49

Lampiran 2.

Instrumen Penelitian

Pemeriksaan C-Reactive Protein (CRP)

A. Metode : Spektrofotometri

B. Prinsip : Prinsip pemeriksaan kimia darah sama dengan prinsip

pemeriksaan secara manual, dengan metode spektrofotometri, yaitu kadar

zat dalam serum diukur berdasarkan intensitas cahaya yang diserap. Sampel

yang diperiksa direaksikan dengan reagen sesuai dengan jenis pemeriksaan

kemudian diukur pada spektrofotometer yang terdapat pada alat, panjang

gelombang akan diatur sesuai dengan jenis pemeriksaan. Untuk

pemeriksaan dengan metode enzimatik kolorimetri, suhu reaksi telah diatur

pada alat yaitu 37 0C.

C. Alat :

1. Chemistry Autoanalyzer Siemens Dimension Xpand Plus

2. Spuilt 1 cc

3. Lancet

4. Kapas

5. Tourniquet

6. Micropore / Plester

7. Tabung vacutainer SST / Tabung darah biasa

8. Cup serum

9. Tip Kuning
 50

10. Mikropipet

11. Sentrifus

D. Darah Vena

1. Alkohol 70%

2. Reagen CRP

E. Cara Kerja :

1. Pengambilan Sampel Darah, darah yang digunakan adalah darah

vena.

Seperti yang dituliskan oleh R. Gandasoebrata (2001)

a. Sediakan terlebih dahulu semua alat yang diperlukan : kapas

alkohol 70%, spuilt 1 cc , tourniquet, plester, tabung vacutainer berwarna

merah atau ke tabung biasa.

b. Lakukan strerilisasi bagian yang ingin diambil darah dengan kapas

alkohol 70% dan biarkan hingga kering kembali.

c. Pasanglah ikatan pembendung (tourniquet) pada lengan atas dan

minta pasien untuk mengepalkan tangan agar pembuluh darah vena lebih

jelas terlihat. Pembendungan tidak boleh terlalu lama karena akan

menyebabkan haemokonsentrasi.

d. Tegangkanlah kulit di atas vena itu dengan jari-jari tangan kiri

supaya vena tidak dapat bergerak.

e. Tusuklah kulit dengan jarum sampai ujung jarum masuk ke dalam

lumen vena.
 51

f. Lepaskan atau renggangkan pembendungan dan perlahan-lahan

tarik penghisap spuilt sampai jumlah darah yang dikehendaki / di dapat.

g. Lepaskan tourniquet dari lengan atas.

h. Cabut spuit dari vena dan segeralah sterilisasi tempat tusukan

dengan kapas alkohol 70% dan dipasang micropor/plester.

i. Dilepas jarum dari spit dan darah yang didapatkan tadi dimasukkan

ke dalam tabung melalui dinding tabung dan homogenkan.

j. Jarum dibuang ke dalam wadah limbah khusus benda tajam dan

badan spuit ke dalam wadah infeksius.

2. Pembuatan Serum

a. Darah yang diperoleh disimpan dahulu pada suhu kamar beberapa

menit.

b. Tabung tersebut dimasukkan ke dalam selongsong pada alat

sentrifus, posisi tabung harus berhadapan dengan tabung yang lain dengan

volume yang sama.

c. Tutup alat sentrifus.

d. Atur kecepatan dan waktu sentrifus (contoh: 3000 rpm selama 5

menit)

e. Tekan star dan alat akan bekerja (memutar). Alat akan berhenti

setelah waktu telah habis, tekan stop.

f. Keluarkan tabung dari selongsong, kemudian pisahkan serum dari

bekuan darah.
 52

g. Pindahkan serum pada cup serum.

h. Sampel serum dapat langsung dipergunakan untuk pemeriksaan.

3. Pengoperasian Alat pada Pemeriksaan CRP :

a. Pada keyboard ditekan F2 (sample status), kemudian tekan F3

(search) untuk mencari nomor laboratorium yang tertera pada barcode

pasien. Lalu pilih data yang keluar.

b. Kemudian ubah mode sampel dengan menekat tombol F7 (next

mode) sampai mode sample cup.

c. Pastikan nama pasien dan jenis pemeriksaan yang muncul pada

layar sesuai dengan formulir pemeriksaan.

d. Diisikan posisi peletakan sample cup (Segment A-F no 1-10) pada

kolom position sesuai dengan posisi peletakkan sample cup.

e. Untuk sampel yang menggunakan vacuutainer dan jumlah sampel

yang dibutuhkan telah mencukupi batas minimum, maka vacuutainer

langsung dimasukkan ke dalam segmen yang belum terisi.

f. Ditekan F3 (load list), untuk melihat daftar seluruh sampel yang

telah di masukkan pada alat dan untuk memastikan ketepatan letak sampel

dengan nomor kolom.

g. Ditekan F4 (run test), untuk menjalankan alat agar memulai

pemeriksaan.

F. Nilai Normal di RSAB Harapan Kita : 0,0 – 3,0 mg/L

 53

Lampiran 3.

Gambar 1.
Alat Chemistry Autoanalyzer Siemens Dimension Xpand Plus