listrik dan digerakkan oleh mesin penggerak mula (prime mover). Mesin penggerak
dalam pusat listrik berkaitan erat dengan instalasi mekanis dan instalasi listrik dari pusat
listrik. Generator sebagai sumber energi listrik dalam sistem perlu diamankan jangan
sampai mengalami kerusakan karena kerusakan generator akan sangat menggangu
jalannya operasi system tenaga listrik. Oleh karenanya generator sedapat mungkin harus
dilindungi terhadap semua gangguan yang dapat merusak generator. Tetapi dilain pihak
dari segi selektifitas pengaman sistem diharapkan agar PMT generator tidak mudah trip
terhadap gangguan dalam system, karena lepasnya generator dari sistem akan
mempersulit jalannya operasi sistem tenaga listrik. PMT generator hanya boleh bekerja
apabila ada gangguan yang tepat ada didepan generator, didalam generator atau pada
mesin penggerak generator. Juga apabila terjadi kegagalan dari PMT yang ada di depan
PMT generator, baru PMT generator boleh bekerja. Mengingat generator merupakan
peralatan yang penting dan nilainya juga cukup mahal, maka diusahakan pengaruh
gangguan dibatasi sampai sekecil mungkin. Antara lain dengan menditeksi keadaan
gangguan secara tepat dan mengisolasikan mesin terhadap sistem yang sehat secara
cepat. Gangguan pada generator antara lain dapat disebabkan oleh:
a) Beban lebih (overload).
b) Panas lebih (overheating) pada lilitan dan bearing.
c) Tegangan lebih (overvoltage) dan kecepatan lebih.
d) Kehilangan medan penguat (loss of field).
e) Daya balik (motoring).
f) Arus tidak seimbang (unbalance current) pada stator.
g) Out of step.
Sebagian besar gangguan di atas perlu dihilangkan dengan cara melepaskan generator
terhadap sistem melalui pemutus tenaga utama (main circuit breaker) dan bila
memungkinkan melepas pemutus tenaga medan penguat.
Gambar. Bagan Generator dengan Mesin Penggerak dan Medan Penguat
Untuk jenis gangguan tertentu selain cara di atas, mesin penggerak dihentikan
beroperasi. Bila terjadi gangguan yang masih pada batas yang diizinkan biasanya sistem
hanya memberikan peringatan saja. Menentukan tindakan seperti yang disebutkan di
atas harus dilakukan secara cermat dan hati-hati, karena kesalahan dalam menentukan
dapat mempengaruhi tingkat pelayanan yang baik.
3. Kesalahan paralel
Kesalahan dalam memparalel generator karena syarat-syarat sinkron tidak terpenuhi
dapat mengakibatkan kerusakan pada bagian poros dan kopling generator, dan
penggerak utamanya karena terjadinya momen puntir. Kemungkinan kerusakan lain yang
timbul, kerusakan PMT dan kerusakan pada kumparan stator akibat adanya kenaikan
tegangan sesaat.
1. Differential Relay:
Differential Relay untuk melindungi generator dari gangguan akibat hubung
singkat (short circuit) antar fasa-fase atau fase ke tanah. Cara kerja relay differensial
adalah dengan cara membandingkan arus pada sisi primer dan sisi sekunder, Dalam
kondisi normal jumlah arus yang mengalir melalui peralatan listrik yang diproteksi
bersirkulasi melalui loop pada kedua sisi di daerah kerja. Jika terjadi gangguan didalam
daerah kerja relay differensial, maka arus dari kedua sisi akan saling menjumlah dan
relay akan memberi perintah kepada PMT/CB untuk memutuskan arus.
Pada gambar di atas, ketika tidak ada gangguan maka arus simetri, {Ir = Ia+Ib+Ic =0},
namun ketika terjadi gangguan hubung singkat ke tanah, maka arus menjadi tak simetri
{Ir = Ia+Ib+Ic = 3Iao}, sehingga terdapat arus yang mengalir pada rele dan membuat rele
mendeteksi gangguan.
Keterangan:
CB = Circuit Breaker
TC = Trip Coil CB
I = Arus yang mengalir pada saluran yang diamankan
CT = Transformator Arus
Ir = Arus yang mengalir pada rele
C = Rele arus lebih
Ip = Arus pick-up dari rele
Pada gambar tersebut, apabila terjadi gangguan pada F1, maka rele akan men-trip CB2,
apabila gangguan terjadi pada F2, maka rele tidak akan men-trip CB2 karena arah aliran
arus yng terbalik dari kanan ke kiri.