Anda di halaman 1dari 7

BIODATA

Nama :Annisah juashri

Alamat :Kp Depok.Purbaratu,Tasikmalaya

TTL :Bogor,07 September 1996

Asal sekolah :MAN PERS IS BENDA

Motto : berkata benar,jika tidak? Diam

No HP : 085286205721

Email : annisahjuashri@yahoo.co.id
WAKTU

Waktu akan terus berputar dan waktu pun ada batasnya , ada masanya
di mana waktupun akan berhenti , bumi akan berhenti berputar dan bumi akan
hancur.Manusia pun akan punah . Akan tetapi seiring perkembangan zaman ,
manusia lupa akan adanya Allah SWT yang tela h menciptakan alam semesta
ini dan manusi a pun lupa akan adanya hari akhir . Sedangkan manusia sudah
lupa dengan penciptanya bahkan manusia sudah tidak bi sa berfikir jernih dan
selalu lalai menjalankan perintah Allah SWT,lupa akan adanya azab Allah.
sedangkan manusia sudah terlena dengan kehidupan dunia yang fana ini,dan
waktu pun akan menjawabnya . Sesungguhnya orang yang tidak pernah
memanfaatkan waktunya ialah orang merugi.

Ya,waktu menggingatkan kita betapa pentingnya arti kehidupan ini


dan akan berharganya satu detik terlewatkan . Manusia pun akan merasakan
penyesalan pada akhir.

Waktu,waktu dan waktu !

Keterpurukan merupakan salah satu akibat s eseorang yang tidak


pernah memanfaatkan waktunya ,jadilah manusia yang tida k merugi.Bahkan
waktupun akan bi sa menghasilkan,suka cita,ta ngis,canda,dan tawa pun akan
mewarnai kehid upan ini . Manusia yang selalau merasakan kebahagiaan ialah
manusia yang selalu memanfaatkan waktunya ,dan kita tidak tau kapan waktu
akan berakhir ,kapan Allah SWT akan menghancurkan dunia ini kapan akhir
dari era manusia yang selalu ingkar.

***

Tahun ajaran baru pun datang, Raihan yang berdiam diri di kamarnya
melihat detikan jam yang berada di dinding,te pat pada posisi Ray yang
sedang berbari ng. Tanpa ia sadari Ray sudah membuang waktunya melihat
detikan jam yang berputar dan lamunannya pun tersadar oleh suara umi yang
memanggil Ray ..

“Ray,,,,” umi yang memnggil Ray dari pintu kamar Ray

“i ya umi” Ray langsung terbanggun melihat umi nya yang sudah ada di depan
pintu kamarnya.

“apa yang sedang kamu lamunkan nak?? Ibu sudah mempersiapkan semua ayo
kita berangkat “

“baik umi”

Raihan pun mengikuti jejak uminya yang akan mengantarkan ray ke tempat
ray untuk mlanjutkan studinya yaitu sebuah PESANTREN yang di pliih oleh
umi & abi Ray. tanpa ada paksaan. Ray yang memang in gin merasakan
indahnya menjadi anak sant ri dan ingin memulai hidupnya yang baru dan ia
pun menyadari kehidupan pada zaman sek arang. seiring berjalan nya waktu
kehidupan ini s emakin hancur , manusia pun semakin tak terarah tak
terkecuali orang or ang yang memang benar benar sudah kuat imannya,Aqidah
nya yang memang sudah b enar-benar mengikat dalam h atinya,dan ray pun
menyadari selama ia hidup di dunia ini dia beribadah menjalank an syariat -
s yariat hukum yang berlaku pada ajaran islam tanpa mengetahui da sar-dasar
agama islam. ia mengerjakan ibadah tanpa mengetahui dasar –dasar nya dan
ia belum mengetahui apa itu agama islam yang sesungguhnya dia merasa
menyesal buat apa ia hidup di dunia ini jika terlalu cinta terhadap apa yang ia
ingginkan di dunia , selalu mengikuti hawa nafsu nya dan tak pernah
menyadari bahwa perbuatan itu telah membuat nya rugi, Ray sadar akan
adanya azab Allah SWT tetapi Ray tak bisa menahan godaan setan, Ray pun
tau adanya surga dan neraka,Ray tak mau menjadi orang yang mendustakan
agamanya menjadi orang kafir ,orang yang dholim ,orang yang munafik atas
perbuatan yang ia lakukan selama ini, orang yang mendustakan agamanya
sendiri mengaku menjadi orang is lam tetapi tidak mengetahui apa itu isalam,
apa itu arti keimanan,

Ray ingin menjad i hamba Allah yang Allah cintai, hamba Alloh yang
taat menjalankan perintahnya. Dan hari itupun,Ray memasuki pesantren
dengan niat , keyakinan dan tekad.

“jaga dirimu baik-baik nak,umi dan abi selalu mendoakan mu” suara umi
yang lemah lembut dan penuh kesedihan untuk melepas anaknya.

“baik mi,aku akan menjaga diriku baik -baik” ray tampak akan meneteskan air
matanya.

“abi dan umi pamit.“

“i ya abi”

“umi dan abi pasti selalu men doakan mu”

Ray pun masuk kedalam asrama membereskan pakaiannya dan berbagai


kebutuhannya. Kira -kira asrama ray yang tak jauh dengan Masjid,yang berada
di pesantren itu. Tepat di samping asramanya, suasana di asrama ramai dan
sibuk dengan orang-orang atau santri-santri yang baru memasuki tahun ajaran
baru. Lingkungan pesantren yang sangat asri,dan seolah berada di pedesaan.
Dengan berbagai pepohonan rindang di sekitarnya dan juga sawah di beakang
pesantren.Padahal letak pesantren itu di tengah -tengah kota. Perlahan-lahan
orang tua santripun meninggalkan anak -anaknya yang akan menuntut ilmu di
pesantren itu.

Matahari tergelincir sampai ada bayangan seseorang sepanjang


badannya,menunjukan waktu dzuhur telah tiba. Adzan pun terdengar
berkumandang. Santri -santri baru pun dengan segera mengambil air wudhu
untuk mensucikan diri, dan beribadah kepada Alloh. Kemudian para santri
memasuki rumah Alloh. Begitupun ray mengambil air wudhu kemudian
melaksanakan sholat berjamaah dengan para santri baru di mesjid. Ra y
menempati shaf pertama dan ia mengumandangkan qommat. Ray yang
sebelumnya melihat imam sudah berdiri di hadapan nya. Ray pun melihat
imam itu sepertinya sudah tak sing lagi baginya. Sholat dzuhurpun
berlangsung dengan khsuk, ray baru merasakan shalat yng begitu khidmat
dengan kekhusuan di tambah suara la ntunan ayat suci al -quran yang di
lafadkan oleh imam. Mendengar lantunan ayat suci itu,hati ray pun bergetar
sampai meneteskan air matanya. Sholatpun di akhiri dengan salam. Seusai
shalat di lanjutkan dengan berdz ikir. Sang imam pun mengeluarkan sebuah
hadits “ basahilah lisanmu dengan dzikir kepada Alloh” ray pun memulai
dzikirnya dengan mengucapkan kalimat istigfar memohon ampun akan dosa -
dosa yang telah ia perbuat sepanjang hidupnya, dan ray pun mengigat kedua
orang tuanya. Baru saja orangtuanya meninggalkan,ray sudah merasa rindu.
Seusai shalat,para santri berhamburan keluar mesjid untuk melanjutkan
aktifitasnya,terkecuali ray dan ustadz yang masih duduk termenung di
tempatnya. Pak ustadz menghampiri ray menging atkan sudah waktunya makan
siang.

“nak sudah waktunya kita makan siang” ucap ustadz yang berdiri di hadapan
ray.Ray hanya mengangguk

“sebentar lagi pengarahan untuk santri baru akan segera di mulai. Sebaiknya,
kamu makan siang dan bersiap -siaplah” lanjut ustadz terhadp ray.

“baik ustadz”

Ray pun menyada ri ustadz itu adalah orang yang tadi berbincang dengan
orangtua ray. Dan ray pun baru menyadarinya karena pada saat umi dan abi
berbincang posisi orang itu mebelakangi ray dan jaraknyapun lumayan jauh.
Ray memulai masa orientasinya. Ilmu yang di berikan untuk para santri
sebagai bekal di pondok pesantren. Yaitu bagaimana menjalani kehidupan di
pesantren,menjadi santri yang mandiri dan santri yang seharusnya. Ray pun
beradaptasi dengan para santri yang lainny a. Dalam menerima ilmu,ray pun
sangat bersungguh -sungguh. Karena ia yakin dengan mottoya.yaitu “man
jadda wajadda” sehingga ray pun semakin tekun beribadah.

***

Bulan pun berlalu, dan ini ke enambulan nya ray berada di pesantren.
Ilmu-ilmu dasar agamapun s udah ia pahami bahkan ia kuasai sebagiannya, ray
pun mendapatkan ilmu dari para as atidz,ia mempunyai banyak teman, dia
mengambil berbagai pengalaman dari teman -temannya. Dan betapa
pentingnya teman itu. Teman merupakan tempat kita berkeluh kesah apalagi
di lingkungan pesantren, hidup dengan teman bahkan dimanapun kita berada
temanpun selalu ada. Dari mulai mebuka mata di pagi hari sampai akan
menutup mata kala malam, teman pun selalu ada.

***

Pada malam yang sunyi, di terangi dengan bulan dan beribu -ribu
bintang yang berkelap kelip di angkasa,meghiasi indahnya malam. Ray yang
berada di luar,di depan teras asrama menghirup udara malam, dalam
pikirannya saat itu ray sedang memikirkan kedua orangtuanya, apa yang harus
ia banggakan dari dirinya,Selama ia hidup dengan orang tuanya. kerja keras
yang di lakukan orangtuanya untuk menghidupi keluarganya terutama
memenuhi kebutuhan ray selama ini dan kebahagian suasana rumah yang
begitu penuh dengan kasih sayang. Ray yang sekarang merindukan suasana
itu tertunduk , mengingat ia belum bisa membalas kasih sayang yang telah di
berikan kedua orangtuanyamungkin ray yang saat ini,berusaha menuntut ilmu,
dan mungkin setelah dewasa nanti ray bisa sedikitnya melakukan yang terbaik
untuk kedua orangtuanya. Tak terasa waktu sudah larut malam, santri -
santripun mulai memasuki asrama masing -masing untuk beristirahat. Aktifitas
yang sangat padat menguras energy,membuat para santri mudah lelah. Tetapi
ray yang masih ingin merenug tetap dalam kesendiriannya. Tiba -tiba yusuf
datang.

“hey,ayo tidur sudah larut malam. Udara malam tidak baik untuk kesehatan”
suara yusuf mengagetkan ray yang sedang termenung.

“eh suf,i ya nanti sebentar”

“apa yang sedang kamu lakukan?”

“apa? Oh tidak saya ingin melihat bintang saja” ucap ray.

“apa? Bintang? Seperti anak kecil saja kau ini” gurau yusuf agak mengejek
ray

“sebenarnya saya teringat kedua orang tua saya yag sekarang bekerja mencari
nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga terutama saya.”

“ya kamu harus merasa bersyukur,orang tuamu masih bisa


menya yangimu,sedangkan saya..”

“hmm seharusnya saya bersyukur. Maaf tadi ku potong omongan mu.”

“sebenarnya orangtuaku yang tadi menjengkukku bukan lah orangtuaku yang


asli.” Melai nkan orangtua angkatku” ucap yusuf dengan penuh kesedihan.
Tadi siang,orang tua yusuf menjengukknya . Dan ray pun heran ketika sejak
tadi siang wajah yusuf dan kedua orangtuanya jauh sangat berbeda daripada
bisaanya. Dan kini yusuf cerita yang sesungguhnya. Ray pun hanya
mendengarkan dengan seksama apa yang yusuf bicarakan.

***

“ray..”panggil ustadz Yahya ketika ray tengah berjalan menuju perpustakaan .

“i ya tadz” sahut ray

“sini sebentar. Ada yang mau ustadz bicarakan tentang kamu” ucap ustadz
dengan wajah yang serius. Ray pun menghampiri ustadz Yahya dan duduk
bersamanya.

“sudah saatnya kamu mengetahui apa yang tidak kamu ketahui selama ini. “
ray pun tampak kebingungan mendengar hal itu.

“sebenarnya kamu merupakan anak dari seorang syuhada Hamas di Palestine.


17 tahun yang lalu, abi mu menitipkan mu pada ustadz. Karena ustadz teman
baiknya abi kamu. Kemudian karena ada sesuatu hal,orangtua angkatmu
dahulu datang untuk mengasuh mu dengan berat hati us tadz berikan kamu
dengan s yarat suatu saat nanti ketika kamu berumur 17 tahun kamu berada
disini,bersama ustadz. Begitupun yusuf, ia sama denganmu. Abinya
menitipkan yusuf kepada ustadz. Bukannya tidak sayang , akan tetapi sengaja,
demi kepentingan ummat manusia. Karena abi mu berfikiran bahwa, generasi
muda yang berkwalitas harus di selamatkan demi kehidupan selanjutknya. Ia
tak boleh punah begitu saja bersama para syuhada lain nya”

“lalu bagaimana agar aku bisa berhubungan dengan abiku sekarang?”suara


ray agak gugup setengah tak percaya setelah mendengar cerita tersebut.

“abimu tenang di sisinya,semenjak itu pula umi mu menyusul ke r ahmatullah


dan keduanya insya Allah mati sahid” ray menahan air mata nya mendengar
cerita tersebut.

“apakah gara-gara zionis?” Tanya ray dengan suara parau

“ya pada tahun 1996 terjadi pembantaian penduduk palestine tepatnya


pembantaian qana yang menewask an 109 orang dan salah satunya abi mu. “
ray kali ini tak kuasa menahan air matanya, semua ini seolah khayalan
baginya. Ia tak percaya namun apa daya, karena ini memang kebenarannya .

“yang sabar ray, orangtuamu insyaalloh akan masuk surga. sekarang giliran
kamu dan yusuf membela Palestine, dan mengembalikan HAMAS pada
kejayaan yang pernah terjdi dahulu. Kalian pasti mampu melawan zionis
karena kalian merupakan orang -orang terpilih.”
“baiklah jika memang itu faktanya besok aku akan berangkat ke
Palestine!”dengan penuh keyakinan ray bertekad untuk menyelamat kan
saudara saudaranya yang berada di palestin.

“jangan! abimu menyarankan agar kamu kembali ketanah airmu ketika kamu
berumur 20 tahun dan itu tiga tahun lagi,s ekarang kamu dan yusuf belajar dan
mempersiapkan segala sesuatunya untuk bekal ketika kamu berada di tanah
airmu,karena yahudi musuh yang benar - benar nyata untuk umat islam.”

“i ya,saya akan ceritakan kepada yusuf semuanyadan mengikuti apa yang telah
abi wasiatkan pada ustad . Insyalloh kami bisa m elaksanakan amanat abi dan
juga menyelamatkan saudara -saudara kami di palestine sana ”

***

Waktupun menjawab semuanya apa yang kita tidak keta hui apa yang akan
terjadi selanjutnya hanya Allah lah yang maha menget ahui manusia hanya
bisaa merancanakan tetapi Allah lah yang bisaa menakdirkan,dan ini lah
kehidupan yang penuh dengan tantangan dan rintangan. Seperti motto Rayhan
“MANJADA WA JADA” siapa yang bersungguh -sungguh past ikan
berhasil,sepahit apa pun kehidupan jika kita berjuang dan berdoa kepada
Allah SWT kelak di akhir akan mendapat kebahagian dan dengan niat yang
tulus dan iklas untuk mendapatkan ridha sang ilahi.

***

Anda mungkin juga menyukai