Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

Orang sering menyebut ilmu pengetahuan forensik sebagai ilmu pengetahuan dea! hal ini
karena
karena dengan
dengan ilmu
ilmu forensi
forensik
k kita
kita men"adi
men"adi tahu segala
segala sesuat
sesuatu
u yang
yang tak diketah
diketahui!
ui! atau
atau
mengetahui sesuatu yang tadinya tidak kita ketahui#

Dalam
Dalam dunia
dunia penega
penegakan
kan hukum
hukum di "aman
"aman yang
yang moderen
moderen ini ilmu
ilmu pengeta
pengetahua
huan
n forens
forensik 
ik 
merupakan hal yang $ital bagi kelangsungan penegakan hukum di dunia! karena tanpa ilmu
 pengetahuan forensik akan banyak kasus%kasus ke"ahatan yang tak akan terungkap# Untuk 
&ontoh kasus yang sederhana kita dapat melihat dari kasus kematian 'unir sang pahlaan
hak asasi manusia di Indonesia yang meninggal dalam penerbangan pesaat (aruda menu"u
Belanda# )oba kita bayangkan "ika tidak ada ilmu pengetahuan forensik di dunia ini! tentunya
kita
kita akan
akan meng
mengan
angg
ggap
ap kasu
kasuss kemat
kematian
ian 'uni
'unirr hany
hanyala
alah
h sebua
sebuah
h kemati
kematian
an biasa
biasa yang
yang
disebabkan oleh serangan "antung! tetapi dengan adanya ilmu pengetahuan forensik! kita "adi
mengetahui
mengetahui baha kematian 'unir disebabkan oleh  Arsenic sebuah
 Arsenic sebuah *at kimia yang sering
digu
diguna
naka
kan
n untu
untuk
k memb
membun
unuh
uh kare
karena
na sang
sangat
at suli
sulitt dila&
dila&ak
ak dan
dan meny
menyeb
ebab
abka
kan
n kemati
kematian
an
menyeru
menyerupai
pai ge"ala
ge"ala  gastrointestinal   yang hebat! atau orang aam menganggapnya terkena
suatu penyakit + "antung ,#

-eperti dalam sebuah serial yang &ukup ternama di tele$isi +.%files, kita dapat menemukan
istilah
istilah /the
the truth
truth is out
out ther
theree0 +ken
+kenya
yata
taan1
an1 kebe
kebena
naran
ran ada
ada di luar
luar sana,!
sana,! hal
hal ini
ini dapa
dapatt
menggambarkan bagaimana penyidikan forensik di dasari atau berdasar# 2alimat tersebut
menggambarkan baha kenyataan atau kebenaran ada dalam setiap 3empat 2e"adian Perkara
+32P, dan untuk menemukannya dilakukan dengan langkah ilmiah! yaitu mengumpulkan
data! mengamati data! mengetes data! kemudian memformulasikan data! memodifikasi data
dan membuat hipotesa hingga pada akhirnya hanya terdapat satu kesimpulan#

Itulah ilmu pengetahuan forensik! sebuah ilmu pengetahuan yang sangat memberikan andil
dalam se"arah perkembangan umat manusia di dunia ini dan sangat menarik untuk diteliti#
  2riminalitas

Penegakan Hukum Pidana

Ilmu Bantu Proses A&ara Pidana

  Ilmu 4orensik Penyelidikan1 Penyidikan

  Pembuktian

4akta
BAB II

PEMBAHASAN

A. Fungsi Ilmu Pengetahuan Forensik 

1. Pengertian Dasar Tentang Ilmu Pengetahuan Forensik 

Ilmu pengetahuan forensik adalah sebuah ilmu pengetahuan yang ditu"ukan untuk membantu
 proses peradilan! terutama dalam bidang pembuktian (David Owen, 2000:12)# -ehingga di
dapat bukti%bukti yang sulit ditemukan dengan &ara biasa! dan memerlukan metode%metode
tertentu dalam pen&ariannya# Dengan ditemukannya bukti tersebut diharapkan pengadilan
dapat memberi putusan yang tepat! sehingga hukum dapat ditegakkan dengan benar# Ilmu
 pengetahuan forensik berkembang seiring dengan semakin banyaknya tindak ke"ahatan yang
ter"adi dalam masyarakat#

Dalam ilmu pengetahuan forensik itu sendiri terdapat berbagai &abang ilmu yang berasal dari
ilmu pengetahuan lain +hukum! kedokteran! kimia! psikologi! antropologi, sehingga
men"adikan obyek ka"ian ilmu pengetahuan forensik sangat luas +kedokteran forensik! kimia
forensik! psikologi forensik! antropologi forensik! dan lain%lain,# Berdasarkan kenyataan! hal
tersebut tidak begitu diketahui orang! sehingga kebanyakan orang menganggap forensik 
hanyalah sebuah ilmu untuk memeriksa mayat! alaupun anggapan tersebut tidak 
sepenuhnya salah#

Pada dekade%dekade akhir ini kema"uan ilmu pengetahuan forensik sangat &epat! karena
ditun"ang oleh kema"uan teknologi yang "uga &ukup pesat! sehingga men"adikan obyek ka"ian
ilmu pengetahuan forensik semakin luas yaitu dengan masuknya berbagai teknik identifikasi
menggunakan teknologi tinggi! dan kini penggunaan ilmu pengetahuan forensik tidaklah
hanya terbatas pada lingkungan pidana! lingkungan perdata pun "uga ikut memakai ilmu
 pengetahuan forensik untuk melakukan pembuktian +pembuktian keaslian suatu kontrak atau
tulisan! pembuktian hubungan ke ayah%an atau paternitas,#

2. Sejarah Ilmu Pengetahuan Forensik  

Ilmu forensik yang ada sekarang ini sebenarnya berasal dari peradaban &ina kuno# Hal ini
diketahui dari sebuah arsip yang ditemukan pada abad ke%56 yang menun"ukkan tentang
seorang hakim yang hidup seribu tahun sebelumnya pada masa pemerintahan dinasti 3ang#
Hakim ini bernama 3i 7en )hieh! dia dikenal selalu menggunakan logika dan bukti atau
 petun"uk forensik untuk membantu meme&ahkan misteri berbagai tindak ke"ahatan di akhir 
abad ke tu"uh sesudah masehi# Dalam ker"anya 3i menggunakan tim penyelidik atau
investigator  untuk memepela"ari tempat tindak ke"ahatan! memeriksa dan mengu"i bukti fisik!
dan meaan&arai saksi%saksi atau tersangka# 'etode dan peralatan yang digunakan oleh 3i
terdapat sedikit kemiripan dengan metode dan peralatan forensik sekarang ini#

Perkembangan ilmu forensik mulai terlihat banyak pada masa penemuan ilmiah yaitu di abad
58! 56! dan 59# Hal ini diaali dengan penemuan mikroskop oleh :a&harias 7ansen di tahun
5;<=! sebuah penggunaan penggabungan dari lensa%lensa untuk menghasilkan gambar yang
lebih besar dari ka&a pembesar biasa! alat ini kemudian digunakan untuk meneliti atau
menganalisa sidik "ari se&ara lebih dekat dan kemudian dibandingkan dengan sidik "ari yang
ada di &atatan ataupun yang ada di tempat ke"adian! tetapi mikroskop ini baru bisa
menghasilkan pembesaran sebesar 5= kali# Pada abad 56 mun&ullah pengembangan dari
mikroskop terdahulu! mikroskop ini dapat menghasilkan pembesaran >== kali! kemampuan
yang sedemikian besar memungkinkan para ahli forensik untuk menganalisa benda%benda
yang ke&il seperti rambut dan serat%serat! &ontoh darah! atau potongan dan sisa%sisa bahan
yang lain# Pada tahun 599= dikembangkanlah mikroskop yang mampu menghasilkan
 pembesaran sampai dengan ?=== kali! kemudian disebut dengan mikroskop stereoskopik 
karena menggunakan sistem mata dan lensa ganda! hal ini semakin memudahkan ker"a para
ahli forensik# Pada tahun 5<?= an Phillip (ra$elle dan )al$in (oddard yang beker"a di biro
forensik dan balistik Ne @ork! telah mengembangkan mikroskop yang dapat menghasilkan
gambaran se&ara tiga dimensi! sehingga makin mempermudah tugas para ahli forensik dalam
menganalisa suatu bukti atau petun"uk# Bahkan sekarang ini "uga terdapat mikroskop yang
dapat digunakan dengan sinar infra merah sehingga dapat untuk menun"ukkan sama atau
tidaknya dokumen yang telah dirusak#

Perkembangan ilmu pengetahuan forensik "uga tidak dapat dilepaskan dari fotografi! prinsip
 pada film fotografi telah ditemukan pertama kali oleh seorang penemu 7erman yang bernama
7ohan Heinri&h -&hult*e! tetapi penemuannya belum sempurna sampai kemudian pada tahun
59?8 disempurnakan oleh seorang purnairaan Peran&is yang bernama 7oseph Ni&ephore
 Niep&e yang 5> tahun kemudian beker"asama dengan Louis Daguerre untuk lebih
menyempurnakan konsep fotografi! yang kemudian disebut dengan /Daguerrotype/# Dalam
 perkembangannya /Daguerrotype/ dirasa kurang sempurna karena hanya bisa menghasilkan
satu gambar dalam sekali pen&ahayaan! akhirnya teknik negatif ditemukan oleh illiam 4o
3albot! teknik negatif memungkinkan pembuatan gambar positif yang lebih banyak dan lebih
&epat! dan hingga kini teknik negatif telah mengalami berbagai perkembangan yang &ukup
 pesat! akhirnya fotografi telah digunakan se&ara rutin untuk merekam bukti atau petun"uk di
tempat ke"adian perkara +32P,! detail dari korban! dan memgambil gambar sub"ek%sub"ek 
yang terlibat dalam tindak ke"ahatan sehingga dapat mempermudah proses pengidentifikasian
nantinya! bahkan kini telah ada teknologi fotografi yang lebih ma"u dari teknik negatif yaitu
teknik fotografi digital yang dapat menghasilkan gambar lebih murah dan lebih mudah dari
fotografi negatif#

-elain berbagai kema"uan yang telah disebutkan di atas ada satu lagi teknik penyidikan yang
 paling dasar yang tidak dapat ditinggalkan dalam setiap proses penyidikan! hal tersebut
adalah penyidikan menggunakan sidik "ari# 3eknik dasar penyidikan menggunakan sidik "ari
telah berkembang se"ak tiga ribu tahun yang lalu di )ina kuno! dimana telah dilakukan
 penggunaan &ap "empol para pihak yang terlibat dalam per"an"ian%per"an"ian legal yang
mereka buat! budaya ini "uga ter"adi di 7epang# Barulah pada abad ke%5< seorang Inggris yang
telah meninggalkan negerinya! bernama Dr# Henry 4aulds yang beker"a di sebuah rumah sakit
di 3okyo mulai mengembangkan teknik penyidikan sidik "ari setelah ia terlibat penyidikan
terhadap sebuah kasus pen&urian yang meninggalkan sidik "ari si pen&uri! bahkan kemudian
Dr# Henry 4aulds men"adi sukarelaan pendanaan biro sidik "ari + fingerprints beareau, pada
Scotlands ard  markas besar kepolisian London#

Perkembangan ilmu pengetahuan forensik modern mulai tampak pada akhir abad ke%5<#
-e&ara pelan tapi pasti para ilmuan forensik Amerika mendirikan A!erican Acade!" of 
 #orensic Sciences pada tahun 5<;= yang dipimpin oleh Dr# C# H# (radohl of -t# Louis! di
'issouri# Di dalam  A!erican Acade!" of #orensic Sciences dapat dipela"ari tentang
 pathologi dan biologi! toksikologi! kriminalistik! dokumen yang dipertanyakan! kedokteran
gigi! antropologi! "urisprudensi! psikologi dan berbagai ma&am pengetahuan yang
 berhubungan dengan ilmu forensik#

'asih banyak penemuan%penemuan lain yang turut mengembangkan ilmu pengetahuan


forensik! mulai dari mun&ulnya ilmu $o%icolog"  +mempela"ari tentang ra&un,! lalu mulai
dikenalnya ilmu balistic +mempela"ari tentang akibat dari sen"ata,! kemudian
diperkenalkannya sistem pendokumentasian pelaku ke"ahatan se&ara detail pada akhir abad
5<! yang dikenal dengan istilah Bertillon system! karena dikembangkan oleh seorang Peran&is
yang bernama Alphonse Bertillon# 2emudian pada tahun 5<6=%an di 7epang telah
dikembangkan teknik penyidikan baru yaitu menggunakan sidik bibir dan sudah di &oba
digunakan sebagai alat identifikasi dalam kasus ke"ahatan! biasanya ter"adi pada ke"ahatan%
ke"ahatan seksual(David Owen, 2000:1&)#

. Fungsi Ilmu Forensik  

4ungsi ilmu forensik adalah membuat suatu perkara men"adi "elas! yaitu dengan men&ari dan
menemukan kebenaran materiil yang selengkap%lengkapnya tentang suatu perbuatan ataupun
tindak pidana yang telah ter"adi + David Owen, 2000: 2' ,#

-edangkan ilmu forensik adalah bagian dari penyidikan! dan penyidikan itu sendiri adalah
suatu proses untuk mempela"ari dan mengetahui apa yang telah ter"adi di masa yang lampau
dan dalam kaitannya dengan tu"uan dari penyidikan itu sendiri! sehingga untuk menghasilkan
 penyidikan yang benar%benar $alid penyidik dengan seyogianya harus melakukan penyidikan
dengan sebaik%baiknya#

Dalam men"alankan tugas yang dibebankan pada penyidik! umumnya penyidik 


memanfaatkan ilmu forensik untuk mendapatkan sumber%sumber informasi yang dapat
membuat "elas dan terang suatu perkara! sesuai dengan fungsi dari ilmu forensik itu sendiri#
-umber%sumber informasi yang dipakai untuk mengetahui apa yang telah ter"adi antara lain
adalah 

5# Barang%barang bukti + ph"sical evidence, seperti 

a# Anak peluru

 b# Ber&ak darah

&# 7e"ak +i!pression, dari alat! "e"ak ban! "e"ak sepatu

d# Narkotika

e# 3umbuh%tumbuhan

?# Dokumen serta &atatan%&atatan!seperti

a# )ek palsu
 b# -urat pen&ulikan

&# 3anda%tanda pengenal diri lainnya

d# )atatan tentang an&aman

># Orang%orang seperti

a# 2orban

 b# -aksi%saksi mata

&# -i%tersangka pelaku ke"ahatan

d# Hal%hal lain yang berhubungan dengan korban! tersangka dan keadaan di


32P (Abdul uni! *dries, Agung +egowo $ipto!artono, 1-.2: /)

Untuk dapat memanfaatkan sumber%sumber informasi tersebut tentu dibutuhkan pemahaman


dan bantuan dari ilmu forensik yang memiliki berbagai bidang ka"ian! seperti pathologi dan
 biologi! toksikologi! kriminalistik! dokumen yang dipertanyakan! kedokteran gigi!
antropologi! "urisprudensi! psikologi! kimia! fisika! dan khususnya dalam tindak pidana yang
menyangkut tubuh! kesehatan dan nyaa manusia diperlukan pemahaman serta penguasaan
 prinsip%prinsip dasar dari ilmu kedokteran forensik yang praktis +Baik se&ara tersendiri yaitu
 pemahaman serta penguasaan prinsip%prinsip dasar ilmu kedokteran kehakiman yang praktis
oleh penyidik! maupun se&ara keseluruhan dalam arti bantuan dokter dengan ilmu
 pengetahuan yang dimilikinya merupakan sumbangan yang besar artinya dalam penyidikan
demi teru"udanya tu"uan dari penyidikan itu sendiri! yaitu membuat terang dan "elas suatu
 perkara,#

-eperti diketahui baha penyidik adalah merupakan pusat dan pimpinan dalam penyidikan#
-emua aktifitas atau kegiatan serta tindakan yang diambil dalam men&ari ke"elasan seperti
yang dimaksud adalah sepenuhnya tergantung dari kebutuhan atau sesuai dengan kebutuhan
 bagi penyidikan# Perlu tidaknya suatu pemeriksaan atau langkah%langkah yang harus diambil
dan sampai se"auh mana bantuan ahli diperlukan dalam usaha men&ari ke"elasan seperti yang
dimaksud dalam fungsi ilmu forensik! penyidikan yang menentukan# Ini tidaklah berarti
 baha penyidik menutup diri dari setiap pendapat atau saran yang disampaikan oleh ahli!
yang sesungguhnya merupakan partner yang berguna dalam penyidikan suatu perkara tindak 
 pidana#
Berpi"ak pada kenyataan diatas! berhasil atau tidaknya penggunaan ilmu forensik dalam
 penyidikan ditentukan oleh kualitas penyidik! dan mengingat baha dalam penyidikan sering
dibutuhkan bantuan dari berbagai ilmu pengetahuan maka dengan demikian diperlukan
kriteria yang harus ada pada setiap penyidik! agar dapat men"adi seorang penyidik yang baik!
yaitu

5# )erdas

?# 'empunyai keinginan untuk mengetahui dan memiliki ima"inasi

># 'emiliki pengamatan yang ta"am serta ingatan yang kuat

# 'engetahui tentang kehidupan dan masysrakatnya

;# 'enguasai teknik yang dibutuhkan

8# 'emiliki ketabahan

6# Harus bebas dari prasangka dan sikap berat sebelah

9# 'emiliki ke"u"uran dan keberanian

<# )ukup peka dan tanggap serta penuh pertimbangan

5=# 'emiliki kondisi fisik yang baik dan penampilan yang rapih

55# 'empunyai kemampuan membuat laporan tertulis dengan baik  

Bantuan ilmu forensik dalam penyidikan perkara tindak pidana yang menyangkut tubuh!
kesehatan dan nyaa manusia dalam garis besarnya dapat dibagi menurut tahapan%tahapan
sebagai berikut! yaitu

5# Pada pemeriksaan di 3empat 2e"adian Perkara +32P,

?# Pada pemeriksaan korban baik pemeriksaan terhadap korban yang telah men"adi mayat
maupun pada pemeriksaan korban ke"ahatan seksual

># Penganiayaan dan dan lain sebagainya

# Pada saat dilakukannya rekonstruksi suatu ke"ahatan dan interogasi + Abdul uni! *dries,
 Agung +egowo $ipto!artono, 1-.2: ')

B. Peranan Ilmu Forensik Dalam !saha !ntuk Meme"ahkan #asus$kasus #riminalitas

Berdasar dari hal%hal diatas dapat kita amati baha ilmu forensik merupakan ilmu yang
sangat menarik untuk dika"i! hal ini karena se"arah yang pan"ang dari ilmu forensik itu
sendiri! lalu dukungan kema"uan teknologi terhadap kema"uan ilmu forensik! dan selain itu
tentu sa"a karena ilmu forensik memiliki bidang ka"ian yang sangat banyak# Untuk itu berikut
ini akan dibahas beberapa &ontoh kasus yang berhasil dipe&ahkan oleh ilmu forensik ataupun
 bagian%bagiannya#

1. Psikiatri Forensik %an Peranann&a Dalam Meme"ahkan #asus


#riminalitas

Pada bagian ini akan dibahas kasus mengenai /karena kurang sempurna akalnya dan sakit
 berubah akal0 atau dalam bahasa medisnya siofrenia kronis dan debilitas !entis

'# bin -#! laki%laki -unda! umur ?6 tahun! telah dikirim oleh 7aksa 3asikmalaya dengan -urat
2etetapan Hhtng ggakim Pengadilan Negeri 3asikmalaya! untuk diperiksa kesehatan "ianya#
Dituduh telah membunuh seorang guru sampai meninggal#

'ulai diraat tanggal 5< 'aret 5<6=! pernah diraat di Cumah -akit 7ia Pusat Bogor 
tanggal ?5 'ei 5<8< dan melarikan diri pada tanggal ?? Agustus 5<8<#

'# adalah seorang pendiam! sedikit sedih! men"aab seperlunya# Perasaan datar! a&uh tak 
a&uh dan hormat! sopan# Pakaiannya bagi orang kampung &ukup bersih dan teratur#
Pendidikan hanya sampai kelas Lima -ekolah Dasar +-D, dan kemudian membantu ibunya
 "ualan di arung#

-ebab dimasukkan ke Cumah -akit 7ia Pusat Bogor banyak bi&ara! melempari rumah
orang! karena merasa selalu panas dan selalu pusing ! rasa distroom! segan dan malas! kurang
tidur#

Halusinasi dengar mendengar suara perempuan dalam "ianya sendiri yang merayu!
menga"ak! menghina#

Halusinasi lihat  bayangan laki%laki dan anita itu#

Halusinasi &ium  bau makanan! bau obat! bau rokok! bau minyak#

Halusinasi raba  pernah merasa dipegang 5! di iga dan lengan#

Lari dari bogor karena kesal

-ebab membunuh

Halusinasi%halusinasi tidak ada lagi dan tidak pusing# -ebelumnya ingin pa&aran dengan
tetangganya! yang beker"a bersamanya pada ibunya di arung# anita itu tinggal bersama
ibunya dan ia sendiri! tetapi ia tidak pernah mengadakan hubungan kelamin dengannya!
sungguhpun banyak kesempatan! malahan tidak pernah menyentuhnya# Lama%kelamaan ia
merasa pusing#

2emudian ke arung datang isteri guru itu# Ia sering mengobrol dengannya# Dalam
ingatannya ia merasa &inta terhadap nyonya itu# /saya melayaninya karena ia terus melayani
saya0# 'ereka sering berdua%duaan! tetapi tidak pernah pergi bersama%saama# Hanya di
halaman sa"a! karena nyonya itu sering datang untuk menagih#

Pukul setengah delapan malam itu! ia se&ara mendadak pergi ke rumah nyonya itu#
-epulangnya dari arung! tiba%tiba ia merasa panas dalam pikiran! lalu mengambil pisau
dapur dan pergi ke rumah nyonya itu# Di rumah nyonya itu si suami sedang menghadapi dua
orang tamu# Pintu di dobrak dengan kaki dan terus masuk# (uru itu menge"arnya! lalu pisau
ditusukkan# 3idak ada suara%suara yang menyuruhnya# @ang ada hanya suara perempuan
merayu! menga"ak mati dan menghina#

Ada perasaan menyesal karena telah melakukan pembunuhan! tetapi tidak kelihatan di air 
mukanya# Ia banyak pikiran sedih# Ia telah membunuh karena &inta isteri orang lain# Ia sadar 
 baha tidak boleh membunuh seseorang! karena &inta kepada isteri orang itu#

-ebabnya ia membunuh! karena kegelapan! karena tidak tahan gangguan%gannguan! karena


 pikiran%pikiran sa"a# Pikiran banyak! terus sa"a ingat pada perempuan itu#

Pemeriksaan psikologis

'# memiliki ke&erdasan yang agak rendah# IF kurang dari 6=# Pengalamannya tidak 
mengikuti perkembangan umurnya! sehingga ke&erdasannya tidak sesuai umurnya#
2ehidupan emosional "uga terhambat dan masih bersifat infantil# 7uga tingkah lakunya
 bersifat kekanak%kanakan# Ia tidak sanggup menilai kenyataan dengan baik# 'udah
terpengaruh + suggestibel , dan suka lari ke dalam khayalan# 2arena perkembangan
kepribadiannya tidak baik! ia tidak dapat menyelesaikan masalah%masalah hidup! sering
mengalami keke&eaan dan konflik%konflik batin#
-elama dalam obser$asi terlihat pola regresi# Ia selalu mengasingkan diri! sulit mengadakan
hubungan dengan peraat%peraatnya# Pikiran dan tingkah laku seperti anak%anak#

Pemeriksaan psikiatris

Pikiran dan tingkah lakunya seperti kanak%kanak# Ia dikuasai oleh nafsu%nafsu dasar dan
libidineus yang berasal dari asadar! yang tidak dipengaruhi oleh hukum%hukum logika! aktu
dan nilai%nilai masyarakat yang teratur# 3erdapat pembelahan emosi dan intelegensi seperti
 pada masa kanak%kanak! karena pada masa kanak%kanak belum lagi terdapat diferensiasi
tegas dan a"ar antara kedua%duanya#

'asalah adolesensi dan kedeasaan! yang membaa ketegangan dan konflik%konflik tidak 
dapat dihadapinya dengan a"ar! yang menyebabkan ia lari kepada pola%pola regresi
+kekanak%kanakanG infantil,! yang bersifat  siofrenia# Dengan &ara demikian ia dapat
menghindarkan diri dari apa%apa yang tidak dapat diterima dalam tingkatan asadar#

-ampai berapa "auhnya ia sembuh dari pengobatan di Bogor! tidak diketahui# Cupa%rupanya
 penyembuhan hanya sampai pada tingkatan sembuh sosial! dalam arti ia sudah dapat
 ber"ualan di arung ibunya! tidak mengganggu! tidak merusak#

3etapi pikirannya masaih infantil atau autistis! banyak mengkhayal! tidak memperdulikan
kenyataan# 2etika sering bertemu dengan nyonya! isteri guru itu! timbul pikiran dan dalam
khayalannya! baha nyonya itu men&intainya dan ia men&intai pula perempuan itu#

)inta disini harus diartikan bukan &inta yang berarna seksual#! tetapi &inta untuk memiliki#
Apakah ia sepenuhnya mengerti apa sebenarnya hubungan kelamin! disangsikan# -elama
hidup dengan pembantu ibunya! yang serumah dengannya! ia tidak melakukan hubungan
kelamin dan tidak pernah pula menyentuhnya! sungguhpun kesempatan banyak terdapat
untuk melakukannya#

2arena ingin memiliki perempuan isteri guru itu! timbul halusinasi dan aham! baha
nyonya itu selalu merayunya! menge"ek dan menghina# Nyonya itu men&intanya# -ementara
itu ia menyadari! baha perempuan itu sudah bersuami# Ia &ukup menyadari! baha suami
nyonya itu men"adi penghalang bagi memenuhi keinginannya untuk memilki perempuan
yang /di&intainya0 itu# Apa yang ter"adi sebelum pembunuhan! tidaklah begitu "elas# Ia
 bermaksud untuk berpa&aran dengan tetangganya# 3etapi ia kemudian mengambil pisau ke
dapur dan terus pergi ke rumah guru itu# Apa yang dirasakannya tidak dapat ia
menerangkannya#

Dalam keadaan tegang ber&ampur takut sering ter"adi! baha seseorang melakukan
 pembunuhan + 3aptus reaksi terhadap ketegangan yang tak tertahankan,# Pada  siofrenia!
 "uga di"umpa raptus! tanpa ada ketegangan afek# Ditambah lagi! baha tertuduh adalah
seseorang yang debil sering melakukan ke"ahatan yang dasarnya adalah! kurang kemampuan
untuk memperkirakan akibat dari perbuatannya# Ia tidak &ukup memiliki ke&erdasan untuk 
dapat mengetahui dan menyadari sepenuhnya apa yang akan ter"adi! sebagai akibat akan
 perbuatannya dan akibat bagi dirinya#

Apakah kekurangan ke&erdasan disebabkan oleh debilitas !entis! ataukah karena siofrenia


yang menahun ! dapat diperdebatkan#

Diagnosa siofrenia yang menahun +kronis, dengan debilitas !entis#

2esimpulan tidak dapat dipertanggung"aabkan kepadanya! karena kurang sempurna


akalnya dan sakit berubah akal# 'aka menurut pasal  ayat +5, 2UHPidana! penderita '#
seaktu melakukan perbuatannya berada dalam keadaan "ia terganggu! sehingga ia tidak 
 bertanggung"aab atas perbuatannya sehingga ia tidak dipidana (4asan 5asri Saanin Dt $an
 6aria!an,1-.&:272)

2. Peranan Ilmu Forensik Dalam I%enti'ikasi #or(an Ben"ana Massal

-eringkali dalam suatu ke&elakaan ataupun ben&ana alam yang mengakibatkan korban amat
 banyak! terutama "ika para korban sudah tidak dapat dikenali lagi! hal ini sangat menyulitkan
dalam hal identifikasi para korban! seperti pada tragedi bom Bali di  6add"s dan -ari 8afe
ataupun tragedi "atuhnya pesaat terbang milik maskapai penerbangan 'andala  Airlines di
Polonia 'edan#
Pada dua ke&elakaan diatas korban men&apai puluhan sampai ratusan orang! yang mana
sebagian besar dari korban sudah tidak dapat dikenali lagi karena berbagai hal! mulai dari
hangus terbakar sampai organ tubuh yang sudah tidak lengkap ataupun ter&erai berai#

Disinilah tugas ilmu forensik! yaitu untuk mengidentifikasi para korban terutama korban yang
sudah tidak dapat dikenali lagi# Untuk masalah pengidentifikasian adalah bagian dari tugas
kedokteran forensik maupun antropologi forensik#

Identifikasi korban penting sekali untuk keluarganya terutama untuk mengetahui keberadaan
korban dan "uga sehubungan dengan akta kematian! arisan! dan perkara perdata lainnya#

Identifikasi mayat yang masih utuh dan baru tidak akan memberi kesukaran# Identifikasi
mayat tidak berbeda dari orang hidup! yaitu dari foto! sidik "ari! &iri tubuh! dan benda milik 
 pribadi seperti pakaian! &in&in kain! -I' +-urat I*in 'engemudi,! 23P+2artu 3anda
Penduduk,#

Untuk identifikasi perlu ditentukan! yaitu barang bukti yang berasal dari tubuh manusia! apa
kelaminnya! berapa pan"ang badannya! berapa umurnya! data gigi! arna kulit! mata! rambut!
kelainan kulit! penyakit! &a&at badan! sidik "ari atapun kaki! benda milik pribadi! dan DNA
mitokondria#

Pada dua kasus diatas yakni tragedi bom Bali di  6add"s  dan -ari cafe serta ke&elakaan
 pesaat milik 'andala Airlines pihak forensik dalam melakukan tugasnya mengidentifikasi
korban menggunakan beberapa &ara di baah ini#

@ang pertama kali dilakukan adalah men&ari identitas umum yang mudah dikenali seperti
foto! sidik "ari! &iri tubuh! dan benda milik pribadi seperti pakaian! &in&in kain! -I'! 23P
serta tanda pengenal lainnya# Bila bukti &ukup banyak tidak menimbulkan kesukaran dalam
 pengidentifikasiannya#

Baru setelah tanda pengenal yang umum tidak dapat ditemukan maka dilakukan langkah%
langkah pengidentifikasian antara lain sebagai berikut# Ilmu urai dapat membuktikan baha
 bukti berasal dari manusia atau bukan# Bila ditemukan tulang ke&il pembuktian "adi sukar dan
 perlu bantuan ahli ilmu urai# -epotong daging dapat dibuktikan berasal dari manusia dengan
tes presipitin# 3es presipitin sangat peka! diperlukan hanya sedikit "aringan untuk 
 pemeriksaan# 3es ini berdasarkan ikatan antigen antibodi yang membentuk presipitat putih
seperti aan#

2elamin dapat dengan mudah ditentukan# Pada laki%laki dapat dilihat dari kelen"ar prostat!
*akar! buah *akar! dan pada perempuan dilihat dari rahim! indung telur! payudara! bibir 
kemaluan# Cahim yang tidak hamil dan kelen"ar prostat adalah dua "aringan yang paling tahan
lama terhadap pembusukan#

3ulang adalah bahan yang baik untuk menentukan kelamin# Pada umumnya tulang seorang
laki%laki lebih besar dan lebih kasar dibandingkan tulang seorang perempuan# 3ulang yang
 baik untuk menentukan seks atau "enis kelamin adalah tulang tengkorak! tulang pinggul dan
tulang kelangkang! tulang paha! tulang kering! tulang lengan atas dan tulang dada# Penentuan
seks "uga dapat dilakukan dengan pemeriksaan histopatologik dari ton"olan sel selaput lendir 
rongga mulut# Pada sel perempuan ditemukan satu atau lebih ton"olan ke&il kromatin yang
dinamakan  5arr bod"# Inti lekosit polimorf pada perempuan menun"ukkan ton"olan
menyerupai pemukul drum! dru!stic proection atau Davidson bod"

Pan"ang badan dapat diperkirakan dari tulang pan"ang seperti tulang paha! tulang kering !
tulang lengan atas dan pengumpil dengan menggunakan rumus Dupertuis dan Hadden! 2arl
 person! 3rotter dan (leser#

Untuk penentuan umur dapat dilihat dari pertumbuhan kumis pada laki%laki! pertumbuhan
 payudara pada perempuan! pertumbuhan rambut ketiak! pertumbuhan rambut kemaluan!
 pertumbuhan lekum pada laki%laki! selain itu tengkorak "uga dapat dipakai untuk menentukan
umur! yaitu dengan memperhatikan menutupnya sambungan masing%masing tulang kepala#
3eknik penentuan umur yang lain dapat dilakukan dengan pengamatan susunan gigi! pada
 bayi dilakukan dengan mengamati susunan gigi susu! sedang pada anak%anak sampai deasa
dilihat dari susunan gigi permanen# Data gigi harus diambil dari tiap korban yang idetitasnya
tidak dikenal! bila perlu otot maseter dipotong supaya rahang baah dapat dibuka lebih lebar#
(igi yang tidak rata! gigi yang dibungkus logam! gigi palsu! "embatan gigi! merupakan &iri
yang mudah dikenal kembali oleh keluarganya#

-idik "ari merupakan bukti "ati diri seseorang yang dapat diper&aya 5==# Di dunia tidak ada
dua orang yang memiliki sidik "ari yang sama! bahkan "uga tidak pada kembar mono*ygot
+identical twins,# -ehingga pada dua ke"adian diatas para keluarga korban diminta untuk 
membaa tanda pengenal milik korban yang terdapat &ap sidik "arinya! dengan tu"uan untuk 
di&o&okkan dengan sidik "ari milik korban(9owito 4a!dani, 1--2: .&)

Inilah teknik identifikasi yang paling final yaitu pemeriksaan DNA mitokondria# Ini
dilakukan "ika korban benar%benar sudah tidak dapat dikenali dan sudah tidak memungkinkan
dilakukan proses%proses pengidentifikasian di atas# 3eknik pengidentifikasian menggunakan
DNA dilakukan dengan &ara korban%korban yang sudah tidak dapat dikenali diambil DNA
nya masing%masing! kemudian di&o&okkan dengan para DNA dari para pihak keluarga yang
mengklaim keluarga mereka ikut men"adi korban# DNA digunakan sebagai teknik final
karena pada manusia di setiap bagian tubuhnya terdapat "aringan genetik yang sama dengan
milik keturunannya! sehingga dari DNA dapat diketahui hubungan genetika seseorang#
-ehingga tidak mengherankan "ika pada dua ke"adian diatas banyak keluarga yang merasa
keluaraganya men"adi korban diperiksa DNA nya untuk kemudian di&o&okkan dengan data%
data DNA milik para korban#

Hasil dari pengidentifikasian terhadap para korban dua ke"adian diatas terutama pada kasus
 bom Bali di Paddys dan -ari &afe dapat kita lihat pada monumen yang didirikan untuk 
memperingati ke"adian tersebut! pada monumen tersebut dapat kita lihat semua nama dan
negara asal dari para korban! yang mana hal ini tidak akan diketahui tanpa adanya teknik%
teknik pengidentifikasian diatas#

. Peranan Ilmu Forensik Dalam Menemukan Tersangka

2asus%kasus diatas adalah &ontoh kasus yang ada di Indonesia# Dari &ontoh diatas kita dapat
mengetahui se"auh manakah perkembangan ilmu forensik di negara ini# Lalu bagaimanakah
 perkembangan ilmu forensik di luar negeri! terutama di negara dimana akademi forensik 
 pertama kali di dirikan +Amerika,! dapat kita lihat dari &ontoh kasus berikut ini dimana kasus
 berikut ter"adi pada tahun 5<?>! sebuah masa yang mana Indonesia masih dalam kondisi
ter"a"ah dan belum mengenal ilmu forensik#

2asus ini adalah salah satu dari &ontoh keberhasilan yang spektakuler dari ilmu forensik 
dalam meme&ahkan suatu kasus ke"ahatan# 2asus yang sangat menarik dimana pen"ahat lihai
 bertemu dengan para ahli yang ulet# 2asus ini penyelidikannya dipimpin oleh Edard
Heinri&h yang bertugas di laboratorium forensik di Berkeley! )alifornia# Dimana pada saat itu
terdapat kelompok perampok yang men&oba merampok sebuah kereta surat pada rel milik 
nion 6acific 3ail 3oad # 3empat ke"adian adalah di sebuah pengendali perpindahan "alur di
 pegunungan selatan Oregon#

(erbong surat diledakkan dengan dinamit dan seluruh petugas kereta dibunuh dengan ke"i
sebelum korban panik! dan pergi tanpa meninggalkan " e"ak apapun#

-etelah itu melalui sebuah pen&arian yang hati%hati di 32P! ditemukan sebuah re$ol$er!
 baterai pemberi tenaga detonator yang digunakan untuk peledakan! sepasang pelindung
sepatu yang dibuat dari karung yang dibasahi &airan seperti minyak yang dibuat dari ter kayu
untuk menghilangkan bau pelarian yang dapat ditangkap oleh an"ing%an"ing pela&ak yang
digunakan! dan sebuah setelan pakaian ker"a# -etelah tidak dapat lagi menemukan petun"uk 
yang berguna! polisi kemudian mengirimkan pakaian ker"a tersebut kepada Heinri&h! yang
menelitinya hingga detil terke&il#

Heinri&h mengambil &ontoh reruntuhan atau puing dari saku pakaian ker"a tersebut! yang
 beberapa diantaranya menun"ukkan "e"ak atau bekas pelumas# Hal tersebut membuat
 penyelidik memiliki petun"uk baha pemilik pakaian tersebut kemungkinan seorang montir 
 bengkel! tetapi analisa Heinri&h menun"ukkan baha pelumas tersebut berasal dari pohon
&emara# Pada saat itu ia "uga telah meneliti setiap detail dari pakaian ker"a tersebut
menggunkan mikroskop! hingga dia telah mampu menggambarkan karakteristik si pemilik 
se&ara detail#

Heinri&h membuat pernyataan yang menge"utkan para petugas baha mereka men&ari
seorang penebang kayu yang kidal dengan tinggi sekitar lima kaki 5= in&i! memiliki rambut
&oklat terang dan berat sekitar 58; pound# Orang ini berusia sekitar aal ?= an! menggulung
rokoknya sendiri! sangat berhati%hati dengan penampilannya! dan beker"a pada penebangan di
 barat laut pasifik#

2ehadiran ter pelumas dari pohon &emara! dan bi"i dari &emara douglas yang ditemukan di
 pakaian ker"a! mengindikasikan seorang penebang kayu yang beker"a di barat laut pasifik 
dimana &emara douglas banyak digunakan# 2antong dari sisi kiri pakaian ker"a menun"ukkan
lebih sering dipakai daripada kantong sisi kanan! dan pakaian tersebut dikan&ingkan dari kiri!
menun"ukkan si pemakai adalah seorang kidal# -ehelai rambut &oklat terang tertinggal di
salah satu kan&ing menun"ukkan arna rambut dan usia tersangka! dan ukuran dari pakaian
tersebut menun"ukkan tinggi sekaligus berat dari si pemakai#

Beberapa helai tembakau ditemukan di kantong! yang menun"ukkan si pemakai menggulung


sendiri rokoknya# Pemotong kuku "uga ditemukan yang menun"ukkan seseorang yang
memotong kukunya se&ara rutin! sebuah kepribadian yang unik diantara penebang kayu#
Akhirnya Heinri&h menemukan pada dasar kantong yang tak tersentuh sebuah lembaran
kertas amplop rapat yang hampir han&ur karena di&u&i bersama pakaian tersebut# 2etika
dengan hati%hati diambil dan di beri larutan iodine untuk memun&ulkan tulisan! hal itu
menun"ukkan pada tanda terima kantor pos Amerika untuk sebuah paket surat terdaftar yang
dikirimkan ke seorang bernama Coy dAutremont di Eugene! Oregon#

2etika polisi menge&ek alamat terakhir yang diketahui! tetangganya mengatakan baha
dAutremont &o&ok dengan gambaran Heinri&h dari berbagai sisi# mereka "uga menemukan
 baha dia telah menghilang bersamaan dengan kembarannya Cay dan saudaranya Hugh!
se"ak hari dari perampokan# Penggambaran "uga melibatkan Cay dan Hugh! dan mereka
semua bertiga telah men"adi orang yang di&ari#

Pela&akan bersaudara membuktikan lebih sulit daripada pela&akan tunggal# Dan itu telah
leat empat tahun sebelum seorang sersan di angkatan darat Amerika mengidentifikasikan
Hugh dAutremont sebagai seorang pra"urit yang bertugas bersamanya di 4ilipina# Dia
kemudian di tahan di 'anila! dan saudaranya kemudian terla&ak di sebuah peleburan ba"a di
Ohio dimana mereka beker"a dengan nama samaran# Akhirnya ketiga bersaudara tersebut
telah mengaku! dan mempertanggung "aabkannya dengan hukuman seumur hidup (David 
Owen, 2000: &')
BAB III

#ESIMP!)AN

5# 4ungsi ilmu forensik adalah membuat suatu perkara men"adi "elas! yaitu dengan
men&ari dan menemukan kebenaran materiil yang selengkap%lengkapnya tentang suatu
 perbuatan ataupun tindak pidana yang telah ter"adi# Ilmu forensik adalah bagian dari
 penyidikan! dan penyidikan itu sendiri adalah suatu proses untuk mempela"ari dan
mengetahui apa yang telah ter"adi di masa yang lampau dan dalam kaitannya dengan tu"uan
dari penyidikan itu sendiri! sehingga untuk menghasilkan penyidikan yang benar%benar $alid
 penyidik dengan seyogianya harus melakukan penyidikan dengan sebaik%baiknya#

Penyidik memanfaatkan ilmu forensik untuk mendapatkan sumber%sumber informasi yang


dapat membuat "elas dan terang suatu perkara! sesuai dengan fungsi dari ilmu forensik itu
sendiri# -umber%sumber informasi tersebut adalah +barang bukti fisik yang ada di tempat
ke"adian! dokumen serta &atatan yang ada di tempat ke"adian atau yang berhubungan dengan
ke"adian!orang%orang yang mengetahui atau dapat membantu memberi informasi tentang
ke"adian yang ada,#

Untuk dapat memanfaatkan sumber%sumber informasi tersebut tentu dibutuhkan pemahaman


dan bantuan dari ilmu forensik yang memiliki berbagai bidang ka"ian! seperti pathologi dan
 biologi! toksikologi! kriminalistik! dokumen yang dipertanyakan! kedokteran gigi!
antropologi! "urisprudensi! psikologi! kimia! fisika#

Agar fungsi dari ilmu forensik diatas dapat ber"alan dengan baik! maka diperlukan penyidik 
yang berkualitas dalam melakukan tugasnya#

?# Peranan ilmu forensik dalam usaha untuk meme&ahkan kasus%kasus kriminalitas


adalah sangat besar! hal ini dapat dilihat dari berbagai kasus yang ada dimana ilmu forensik 
dipakai untuk menentukan apakah si tersangka bisa dikenai hukuman atau tidak menyangkut
kesehatan "ianya! kemudian ilmu forensik dapat digunakan untuk menentukan keaslian
suatu tulisan ataupun dokumen! lalu penggunaan ilmu forensik untuk mengidentifikasi
korban ke"ahatan ataupun ben&ana! dan yang paling utama adalah penggunaan ilmu forensik 
untuk mengetahui tersangka dari suatu tindak ke"ahatan#

DAFTA* P!STA#A

Abdul 'unim Idries dan Agung Legoo 3"iptomartono# 5<9?# 6enerapan *l!u ;edoteran
 ;ehai!an Dala! 6roses 6en"idian# 7akarta P3 2arya Unipres
Abdul 'unim Idries! -idhi! -utomo -lamet Iman -antoso# 5<9;# *l!u ;edoteran ;ehai!an
($osiologi ;ehai!an< 6siiatri ;ehai!an) 7akarta P3 (unung Agung

Andi Ham*ah# 5<96# 6engantar 4uu! Acara 6idana *ndonesia# 7akarta (halia Indonesia#

Badan Pembinaan Hukum Nasional# 5<95# 9asah Aade!i 3encana ndang=undang tentang


 ;edoteran ;ehai!an# 7akarta Departemen 2ehakiman

Bagian 2edokteran 4orensik# 5<<6# *l!u ;edoteran #orensi # 7akarta 4akultas 2edokteran


Uni$ersitas Indonesia

Daran Prinst# 5<<9# 4uu! Acara 6idana Dala! 6rate # 7akarta D"ambatan

Da$id Oen# ?===# 4idden >vidence# London Fuintet Publishing Limited

Handoko 3"ondroputranto# 5<9?#  *l!u ;edoteran #orensi dan ;itab ndang=ndang 4uu!
 Acara 6idana# 7akarta

Hasan Basri -aanin Dt# 3an Pariaman# 5<9># 6siiater dan 6engadilan (6siiatri #orensi
 *ndionesia)# 7akarta (halia Indonesia

H#B# -utopo# 5<<># 6engantar etodologi 6enelitian ;ualitatif -olo UN-#

7ohn '# E&hols dan Hassan -hadily# 5<<;# An >nglish *ndonesian Dictionar"# 7akarta (ramedia
Pustaka Utama

2oent"araningrat# 5<<# etode=!etode 6enelitiaan as"araat 7akarta (ramedia#

'ardalis# 5<<=# etode 6enelitian Suatu 6endeatan 6roposal # 7akarta Bumi Aksara#

'unakhir 'ud"osemedi# ?==># 5ibir, Sidi 5ibir, *l!u ;esehatan dan Antropologi 3agawi: *ntegrasi
antara $eori dan Apliasi# @ogyakarta Banyu Biru Offset

'# @ahya Harahap# 5<99# 6e!bahasan 6er!asalahan dan 6enerapan ;4A6 # 7akarta Pustaka
2artini#

 N"oito Hamdani# 5<<?# *l!u ;edoteran ;ehai!an# 7akarta (ramedia Pustaka Utama

Panitia -eminar 42 U('# 5<<<# Se!inar Sehari Apliasi *l!u ;edoteran #orensi ntu
 *dentifiasi# @ogyakarta 4akultas 2edokteran Uni$ersitas (ad"ah 'ada

Posman -iman"untak# 5<<6# 5erenalan Dengan Antropologi# 7akarta Erlangga

Catna Nurul Afiah# 5<<9# 5arang 5uti Dala! 6roses 6idana# 7akarta -inar (rafika

C# Atang Canoemihard"a# 5<9># *l!u ;edoteran ;ehai!an (#orensic Science)# Bandung 3arsito

Ciduan -yahrani# 5<9># 5eberapa 4al $entang 4uu! Acara 6idana# Bandung Alumni

-oer"ono -oekanto# 5<98# 6engantar6enelitian 4uu!# 7akarta Uni$ersitas Indonesia#

-ofan Dahlan# ?==# *l!u ;edoteran #orensi (6edo!an 5agi Doter dan 6enega 4uu!)#
-emarang Badan Penerbit Uni$ersitas Diponegoro
-# 3anusubroto# 5<9># 6eranan 6ra 6eradilan Dala! 4uu! Acara 6idana# Bandung Alumni

-utrisno Hadi# 5<6<# etodologi 3iset @ogyakarta U(' Press#

3eam 4orensik# 5<6<# 5agai!ana Doter engetahui Sebab ;e!atian (#orensic edicine)# 7akarta
Penerbit Lan&ar 

Undang%undang Nomor 9 tahun 5<95# $entang 4uu! Acara 6idana (;4A6)

aluyadi# ?===# *l!u ;edoteran ;ehai!an# 7akarta D"ambatan

illiam (# E&kert# 5<9=# *ntroduction to #orensic Sciences# United -tates of Ameri&a )# J# 'osby


)ompany

Anda mungkin juga menyukai