Anda di halaman 1dari 8

Inovasi Teknik Kimia, Vol. 1, No. 1, April 2016, Hal.

27-34 ISSN 2527-6140

PEMANFAATAN HATI AYAM SEBAGAI FORTIFIKAN ZAT BESI DALAM BUBUR


BAYI INSTAN BERBAHAN DASAR UBI JALAR UNGU (IPOMOEA BATATAS L.)

Herry Santosa, Noer Abyor Handayani, Citra Nuramelia, Ninda Yunita Tunggal Sukma
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Sudharto, SH, Tembalang, Semarang,50275, Telp/Fax: (024)7460058
*
Email: nora@undip.ac.id

Abstrak
Anemia besi merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia. Anemia besi disebabkan
kekurangan zat besi dalam jangka panjang. Salah satu strategi yang dapat diterapkan untuk
mengatasi masalah anemia besi adalah fortifikasi besi kedalam tepung ubi jalar ungu (Ipomea
batatas L.) sebagai bahan dasar bubur bayi instan. Contoh bahan pangan yang dapat
digunakan sebagai fortifikan besi diantaranya adalah hati ayam. Tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah mengkaji kadar Fe pada penambahan fortifikan yang bersumber hati
ayam dalam bubur bayi instan dengan konsentrasi yang berbeda. Selain itu, penelitian ini juga
bertujuan mengkaji kadar proksimat (kadar karbohidrat, protein, lemak, kadar air, dan kadar
abu), densitas kamba, dan daya rehidrasi pada bubur bayi instan dengan penambahan
fortifikan hati ayam. Tahapan penelitian ini antara lain tahap pembuatan tepung ubi ungu,
tahap pembuatan tepung hati ayam, tahap fortifikasi zat besi, tahap pembuatan bubur instan
serta tahap analisa hasil. Variabel yang digunakan adalah penambahan fortifikan tepung hati
ayam dengan kandungan Fe sebesar 4 mg/ 100 gr; 6 mg/ 100 gr; 8 mg/ 100 gr; 10 mg/ 100 gr;
dan 12 mg/ 100 gr dari kadar Fe total dalam tepung hati ayam. Dari hasil penelitian diperoleh
bahwa bubur bayi instan dengan penambahan fortifikan menghasilkan kadar besi yang lebih
tinggi daripada bubur bayi instan tanpa. Analisa proksimat dilakukan pada bubur bayi instan
fortifikasi hati ayam dengan kandungan zat besi sebesar 8 mg/100gr dan diperoleh hasil kadar
karbohidrat, protein, lemak, kadar air, dan kadar abu secara berurutan sebesar 38,90%,
35,67%, 16,7%, 12,55%, dan 3,29%. Nilai densitas kamba bubur bayi instan tanpa fortifikan
sebesar 0,781 gr/ml lebih tinggi daripada densitas kamba pada kelima produk bubur bayi
instan terfortifikasi yang berkisar antara 0,69-0,752 gr/ml. Nilai daya rehidrasi pada bubur
bayi instan dengan penambahan fortifikan hati ayam memberikan nilai yang lebih tinggi
dibandingkan dengan bubur bayi instan tanpa fortifikan.

Kata kunci: bubur bayi instan; fortifikasi; zat besi; ubi jalar ungu; hati ayam

PENDAHULUAN sebagai fortifikan besi diantaranya adalah hati


Permasalahan gizi yang melanda anak ayam. Hati ayam mengandung zat besi yang
anak di Indonesia tidak hanya disebabkan oleh cukup tinggi yaitu sebesar 8,99 mg/ 100 gr
kekurangan zat gizi makro, melainkan juga (USDA, 2014). Selain itu, mineral yang
disebabkan oleh kekurangan zat gizi mikro. berasal dari hati ayam lebih mudah diabsorbsi
Salah satu kasus kekurangan gizi mikro yang karena mengandung lebih sedikit bahan
di Indonesia adalah anemia besi. Anemia besi pengikat mineral. Fortifikasi zat besi dapat
disebabkan kekurangan zat besi dalam jangka dilakukan pada bubur bayi instan sebagai
panjang. Anemia besi pada anak-anak dapat makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang
mengakibatkan kerusakan sel otak secara diberikan pada anak berumur 6 bulan sampai
permanen, gangguan perkembangan 24 bulan. Salah satu bahan pangan yang dapat
psikomotorik, serta gangguan imunitas tubuh diolah menjadi bubur bayi instan adalah ubi
(Darlan, 2012). Salah satu strategi yang dapat jalar ungu (Ipomoea batatas L.). Ubi jalar
diterapkan untuk mengatasi masalah anemia ungu merupakan sumber karbihidrat,
besi adalah fortifikasi. betakaroten, serta antosianin yang sangat
Fortifikasi merupakan penambahan zat bermanfaat bagi tubuh.
gizi yang diperoleh atau sengaja ditambahkan Penelitian tentang pembuatan bubur bayi
dari luar dan bukan berasal dari bahan pangan instan sudah banyak dilakukan di antaranya
asli tersebut, dengan kriteria untuk Hutahaean dkk., (2013) membuat bubur instan
penambahan zat gizi tertentu yang berbeda. beras merah yang difortifikasi konsentrat ikan
Contoh bahan pangan yang dapat digunakan patin (Pangasius hypothalamus), Ardhianditto

Fakultas Teknik-UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 27


Pemanfaatan Hati Ayam … (Herry Santosa, dkk)

(2013) membuat bubur bayi instan berbahan Variabel Berubah


dasar tepung millet kuning dan tepung beras Hati ayam yang ditambahkan pada
merah dengan flavor alami pisang ambon, masing-masing variabel mengandung kadar
serta Handayani (2014) membuat bubur instan zat besi sebesar 4 mg/100 gr; 6 mg/100 gr; 8
dari tepung ubi jalar ungu terfortifikasi zink mg/100 gr; 10 mg/100 gr; dan 12 mg/100 gr
(Zn). Penelitian mengenai teknologi fortifikasi dari kadar zat besi total dalam hati ayam.
besi juga telah banyak dilakukan. Salah
satunya, Darlan (2012) melakukan fortifikasi Pembuatan Tepung Ubi Jalar Ungu
besi kedalam bahan pangan berbasis kedelai. Ubi jalar ungu disortir, dikupas kulitnya,
Namun, sepengetahuan peneliti belum pernah dicuci dengan air bersih, kemudian diiris tipis
dilakukan penelitian mengenai pembuatan menggunakan slicer. Selanjutnya ubi jalar
bubur bayi instan dari ubi jalar ungu ungu direndam dalam larutan natrium
terfortifikasi zat besiyang bersumber pada hati metabisulfit (Na2S2O5) 0,3% selama 30 menit.
ayam. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji Ubi jalar ungu dikeringkan menggunakan
kadar Fe pada penambahan fortifikan yang oven dengan suhu 100°C selama 20 jam,
bersumber hati ayam dalam bubur bayi instan diperkecil ukurannya menggunakan disk mill,
dengan konsentrasi yang berbeda. Selain itu, kemudian diayak menggunakan sieving
penelitian ini juga bertujuan mengkaji kadar hingga diperoleh tepung dengan ukuran 80
proksimat (kadar karbohidrat, protein, lemak, mesh.
kadar air, dan kadar abu), densitas kamba, dan
daya rehidrasi pada bubur bayi instan dengan Pembuatan Tepung Hati Ayam
penambahan fortifikan hati ayam. Hati ayam yang telah dicuci kemudian
diiris tipis menggunakan slicer. Selanjutnya
METODOLOGI hati ayam dikeringkan dalam oven dengan
Bahan Dan Alat suhu kurang lebih 60oC selama 12 jam.
Bahan yang digunakan antara lain ubi Pembuatan tepung hati ayam menggunakan
jalar ungu yang diperoleh dari pasar disk mill dan diayak menggunakan sieving
Bandungan, hati ayam sebagai sumber hingga diperoleh tepung berukuran 80 mesh.
fortifikan zat besi, sodium metabisulfit, Selanjutnya dilakukan analisis penentuan
NaFeEDTA, air bebas mineral yang diperoleh kadar Fe awal.
dari Laboratorium Proses Teknik Kimia
Universitas Diponegoro, serta bahan analisis Fortifikasi Zat Besi
lain. Tepung ubi ungu sebanyak 100gr
Alat yang digunakan adalah slicer, oven, dicampur tepung hati ayam sesuai variabel (
mixer, disk mill, sieving, autoklaf, beaker kadar zat besi 4 mg/100 gr; 6 mg/100 gr; 8
glass, spektrofotometer serapan atom (AAS), mg/100 gr; 10 mg/100 gr; dan 12 mg/100 gr
eksikator, chromameter, gelas ukur, dari kadar zat besi total dalam tepung hati
pengaduk, sentrifuge, dan alat analisis lain. ayam) serta NaFeEDTA dengan perbandingan
terhadap fortifikan sebesar 1:1. Selanjutnya
Variabel campuran dilarutkan dalam air bebas mineral
Variabel Tetap sehingga didapat perbandingan tepung yang
Penelitian ini menggunakan variabel sudah diberi fortifikan:air bebas mineral
tetap, tepung ubi jalar ungu 100 gram, suhu sebesar 1:1. Campuran dimasukkan ke dalam
pengeringan tepung ubi jalar ungu 100 °C, mixer hingga menjadi homogen dan
suhu pengeringan tepung hati ayam 60 °C, membentuk slurry.
pengeringan slurry menjadi flake 100 °C,
waktu pengeringan tepung ubi jalar 20 jam, Pembuatan Bubur Bayi Instan
pengeringan tepung hati ayam 12 jam, Slurry dikeringkan dengan suhu 100 °C
pengeringan slurry menjadi flake 3 jam, selama 3 jam. Hasil pengeringan yaitu flake
penambahan air 50%wt. diayak dengan sieving 60 mesh dan bila
ditambahkan dengan air panas (60°C -70 °C)
Variabel Kontrol menjadi bubur instan.
Bubur instan dibuat dari tepung ubi jalar
ungu tanpa penambahan fortifikan.

28
Inovasi Teknik Kimia, Vol. 1, No. 1, April 2016, Hal. 27-34 ISSN 2527-6140

Analisis Hasil menjadi sulit diserap oleh tubuh dan nilai


Analisis hasil meliputi analisis kadar Fe, kecernaannya dalam tubuh menjadi rendah
analisis proksimat (kadar karbohidrat, kadar (Koswara, 2011).
protein, kadar lemak, kadar air, dan kadar Untuk mencegah terhambatnya
abu), analisis densitas kamba, serta analisis penyerapan zat besi yang difortifikasi, maka
daya rehidrasi pada bubur bayi instan yang dalam penelitian ini dilakukan penambahan
dihasilkan. NaFeEDTA. NaFeEDTA dapat mencegah
terhambatnya absorpsi zat besi dalam tubuh
HASIL DAN PEMBAHASAN manusia. EDTA dikenal sebagai senyawa
Analisis Kadar Fe pada Bubur Bayi Instan pengkelat logam yang dapat mengabsorpsi
Gambar 1. menunjukkan data hasil mineral penting dengan mencegah
penambahan Fe yang bersumber dari tepung terbentuknya ikatan dengan senyawa
hati ayam ke dalam bubur instan ubi jalar penghambat lain seperti asam fitat (Tripathi,
ungu. Gambar 1. merepresentasikan kadar dkk., 2010). Selain itu, ion Fe dalam
besi yang lebih tinggi daripada bubur bayi kompleks NaFeEDTA berada dalam bentuk
instan tanpa fortifikan. Kadar Fe paling kelat dengan EDTA yang kuat. Hal ini
rendah pada penambahan hati ayam dengan menyebabkan asam fitat atau senyawa lain
kandungan zat besi 4 mg/100 gr sebesar lebih sulit menyerang Fe dalam NaFeEDTA
123,80 mg/100 gr, dan yang tertinggi sebesar serta dapat meningkatkan kadar Fe dalam
193,34 mg/100 gr pada penambahan hati bubur bayi instan yang dihasilkan (Darlan,
ayam dengan kandungan Fe 12 mg/100 gr. 2012).
Hati ayam merupakan tempat
penyimpanan besi sehingga mengandung zat Analisis Proksimat pada Bubur Bayi Instan
besi dengan kadar tinggi yang dibutuhkan Analisis proksimat pada suatu bahan
untuk mencegah anemia (Simbolon, dkk., pangan dilakukan untuk mengetahui nilai gizi
2012). Zat besi yang terkandung dalam hati yang terkandung. Menurut Widowati (2010),
ayam termasuk jenis heme iron. Bentuk heme analisis proksimat merupakan analisis dasar
iron lebih dapat diserap oleh tubuh daripada dari suatu bahan pangan yang terdiri dari
non heme iron yang terdapat pada sayur dan kadar air, abu, protein, lemak, dan
buah (Palupi, 2008). karbohidrat. Dalam penelitian ini, analisis
Ubi jalar ungu sebagai bahan utama proksimat dilakukan pada bubur bayi instan
mengandung senyawa anitigizi berupa asam fortifikasi tepung hati ayam 8 mg/100gr dan
fitat. Pada kondisi alami, asam fitat akan hasilnya dibandingkan dengan bubur bayi
membentuk ikatan baik dengan mineral instan tanpa fortifikan. Pemilihan variabel
bervalensi dua (Ca, Mg, Fe), maupun protein tersebut dikarenakan spesifikasi MP-ASI
menjadi senyawa yang sukar larut. bubuk instan mensyaratkan kandungan zat
Ketidaklarutan fitat merupakan salah satu besi sebesar 8 mg dalam 100 gr MP-ASI
faktor yang secara nutrisional dianggap tidak (Kemenkes, 2007). Hasil analisis proksimat
menguntungkan, karena dengan demikian bubur bayi instan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Analisis proksimat bubur bayi instan

Fortifikan Hati Ayam Tanpa Fortifikan


Sampel
Analisis 8mg/100gr

Karbohidrat (%bb) 38,90 58,89

Protein (%bb) 35,67 2,40

Lemak (%bb) 16,78 0,85

Kadar Air (%bb) 12,55 12,37

Kadar Abu (%bb) 3,29 2,76

Fakultas Teknik-UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 29


Pemanfaatan Hati Ayam … (Herry Santosa, dkk)

Gambar 4.1. Kadar Fe pada bubur bayi instan berbahan dasar ubi jalar ungu

Kadar Karbohidrat (Parizkova, 2010). Bahan pangan sumber


Karbohidrat merupakan sumber energi protein yang digunakan dalam bubur bayi
utama bagi bayi. Asupan karbohidrat instan adalah tepung hati ayam. Hati ayam
setidaknya harus memenuhi 52-54% mengandung protein hewani yang memiliki
kebutuhan energi (Parizkova, 2010). Kadar mutu protein tinggi yaitu sebesar 16,92 gr/100
karbohidrat dihitung secara carbohydrate by gr (USDA, 2014).
difference. Perhitungan cara ini sangat Hasil penelitian menunjukkan kadar
dipengaruhi oleh kandungan zat gizi lain protein bubur bayi instan dengan fortifikasi
seperti air, abu, serat, protein, dan lemak. hati ayam (35,67%) lebih besar daripada
Dari Tabel 1. diperoleh hasil analisa bubur bayi instan tanpa fortifikan (2,40%).
kadar karbohidrat bubur bayi instan fortifikasi Spesifikasi MP-ASI bubur instan
tepung hati ayam dengan kandungan Fe 8 mensyaratkan kandungan protein sebesar 15-
mg/100 gr sebesar 38,90%, sedangkan kadar 22 g dalam 100 g MP-ASI (Kemenkes, 2007).
karbohidrat bubur bayi instan tanpa fortifikan Kandungan protein pada bubur bayi fortifikasi
sebesar 58,89%. Tidak ada persyaratan hati ayam melebihi spesifikasi yang
mengenai kisaran kandungan karbohidrat disyaratkan. Oleh karena itu, bubur bayi
dalam spesifikasi MP-ASI, akan tetapi kadar instan ini cocok dikonsumsi oleh bayi yang
karbohidrat pada bubur bayi instan yang membutuhkan protein lebih banyak.
dihasilkan lebih rendah dibandingkan bubur
bayi instan komersial (66,8-70,8 g/100 g). Hal Kadar Lemak
ini dapat disebabkan oleh tingginya persentase Lemak merupakan sumber energi yang
kadar protein dan lemak dalam bubur bayi efisien. Dengan melihat kapasitas lambung
instan yang dihasilkan, jika kadar karbohidrat bayi yang terbatas, kepadatan energi MP-ASI
dihitung dengan metode by difference maka dapat tercapai dengan menambahkan lemak.
dengan meningkatnya kadar air, abu, lemak, Selain itu, kandungan asam lemak esensial
dan protein, kadar karbohidrat akan menurun. penting untuk pertumbuhan dan
Sehingga perlu dilakukan peningkatan perkembangan bayi. Lemak juga membantu
kandungan karbohidrat dalam pembuatan penyerapan serta transportasi vitamin larut
bubur bayi instan berbahan dasar ubi jalar lemak A, D, E dan K sehingga asupan lemak
ungu. yang rendah dapat menyebabkan defisiensi
vitamin larut lemak
Kadar Protein Hasil penelitian menunjukkan kadar
Protein dengan mutu tinggi dibutuhkan lemak bubur bayi instan dengan fortifikasi
untuk tumbuh kembang bayi. Usia 6-12 bulan hati ayam (16,78%) lebih besar daripada
merupakan masa kritis karena pertumbuhan bubur bayi instan tanpa fortifikan (0,85%).
yang cepat terjadi dan bayi semakin Peningkatan kadar lemak pada bubur bayi
bergantung pada makanan tambahan instan fortifikasi hati ayam ini dipengaruhi

30
Inovasi Teknik Kimia, Vol. 1, No. 1, April 2016, Hal. 27-34 ISSN 2527-6140

oleh lemak yang terkandung dalam hati ayam sebesar 3,29%, sedangkan kadar abu bubur
sebesar 4,83 gr/ 100 gr (USDA, 2014). bayi instan tanpa fortifikan sebesar 2,76%.
Spesifikasi MP-ASI bubur instan Kadar abu suatu bahan pangan
mensyaratkan kandungan lemak sebesar 10-15 mempunyai hubungan dengan kadar mineral
g dalam 100 g MP-ASI (Kemenkes, 2007). yang merupakan zat anorganik. Proses
Sementara itu, kadar lemak pada bubur bayi pembakaran menyebabkan bahan organik
instan fortifikasi hati ayam mengandung habis terbakar sedangkan bahan anorganik
lemak sebesar 16,78%. Oleh karena itu, bubur tidak. Sisa pembakaran inilah yang disebut
bayi instan ini cocok dikonsumsi oleh bayi sebagai abu. Kadar abu yang lebih tinggi pada
yang membutuhkan lemak lebih banyak. bubur bayi instan fortifikasi hati ayam
disebabkan oleh kandungan mineral dalam
Kadar Air hati ayam seperti fosfor, kalsium, zat besi,
Kadar air sangat berpengaruh terhadap magnesium, dan potassium (USDA, 2014).
mutu bahan pangan. Kandungan air sangat Jumlah mineral dalam tubuh harus dalam
penting dalam menentukan daya awet dari batas optimal. Baik kelebihan dan kekurangan
bahan makanan karena mempengaruhi sifat mineral dapat mengganggu kesehatan. Oleh
fisik, kimia, perubahan mikrobiologi dan karena itu kadar abu dalam MP-ASI perlu
perubahan enzimatis (Winarno, 2002). dibatasi. Dalam spesifikasi MP-ASI bubur
Pembuatan makanan instan dilakukan dengan instan, disyaratkan kadar abu dalam 100 g
menghilangkan kadar air sehingga mudah MP-ASI tidak lebh dari 3,5 g per 100 gram
ditangani dan praktis dalam penyediaannya. produk MP-ASI (Kemenkes, 2007). Produk
Dari Tabel 4.1. diperoleh hasil analisa kadar bubur bayi instan yang dihasilkan memenuhi
air bubur bayi instan fortifikasi tepung hati persyaratan tersebut.
ayam dengan kandungan Fe 8 mg/100 gr
sebesar 12,55%, sedangkan kadar air bubur Analisis Densitas Kamba pada Bubur Bayi
bayi instan tanpa fortifikan sebesar 12,37%. Instan
Tingginya kadar air pada bubur bayi Densitas kamba adalah perbandingan
instan fortifikasi hati ayam disebabkan adanya bobot bahan dengan volume yang
kadar air dalam tepung hati ayam yang besar ditempatinya, termasuk ruang kosong di
yaitu 76,46 gr/100 gr (USDA, 2014). Hal ini antara butiran bahan. Sedangkan densitas
juga dipengaruhi oleh kandungan protein dari nyata adalah perbandingan bobot bahan
hati ayam. Kadar protein yang tinggi pada dengan volume yang hanya ditempati oleh
bahan makanan dapat meningkatkan daya ikat butiran bahan, tidak termasuk ruang kosong
terhadap air. Semakin tinggi kadar protein diantaranya (Syarief dan Anis, 1999).
maka kadar air juga akan semakin tinggi Densitas kamba yang besar juga diperlukan
(Tampubolon, 2014). pada proses penyimpanan tepung, karena
Dalam spesifikasi MP-ASI bubur instan, tempat yang digunakan untuk menyimpan
disyaratkan kandungan air dalam 100 g MP- tepung dengan berat yang sama akan lebih
ASI maksimal 4 g (Kemenkes, 2007). Kadar kecil. Hal tersebut berarti densitas kamba
air bubur bayi instan lebih tinggi dibanding yang tinggi menunjukkan bahwa produk
persyaratan sehingga diduga memiliki masa tersebut lebih ringkas.
simpan lebih pendek. Untuk mencegah Dari penelitian yang telah dilakukan,
pertumbuhan kapang, bubur bayi instan dapat diperoleh bahwa densitas kamba dari produk
dikemas dengam kemasan kedap udara seperti bubur bayi instan terfortifikasi lebih rendah
aluminium foil (Winarno, 2002). dibandingkan dengan bubur bayi instan tanpa
fortifikan. Dapat dilihat pada Gambar 2,
Kadar Abu bahwa nilai densitas kamba bubur bayi instan
Penentuan kadar abu dilakukan untuk tanpa fortifikan sebesar 0,781 gr/ml
mengetahui jumlah mineral pada bahan. sedangkan densitas kamba pada kelima
Kadar abu juga menyatakan kemurnian dan produk bubur bayi instan terfortifikasi
kebersihan bahan yang dihasilkan berkisar antara 0,69-0,752 gr/ml. Meski
(Tampubolon, 2014). Tabel 1. diperoleh hasil demikian, tidak ada perbedaan yang signifikan
analisa kadar abu bubur bayi instan fortifikasi antar variabel. Hal tersebut menunjukkan
hati ayam dengan kandungan Fe 8 mg/100 gr bahwa banyaknya konsentrasi fortifikan besi
yang ditambahkan ke dalam tepung tidak

Fakultas Teknik-UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 31


Pemanfaatan Hati Ayam … (Herry Santosa, dkk)

memberikan pengaruh yang nyata terhadap menunjukkan bahwa dengan berat yang sama,
densitas kamba produk bubur bayi instan. produk bubur bayi instan membutuhkan
Handayani dkk. (2014) memperoleh hasil ruangan yang kecil pada perut bayi, sehingga
penelitian yang tidak jauh berbeda. Dari bayi menjadi tidak cepat kenyang dan gizi
penelitian tersebut diketahui bahwa fortifikasi yang terasup lebih banyak. Meski demikian,
zink (ZnO) pada bubur bayi instan dari tepung produk bubur bayi instan masih dapat diterima
ubi jalar ungu tidak menunjukkan penurunan karena nilai tersebut masih berada dalam
nilai densitas kamba yang signifikan. rentang densitas kamba untuk makanan
Nilai densitas kamba pada bubur bayi berbentuk bubuk umumnya, yaitu antara 0,3-
instan akan mempengaruhi penerimaan 0,8 gr/ml (Wirakartakusumah, 1992).
makanan pada bayi. Produk bubur bayi tidak
boleh bersifat kamba karena akan cepat Analisis Daya Rehidrasi pada Bubur Bayi
memberi rasa kenyang. Suatu bahan Instan
dinyatakan kamba bila mempunyai nilai Bubur bayi instan akan mengalami
densitas kamba yang kecil. Kapasitas proses rehidrasi saat diseduh dengan air
fungsional lambung bayi hanya 30 gr/kg berat panas. Daya rehidrasi merupakan kemampuan
badan sehingga makanan dengan volume yang penyerapan air kembali setelah bubur dibuat
kecil diperlukan agar bayi menjadi tidak cepat menjadi instan. Rehidrasi yang baik untuk
kenyang dan asupan gizinya terpenuhi produk instan adalah produk dengan daya
(Elvizahro, 2011). rehidrasi tinggi. Semakin besar nilai daya
Nilai densitas kamba yang didapatkan rehidrasi, maka akan semakin mudah air
dari bubur bayi (0,69-0,752 gr/ml) lebih tinggi terserap ke dalam tepung (Kusumaningrum
dibandingkan dengan nilai densitas bubur dan Rahayu, 2007).
komersial (0,37-0,50 g/ml). Hal ini

Gambar 2. Densitas kamba bubur bayi instan berbahan dasar ubi ungu pada penambahan
tepung hati ayam yang berbeda

Gambar 3. Daya rehidrasi bubur bayi instan berbahan dasar ubi ungu pada penambahan
tepung hati ayam yang berbeda

32
Inovasi Teknik Kimia, Vol. 1, No. 1, April 2016, Hal. 27-34 ISSN 2527-6140

Dapat dilihat pada Gambar 3. bahwa bubur instan berbahan dasar tepung ubi jalar
nilai daya rehidrasi keenam produk bubur ungu memberikan pengaruh yang kurang
bayi instan berkisar 1,4-4 ml/gr. Nilai daya signifikan terhadap densitas kamba. Daya
rehidrasi pada bubur bayi instan dengan rehidrasi pada bubur bayi dengan fortifikasi
penambahan fortifikan hati ayam tepung hati ayam mengalami peningkatan
memberikan nilai yang lebih tinggi seiring dengan meningkatnya kadar fortifikan
dibandingkan dengan bubur bayi instan tanpa hati ayam yang ditambahkan.
fortifikan (Gambar 3). Daya rehidrasi
terendah pada bubur bayi instan terfortifikasi DAFTAR PUSTAKA
diperoleh pada variabel penambahan Ardhianditto, D., Anandito, R. B., Parnanto,
fortifikan hati ayam dengan kandungan Fe 4 N. H., & Rahmawati, D. 2013. Kajian
mg/100 gr yaitu sebesar 1.5 gr/ml dan Karakteristik Bubur Bayi Instan
tertinggi pada variabel penambahan fortifikan Berbahan Dasar Tepung Millet Kuning
hati ayam dengan kandungan Fe 12 mg/100gr (Panicum sp) dan Tepung Beras Merah
yaitu sebesar 4 gr/ml. Hasil ini menunjukkan (Oryza nivara) denagn Flavor Alami
bahwa daya rehidrasi pada bubur bayi dengan Pisang Ambon (Musa X paradisiaca L)
fortifikasi hati ayam mengalami peningkatan sebagai Bahan Makanan Pendamping
seiring dengan meningkatnya kadar fortifikan Asi (MP-ASI). Jurnal Teknoains Pangan
hati ayam yang ditambahkan. Vol 2 No 1, 88-96.
Proses perendaman dan proses Darlan, A. 2012. Fortifikasi dan Ketersediaan
pengeringan bahan juga dapat mempengaruhi Zat Besi pada Bahan Pangan Berbasis
daya rehidrasi produk yang dihasilkan. Kedelai dengan Menggunakan
Perendaman dilakukan untuk mendapatkan Fortifikan FeSO4.7H2O Campuran
struktur fisik produk yang lebih porous FeSO4.7H2O+Na2H2EDTA.2H2O dan
sehingga penyerapan akan lebih cepat. Pada NaFeEDTA. Depok: Kimia FMIPA
penelitian ini, proses perendaman dilakukan Universitas Indonesia.
dengan menambahkan air bebas mineral
kedalam tepung ubi jalar ungu dengan Elvizahro, L. 2011. Kontribusi Mp-Asi
perbandingan 1:1. Menurut Widowati (2010), Bubur Bayi Instan Dengan Substitusi
semakin cepat produk dikeringkan maka Tepung Ikan Patin Dan Tepung Labu
semakin bagus pula kualitas proses Kuning Terhadap Kecukupan Protein
rehidrasi karena pengeringan akan Dan Vitamin A pada Bayi. Skripsi
menghasilkan struktur porous yang akan Sarjana Program Studi Ilmu Gizi
memudahkan air untuk meresap ke dalam Fakultas Kedokteran. Universitas
bubur bayi instan pada saat diseduh. Diponegoro.

Handayani, N. A., Santosa, H., dan


KESIMPULAN
Penambahan fortifikan hati ayam pada Kusumayani, H., 2014. Fortifikasi
berbagai konsentrasi ke dalam bubur bayi Inorganik Zink pada Tepung Ubi Jalar
instan berbahan dasar tepung ubi jalar ungu Ungu sebagai Bahan Baku Bubur Bayi
menyebabkan kadar besi lebih tinggi Instan. Reaktor. 15(2), 111-116
dibandingkan dengan bubur bayi instan tanpa Hutahaaen, B., Syahrul, & Dewita. 2013.
fortifikan yang kadar besi nya didapat 123.78 Kajian Mutu Bubur Instan Beras Merah
mg/100 gr. Penambahan fortifikan hati ayam yang Difortifikasi Konsentrat Ikan Patin
dengan kandungan zat besi sebesar (Pangasius hypothalmus). Jurnal
8mg/100gr dalam bubur instan berbahan Perikanan dan Kelautan ISS 0853-7607 ,
dasar tepung ubi jalar ungu menghasilkan 62-70.
bubur dengan kadar abu sesuai spesifikasi
MP-ASI yang disyaratkan oleh Kementerian Kemenkes. 2007. Keputusan Menteri
Kesehatan Indonesia. Namun kadar protein, Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
kadar lemak, dan kadar air lebih tinggi serta 224/Menkes/SK/II/2007 tentang
kadar karbohidrat yang terkandung di bawah Spesifikasi Teknis Makanan
spesifikasi MP-ASI yang disyaratkan oleh Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI).
Kementrian Kesehatan Indonesia. Selain itu, Jakarta.
penambahan fortifikan hati ayam dalam

Fakultas Teknik-UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 33


Pemanfaatan Hati Ayam … (Herry Santosa, dkk)

Koswara, S. 2011. Teknologi Pengolahan ASI. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Umbi Umbian. Bogor: SEAFAST Vol. 2 No. 2 , 78-83.
Center. Tripathi, B., & Platel, K. 2011. Iron
Palupi, N. S. 2008. Fortifikasi Zat Besi. Food Fortification of Finger Millet (Eleucine
Review Indonesia. coracana) Flour with EDTA and Folic
Parizkova, J. 2010. Nutrition, Physical Acid as Co-fortificants. Food
Activity, and Health in Early Life 2nd Chemistry , 537-542.
edition. USA: CRC Press. USDA, United State Department of
Simbolon, D. O., Masfria, & Sudarmi. 2012. Agriculture. 2014. Basic Report:
Pemeriksaan Kadar Fe dalam Hati Ayam 05027. National Nutrient Database for
Ras dan Ayam Buras Secara Standard Reference Releases.
Spektrofotometri Serapan Atom. Journal Widowati, S., R. Nurjanah dan W. Amrinola.
of Natural Product and Pharmaceutical 2010. Proses Pembuatan dan
Chemistry Vol.1 No.1 , 8-13. Karakterisasi Nasi Sorgum Instan.
Syarief dan Anis. 1999. Teknologi Proses Pekan Serealia Nasional. Bogor
Pengolahan Pangan. Bogor: PAU Winarno. 2002. Kimia Pangan dan Gizi.
Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Tampubolon, N. L. 2014. Formulasi Bubur Wirakartakusumah, M.A., K. Abdullah, A.M.
Bayi Instan dengan Substitusi Tepung Syarief. 1992. Sifat Fisik Pangan. PAU
Tempe dan Tepung Labu Kuning Pangan Gizi IPB. Bogor.
sebagai Alternatif Makanan Pendamping

34

Anda mungkin juga menyukai