penduduk

7
b. Distribusi Penduduk

7
c. Struktur Penduduk Menurut Golongan Umur

8
d. Kepadatan Penduduk

8
3. Sumber Daya Manusia

8
4. Sarana Pelayanan Kesehatan

9
5. Pembiayaan Kesehatan

10
C. PENCAPAIAN KINERJA

10
D. ANALISIS KINERJA

22
1. Faktor Pendukung

a. Kekuatan

b. Peluang

2. Faktor Penghambat

a. Kelemahan

b. Tantangan

BAB III 25
VISI, MISI DAN NILAI-NILAI

25
A. VISI

v
25
B. MISI

25
C. NILAI-NILAI

25
BAB IV 27
INDIKATOR DAN STANDAR KINERJA UNTUK TIAP JENIS
PELAYANAN DAN UPAYA PUSKESMAS

27
BAB IV 30
RENCANA PENCAPAIAN KINERJA LIMA TAHUN

30
A. PROGRAM KERJA DAN KEGIATAN

30
1. Program Kerja

30
2. Kegiatan

30
B. RENCANA ANGGARAN

33
BAB V 41
TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

41
A. TUJUAN

41
B. SASARAN

41
C. STRATEGI

41
D. KEBIJAKAN

42
BAB VI 43
PENUTUP 43

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Jenis Ketenagaan di Puskesmas Banjarnegara 2 tahun 2016----------8


Tabel 2 : Jenis Sarana Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Banjarnegara 2
tahun 2016 9
Tabel 3 : Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan di Banjarnegara 2 Tahun 2016 9
Tabel 3 : Sumber anggaran Puskesmas Banjarnegara 2--------------------------10

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang


bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia,
baik masyarakat, swasta maupun pemerintah.

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk


mewujudkan masyarakat yang: (a) memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat; (b) mampu menjangkau pelayanan kesehatan
bermutu (c) hidup dalam lingkungan sehat; dan (d) memiliki derajat kesehatan yang
optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

Guna memberikan gambaran yang menyeluruh tentang rencana pembangunan


kesehatan di Puskesmas perlu dibuat rencana lima tahunan Puskesmas yang biasanya
disebut dengan rencana strategis (Renstra) Puskesmas. Renstra Puskesmas disusun
berdasarkan analisis yang mendalam tentang kondisi terkini mengenai cakupan kinerja
kegiatan maupun situasi dan kondisi lingkungan strategis Puskesmas.

Rencana lima tahunan UPT Puskesmas Banjarnegara 2 merupakan bagian tidak


terpisahkan dengan Renstra SKPD Dinas Kesehatan, sehingga harus mengacu pada
dokumen Renstra SKPD Dinas Kesehatan, yang dalam penyusunannya berupaya
mengantisipasi kebutuhan pembangunan bidang kesehatan dalam jangka waktu lima
tahun, sehingga penyusunannya dilakukan secara komprehensif dan lintas pemangku
kepentingan pembangunan.

Proses pencapaian kinerja pelayanan sangat memerlukan arahan agar semua


proses pelayanan terlaksana dengan baik. Arahan yang digunakan adalah dalam bentuk
dokumen rencana. Perencanaan merupakan suatu proses kegiatan yang urut yang harus
dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditentukan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara berhasil guna dan
berdaya guna.

Perencanaan Puskesmas diawali dari penyusunan rencana jangka menengah untuk


jangka lima tahun ke depan. Rencana Lima Tahunan ini yang dijadikan pedoman dalam
penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
(RPK) Puskesmas.

1
B. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA LIMA TAHUNAN

Tujuan penyusunan Rencana Lima Tahunan Puskesmas Banjarnegara 2 tahun


2011 – 2016 adalah sebagai berikut:

a. Menjabarkan visi, misi dan program Puskesmas Banjarnegara 2 ke dalam


program dan kegiatan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun (2011 – 2016)

b. Memberikan pedoman bagi penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan


Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Puskemas.

c. Memberikan pedoman dalam penyusunan instrumen pengendalian, pengawasan


dan evaluasi pembangunan.

2
BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

A. KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI

1. Kedudukan

Keberadaan UPT Puskesmas Banjarnegara 2 ditetapkan berdasarkan


Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 16 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Banjarnegara
(Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013 Nomor 11 Seri D,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 162), dan
Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 182 Tahun 2009 Tentang Organisasi
Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Banjarnegara

2. Susunan Kepegawaian Dan Perlengkapan

Susunan Organisasi UPT Puskesmas terdiri dari :

a. Kepala Puskesmas
b. Sub Bagian Tata Usaha
c. Pelaksana UKM Esensial dan Keperawatan Masyarakat
d. Pelaksana Promkes dan UKS
e. Pelaksana Kesling
f. Pelaksana KIA-KB
g. Pelaksana Gizi
h. Pelaksana P2PL
i. Pelaksana Keperawatan Kesmas
j. Pelaksana UKM Pengembangan
k. Pelaksana Kesehatan Lansia
l. Pelaksana UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
m. Pelaksana Pemeriksaan Umum
n. Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut
o. Pelaksana KIA-KB
p. Pelaksana Gawat Darurat
q. Pelaksana Gizi
r. Pelaksana Persalinan
s. Pelaksana Kefarmasian

3
t. Pelaksana Laboratorium
u. Pelaksana Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas
Pelayanan Kesehatan;
v. Pelaksana PUSTU
w. Pelaksana Puskesling
x. Pelaksana Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan
y. Puskesmas Pembantu;
z. Pos Kesehatan Desa;
aa. Kelompok Jabatan Fungsional.

3. Tugas Pokok Dan Fungsi

UPT Puskesmas mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian


kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang menyiapkan
bahan dan teknis medis operasional dalam melaksanakan program
pelayanan kesehatan dengan mengutamakan upaya pencegahan,
peningkatan, penyembuhan dan pemulihan kesehatan serta pelayanan
rujukan.

Untuk melaksanakan tugas pokoknya Kepala UPT Puskesmas


mempunyai tugas :

a. menyusun rencana dan program kegiatan UPT berdasarkan hasil


evaluasi tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas
sesuai dengan ketentuan dan kebijakan atasan;
c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya dengan
memberikan petunjuk dan arahan baik secara lisan maupun tertulis
untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
d. melaksanakan koordinasi dengan Sub Bagian dan Seksi-Seksi di
lingkungan Dinas Kesehatan baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk mendapatkan masukan, data dan informasi untuk
mencapai hasil kerja yang optimal;
e. menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan;
f. memberdayakan masyarakat dan memberdayakan keluarga;
g. memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama, di wilayah kerjanya
dengan melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
4
1) menyiapkan bahan dan teknis medis operasional dalam melaksana-
kan pelayanan kesehatan dengan mengutamakan upaya
pencegahan, peningkatan, penyembuhan dan pemulihan kesehatan
serta pelayanan rujukan;
2) mengkoordinasi pelaksanaan teknis operasional pelayanan
kesehatan dengan mengutamakan upaya pencegahan, peningkatan,
penyembuh- an dan pemulihan kesehatan serta pelayanan rujukan;
3) mengkaji dan penelitian dalam pengelolaan dan pengembangan
dibidang pelayanan kesehatan dengan mengutamakan upaya
pencegahan, peningkatan, penyembuhan dan pemulihan kesehatan
serta pelayanan rujukan;
4) mengkoordinasi pengembangan puskesmas baik ketenagaan
maupun sarana pengobatan, teknis medis serta ketatausahaan;
5) menyelenggarakan program dan pelayanan kesehatan 6 dasar
(Basic Six) yang meliputi Pendidikan Kesehatan Masyarakat,
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) termasuk Keluarga Berencana
(KB), Pemberantasan Penyakit Menular termasuk Imunisasi,
Penyehatan Lingkungan, Peningkatan Gizi Masyarakat dan
Pengobatan
6) menyelenggarakan program dan pelayanan kesehatan khusus di
luar 6 dasar (Basic Six) sesuai dengan perkembangan dan
ketersediaan sumber daya yang ada serta kebijakan yang berlaku;
7) menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan;
8) menyelenggarakan pelayanan kesehatan ibu dan anak di pondok
bersalin desa;
h. memantau, evaluasi dan pelaporan kegiatan pengelolaan dan
pengembangan penggerakan pembangunan berwawasan kesehatan,
pemberdayaan masyarakat dan memberdayakan keluarga serta
pelayanan kesehatan tingkat pertama;
i. menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan
penggerakan pembangunan berwawasan kesehatan, pemberdayaan
masyarakat dan memberdayakan keluarga serta pelayanan kesehatan
tingkat pertama;
j. melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sesuai ketentuan yang berlaku;

5
k. membuat laporan pelaksanaan tugas UPT Puskesmas kepada Kepala
Dinas sebagai dasar pengambilan kebijakan;
l. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas baik
secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas;
m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai
dengan tugas pokok UPT Puskesmas

B. KEADAAN UMUM

1. Kondisi Geografis

UPT Puskesmas Banjarnegara 2 merupakan salah satu Puskesmas di


Kabupaten Banjarnegara yang letaknya berada pada jarak 2 Km ke arah
Timur dari Ibu Kota Kabupaten. Dibatasi oleh Kelurahan Rejasa Kecamatan
Madukara di sebelah Utara, Kelurahan Kalibenda, kecamatan Sigaluh
disebelah timur, sebelah selatan desa Ampelsari dan sebelah barat kelurahan
Kutabanjarnegara.

Dengan luas wilayah kurang lebih 1.085 Km2 Puskesmas terbagi


dalam 2 desa dan 4 Kelurahan. Daerah yang terluas adalah Desa Cendana
dengan luas 367,07 Km2 atau sekitar 31,43 % dari luas total Wilayah Kerja
Puskesmas. Sedangkan Kelurahan Semarang merupakan memiliki wilayah
paling kecil yaitu hanya seluas 58,47 Km2.

Gambar 2. Peta Wilayah Kerja Dinas Puskesmas Banjarnegara 2

Tabel 1. Pembagian Daerah Administratif Wilayah Kerja Puskesmas


Banjarnegara 2 Tahun 2011
No NAMA DESA JUMLAH RW JUMLAH RT
1 Krandegan 9 29

6
2 Semarang 6 24
3 Parakancanggah 11 41
4 Sokanandi 6 30
5 Sokayasa 5 18
6 Cendana 5 20
JUMLAH 42 162

2. Kependudukan

a. Pertumbuhan Penduduk
Berdasarkan data dari Statistik Kecamatan Banjarnegara jumlah
Penduduk tahun 2011 di Puskesmas Banjarnegara 2 adalah 31.442 jiwa,
yang terdiri dari Laki-laki 16.210 Jiwa dan perempuan 15.232 Jiwa
dengan rasio jenis kelamin 106,42 %

Rata-rata kepadatan penduduk tercatat sebesar 29 jiwa setiap


kilometer persegi, dimana wilayah terpadat adalah Desa Semarang
dengan tingkat kepadatan sekitar 102,36 setiap kilometer persegi.

Bila dilihat dari jumlah rumah tangga mengalami penambahan


sebanyak 1.057 dari 30.385 total jumlah penduduk pada tahun 2010
menjadi 31.422 pada tahun 2011.

Tabel 2. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja


Puskesmas Banjarnegara 2
No Desa L P Total
1 KRANDEGAN 3.083 2.959 6.042
2 SEMARANG 3.106 2.882 5.988
3 PARAKANCANGGAH 3.957 3.761 7.718
4 SOKANANDI 2.828 2.526 5.354
5 SOKAYASA 1.449 1.385 2.834
6 CENDANA 1.787 1.719 3.506
JUMLAH 16.210 15.232 31.442

b. Distribusi Penduduk
Distribusi penduduk menurut jenis kelamin dan umur di wilayah
kerja Puskesmas Banjarnegara 2 pada tahun 2011, dengan jumlah
penduduk total sebesar 31.442 jiwa, yang terdiri dari 16.210 laki-laki
dan 15.232 perempuan, dengan angka beban tanggungan (dependency
ratio) 106,4.

Transisi demografi yang terjadi di Puskesmas Banjarnegara 2.


adalah penurunan proporsi balita dan usia produktif serta peningkatan
proporsi usia > 60 tahun. Transisi demografi akan mengakibatkan

7
terjadinya transisi epidemiologi, yaitu dengan meningkatnya penyakit
degeneratif, dan makin berkurangnya penyakit infeksi.

c. Struktur Penduduk Menurut Golongan Umur


Struktur penduduk wilayah kerja Puskesmas Banjarnegara 2
menurut golongan umur dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.Struktur Penduduk Kabupaten Banjarnegara Menurut Golongan


Umur Tahun 2014-2016
Golongan Umur Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
(Th)
<1 525 497 532
1–4 2.464 1.660 1.703
5 – 14 6.327 4.791 4.833
15 – 44 11.158 15.338 15.492
45 – 64 7.999 6.177 6.296
65 ke atas 3.675 1.922 2.586
Total 33.199 30.385 31.442
*Data digabung dengan usia 1-4 tahun
Adapun perbandingan komposisi penduduk wilayah kerja
Puskesmas Banjarnegara 2 menurut usia produktif pada tahun 2016
dapat dilihat pada tabel diatas. Dari tabel itu terlihat bahwa Jumlah
Penduduk menurut kelompok umur dibawah 15 tahun bertambah bila
dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan untuk penduduk
kelompok umur 45- 64 tahun mengalami penurunan dengan tahun 2015
dan kelompok usia lanjut (kelompok umur diatas 65 tahun ) dari 3.675
menjadi 2.586

d. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Banjarnegara 2
tahun 2016 sebesar 10/Km2. Sebaran penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Banjarnegara 2 ternyata tidak merata, beberapa desa
dengan angka yang cukup tinggi, yaitu Kelurahan Semarang.

3. Sumber Daya Manusia

Jumlah karyawan Puskesmas Banjarnegara 2 selalu bertambah dari


tahun ke tahun. Sampai dengan tahun 2014, keberadaan karyawan tersebut
sudah cukup memadai. Adapun rincian tenaga kesehatan tersebut adalah
sebagai berikut :

Tabel 1 : Jenis Ketenagaan di Puskesmas Banjarnegara 2 tahun 2016

No Ketenagaan Jumlah
8
1. Kepala Puskesmas 1
2. Dokter Umum 2
3. Dokter Gigi 0
4. Apoteker 0
5. Bidan 10
6. Perawat 4
7. Perawat Gigi 0
8. Asisten Apoteker 1
9. Tenaga Gizi 1
10. Pelaksana Hygiene Sanitasi 1
11. Tenaga Kesehatan Masyarakat 2
12. Analis Laboratorium 1
13. Penata Rontgen 0

4. Sarana Pelayanan Kesehatan


Penyediaan sarana kesehatan merupakan kebutuhan pokok dalam
upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan menjadi salah satu
perhatian utama pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan agar
lapisan masyarakat dapat menikmati pelayanan kesehatan.

Jumlah sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas Banjarnegara 2


dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2 : Jenis Sarana Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Banjarnegara 2


tahun 2016
No Jenis Sarana Kesehatan Jumlah
.
1. Rumah Dinas Dokter 0
2. Rumah Dinas Paramedis 0
3. Puskesmas 1
4. Puskesmas Keliling 0
5. Ruang Obat 1
6. Puskesmas Pembantu 1
7. PKD 5

Tabel 3 : Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan di Banjarnegara 2 Tahun


2016
Jenis Sarana
No. Berijin Belum Jumlah
Pelayanan Kesehatan
1. RS Swasta 0 0 0
2. BP 0 0 0
3. RB 1 0 1
9
4. Apotik 5 0 5
5. Dokter 2 0 2
6. Dokter Gigi 1 1 1
7. Dokter Spesialis 1 0 1
8. Bidan 11 0 11
9. Batra 4 0 4
Sumber: Laporan Yankesh TH. 2016

Jumlah sarana distribusi obat swasta di UPT Pusk Banjarnegara 2


tahun 2016 di 5 apotek.

5. Pembiayaan Kesehatan

Pembiayaan pembangunan kesehatan di Puskesmas Banjarnegara 2


tahun 2016 bersumber dari berbagai macam sumber, dengan perincian
sebagai berikut :

Tabel 4 : Sumber anggaran Puskesmas Banjarnegara 2

No Sumber Anggaran Ket

1 APBD 300.000.000

2 BPJS 1.129.636.000

3 BOK 230.000.000

C. PENCAPAIAN KINERJA

1. Derajat Kesehatan

a. Angka Kematian Kasar


Jumlah kematian kasar di wilayah kerja Puskesmas Banjarnegara
2 nihil.

b. Angka Kematian Bayi


Angka kematian Bayi merupakan gambaran tingkat permasalahan
kesehatan bayi dan faktor lingkungan terhadap kesehatan Bayi, antara
lain sanitasi, gizi, penyakit menular dan kecelakaan. Masa Bayi
mengalami pertumbuhan berat badan, tinggi badan, perkembangan otak
dan peningkatan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Namun demikian
memiliki risiko yang tinggi dan kemungkinan lebih banyak terpapar
oleh kematian dan kesakitan. Jika berat badan tidak sesuai dengan usia
atau tidak bertambah selama 2 bulan berturut-turut, perlu mendapat

10
perhatian karena biasanya faktor ketahanan tubuh menurun dengan
cepat dan ada kemungkinan terkena infeksi.

Kekurangan Vitamin A bisa memperberat penyakit campak,


terutama bila tidak diimunisasi sampai umur 1 tahun. Pemberian kapsul
Vitamin A bisa memperpendek anak yang menderita pneumonia, salah
satu penyakit yang merupakan kombinasi dari penyakit campak,
apabila kondisi ini semakin parah.

Angka kematian bayi merupakan banyaknya kematian bayi 0-< 1


th per 1000 kelahiran hidup pada waktu tertentu. Jumlah kematian bayi
di Puskesmas Banjarnegara 2 pada tahun 2016 sebanyak 4 bayi.

c. Angka Kematian Ibu


Jumlah kematian ibu di Puskesmas Banjarnegara 2 pada tahun
2016 sebanyak 1 orang.

d. Angka Kesakitan
Salah satu faktor yang turut berperan dalam menentukan
keberhasilan pelayanan kesehatan yang nantinya juga akan berpengaruh
terhadap keberhasilan pembangunan daerah adalah tingkat kesakitan
(morbidity) penduduk/masyarakat di wilayah tersebut. Kesakitan
memiliki hubungan yang erat dengan keberhasilan pembangunan
ekonomi suatu daerah karena kondisi fisik dan mental seseorang
berpengaruh terhadap kemampuan produktivitas orang tersebut.
Semakin tinggi angka kesakitan di suatu wilayah akan berdampak
semakin rendah pula produktivitas kerja di wilayah tersebut. Tingkat
kesakitan di wilayah Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2016
digambarkan dari jumlah kesakitan yang didapatkan dari puskesmas
dan rumah sakit baik penderita rawat jalan atau rawat inap, dengan
membuat urutan 10 besar penyakit di sarana kesehatan selama tahun
2016.

Tabel 9. Data 10 Besar Penyakit Di Puskesmas Banjarnegara 2 tahun


2016

PENYAKIT JUMLAH
1 ISPA 12.961
2 MYALGIA 4.147
3 DERMATITIS 1.949
4 GASTRITIS 1.746

11
5 DIARE 1.186
6 HT 1.052
7 FARINGITIS 978
8 CEPALGIA 927
9 CARIES 690
10 DM 677
Sumber : Laporan Tahunan UPT Puskesmas Banjarnegara 2
Tahun 2016
e. Kejadian Luar Biasa
Kejadian Luar Biasa (KLB) di Puskesmas Banjarnegara 2 pada
tahun 2016 tidak ada.

f. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)


Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yaitu berat bayi lahir < 2500
gram. BBLR merupakan indikator untuk mengukur status kesehatan
ibu hamil dan mengukur status gizi bayi. Jumlah Bayi Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR) di wilayah kerja Puskesmas Banjarnegara 2
sebanyak 45 bayi atau 5,6 % dari jumlah lahir hidup sebanyak 508.

g. Status Gizi Balita Dan Bayi


Status gizi Balita (Bawah lima tahun) dan Bayi dapat diketahui
antara lain dari prosentase Balita dan Bayi dengan Kurang Energi
Protein (KEP) pada KMS (Kartu Menuju Sehat). Balita dengan Kurang
Energi Protein (KEP) Total, di Puskesmas Banjarnegara 2 pada tahun
2016 sangat bervariasi, angka terendah adalah 1 balita yang terdapat
di desa Semarang, dan Sokanandi. Total KEP di wilayah kerja
Puskesmas Banjarnegara 2 sebesar 14 Balita. KEP angka tertinggi
terdapat di Kelurahan Parakancanggah yaitu sebesar 5 orang balita.

h. Penyakit Menular

 Pemberantasan Penyakit Malaria


Jumlah darah malaria yang diperiksa di UPT Puskesmas
Banjarnegara 2 sebanyak 0. Walaupun begitu kewaspadaan
terhadap penyakit malaria tetap di pertahankan karena Kabupaten
Banjarnegara daerah endemis malaria.
 Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue
Untuk Tahun 2016 tidak terdapat 91 kasus Demam Berdarah
Dengue.
 Pemberantasan Penyakit Tuberkulosa Paru (P2 Tuberkulosis Paru)

12
Jumlah penderita baru TB Paru rawat jalan di Puskesmas di UPT
Puskesmas Banjarnegara 2 Kabupaten Banjarnegara yang
ditemukan sebanyak 11 TB Paru BTA (+) dan 23 penderita TB
Paru Klinis.
 Pemberantasan Penyakit Kusta (P2 Kusta)
Jumlah penderita Kusta di Wilayah UPT Puskesmas Banjarnegara
2 sebanyak 0 penderita.
 Pemberantasan Penyakit Diare (P2 Diare)
Penyakit Diare pada tahun 2016 untuk pasien rawat jalan di
Puskesmas ditemukan 855 kasus atau 127,1 %.
 Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (P2
ISPA)
Penderita Pneumonia di UPT Puskesmas Banjarnegara 2 Tahun
2016 sebanyak 257 kasus atau sebesar 84,7 % dari perkiraan
kasus pneumonia balita.
i. Penyakit Tidak Menular
Program Penyakit Tidak Menular (PTM) terus meningkat, karena
frekuensi kejadiannya sangat banyak dan menonjol di masyarakat.
Perkembangan sosioekonomi, kultural menuntut epidemiologi untuk
memperhatikan penyakit tidak menular. Kasus Penyakit tidak menular
yang terdapat di UPT Puskesmas Banjarnegara 2 di tahun 2016
Hipertensi yang masuk penyakit ke 6 dari 10 besar penyakit terbanyak.
Untuk Hipertensi dan Diabetes Melitus ada pengelolaan tersendiri bagi
yang punya jaminan kesehatan dari BPJS yaitu PROLANIS.

2. Upaya Kesehatan Wajib

Upaya kesehatan wajib adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan


komitmrn nasional,regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit
tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya ini harus
diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di Indonesia. Upaya
kesehatan wajib terdiri dari : Upaya Promosi Kesehatan, Upaya Kesehatan
Lingkungan, Upaya KIA serta Keluarga Berencana, Upaya Perbaikan Gizi
Masyarakat, Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular,
Upaya Pengobatan

13
a. Upaya Promosi Kesehatan
1) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
 Kampanye PHBS rumah tangga
 Kampanye PHBS sekolah
 Kampanye PHBS TTU
 Kampanye PHBS tempat kerja
 Rumah tangga sehat
2) Mendorong terbentuk dan berperannya pemimpin masyarakat yang
berwawasan kesehatan
 Terbentuknya Badan Penyantun Puskesmas
 Kader kesehatan aktif, Jumlah sebanyak 240
3) Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
 Posyandu aktif = 38
 Posyandu madya = 10
 Posyandu purnma = 11
 Pembinaan mandiri = 27
 Pembinaan posbindu = 1
4) Mendorong kepesertaan masyarakat dalam salah satu bentuk
Jamkesda dan BPJS
 Kepesertaan masyarakat dalam Jamkesda Sebanyak
 Kepesertaan BPJS :
a. PBI
b. Non PBI
 Kunjungan BPJS
 Kunjungan Jamkesda
5) Upaya Penyuluhan P3Narkoba
 Dilakukan ke SMP/MTs dan SMA setahun dua kali
6) Bina Kesehatan Tradisional
 Pembinaan TOGA pada masyarakat
 Pembinaan Batra (Pengobat Tradisional)

b. Upaya Kesehatan Lingkungan


a. Penyehatan Air
 Cakupan sarana air bersih = 99,88 %
 Inspeksi sanitasi sarana air bersih = 100 %

14
 Pembinaan kelompok pemakai air ada 9 DAMIU
b. Hygiene dan sanitasi makanan dan minuman
 Jumlah TPM =120
 TPM yang memenuhi syarat kesehatan sejumlah 96 (80 %)
 TPM yang tidak memenuhi syarat kesehatan sejumlah 33
tempat (27,50%)
 Inspeksi sanitasi tempat pengolahan makanan = 100 %
 Pembinaan tempat pengolahan makanan 23 tempat
c. Penyehatan tempat pembuangan sampah
 Inspeksi sanitasi tempat pembuangan sampah
 Pengawasan tempat pembuangan sampah sementara
d. Penyehatan lingkungan pemukiman dan jamban keluarga
 Rumah sehat = 78,97 %
 Pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan
 Rumah dengan SPAL = 57,5 %
 Penduduk yang memanfaatkan jamban = 57,5 %
e. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum dan industri
 Inspeksi sanitasi tempat-tempat umum = 39
 Pemantauan berkala sanitasi tempat-tempat umum
 Tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan = 39
f. Pengawasan sanitasi industri rumah tangga
g. Pengamanan tempat pengelolaan pestisida
 Inspeksi sanitasi tempat pengelolaan pestisida
 Pembinaan tempat pengelolaan pestisida
h. Klinik Sanitasi
 Klinik sanitasi = 1
i. Pengendalian vektor
 Rumah dan bangunan bebas jentik nyamuk aedes = 8,375

c. Upaya KIA serta Keluarga Berencana


a. Kesehatan Maternal dan Neonatal
 Pelayanan kesehatan bumil sesuai standar utk kunjungan
lengkap (K4)

15
Cakupan pemeriksaan ibu hamil adalah indikator yang
dapat menggambarkan tingkat upaya KIA dan tingkat perilaku
kesehatan ibu hamil. Cakupan Ibu Hamil dapat diketahui dari
akses ( K.1 dan K.4 ) ibu hamil atau kunjungan baru. Dari
akses tersebut, diketahui bahwa cakupan ibu hamil di UPT
Puskesmas Banjarnegara 2 mencapai 586 dengan jumlah
kunjungan K1, K4 masing-masing sebesar 93,30 % dan 97 %.
Diharapkan ibu hamil dapat datang untuk
memeriksakan kehamilannya oleh petugas kesehatan 4 kali
(K4) selama masa kehamilannya. Namun tidak semua ibu
hamil mematuhi harapan tersebut. Ibu hamil yang datang 4
kali di Puskesmas Banjarnegara 2 tercatat 529 atau 93,30 %.
K4 tertinggi terdapat di Kelurahan Cendana yang mencapai
angka 110,2 % dan terendah adalah desa Parakancanggah
tercatat 89 sebesar 85,4 %.
 Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan sesuai standar
Perkiraan jumlah persalinan di Puskesmas
Banjarnegara 2 pada tahun 2016 sebanyak 503 orang. Untuk
menghindari terjadinya risiko pada persalinan maka perlu
dipilih tenaga penolong persalinan yang terdidik dan terlatih.
Dalam hal ini dapat tenaga kesehatan atau dukun
terlatih. Dari jumlah perkiraan persalinan tersebut yang
persalinannya ditolong oleh tenaga Kesehatan sebanyak 100%.
 Pelayanan nifas lengkap (ibu dan neonatus) sesuai standar
(KN) = 502
 Cakupan kunjungan bayi = 495
 Kunjungan bumil risti = 113
b. pelayanan kesehatan pada Balita
 Upaya Kesehatan pada Balita dan Anak Prasekolah = 943
 Pelayanan deteksi dan similasi dini tumbuh kembang balita
(untuk kontak pertama) = 709
 Pelayanan deteksi dini dan stimulasi dini tumbuh kembang
anak prasekolah (untuk kontak pertama) = 56
c. Pelayanan Keluarga Berencana & KR
 Akseptor KB aktif di Puskesmas

16
Peserta KB aktif di Puskesmas Banjarnegara 2 pada
tahun 2016 tercatat 5.662 orang, dengan proporsi pencapaian
sebesar 86,8%. Kecuali itu proporsi pencapaian peserta KB
baru sebesar 14,3 %.
 Cakupan pelayanan kesehatan remaja

d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


a. Upaya Peningkatan Gizi Keluarga
 Balita yang datang dan ditimbang = 73,7 %
 Balita bawah garis merah = 0,6 %
 Bayi 6 - 11 bulan yg mendapat kapsul vit A = 5,82 %
 Balita 1 - 5 tahun yang mendapat kapsul vit A 2x/tahun =
19,55 %
 Ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe 93,12 %
 PMT pada balita gakin 6-60 bln BGM dari gakin
 Balita gizi buruk yang mendapat perawatan = 14
 Bayi yang mendapat ASI eksklusif = 32,61 %
 Ibu nifas yang mendapatkan kapsul vit A = 99,6 %
b. Penanggulangan GAKY
 Wanita usia subur yang mendapat kapsul Yod (daerah
endemis) = 0
 Jumlah desa dengan garam yodium baik = 6
 Monitoring garam
 Registrasi sasaran
c. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
 Pertemuan tim SKPG
 Pengambilan sampel PSG
 Pemantauan konsumsi gizi
 Desa bebas rawan gizi
d. UPGI
 Penyuluhan gizi di SD/MI
e. POZI
 Klinik Gizi = 151
f. Gerakan Kadarzi
 Kampanye kadarzi = 0
17
 Pendataan dan pemetaan kadarzi = 90
 Konseling kadarzi = 90
 Keluarga sadar gizi = 0

e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular


a. Immunisasi
Cakupan immunisasi bayi dapat diketahui dari cakupan
immunisasi campak. Pada tahun 2016 pencapaian imunisasi campak
di Puskesmas Banjarnegara 2 mencapai 95,98 %.
 Immunisasi lengkap pada bayi = 95,98 %
 Immunisasi lengkap pada bumil = 6,53 %
 Cakupan pelaksanaan BIAS
 Desa UCI = 100 %
b. TB Paru
 Cakupan penemuan penderita TB Paru BTA + (CDR) = 12
 Pemeriksaan kontak/kunjungan rumah
 Penderita TB Paru BTA + yang sembuh (CR) = 8
c. DBD
 Penderita DBD = 91
 Surveilence epidemiologi
 Pertemuan pokjanal tingkat kecamatan
 Incidence rate DBD = 289,42 %
 Angka kematian DBD/CFR = 0
d. Diare
 Angka kematian Diare/CFR = 0
 Jumlah diare yang ditangani = 855
e. ISPA
 Jumlah balita dengan pneumonia yang ditangani sesuai standar
=257
f. Kusta
 Penemuan penderita kusta = 0
 Pengobatan penderita kusta = 0
 Pemeriksaan kontak penderita = 0
 Penderita kusta yang selesai berobat (RFT) = 0

18
g. Malaria
 Pengobatan penderita malaria =0
 PMS =0
 pengobatan kasus PMS termasuk kontak = 0
h. Sistem Kewaspadaan Dini
 Pelaporan mingguan penyakit menular
 Desa dengan KLB yang ditangani kurang dari 24 jam =0

f. Upaya Pengobatan
a. Pengobatan dan Perawatan
 Kunjungan rawat jalan

Jumlah kunjungan rawat jalan sepanjang tahun 2016 adalah


38.935

 BOR (Bed Occupancy Rate)


BOR ini digunakan untuk menilai tingkat pemanfaatan
tempat tidur (TT) Puskesmas. BOR Puskesmas Banjarnegara
2 pada tahun 2016 sebesar 0.
 LOS ( Length of Stay )

19
b. Laboratorium
 Pemeriksaan Hb pada bumil

 Pemeriksaan sel darah

 Pemeriksaan kimia darah

 Pemeriksaan urin

 Pemeriksaan feses
c. Penunjang Medis
 Fisioterapi

3. Upaya Kesehatan Pengembangan

Upaya kesehatan pengembangan adalah upaya yang ditetapkan


berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta
yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas, misalnya : Upaya
Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Olah raga, Upaya Kesehatan
Kesehatan Masyarakat, Upaya Kesehatan Kerja, Upaya Kesehatan Gigi dan
Mulut, Upaya Kesehatan Jiwa, Upaya Kesehatan Mata, Upaya Kesehatan
usia lanjut, Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
a. Upaya Kesehatan Sekolah
1) Kegiatan penjaringan kesehatan di SD = 95,3 %
2) Kegiatan penjaringan kesehatan di SMP
3) Kegiatan penjaringan kesehatan di SMU
4) Pembinaan UKS di SD
5) Pembinaan UKS di SMP/SMU
b. Perawatan Kesehatan Masyarakat
1) Perawatan Kesehatan Masyarakat
2) Kegiatan asuhan keperawatan pada keluarga rawan
3) Kegiatan asuhan keperawatan tindak lanjut di rumah
c. Upaya Kesehatan Kerja
1) cakupan pelayanan kesehatan kerja pada pekerja informal
2) pembinaan pada pos UKK
d. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
1) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
2) Kunjungan rawat jalan BP Gigi
20
3) Pembinaan kesehatan gigi di posyandu
4) Pembinaan kesehatan gigi di TK
5) Pembinaan kesehatan gigi di SD/MI
e. Upaya Kesehatan Jiwa
Pelayanan gangguan jiwa
f. Upaya Kesehatan usia lanjut
1) Upaya Kesehatan Lanjut Usia
2) Pembinaan kelompok lanjut usia = 18
3) Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan lanjut usia
g. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
Jumlah pengobat tradisional

4. Upaya Kesehatan Penunjang

Upaya kesehatan penunjang merupakan penunjang dari upaya


kesehatan wajib dan pengembangan. Upaya tersebut antara lain :
Laboratorium Medis, Laboratorium Kesehatan Masyarakat dan upaya
pencatatan dan pelaporan.
a. Laboratorium
b. Pencatatan dan Pelaporan

21
D. ANALISIS KINERJA

1. Situasi Sumber Daya Kesehatan

a. Ketenagaan
 Dokter gigi belum ada sehingga pelayanan kesehatan gigi kurang
maksimal
 Belum ada tenaga Apoteker sehingga pelayanan obat belum
maksimal.
 Belum ada tenaga pramu kantor dan kebersihan
b. Sarana Prasarana
 Dibutuhkan kendaraan roda 2 yang dapat digunakan untuk
melaksanakan kunjungan ke desa-desa mengingat jumlah sasaran
wilayah yang luas.
 Pembangunan gedung Puskesmas yang harus disesuaikan dengan
Permenkes no.75 tahun 2014

2. Situasi Derajat Kesehatan

a. Angka kematian
 Angka kematian bayi = 4
 Angka kematian ibu = 1
b. Status gizi
 Ada 14 kasus gizi buruk berdasarkan BB/U

3. Situasi Upaya Kesehatan

a. Upaya kesehatan wajib


 akses masyarakat terhadap sarana air bersih sudah mencapai 99,88
%
 Masih rendahnya TPM yang memenuhi syarat kesehatan 80,00 %
b. Upaya kesehatan pengembangan
 Belum terdatanya seluruh pekerja sektor informal
c. Upaya kesehatan penunjang
 Minimnya sarana pencatatan dan pelaporan (hardware, software, dll)
 Banyak alat-alat laboratorium yang rusak ataupun perlu dikalibrasi,

4. Faktor Lingkungan

Cakupan rumah sehat 78,97 %.

22
5. Faktor Perilaku

a. Jumlah KK yang menggunakan jamban keluarga sehat, sebesar 57,5 %


b. Jumlah penduduk yang menggunakan air bersih, sebesar 99,88 %
c. Jenis Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat sebesar
39
d. Sarana / Institusi dibina sebesar 69,7 %
e. Cakupan imunisasi DPT 1 sebesar 99,4 %
f. Penggunaan ASI eklusif masih sangat rendah, yaitu 32,6%

6. Faktor Upaya Pelayanan Kesehatan

Kunjungan Puskesmas masih rendah, yaitu sebesar 123,83 %.

23
24
BAB III

VISI, MISI DAN NILAI-NILAI

A. VISI

Visi adalah gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin
diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Kongkit visi berbentuk pernyataan yang
diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini yang
menjangkau ke depan.

Menurut Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004, visi adalah rumusan umum


mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi adalah
gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh instansi
pemerintah.

Berdasarkan pengertian dan makna visi tersebut, visi Puskesmas Banjarnegara 2


dirumuskan sebagai berikut : “Terwujudnya masyarakat dan lingkungan yang sehat
secara mandiri”

B. MISI

Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi di masa
mendatang oleh semua pihak yang berkepentingan dalam organisasi untuk
mewujudkan visi. Misi organisasi merupakan tugas utama yang harus dilakukan
organisasi dalam mencapai tujuannya. Pernyataan misi secara eksplisit menyatakan apa
yang harus dicapai oleh suatu organisasi pemerintah dan kegiatan spesifik apa yang
harus dilaksanakan dalam pencapaian hal tersebut.

Pernyataan misi menjelaskan mengapa organisasi perlu eksis dan bermakna di


masa yang akan datang. Pernyataan misi yang jelas akan memberikan stabilitas
manajemen dan kepemimpinan organisasi. Berdasarkan pengertian dan makna misi
bagi organisasi tersebut, misi Puskesmas Banjarnegara 2 dirumuskan sebagai berikut :

1. Memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat

2. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan

3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu

4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan lingkungan

C. NILAI-NILAI

Nilai-nilai (values) adalah kriteria tentang kebaikan dan kebenaran yang diyakini
dan diterapkan dalam kehidupan organisasi sehingga menjadi norma yang diyakini
dalam kehidupan individu. Definisi lain menyebutkan bahwa nilai-nilai adalah aturan-
25
aturan atau pedoman yang dibuat dan dianut oleh suatu organisasi yang mengikat
anggota-anggotanya untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang dianut itu,
konsisten dengan peraturan-peraturan.

Berdasarkan pengertian dan makna nilai-nilai bagi organisasi tersebut, Puskesmas


Banjarnegara memilih tata nilai dan budaya kerja yang dikembangkan dalam perilaku
keseharian adalah “IKHLAS MELAYANI”, yang merupakan akronim dari :

 S : Senyum
 E : Edukasi
 H : Hemat
 A : Adil
 T : Tepat

26
BAB IV

INDIKATOR DAN STANDAR KINERJA UNTUK TIAP JENIS PELAYANAN DAN


UPAYA PUSKESMAS

TARGET PER TAHUN (%)


INDIKATOR
2012 2013 2014 2015 2016
INDIKATOR MANAGERIAL
1. Adanya dokumen mutu
Input 100 100 100 100 100
yang terkendali
2. Adanya perencanaan
100 100 100 100 100
pengembangan SDM
3. Kelengkapan pengisian
jabatan sesuai persyaratan
100 100 100 100 100
kompetensi dalam struktur
organisasi Puskesmas
4. Menetapkan indikator
mutu dan kinerja 100 100 100 100 100
Puskesmas awal tahun
5. Adanya uraian tugas dan
tanggung jawab setiap 100 100 100 100 100
petugas
6. Ketersediaan kartu
inventaris di masing- 100 100 100 100 100
masing ruangan
7. Ketersediaan program
pemeliharaan sarpras dan 100 100 100 100 100
kebersihan
8. Ketersediaan prosedur
untuk setiap tindakan 100 100 100 100 100
pelayanan.
1. Melaksanakan lokakarya
Proses lintas program bulanan 12 100 100 100 100 100
kali/setahun
2. Melaksanakan lokakarya
lintas sektoral tribulanan 4 100 100 100 100 100
kali/setahun
3. Melaksanakan audit
100 100 100 100 100
internal 2 kali/setahun
4. Melaksanakan tinjauan
100 100 100 100 100
managemen 2 kali setahun
5. Melaksanakan kaji
banding kinerja 1 kali 100 100 100 100 100
setahun
6. Melaksanakan pelaporan
100 100 100 100 100
bulanan tepat waktu
7. Melaksanakan audit
100 100 100 100 100
keuangan 1 kali setahun
8. Pelaksanaan monitoring
kebersihan dan
100 100 100 100 100
pemeliharaan sarpras oleh
penanggung jawab
9. Pelaksanaan monitoring 100 100 100 100 100
kinerja oleh penanggung

27
TARGET PER TAHUN (%)
INDIKATOR
2012 2013 2014 2015 2016
jawab dan Kapus 12 kali
sebulan.
10. Membuat RUK melalui
analisa dan perumusan
100 100 100 100 100
masalah berdasarkan
prioritas
11. Ketepatan waktu
pengusulan kenaikan 100 100 100 100 100
pangkat
Melaksanakan penilaian
akuntabilitas penanggung
Output jawab program 1 kali setahun. 100 100 100 100 100
(didalamnya termasuk
penilaian DP3)
Hasil survay kepuasan
Outcame >75 >75 >75 >75 >75
Puskesmas
INDIKATOR UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)
UKM KIA
Ketersediaan prosedur
Input 100 100 100 100 100
pelayanan KIA
Kepatuhan pelayanan ANC
Proses 100 100 100 100 100
sesuai prosedur 10T
1. Cakupan kunjungan ibu
Output 100 100 100 100 100
hamil (K4)
2. Cakupan komplikasi
85 85 85 85 85
kebidanan yang ditangani
3. Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
95 95 95 95 95
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
4. Cakupan Pelayanan nifas 95 95 95 95 95
5. Cakupan neonatus dengan
85 85 85 85 85
komplikasi ditangani
6. Cakupan kunjungan bayi 95 95 95 95 95
7. Cakupan peserta KB aktif 75 75 75 75 75
UKM GIZI
Ketersediaan tenaga gizi
Input 100 100 100 100 100
sesuai persyaratan kompetensi
Pelaksanaan posyandu
Proses (penimbangan balita) sesuai 90 90 90 90 90
dengan rencana
1. Cakupan Pelayanan anak
Output 90 90 90 90 90
balita
2. Cakupan pemberian
makanan pendamping ASI
100 100 100 100 100
pada anak 6 - 24 bulan
dari keluarga miskin
3. Cakupan balita gizi buruk
100 100 100 100 100
mendapat perawatan
4. Cakupan penjaringan
kesehatan siswa SD dan 100 100 100 100 100
setingkat
UKM P2P
28
TARGET PER TAHUN (%)
INDIKATOR
2012 2013 2014 2015 2016
Ketersediaan prosedur
Input 100 100 100 100 100
pelayanan P2P
Penatalaksanaan imunisasi
Proses
sesuai Prosedur
1. Acute Flacid Paralysis
Output 100 100 100 100 100
( AFP )
2. Penemuan penderita
15 15 15 15 15
Pneumonia Balita
3. Penemuan pasien baru TB
70 70 70 70 70
BTA positif
4. Penderita DBD yang
100 100 100 100 100
ditangani
5. Penemuan penderita Diare 60 60 60 60 60
6. Cakupan Desa UCI 100 100 100 100 100
7. Cakupan
pelayanankesehatan dasar 100 100 100 100 100
pasien masyarakat miskin
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
Ketersediaan Sarana
Input 100 100 100 100 100
Kesehatan
Penatalakasanaan sitem
Proses 100 100 100 100 100
rujukan
1. Cakupan pelayanan
Output kesehatan rujukan pasien 100 100 100 100 100
masyarakat miskin
2. Cakupan pelayanan gawat
darurat level 1 yang harus
diberikan diberikan sarana 100 100 100 100 100
kesehatan ( RS)
dikabupaten/ Kota
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN
KLB
Input Ketersediaan prosedur KLB 100 100 100 100 100
Proses Penatalaksanaan KLB 100 100 100 100 100
Cakupan Desa mengalami
KLB yang dilakukan
Output 100 100 100 100 100
penyelidikan epidemiologi <
24 jam
UKM PROMKES
Ketersediaan prosedur
Input 100 100 100 100 100
pelayanan promkes
Proses Pelaksanaan penyuluhan
Output Cakupan desa siaga aktif 100 100 100 100 100
UKM LANSIA
Ketersediaan prosedur
Input 100 100 100 100 100
pelayanan promkes
Pelaksanaan posyandu lansia
Proses 100 100 100 100 100
sesuai jadwal
Cakupan pelayanan kesehatan
Output 100 100 100 100 100
pra usialanjut dan usialanjut

29
BAB IV

RENCANA PENCAPAIAN KINERJA LIMA TAHUN

A. PROGRAM KERJA DAN KEGIATAN

1. Program Kerja

a. Progr
am Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Progr
am Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
c. Progr
am Perbaikan Gizi Masyarakat
d. Progr
am Pengembangan Lingkungan Sehat
e. Progr
am Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
f. Progr
am Standarisasi Pelayanan Kesehatan
g. Progr
am pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
h. Progr
am Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Termasuk KB

2. Kegiatan

1) Peny
ediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
2) Peny
ediaan Alat Tulis Kantor
3) Peny
ediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
4) Peny
ediaan Makanan dan Minuman
5) Rapat
-rapat, Koordinasi dan Konsultasi ke Kabupaten
6) Loka
karya mini

30
7) Pemb
inaan Desa Siaga
8) Pendi
dikan kesehatan/ Refresing kader kesehatan
9) Peny
uluhan kesehatan pada remaja sekolah SLTP dan SLTA sederajat
10) Penil
aian PHBS tatanan institusi pendidikan
11) Pend
ataan PHBS tatanan rumah tangga
12) Peny
uluhan kesehatan pada kelompok organisiasi wanita
13) Penja
ringan kesehatan siswa SD/MI
14) Peme
riksaan berkala siswa SD
15) Peny
uluhan / sosialisasi UKGS pada SD/MI
16) Progr
am Perbaikan Gizi Masyarakat
17) Pelac
akan / pemantauan kasus gizi buruk balita
18) Peny
uluhan ibu balita 6 - 24 bulan tentang pemberian PMT balita
19) Pema
ntauan garam beryodium yang beredar di masyarakat melalui warung / toko
20) Kegia
tan PMT pemulihan bagi balita Gizi buruk dari GAKIN
21) Kegia
tan PMT pemulihan bagi balita Gizi Kurang/BGM dari GAKIN
22) Kons
eling ASI dan MP ASI
23) Pema
ntauan status gizi balita melalui penimbangan serentak
24) Surve
i rumah tangga konsumsi garam beryodium

31
25) Progr
am Pengembangan Lingkungan Sehat
26) Peng
awasan / pemeriksaan TPM / TTU
27) Peng
awasan kualitas air minum isi ulang
28) Inspe
ksi sanitasi tempat pengelolaan makanan dan minuman
29) Peny
uluhan dan pemantauan kesehatan jajanan anak sekolah dasar
30) Perte
muan Survei Mawas Diri STBM
31) Musy
awarah masyarakat desa untuk kegiatan STBM
32) Pemi
cuan Stop BAB Sembarangan
33) Inspe
ksi sanitasi rumah, sumur gali dan PDAM
34) Progr
am Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
35) Surva
ilans penyakit menular dan tidak menular
36) Peny
elidikan epidemiologi penyakit menular
37) Pema
ntauan rumah bebas jentik
38) Conta
ct tracing TB Paru
39) Peng
amatan penyakit menular dan tidak menular di Posyandu Lansia
40) Surve
ilans K3JH
41) Meng
endalikan penyebaran dan menurunkan jumlah kasus baru TB
42) Kons
eling dan pencegahan transmisi penularan TB dari penderita ke orang lain
termasuk kepatuhan minum obat

32
43) Pene
muan dan tatalaksana kasus serta pengambilan spesimen TB
44) Penin
gkatan Imunisasi
45) Peng
ambilan vaksin ke Kabupaten
46) Pelay
anan imunisasi dasar
47) Bias
campak siswa SD / MI
48) Bias
TT,DT siswa SD / MI
49) Super
visi supportif pelayanan imunisasi
50) Stand
arisasi Pelayanan Kesehatan
51) Peny
ediaan sarana prasarana simpus
52) Progr
am pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
53) Pemb
angunan ruang rawat inap puskesmas
54) Peng
adaan sarana prasarana dan fasilitas rawat inap
55) Pemb
angunan PKD Desa Klumprit
56) Progr
am Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
57) Kunj
ungan rumah ibu hamil trimester III resiko tinggi
58) SDID
TK di posyandu
59) Kunj
ungan rumah dalam rangka penanganan neonatus dengan komplikasi
60) Kunj
ungan pembinaan kelas ibu hamil

33
61) Kunj
ungan rumah dalam rangka P4K
62) Kunj
ungan pembinaan kelas balita
63) Super
visi supportif bidan desa
64) Perte
muan dalam kemitraan bidan dukun
65) Pend
ataan status kesehatan melalui SDIDTK siswa TK dan PAUD
66) Pend
ataan bayi dan balita
67) Pema
ntauan pemanfaatan format MTBS dan MTBM
68) Kunj
ungan nifas 3 dalam rangka pencapaian KB aktif
69) Pelac
akan kematian neonatal, bayi dan balita termasuk otopsi verbal
70) Pema
ntauan ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas resiko tinggi
71) Peny
uluhan dan konseling KB

34
B. RENCANA ANGGARAN

N UPAYA ANGGARAN (DALAM RUPIAH)


KEGIATAN TUJUAN
O KESEHATAN 2013 2014 2015 2016 2017
I. Promosi 1 . Kunjungan rumah untuk Mengetahui indeks 63,964,000 73,964,000 83,964,000 93,964,000 103,964,000
Kesehatan pendataan keluarga keluarga sehat
sehat
2 . Penggandaan Instrumen Memenuhi kebutuhan 3,198,200 13,198,200 23,198,200 33,198,200 43,198,200
Pendataan Keluarga formulir Instrumen
Sehat Pendataan Keluarga
Sehat
3. SMD/ MMD Untuk mengetahui 6,525,000 16,525,000 26,525,000 36,525,000 46,525,000
permasalahan kesehatan
yang ada di masyarakat
dan pemecahan
masalahnya
4. Penggandaan Kartu Untuk menilai satus 4,331,250 14,331,250 24,331,250 34,331,250 44,331,250
PHBS perilaku sehat di tiap
rumah tangga
II. Pelayanan 1. Orientasi Natural Terbentuknya 1,307,500 11,307,500 21,307,500 31,307,500 41,307,500
Kesehatan Leader STBM kepemimpinan dari
Lingkungan masyarakat dalam
kegiatan STBM
2. Pembinaan STBM oleh Perubahan perilaku 1,120,000 11,120,000 21,120,000 31,120,000 41,120,000
Natural leader hygiene sanitasi
masyarakat
3. Verifikasi SBS Mengetahui data SBS 600,000 10,600,000 20,600,000 30,600,000 40,600,000
di masyarakat
4. Pemicuan Perubahan sikap dan 14,500,000 24,500,000 34,500,000 44,500,000 54,500,000
35
N UPAYA ANGGARAN (DALAM RUPIAH)
KEGIATAN TUJUAN
O KESEHATAN 2013 2014 2015 2016 2017
perilaku hygiene
sanitasi masyarakat
5 . Inspeksi Kesehatan Mengetahui status laik 1,800,000 11,800,000 21,800,000 31,800,000 41,800,000
Lingkungan hygiene sanitasi
TTU/TPM/SAM TTU/TPM/SAM
III KIA dan KB 1 . Pendataan sasaran Memperoreh data 9,900,000 19,900,000 29,900,000 39,900,000 49,900,000
. terpadu sasaran kegiatan KIA.
2 . Pelaksanaan Kelas Ibu Melakukan deteksi dini 53,212,500 63,212,500 73,212,500 83,212,500 93,212,500
Hamil resiko tinggi bumil dan
meningkatkan
pengetahuan tentang
kesehatan ibu dan anak
3 . Pelaksanaan Kelas Bayi Melakukan deteksi dini 4,050,000 14,050,000 24,050,000 34,050,000 44,050,000
kelainan tumbuh
kembang bayi dan
meningkatkan
pengetahuan ibu ttg
kesehatan anak
4 . Pelacakan kasus Terpantaunya kasus 11,880,000 21,880,000 31,880,000 41,880,000 51,880,000
bumil/bufas/neonatal bumil/bufas/neonatal
risti dan P4K risti dan semua rumah
bumil terpasang stiker
P4K
5 . Kunjungan Rumah PUS Terdatanya PUS yg 240,000 10,240,000 20,240,000 30,240,000 40,240,000
tidak ber KB tidak ber KB untuk
dilakukan pembinaan
6 . Pelayanan antenatal Mendeteksi resiko HIV 7,920,000 17,920,000 27,920,000 37,920,000 47,920,000
Terpadu/HIV pada bumil dan
36
N UPAYA ANGGARAN (DALAM RUPIAH)
KEGIATAN TUJUAN
O KESEHATAN 2013 2014 2015 2016 2017
pencegahannya.
7 . Pelacakan kematian Mengetahui riwayat 480,000 10,480,000 20,480,000 30,480,000 40,480,000
bayi/balita/ibu kematian bayi/balita/ibu
8 . Pemantauan kesehatan Mengetahui riwayat 5,280,000 15,280,000 25,280,000 35,280,000 45,280,000
bayi dalam rangka tumbuh kembang bayi
SDIDTK
9 . Pemantauan kesehatan Mengetahui riwayat 2,640,000 12,640,000 22,640,000 32,640,000 42,640,000
balita dalam rangka tumbuh kembang balita
SDIDTK
IV. Pelayanan 1 . Pemantauan Mengetahui 3,960,000 13,960,000 23,960,000 33,960,000 43,960,000
Gizi gibur/girang perkembangan status
gizi balita
2 . Pemantauan Mengetahui cakupan 1,080,000 11,080,000 21,080,000 31,080,000 41,080,000
Pertumbuhan Bayi baru IMD, pertumbuhan dan
lahir dan IMD kesehatan bayi barun
lahir
3 . Pendampingan ASI Meningkatkan cakupan 1,080,000 11,080,000 21,080,000 31,080,000 41,080,000
ekslusif ASI eksusif
4 . Pemantauan Meningkatkan 8,520,000 18,520,000 28,520,000 38,520,000 48,520,000
pertumbuhan kesehatan partisipasi masya di
balita dalam rangka posyandu (D/S),
penimbangan serentak ditemukannya ksus
gibur, girang dan status
gizi balita
5. Pemantauan Mengetahui arah 38,340,000 48,340,000 58,340,000 68,340,000 78,340,000
pertumbuhan kesehatan pertumbuhan, status
bailta oleh kader gizi, deteksi dini
gannguguan
37
N UPAYA ANGGARAN (DALAM RUPIAH)
KEGIATAN TUJUAN
O KESEHATAN 2013 2014 2015 2016 2017
petumbuhan balita dan
partisipasi masyarakat
di posyandu.
6. Surveilans dan Mengetahui kasus gizi 11,880,000 21,880,000 31,880,000 41,880,000 51,880,000
pelacakan gizi buruk buruk yang tepat dan
akurat
7. Pemantauan dan Mengetahui 540,000 10,540,000 20,540,000 30,540,000 40,540,000
pendampingan pemanfaatan dan
pemberian TTD Mandiri cakupan remaja putri
pada remaja putri yg mengkonsumsi TTD
mandiri di sekolah
8. Pemberian PMT Memperbaiki status gizi 29,610,000 39,610,000 49,610,000 59,610,000 69,610,000
Pemulihan pada kasus pada balita girang dan
girang, gibur, dan bumil upaya mengatasi
KEK permasalahannya.
9. Konseling ASI dan MP Meningkatkan Cakupan 5,500,000 15,500,000 25,500,000 35,500,000 45,500,000
ASI oleh nakes ASI Eksklusif dan MP-
ASI
10 Pemantauan garam Meningkatkan cakupan 7,100,000 17,100,000 27,100,000 37,100,000 47,100,000
. beryodium tingkat garam beryodium
rumah tangga di tingkat masyarakat
Posyandu
11 Pemberian Vitamin A Meningkatkan cakupan 7,100,000 17,100,000 27,100,000 37,100,000 47,100,000
. kepada semua balita vitamin A
sasaran di posyandu
12 Penyuluhan gizi Meningkatkan 7,100,000 17,100,000 27,100,000 37,100,000 47,100,000
. Seimbang kepada Ibu pengetahuan gizi
balita di posyandu masyarakat
38
N UPAYA ANGGARAN (DALAM RUPIAH)
KEGIATAN TUJUAN
O KESEHATAN 2013 2014 2015 2016 2017
V. Pelayanan 1 . Validasi data cakupan Diperolehnya data 8,520,000 18,520,000 28,520,000 38,520,000 48,520,000
Pencegahan PIN (Pelakasanaan PIN) sasaran PIN yg akurat
dan
Pengendalian
Penyakit
(P2P)
2 . Validasi data cakupan Diperolehnya data 8,520,000 18,520,000 28,520,000 38,520,000 48,520,000
imun rutin sasaran imunisasi rutin
yg akurat
3 . Sosialisasi PIN Masyarakat mengetahui 2,745,000 12,745,000 22,745,000 32,745,000 42,745,000
pentingnya PIN
4 . Sweeping PIN Manjangkau sasaran yg 3,960,000 13,960,000 23,960,000 33,960,000 43,960,000
belum terimunisasi
dalam PIN
5 . Sweeping Imun rutin Manjangkau sasaran yg 1,980,000 11,980,000 21,980,000 31,980,000 41,980,000
belum terimunisasi
rutin
6 . Survailans KIPI Memantau ada tidaknya 660,000 10,660,000 20,660,000 30,660,000 40,660,000
KIPI pada saat
pelaksanaan PIN
7 . Pelaksanaan BIAS Anak siswa kls 1,2 dan 10,800,000 20,800,000 30,800,000 40,800,000 50,800,000
3 mendapat imunisasi
TD dan DT sebagai
imunisasi lanjutan
8 . Surveilans Penyakit Mendeteksi dan 5,400,000 15,400,000 25,400,000 35,400,000 45,400,000
memprediksi KLB
9 . Kunjungan lapangan Mendeteksi lebih awal 11,220,000 21,220,000 31,220,000 41,220,000 51,220,000
kasus penyakit menular penularan penyakit
39
N UPAYA ANGGARAN (DALAM RUPIAH)
KEGIATAN TUJUAN
O KESEHATAN 2013 2014 2015 2016 2017
pada orang lain,
memantau penderita
dlm kepatuhan minum
obat, dan memantau
kondisi perkembangan
penderita selama dlam
proses pengobatan
10 Supervisi Mememantau adanya 30,690,000 40,690,000 50,690,000 60,690,000 70,690,000
. Penanggulangan Vektor jentik nyamuk secara
Nyamuk berkesinambungan /
berkala dan
menumbuhkan
kesadaran masy akan
manfaat PSN
VI. Perawatan 1 . Pelayanan Perkesmas Memantau kasus resti 4,000,000 14,000,000 24,000,000 34,000,000 44,000,000
Kesehatan keluarga rawan peserta
Masyarakat JKN
(Perkesmas)
VI Manajemen 1 . Minilokakarya bulanan Mengevaluasi 9,000,000 19,000,000 29,000,000 39,000,000 49,000,000
I. UKM pencapaian cakupan
kegiatan dan membuat
RTL bulanan
2 . Minilokakarya tribulan Mengevaluasi 4,750,000 14,750,000 24,750,000 34,750,000 44,750,000
pencapaian cakupan
kegiatan dan membuat
RTL tribulanan
4 . Konsultasi/pengiriman Kegiatan yang didanai 3,600,000 13,600,000 23,600,000 33,600,000 43,600,000
laporan BOK terdokumentasi
40
N UPAYA ANGGARAN (DALAM RUPIAH)
KEGIATAN TUJUAN
O KESEHATAN 2013 2014 2015 2016 2017
dengan baik dan benar.
5 . Penggandaan Pemenuhan kebutuhan 1,100,000 11,100,000 21,100,000 31,100,000 41,100,000
pelaporan kegiatan
BOK
6 . ATK Pemenuhan kebutuhan 10,116,800 20,116,800 30,116,800 40,116,800 50,116,800
ATK untuk pelaporan
kegiatan BOK
I. Upaya 1 . Penjaringan Peserta Mendeteksi secara dini 7,320,000 17,320,000 27,320,000 37,320,000 47,320,000
Kesehatan Didik kelas 1,7 dan 10 adanya penyakit pada
Sekolah anak sekolah
(UKS)
2 . Pembinaan Dokter Kecil Meningkatkan 1,550,000 11,550,000 21,550,000 31,550,000 41,550,000
pengetahuan ttg
kesehatan pada kader
anak sekolah
3 . Orientasi Kader Meningkatkan 6,750,000 16,750,000 26,750,000 36,750,000 46,750,000
Kesehatan Remaja pengetahuan ttg
kesehatan remaja pada
kader anak sekolah tk.
SMP & SMA
II. Upaya 1. Kegiatan UKGS meningkatnya 2,250,000 12,250,000 22,250,000 32,250,000 42,250,000
Kesehatan pengetahuan tentang
Gigi Sekolah kesehatan gigi mulut
(UKGS) anak SD dan
pencegahan penyakit
gigi mulut pada anak
usia SD

41
N UPAYA ANGGARAN (DALAM RUPIAH)
KEGIATAN TUJUAN
O KESEHATAN 2013 2014 2015 2016 2017
1,140,864,0 1,530,864,00 1,920,864,00
TOTAL ANGGARAN 360,864,000 750,864,000
00 0 0

42
BAB V

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. TUJUAN

Tujuan dari Puskesmas Banjarnegara 2 ditetapkan dari analisis internal dan


eksternal adalah sebagai berikut :
1. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit serta mencegah
meluasnya kejadian luar biasa (KLB).
2. Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan
prevalensi gizi buruk pada balita.
3. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk beerilaku hidup bersih dan sehat
serta kemandirian individu, keluarga dan masyarakat.
4. Meningkatkan sanitasi lingkungan pemukiman, tempat-tempat umum dan tempat
pengolahan makanan minuman
5. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan.
6. Meningkatkan kompetensi dan ketrampilan SDM kesehatan melalui pendidikan
dan pelatihan baik formal maupun informal.
7. Mengoptimalkan pemanfaatan sistem informasi manajemen puskesmas (SIMPUS)
dan teknologi informasi lain.
B. SASARAN

1. Menurunnya angka kesakitan dan kematian, penyakit, serta KLB.


2. Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan
prevalensi gizi buruk pada balita serta peningkatan gizi masyarakat.
3. Terwujudnya Desa/Kelurahan Siaga Aktif dan terwujudnya rumah tangga sehat.
4. Terwujudnya lingkungan perumahan sehat, tempat-tempat umum sehat dan tempat
pengolahan makanan sehat
5. Terwujudnya peningkatan kualitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang
bermutu.
6. Terwujudnya peningkatan kompetensi dan ketrampilan sumber daya manusia
kesehatan untuk peningkatan kesehatan ibu dan bayi
7. Teenuhinya sarana sistem informasi manajemen puskesmas dan sarana teknologi
informasi lain
C. STRATEGI

1. Melakukan upaya pengendalian penyakit menular dan tidak menular


2. Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan anak serta upaya Penanggulangan masalah
gizi dengan pemberian suplemen makanan (makanan tambahan), deversifikasi
makanan dan peningkatan keluarga sadar gizi.
3. Mengembangkan Desa/Kelurahan Siaga Aktif, meningkatkan peran serta
masyarakat, dan perilaku hidup bersih dan sehat.

43
4. Mengembangkan sanitasi berbasis masyarakat dengan penerapan teknologi tepat
guna.
5. Meningkatkan sarana dan prasarana serta menerapkan sertifikasi, akreditasi dan
lisensi pada pelayanan kesehatan.
6. Mengembangkan kemitraan, koordinasi lintas sektoral dan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) untuk peningkatan kesehatan ibu dan bayi.
7. Mengembangkan system informasi manajemen puskesmas dan sistem informasi
kesehatan online secara terintegrasi sebagai dasar pengambilan keputusan dan
regulasi.

D. KEBIJAKAN

1. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit menular,


mengendalikan faktor risiko penyakit menular dan tidak menular serta
meningkatkan surveilans.
2. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan ibu, bayi dan balita;
3. Menurunkan kematian ibu, bayi dan anak balita dan meningkatkan status gizi ibu,
bayi dan anak balita.
4. Peningkatan status gizi masyarakat.
5. Peningkatan partisipasi masyarakat beerilaku hidup sehat.
6. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan
melalui pemberdayaan masyarakat.
7. Meningkatkan cakupan sanitasi dasar, tempat-tempat umum dan tempat
pengolahan makanan yang memenuhi syarat
8. Meningkatkan sarana prasarana pelayanan kesehatan dasar dan rujukan sesuai
standar dan pemenuhan sumber daya manusia kesehatan.
9. Peningkatan kompetensi teknis pelayanan kesehatan melalui pendidikn dan
pelatihan
10. Peningkatan sistem informasi kesehatan dan kewaspadaan / deteksi dini untuk
kasus penyakit menular dan endemik;
11. Meningkatkan kualitas layanan informasi kesehatan berbasis web

44
BAB VI

PENUTUP

Rencana Lima Tahunan UPT Puskesmas Banjarnegara 2 tahun 2013 - 2017 disusun
dan ditetapkan untuk menjawab dan memfokuskan Puskesmas Banjarnegara 2
menghadapi tantangan pembangunan kesehatan yang makin kompleks, berlangsung pesat,
dan tidak menentu.

Rencana Lima Tahunan UPT Puskesmas Banjarnegara 2 tahun 2013 - 2017 ini
diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan pedoman bagi segenap komponen UPT
Puskesmas Banjarnegara 2 dalam melaksanakan pembangunan kesehatan selama 5 (lima)
tahun berjalan, terutama dalam pembuatan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (K). Selain itu sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian kinerja UPT Puskesmas Banjarnegara 2 dalam kurun waktu lima tahun (2013 -
2017).

Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Rencana Lima Tahunan ini
disampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya. Tentunya Rencana Lima Tahunan UPT
Puskesmas Banjarnegara 2 tahun 2013 - 2017 ini dapat dilaksanakan dan mencapai
tujuannya, bila dilakukan dengan dedikasi yang tinggi dan kerja keras dari segenap
aparatur kesehatan di lingkungan UPT Puskesmas Banjarnegara 2 dengan bantuan lintas
sektoral terkait di Kecamatan Banjarnegara. Penerapan nilai-nilai yang dianut dan
dijunjung tinggi oleh UPT Puskesmas Banjarnegara 2, diharapkan dapat memacu semangat
aparat UPT Puskesmas Banjarnegara 2 dalam pelaksanaan Rencana Lima Tahunan ini.

45

Anda mungkin juga menyukai