Anda di halaman 1dari 4

Denpasar Kota Kultural Tahun 2070

SAKSI BISU KERAJAAN KESIMAN


Budaya tidak muncul begitu saja. Budaya muncul ketika cara hidup kelompok
masyarakat yang terbentuk dari banyak unsur seperti agama, adat istiadat, politik dan yang
lainnya kala itu. Warisan budaya sendiri merupakan suatu property atau suatu hal yang di
turunkan dari generasi sebelumnya atau kelompok masyarakat sebelumnya yang mempunyai
nilai-nilai dan tradisi yang cukup kental. Menurut Davidson, warisan budaya merupakan
produk atau hasil budaya fisik dari tradisi-tradisi yang berbeda dan prestasi-prestasi spiritual
dalam bentuk nilai dari masa lalu.1 Warisan budaya tersebut terbagi menjadi 2 macam yaitu
dalam bentuk fisik dan non-fisik. Contoh warisan budaya dalam bentuk fisik adalah bangunan
serta alat-benda kegiatan suatu
masyarakat pada zaman dulu,
baik untuk kegiatan sehari-hari
dan kegiatan spiritual. Untuk
warisan budaya yang berbentuk
non-fisik adalah berupa tarian
ataupun tradisi yang masih
dijaga keasliannya. Warisan
budaya juga menjadi elemen
pokok dalam jati diri suatu
kelompok atau bangsa sehingga
warisan budaya tersebut perlu
dijaga keasliannya agar tidak
pudar “termakan” oleh
perkembangan zaman. Di
Indonesia warisan budaya yang
ada menjadi milik bersama, dimana warisan budayanya menjadi milik penduduk asli secara
eksklusif, sehingga penduduk asli mempunyai hak untuk melarang setiap kegiatan
pemanfaatan yang akan berdampak buruk pada warisan budaya mereka (Frankel, 1984). 2
Salah satu daerah di Indonesia yang masih menjaga warisna budayanya adalah Bali.
Kita semua tau, Bali merupakan salah satu daerah yang ada di Indonesia yang masih
menjaga warisan budaya mereka baik secara tradisi serta kegiatan adat dan bangunannya.
Dengan warisan budaya Bali yang masih terjaga dan dibantu oleh pemerintah menjadikan
warisan budaya tersebut sebagai potensi wisata. Ada beberapa yang sudah diakui oleh
UNESCO, keren bukan?
Di Bali ada suatu peninggalan bersejarah dan termasuk kedalam salah satu warisan
budaya. Peninggalan bersjarah itu adalah Puri Kesiman. Puri kesiman terletak di Jl. Surabi V
No.2, Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar. Puri kesiman didirikan tahun
saka 1539 atau tahun 1617. Puri sendiri berasal dari Bahasa sanksekerta yang berarti
benteng yang dibangun oleh bangsawan atau raja yang berfungsi sebagai tempat tinggal.
Menurut KBBI sendiri, Puri adalah benteng (kota) yang dikelilingi oleh parit, istana, atau rumah
pemujaan (agama Hindu).3 Pada intinya, Puri merupakan tempat tinggal bagi raja dan
keturunannya yang juga berfungsi sebagai tempat kegiatan politik maupun kegiatan kerajaan.
Kesiman berasal dari kata Sima yang berarti batu pemujaan kemudian berubah menjadi
simahan yang berarti tanpa batas dan berubah menjadi kasimahan yang berarti derah teritorial

1 Davidson, G. dan C. McConville. A Heritage Handbook. St. Leonard, NSW: Allen & Unwin. 1991.
2 Frankel, D. Who Owns the Poet?. Australian Society,3 (9). 1984.
3 Berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Sektor Cultural Herigate : Auralia Ersa Athadianty-1624060


Denpasar Kota Kultural Tahun 2070

atau daerah otonomi. Puri Kesiman menghadap


kesebelah Barat di jalan menuju bukit Buwung dan juga
membangun tempat suci untuk persembahyangan di
aeral puri di bagian utara-tumur (Kaja Kangin). Pura
Kesiman memiliki 3 bangsal (pelabuhan) sebagai tempat
bongkar muat barang yaitu terletak di Sanur, Kuta, dan
Benoa. Pada zaman pemerintahan, Kerajaan
kesimanlah yang mengendalikan politik Bali-Lombok,
bukan kerajaan Gelgel. Kerajaan Kesiman merupakan
pecahan dari kerajaan Gelgel sehingga kerajaan gelgel
memberikan peluang penuh terhadap pengendalian
politik pada kerajaan kesiman di kala itu. Pada saat itu,
konsumsi yang paling mewah untuk pertemuan raja
nusantara adalah madak atau Ganja. Pada saat itu,
Kerajaan Kesimanlah yang mampu menyuply ganja
untuk Gelgel. 4
Raja kesiman memiliki anak angkat dari belanda
yang diberinama Mads Johansen Lange. Mads
Johansen Lange bertugas sebagai syahbandar yang
turut memajukan perekonomian Bali selatan. Selain itu,
Mads Johansen Lange lah yang menyelamatkan harta
kerajaan kesiman. Pada saat itu, karena kerajaan Puri Kesiman
kesiman merupakan pemegang kendali politik untuk Bali-
Lombok sehingga Belanda ingin menghancurkan
kerajaan kesiman agar dapat menguasai kesiman. Mata-mata Belanda lebih awal membunuh
raja sebelum Belanda menyerang Kesiman. Untuk menyelamatkan puri dan kerajaan kesiman
dari gempuran Belanda tersebut, Mads Johansen Lange tanggap dan mengingat perintah
Raja Kesiman untuk menyelamatkan harta kerajaan.dan
menyimpan seluruh harta kerajaan dan
memindahkannya ke Swiss. Mads Johansen Lange
menyimpan seluruh kekayaan raja kesiman di suatu
berangkas dengan sandi berupa darah atau DNA dari
raja kesiman itu sendiri dan hanya hanya keturunan raja
kesimanlah yang dapat membuka berangkas di Swiss
tersebut.4
Puri Kesiman secara dominan memegang
tampuk pemerintahan Badung cukup lama, hal tersebut
dapat terlihat dari peninggalan-peninggalan yang masih
utuh hingga kini. Bahkan Puri Kesiman merupakan satu-
satunya Puri yang selamat pada saat gempuran
ekspansi tentara Belanda pada 1906. Namun setelah
I Gede Anom Ranuara perang Badung melawan Belanda tersebut, berbagai
tatanan dan sistem nilai keratuan yang sebelumnya

4
Narasumber : I Gede Anom Ranuara, S.Pd., S.Sn., M.Si, Budayawan Kota Denpasar. Aktif sebagai Pembina
Seka Truna, Pembina Desa Adat, Pembina Subak, Tiem Warisan Budaya Takbenda Kota Denpasar, Tiem
Pembina Dalang Provinsi Bali, Tiem Pembina Dharmagita Provinsi Bali

Sektor Cultural Herigate : Auralia Ersa Athadianty-1624060


Denpasar Kota Kultural Tahun 2070

berlaku di Badung mulai digerus oleh sistem


pemerintahan yang ditawarkan oleh penguasa
baru, pemerintah Hindia Belanda.4 Sampai
sekarang, peninggalan raja kesiman masih
terjaga dan tertata rapih tanpa adanya
perubahan sedikitpun, hanya ada pemugaran
pada gerbang puri. Di Puri kerajaan kesiman pun
menggambarkan motto dari kerajaan kesiman itu
sendiri. Salah satunya ada pada pintu gapura
kori agung kerajaan kesiman. Di pintu gapura
kori agung tersebut terdapat sebuah lukisan
Naga berbelalai dan Singa berbelalai yang
berarti Raja kesiman sebagai pemberi
kesuburan, keamanan dan kesejahteraan bagi
rakyatnya.4 Saat ini, puri kesiman dirawat oleh
keturunan dari raja kesiman dan masih terjaga
dan tertata rapih tanpa adanya perubahan
sedikitpun.
Pintu Gapura Kori Agung
Selain adanya Puri Kesiman, Pura
Petilan Kesiman juga merupakan saksi bisu
Kerajaan Kesiman. Pura Petilan Kesiman biasa
disebut dengan Pura Pengerebongan, terletak sekitar 600 meter dari Puri Kesiman. Selain
digunakan sebagai tempat ibadah, lokasi ini juga digunakan sebagai tempat atau benteng
bagi Kerajaan Kesiman, dan juga digunakan sebagai tempat pertemuan atau tempat rapat
raja.4 Setelah kemerdekaan, pura ini tidak lagi digunakan sebagai benteng, melainkan hanya
digunakan sebagai tempat ibadah, dan sesekali difungsikan sebagai tempat rapat atau diskusi
masalah genting. Pada hari kedelapan setelah Hari Raya Kuningan, Pura Kesiman digunakan
sebagai kegiatan atau upacara adat Pengerebongan
Di bagian timur Pura Petilan Kesiman dibangun tempat pemujaan bagi Warga Pasek,
Warga Gaduh, dan Warga Dangka. Di sini terdapat pelinggih gedong agung yang terletak di
tengah-tengah dengan dasar bedawang nala, tempat menstanakan arca. Ada juga gedong di
sebelah gedong agung tempat menstanakan pura manca pengerob dan semua pecanangan
atau pratima dari seluruh pura di daerah kesiman saat upacara pengerebongan di Pura Petilan
Kesiman.4
Pura Petilan Kesiman sangat
menarik karena sebagai pemersatu
rakyat. Karena warga Kelurahan
Kesiman, Desa Kesiman Petilan
dengan berbagai status dan berbagai
profesi datang ke pura ini, dan mereka
disatukan atas dasar kekuatan
keagamaan. Seperti keberadaan pura
yang tidak hanya berfungsi sebagai
media pemujaan pada Tuhan dan roh
suci leluhur, melainkan juga untuk
menjangkau aspek sosial dan budaya.
Gambar 1. Pura Petilan Kesiman (Pura Pengerebongan)

Sektor Cultural Herigate : Auralia Ersa Athadianty-1624060


Denpasar Kota Kultural Tahun 2070

Hal ini merupakan


sebagian kecil dari
warisan budaya yang ada
di Indonesia, terutama di
Bali. Masih banyak
warisan budaya yang
perlu di gali dan
dilestarikan kembali
sebelum diambil dan di
klaim oleh oknum-oknum
yang tidak bertanggung-
jawab. Pertahankan
warisan budaya yang ada
sama saja kita
mempertahankan nama
harus bangsa kita,
Bangsa Indonesia.

Peta Lokasi Pura Dan Puri Petilan Kesiman

Sektor Cultural Herigate : Auralia Ersa Athadianty-1624060

Anda mungkin juga menyukai