Anda di halaman 1dari 23

INDIKATOR MUTU DI INSTALASI HEMODIALISIS

A. PENDAHULUAN

Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat


bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal,sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Untuk itu perlu
ditingkatkan upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien, guna memperluas dan
mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,akses yang mudah, serta biaya yang
terjangkau.

Disamping itu, dengan terus meningkatnya taraf pendidikan dan status sosial
ekonomi mayarakat mempengaruhi pula sistem nilai dan orientasi dalam masyarakat. Dan
masyarakat saat ini mulai cenderung menuntut pelayanan kesehatan yang lebih baik,lebih
ramah dan lebih bermutu,termasuk pelayanan dialisis . Dengan semakin meningkatnya
tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan khususnya pelayanan dialisis, maka
fungsi pelayanan dialisis secara bertahap perlu terus ditingkatkan agar menjadi lebih efektif
dan efisien serta memberi kepuasan kepada pasien, keluarga dan masyarakat.

Agar upaya peningkatan mutu pelayanan dialisis dapat berjalan seperti yang
diharapkan, maka perlu adanya program peningkatan mutu pelayanan dialisis yang
komprehensif dan berkesinambungan yang disusun secara obyektif dan sistematik guna
memantau dan mengevaluasi kualitas pelayanan dialisis.dimensi peningkatan mutu yang
antara lain adalah keprofesian, efisiensi,keamanan pasien, kepuasan pasien, dan sosial
budaya, merupakan suatu kerangka kerja yang sangat berguna dalam membantu tim dialisis
untuk menjelaskan, dan menganalisa masalah masalah mereka serta untuk mengukur sejauh
mana mereka dapat memenuhi standart yang ditetapkan.
B. PENGERTIAN

Mutu adalah tingkat kesempurnaan suatu produk atau jasa.

Mutu adalah expertise atau keahlian dan keterikatan ( commitment) yang selalu dicurahkan
pada pekerjaan.

Mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan pekerjaan.

DEFINISI MUTU PELAYANAN

Adalah derajat kesempurnaan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat /


konsumen akan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standart profesi dan standart
pelayanan, dengan menggunakan potensi sumberdaya yang tersedia secara wajar, efisien,
dan efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai dengan norma, etika,
hukum, dan sosial budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan
masyarakat konsumen.

C. DIMENSI MUTU
1. Keprofesian : sumberdaya manusia yang berkompeten.
2. Efisiensi : pelayanan yang tepat guna dan terjangkau
3. Keamanan pasien : upaya perlindungan terhadap keselamatan pasien.
4. Kepuasan pasien : Yaitu yang berhubungan dengan kenyamanan, keramahan, dan
kecepatan pelayanan.
5. Sosial budaya : sesuai dengan norma, etika, hukum dan aturan yang ada.
D. PENENTUAN PRIORITAS
Indikator prioritas ditetapkan dengan mempertimbangkan :
1. High volume
2. High cost
3. High risk
4. High problem / prone (berhubungan langsung dengan asuhan dan keselamatan pasien)
E. PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH
Pendekatan pemecahan masalah merupakan suatu siklus (daur ) yang berkesinambungan.
Metode yang digunakan dengan menggunakan PDCA
P : Plan :
- menentukan tujuan dan sasaran
- menentukan metode untuk mencapai tujuan.
D : Do

- menyelenggarakan pendidikan dan latihan.


- Melaksanakan pekerjaan

C : Check

- Memeriksa akibat pelaksanaan


- Dilakukan manager/atasan

A : Action

- Tindaklanjut dalam mengambil tindakan yang tepat.


F. KOMPONEN DI UNIT DIALISIS
1. PIC (Person In Charge ) : Petugas pengumpul data
- Menyiapkan form yang digunakan untuk pengukuran indikator.
- Melakukan pengumpulan data.melakukan analisa indikator mutu.

2. VALIDATOR
- Melakukan pengecekan data yang dikumpulkan PIC
- Membuat laporan bulanan hasil verifikasi ke komite mutu
PROSEDUR PENCATATAN DAN PELAPORAN MUTU

G. INDIKATOR MUTU YANG DITENTUKAN OLEH KARS (KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT )
1. Area klinis ( 11)
- Assesment pasien
- Pelayanan laboratorium
- Pelayanan radiologi dan pencitraan diagnostik
- Prosedur bedah
- Penggunaan antibiotika dan obat lainnya
- Kesalahan medis dan KNC
- Anasthesi dan penggunaan sedasi
- Penggunaan darah dan produk darah
- Ketersediaan, isi dan penggunaan catatan medik
- PPI, surveilans dan pelaporan
- Riset klinik
2. Area Management ( 9)
- Pengadaan rutin alat kesehatan dan obat untul kebutuhan pasien
- Pelaporan yang diwajibkan undang undang.
- Managemen resiko
- Managemen penggunaan sumberdaya
- Harapan dan kepuasan pasien dan keluarga
- Harapan dan kepuasan staf
- Demografi dan diagnosis klinik
- Managemen keuangan
- Pencegahan dan pengendalian dari kejadian yang dapat menimbulkan masalah bagi
keselamatan pasien, keluarga pasien dan staf
3. IPSG ( 6) : sasaran keselamatan pasien
- Identifikasi pasien dengan benar
- Meningkatkan komunikasi yang efektif.
- Meningkatkan obat obatan yang harus diwaspadai
- Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan
pada pasien yang benar. ( Site Marking )
- Mengurangi resiko infeksi akibat perawatan kesehatan.
- Mengurangi resiko cidera pasien akibat terjatuh.
4. Sentinel Event :
- Kematian yang tidak diduga.
- Kehilangan fungsi yang tidak diduga.
- Salah tempat, salah prosedur, salah pasien bedah.
- Bayi yang diculik, /tertukar.
5. KTD :
- Reaksi transfusi yang terjadi di RS
- Kejadian kesalahan obat.
- Kesalahan medis ( medical error ).
- Kejadian tidak diharapkan anasthesi.
- Infection outbreak.
6. KNC :
- Terpapar tapi tidak mengalami cidera.
H. INDIKATOR INDIKATOR MUTU DI UNIT HEMODIALISIS
1. Berdasarkan PITNAS Manado Oktober 2015
- Insiden pasien jatuh ( pre, intra, post HD ).
- Insiden tertukarnya dialiser re use pada tindakan HD
- Insiden terlepasnya jarum vena fistula intra dialisis
- Perawat pemberi pelayanan HD dengan bersertifikat mahir dialisis
- Kepuasan pelanggan.
- Adequasi HD :
 prosentase pasien HD 2X minggu dengan URR ≥ 80%
 Prosentase pasien HD 2X minggu denga kt/V ≥ 1,8
- Status nutrisi , prosentase pasien HD dengan kadar Albumin serum ≥ 4 gr/dl
- Managemen akses vaskuler : prosentase pasien HD dengan AVF / Avgraft.
- Mineral metabolism/renal bone disease :
 Prosentase pasien HD dengan kadar Fosfat darah antara 3,5 – 5,5mg/dl.
 Prosentase pasien HD dengan kadar kalsium darah antara 8,4 – 9,5mg/dl.
2. Indikator mutu di Unit HD berdasarkan managemen resiko :
- Insiden reaksi transfusi
- Insiden clooting durante HD
- Insiden petugas HD tertusuk jarum.
- Insiden mesin HD terpapar Virus Hbs Ag +
- Identifikasi pasien dengan benar.
- Pengawasan obat high allert.
- Respon time petugas teknisi dalam penanganan kerusakan mesin HD.
- Kepatuhan perawat HD dalam penggunaan APD.
- Kepatuhan perawat HD dalam pelaksanaan hand hygiene.
- Kepatuhan pasien HD terhadap jadwal HD.
I. KAMUS INDIKATOR MUTU UNIT HEMODIALISIS
1. Insiden jatuh (Pre, Intra, Post)

Judul Insiden pasien jatuh


(Pre, Intra,Post)

Dimensi Mutu Keselamatan

Tujuan Tergambarnya pelayanan dialisis yg aman bagi pasien

Definisi Operasional Pasien jatuh adl suatu peristiwa dimana pasien HD


mengalami insiden jatuh di uni Dialisis baik pre, intra,
dan post dialisis yang mengakibatkan cedera
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan

Periode Analisis 3 bulan

Numerator Jumlah insiden jatuh


(Pre, Intra, Post)
Denumerator Jumlah tindakan HD

Formula N/D x 100% = …%

Sumber data Rekam medis dan


laporan keselamatan
pasien
Target 0%

Penanggung jawab K instalasi


2. Insiden terlepasnya jarum Vena Fistula Intra Dialisis (Venous Needle Dislodgement)

Judul Insiden terlepasnya jarum Vena Fistula Intra Dialisis


(Venous Needle Dislodgement)

Dimensi mutu Keselamatan pasien

Tujuan Tergambarnya pelayanan dialisis yang aman bagi pasien

Definisi operasional Insiden terlepasnya jarum Vena Fistula Intra Dialisis (Venous
Needle Dislodgement) adl kejadian terlepasnya jarum Vena
Fistula (out let) intra dialisis yang mengakibatkan perdarahan
atau berkurangnya volume cairan tubuh pasien
Frekuensi pulta 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Numerator Jumlah insiden terlepasnya jarum vena Fistula Intra Dialisis

Denumerator Jumlah tindakan HD

Formula N/D x 100% = …%

Sumber data Rekam medis dan laporan keselamatan pasien

Target 0%

Penanggung jawab K instalasi


3. Insiden tertukarnya dialiser pakai ulang pada tindakan HD (incorrect dialyzer)

Judul Insiden tertukarnya dialiser pakai ulang pada tindakan


HD (incorrect dialyzer)

Dimensi mutu Keselamatan

Tujuan Tergambarnya proses identifikasi dialiser pakai ulang sebelum


dipakai oleh pasien Hemodialisis dan untuk memastikan identitas
dialiser sesuai dengan identitas pasien.

Definisi Kejadian tertukarnya dialiser pakai ulang pada tindakan HD adl


operasional kejadian kesalahan identifikasi dialiser dimana pasien memakai
dialiser orang lain untuk tindakan HD

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data

Periode analisis 3 bulan

Numerator Jumlah insiden dialiser tertukar

Denumerator Jumlah tindakan HD yang menggunakan dialiser pakai ulang

Formula N/D x 100% = …%

Sumber data Rekam medis, laporan keselamatan pasien

Target 0%

Penanggung jawab K instalasi


4. Perawat pemberi layanan HD dengan sertifikat perawat mahir dialisis

Judul Perawat pemberi layanan HD dengan sertifikat


Perawat Mahir Dialisis

Dimensi mutu Kompetensi teknis

Tujuan Tersedianya pelayanan Dialisis oleh tenaga yang kompeten

Definisi operasional Perawat mahir dialisis adl perawat dengan sertifikat pelatihan
Dialisis
Frekuensi pulta 3 bulan

Periode analisis 6 bulan

Numerator Jumlah tenaga perawat dengan sertifikat perawat mahir Dialisis


yang melakukan pelayanan Dialisis
Denumerator Jumlah seluruh perawat yang melakukan pelayanan Dialisis

Formula N/D X 100% = …%

Sumber data SDM

Target 100%

Penanggung jawab K instalasi

5. Kepuasan pelanggan

Judul Kepuasan pelanggan

Dimensi mutu Kenyamanan


Tujuan Terselenggaranya pelayanan Dialisis yang mampu memberikan
kepuasan pelanggan
Definisi operasional Kepuasan adl pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap
pelayanan yang diberikan
Frekuensi pulta 3 bulan
Periode analisis 6 bulan
Numerator Jumlah pasien HD yang menyatakan puas
Denumerator Jumlah seluruh pasien rawat HD yang disurvey
Formula N/D x 100% = …%
Sumber data Survey
Target 90%
Penanggung jawab K instalasi
6. Prosentase pasienn HD 2x seminggu dengan URR ≥80%

Judul Prosentase pasien HD 2x seminggu dengan URR≥80%

Dimensi mutu Out put (mutu klinis)

Tujuan Tergambarnya tingkat kecukupan dialisis pasien HD yang optimal

Definisi Urea Reduction Ratio (URR) adl tingkat penurunan kadar BUN
operasional darah selama proses HD dengan rumus
URR = (BUN pre HD – BUN post HD)/ BUN Pre HD X 100%
Frekuensi pulta 1 bulan (the best practice)

Periode analisis 6 bulan

Numerator Jumlah pasien dengan nilai URR ≥80%

Denumerator Jumlah seluruh pasien HD 2x seminggu yang dilakukan penilaian

Formula N/D x 100% = ….%

Sumber data Rekam medis

Inklusi Pasien HD 2x seminggu lebih dari 3 bulan menjalani HD

Eksklusi Rawat inap

Target • Awal gambarkan pencapaian sbg trend (baseline trend),


kemudian lakukan analisis untuk menentukan targetnya
• 90% (the best practice)
Penanggung jawab K instalasi
7. Prosentase pasien HD 2x seminggu dengan Kt/V ≥1,8

Judul Prosentase pasien HD 2x seminggu dengan Kt/V ≥1,8

Dimensi mutu Out put (mutu klinis)

Tujuan Tergambarnya tingkat kecukupan dialisis pasien HD yang optimal

Definisi Daugirdas Formula :


operasional Kt/V = (-1)*log (Ratio-(0.03))+((4-(3.5*Ratio))* (Ultrafiltrate
Volume / weight)) where, ratio = post BUN/ Pre BUN
Pasien HD 2x seminggu dikatakan HD nya optimal apabila nilai
Kt/V ≥1,8
Frekuensi pulta 1 bulan (the best practice)

Periode analisis 6 bulan

Numerator Jumlah pasien dengan Kt/V ≥1,8

Denumerator Jumlah seluruh pasien HD 2x seminggu yang dilakukan penilaian

Formula N/D x 100% = …%

Sumber data Rekam medis

Inklusi Pasien HD 2x seminggu lebih dari 3 bulan menjalani HD

Eksklusi Rawat inap

Target • Pada awal gambarkan pencapaian sbg gtrend (baseline


trend) kemudian lakukan analisis untuk menentukan target
selanjutnya
• 90% (the best practice)
Penanggung jawab K instalasi
8. Prosentase pasien HD dengan kadar Albumin serum ≥ 4 gr/dl

Judul Prosentase pasien HD dengan kadar Albumin serum ≥4


gr/dl

Dimensi mutu Out put (mutu klinis)

Tujuan Tergambarnya status nutrisi yang optimal pada pasien yg


menjalani HD

Definisi operasional Status nutrisi yg optimal pd pasien HD adl pasien dg hasil


pemeriksaan laboratorium kadar Albumin serum ≥4 gr/dl

Frekuensi pulta 3 bulan

Periode analisis 6 bulan

Numerator Jumlah pasien dengan kadar serum Albumin ≥4 gr/dl

Denumerator Jumlah seluruh pasien HD yg dilakukan pemeriksaan

Formula N/D x 100% = …%

Sumber data Rekam medis

Target • Pd awal gambarkan pencapaian sebagai trend (baseline


trend) kemudian lakukan analisis untuk menentukan
target selanjutnya
• 35% (the best practice)
Penanggung jawab K instalasi
9. Prosentase pasien HD yang mendapat terapi ESA (Erythropoietin Stimulating Agent) dengan
kadar Hemoglobin 10-12 gr/dl

Judul Prosentase pasien HD yg mendapat terapi ESA


(Erythropoietin Stimulating Agent) dg kadar
Hemoglobin 10-12 g/dl

Dimensi mutu Out put (mutu klinis)

Tujuan Tergambarnya manajemen anemia yg optimal pd pasien yg


menjalani HD

Definisi operasional Manajemen anemia yg optimal apabila pasien yg mendapat terapi


erythropoietin mempunyai kadar hemoglobin serum 10-12 g/dl

Frekuensi pulta 1 bulan

Periode analisis 6 bulan

Numerator Jumlah pasien HD yg mendapat terapi ESA dg kadar Hgb 10-12


g/dl

Denumerator Jumlah seluruh pasien yg mendapatkan terapi ESA

Formula N/D x 100% = …%

Sumber data Rekam medis

Target • Pd awal gambarkan sebagai trend (baseline trend)


kemudian lakukan analisis untuk menentukan target
selanjutnya
• 68% (the best practice)
Penanggung jawab K instalasi
10. Prosentase pasien HD dengan AVF/ AVGraft

Judul Prosentase pasien HD dengan AVF/ AVGraft

Dimensi mutu Out put (mutu klinis)

Tujuan Tergambarnya manajemen akses vascular pasien yg optimal pada


pasien yg menjalani HD

Definisi Manajemen pada akses vascular pasien optimal apabila memakai


operasional AVF atau AV graft

Frekuensi pulta 1 bulan

Periode analisis 6 bulan

Numerator Jumlah pasien yg menggunakan AVF/ AVG

Denumerator Jumlah seluruh pasien HD

Formula N/D x 100% = …%

Sumber data Rekam medis

Target • Pada awal gambarkan sebagai trend (baseline trend)


kemudian lakukan analisis untuk menentukan target
selanjutnya
• 68% (the best practice)
Penanggung K instalasi
jawab
11. Prosentase pasien HD dengan kadar fosfat darah 3,5-5,5 mg/dl

Judul Prosentase pasien HD dengan kadar Fosfat


darah 3,5 -5,5 mg/dl

Dimensi mutu Out put (mutu klinis)

Tujuan Tergambarnya manajemen mineral metabolism/ renal


bone disease yg optimal

Definisi operasional Pasien HD dikatakan manajemen metabolism dan


tulangnya (mineral metabolism / renal bone disease)
optimal apabila memiliki kadar fosfat darah 3,5-5,5
mg/dl
Frekuensi pulta 3 bulan

Periode analisis 6 bulan

Numerator Jumlah pasien dengan kadar fosfat darah 3,5-5,5 mg/dl

Denumerator Jumlah pasien yg dilakukan pemeriksaan kadar fosfat


darah

Sumber data Rekam medis

Target • Pada awal gambarkan sebagai trend (baseline


trend) kemudian lakukan analisis untuk
menentukan target selanjutnya
• 50% (the best practice)
Penanggung jawab K instalasi
12. Kejadian reaksi tranfusi

Judul Kejadian reaksi tranfusi

Dimensi mutu Keselamatan pasien

Tujuan Tergambarnya manajemen resiko pada pelayanan bank darah

Definisi operasional Reaksi tranfusi adl semua kejadian yg tidak menguntungkan penderita,
yg timbul selama atau setelah tranfusi.

Frekuensi pulta 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Numerator Jumlah pasien yg mengalami kejadian reaksi tranfusi

Denumerator Jumlah semua tindakan tranfusi darah

Sumber data Rekam medis, BDRS

Inklusi Reaksi yg terjadi setelah pemberian tranfusi darah, yg sebelumnya tidak


ada reaksi apa-apa.

Eksklusi

Target 0%

Penanggung jawab K instalasi


13. Kepatuhan petugas dalam melaksanakan cuci tangan 6 langkah 5 moment

Judul Kepatuhan petugas dalam melaksanakan cuci tangan 6


langkah 5 moment

Dimensi mutu Keselamatan pasien

Tujuan Tergambarnya kepatuhan petugas dalam melaksanakan cuci


tangan 6 langkah 5 moment

Definisi Kepatuhan cuci tangan adl ketaatan petugas dalam melakukan


operasional prosedur cuci tangan dengan menggunakan metode 6 langkah dan
5 momen dari WHO. Yaitu sebelum kontak dg pasien, sebelum
tindakan aseptik, setelah kontak pasien, setelah kontak dg cairan
tubuh pasien, setelah kontak dg lingkungan sekitar pasien
Frekuensi pulta harian

Periode analisis 3 bulan

Numerator Jumlah petugas yg melakukan cuci tangan 6 langkah 5 momen

Denumerator Seluruh petugas yg melakukan pelayanan

Sumber data Survey

Target 100%

Penanggung K instalasi
jawab
14. Ketidakpatuhan pasien tentang jadwal HD

Judul Ketidakpatuhan pasien tentang jadwal HD

Dimensi mutu Keselamatan

Tujuan Tergambarnya kepatuhan pasien tentang jadwal HD

Definisi operasional Ketidakpatuhan pasien tentang jadwal Hd adl


ketidaktaatan pasien HD dalam menjalani terapi
Hemodialisis sesuai dengan jadwal yg diadvice kan
dokter.
Frekuensi pulta 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Numerator Jumlah pasien HD yang tidak hadir sesuai jadwal

Denumerator Jumlah semua pasien HD

Sumber data Rekam medis

Target 0%

Penanggung jawab K instalasi

15. Kepatuhan petugas HD dalam penggunaan APD (Alat pelindung Diri)

Judul Kepatuhan petugas HD dalam penggunaan APD (Alat


Pelindung Diri)

Dimensi mutu Keselamatan

Tujuan Tergambarnya kepatuhan petugas HD dalam penggunaan APD

Definisi Kepatuhan petugas HD dalam penggunaan APD adl ketaatan


operasional petugas HD dalam menggunakan Alat pelindung Diri selama
melakukan tindakan HD
Frekuensi pulta Harian

Periode analisis 3 bulan

Numerator Jumlah petugas HD yg menggunakan APD

Denumerator Jumlah petugas yg memberikan pelayanan HD

Sumber data Survey

Target 100%

Penanggung K instalasi
jawab
16. Kejadian clotting durante HD

Judul Kejadian clotting durante HD

Dimensi mutu Keselamatan

Tujuan Tergambarnya pelayanan Dialisis yg aman bagi pasien

Definisi operasional Clotting adl terjadinya pembekuan darah sebagian atau


seluruh pada proeses sirkulasi durante HD.
Frekuensi pulta Harian

Periode analisis Bulanan

Numerator Jumlah kejadian clotting

Denumerator Jumlah semua tindakan HD

Sumber data RM

Target 0%

Penanggung jawab K Instalasi

17. Kejadian petugas tertusuk jarum

Judul Kejadian petugas tertusuk jarum

Dimensi mutu Keselamatan

Tujuan Tergambarnya keamanan dan keselamatan petugas

Definisi operasional Petugas yang melakukan tindakan HD dan terkena alat tajam/
jarum sehingga menimbulkan luka
Frekuensi pulta Harian

Periode analisis Bulanan

Numerator Jumlah kejadian petugas tertusuk jarum

Denumerator Jumlah tindakan HD

Sumber data Laporan kejadian

Target 0%

Penanggung jawab K instalasi


18. Kejadian terpaparnya mesin HD oleh virus HbsAg

Judul Kejadian terpaparnya mesin HD oleh virus


HbsAg

Dimensi mutu Keselamatan

Tujuan Tergambarnya keamanan dan keselamatan pasien

Definisi operasional Kejadian terpaparnya mesin HD non HbsAg oleh pasien


dengan screening HbsAg positif
Frekuensi pulta Harian

Periode analisis Bulanan

Numerator Jumlah kejadian mesin HD terpapar virus HbsAg

denumerator Jumlah keseluruhan mesin HD

Sumber data Laporan kejadian

Target 0%

Penanggung jawab K Instalasi

19. Ketepatan identifikasi pasien dengan benar

Judul Ketepatan identifikasi pasien dengan benar

Dimensi mutu Keselamatan

Tujuan Tergambarnya tingkat kepatuhan petugas dalam identifikasi


pasien
Definisi Kegiatan identifikasi oleh petugas yang akan melakukan tindakan
operasional dengan cara menanyakan nama dan tanggal lahir pasien
Frekuensi pulta Harian

Periode analisis Bulanan

Numerator Jumlah pasien HD yang teridentifikasi dengan benar

Denumerator Jumlah semua pasien HD

Sumber data Survey

Target 100%

Penanggung jawab K Instalasi


20. Pelabelan obat High Alert Medication dengan benar

Judul Pelabelan obat high alert medication


dengan benar

Dimensi mutu Keselamatan

Tujuan Tergambarnya kepatuhan petugas dalam pemberian


label obat High Alert

Definisi operasional Pemberian label pada obat High Alert dengan


warna stiker merah sebagai tanda termasuk obat
dengan kewaspadaan tinggi
Frekuensi pulta Harian

Periode anlisis Bulanan

Numerator Jumlah obat High Alert yang diberikan stiker


merah

Denumerator Jumlah semua obat High Alert

Sumber data Survey

Target 100%

Penanggung jawab K Instalasi


21. Respon time teknisi dalam penanganan kerusakan alat

Judul Respon time teknisi dalam penanganan kerusakan alat

Dimensi mutu Efektivitas, efisiensi, kesinambungan pelayanan

Tujuan Tergambarnya kecepatan teknisi dalam penanganan kerusakan


alat

Definisi operasional Kecepatan waktu menanggapi alat yang rusak adl waktu yang
dibutuhkan mulai dari laporan alat rusak diterima sampai
dengan petugas melakukan pemeriksaan terhadap alat yang rusak
untuk tindak lanjut perbaikan, maksimal dalam waktu 15 menit
sudah ditanggapi.
Frekuensi pulta Harian

Periode analisis Bulanan

Numerator Jumlah laporan kerusakan alat yang ditanggapi kurang dari atau
sama dengan 15 menit

Denumerator Jumlah seluruh laporan kerusakan alat

Sumber data Laporan teknisi

Target 100%

Penanggung jawab K Instalasi

Anda mungkin juga menyukai