Anda di halaman 1dari 4

BAB 5

PEMBAHASAN

Bahan alkali atau basa akan mengakibatkan pecah atau rusaknya sel

jaringan. Pada pH yang tinggi alkali akan mengakibatkan safonifikasi disertai

dengan disosiasi asam lemak membrane sel. Akibat safonifikasi membran sel

akan mempermudah penetrasi lebih lanjut zat alkali. Mukopolisakarida jaringan

oleh basa akan menghilang dan terjadi penggumpalan sel kornea atau keratosis.11

Serat kolagen kornea akan bengkak dan stroma kornea akan mati. Akibat edema

kornea akan terdapat serbukan sel polimorfonuklear ke dalam stroma kornea.

Serbukan sel ini cenderung disertai dengan pembentukan pembuluh darah baru

atau neovaskularisasi.19

Akibat membran sel basal epitel kornea rusak akan memudahkan sel epitel

diatasnya lepas. Sel epitel yang baru terbentuk akan berhubungan langsung

dengan stroma dibawahnya melalui plasminogen aktivator. Bersamaan dengan

dilepaskan plasminogen aktivator dilepas juga kolagenase yang akan merusak

kolagen kornea.12 Akibatnya akan terjadi gangguan penyembuhan epitel yang

berkelanjutan dengan ulkus kornea dan dapat terjadi perforasi kornea. Kolagenase

ini mulai dibentuk 9 jam sesudah trauma dan puncaknya terdapat pada hari ke 12-

21.20

Pada penelitian ini, didapatkan hasil bahwa pemberian aloe vera mampu

mengurangi luas luka kornea dibandingkan dengan pemberian balanced salt

solution. Diketahui bahwa aloe vera 20% yang memberikan perbaikan terhadap

53
luas luka kornea dengan mengurangi luas luka sebesar 0.62+0.01 mm dan hasil uji

T berpasangan menunjukkan perbedaan yang signifikan antara sebelum dan

setelah perlakuan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Atiba dkk. yang

menunjukkan hasil bahwa tingkat penyembuhan luka kornea lebih cepat dengan

penggunaan aloe vera dibandingkan cairan saline.5

Penyembuhan luka kornea adalah proses kompleks yang memerlukan

fungsi secara keseluruhan dari proses granulasi, growth factor, sitokin, vascular

endothelial growth factor (VEGF), matrix metalloproteinase-2 (MMP-2).5

Cedera kornea yang diinduksi oleh luka bakar alkali biasanya memerlukan

waktu lebih lama untuk penutupan luka dari pada re-epitelisasi akibat mekanik.

Perbedaan tersebut karena luka bakar alkali menimbulkan peradangan yang

merusak kolagen stroma kornea dan pembentukan jaringan parut dengan

menginduksi infiltrasi sel imun dan pembentukan miofibroblas dari keratosit.

Respon inflamasi ini tidak hilang sendiri dan dikaitkan dengan degradasi epitel

dan stroma.5

Aloe vera mengandung banyak zat yang aktif secara farmakologis

termasuk polisakarida, antrakuinon, lektin, superoksida dismutase, glikoprotein,

vitamin A, C, dan E, dan mineral yang dilaporkan memberikan efek antiinflamasi,

imunomodulator, dan penyembuhan luka. Aloe vera terkenal karena sifat

penyembuhan lukanya. Telah dilaporkan aloe vera dapat merangsang

penyembuhan luka pada model luka yang berbeda. Selain itu, aloe vera juga dapat

mempercepat penyembuhan luka kulit pada diabetes, radiasi, dan model luka

bakar dengan meningkatkan proliferasi fibroblast, produksi kolagen, dan

54
epitelisasi ulang. Baru-baru ini, sebuah studi in vitro menunjukkan bahwa solusio

aloe vera bermanfaat dalam penyembuhan luka superfisial dengan mengurangi

fibrosis dan mempercepat epitelisasi.

Penelitian ini menilai persentase ekspresi TGF-β pada masing-masing

kelompok perlakuan. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa pemberian aloe vera

mampu meningkatkan presentase ekspresi TGF-β dibandingan kelompok yang

diberikan balanced salt solution, meskipun tidak lebih tinggi daripada kelompok

normal. Pemberian aloe vera 20% ternyata lebih baik dibandingkan pemberian

aloe vera 10% dan 40% dengan meningkatkan persentase ekspresi TGF-β sebesar

47.84+1.17 %.

Mekanisme dasar epitelisasi kornea serupa dengan yang terlihat pada

membran mukosa lain dan terdiri dari migrasi dan proliferasi epitel. Beberapa

faktor biokimia, termasuk faktor pertumbuhan epidermal, faktor pertumbuhan

insulin-like 1 (IGF-1), faktor pertumbuhan yang diturunkan dari platelet,

transforming growth factor (TGF-β), dan faktor pertumbuhan fibroblas dasar

(BFGF), diketahui terlibat dalam re-epitelisasi. Faktor-faktor ini telah

diidentifikasi sebagai bahan utama dalam epitelisasi, terutama pada migrasi sel

dan mitosis. Nakamura et al telah mengungkapkan bahwa aplikasi topikal zat P

dan IGF-1 mempercepat proses penyembuhan luka epitel kornea pada hewan

diabetes. Pada studi in vivo sebelumnya, kami melaporkan bahwa aloe vera

mempercepat penyembuhan luka kulit dan meningkatkan epitelisasi melalui

peningkatan ekspresi TGF dan bFGF.27 Oleh karena itu, hasil saat ini

55
menunjukkan bahwa epitelisasi kornea yang cepat yang disebabkan oleh aloe vera

topikal juga dimediasi melalui peningkatan produksi faktor pertumbuhan.5

56

Anda mungkin juga menyukai