Anda di halaman 1dari 13

TELEMATIKA TRANSPORTASI LAUT

(MS184703)

Tugas 2
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Dunia Pelayaran

KELOMPOK 4
Anggota
1. Anifatul Rohmah NRP. 04411540000013
2. Klemens Kenni Tejosaputro NRP. 04411540000042

DOSEN
Dr-Ing. Setyo Nugroho

DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018/2019
DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp : (031) 596 1505, Fax : (031) 596 1506
Website : seatrans.its.ac.id

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................1
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................2
PENDAHULUAN ...................................................................................................3
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................3

1.2 Tujuan ........................................................................................................3

BAB II ......................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................................4
2.1 Sistem Blockchain ..........................................................................................4

PEMBAHASAN ......................................................................................................7
3.1 Sasaran ...........................................................................................................7

3.2 Proses Pengolahan Keuangan di Pelayaran Rakyat .......................................7

3.3 Solusi Sistem Pengolahan Keuangan di Pelayaran Rakyat ............................8

3.4 Contoh Penerapan Blockchain .......................................................................9

BAB IV ..................................................................................................................11
PENUTUP ..............................................................................................................11
4.1 Kesimpulan ..................................................................................................11

KELOMPOK 4 – TELEMATIKA TRANSPORTASI LAUT 1


DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp : (031) 596 1505, Fax : (031) 596 1506
Website : seatrans.its.ac.id

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 skema blockchain ................................................................................... 8

KELOMPOK 4 – TELEMATIKA TRANSPORTASI LAUT 2


DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp : (031) 596 1505, Fax : (031) 596 1506
Website : seatrans.its.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayaran rakyat adalah moda transportasi yang sangat penting bagi
negara kepulauan seperti Indonesia. Dimana dua pertiga wilayah Indonesia
adalah lautan. Sehingga untuk menghubungkan antar wilayah tersebut
diperlukanlah pelayaran rakyat. Pelayaran rakyat memiliki kelebihan yang
dimana dengan ukuran kapal yang lebih kecil sehingga lebih bisa
menjangkau wilayah yang lebih luas dan dengan harga pengiriman yang
lebih terjangkau.

Masalah yang ada di pelayaran rakyat yang ada di Indonesia adalah


sistem yang belum tertata dengan baik. Semua kegiatan yang terjadi di
pelayaran rakyat masih dilakukan dengan manual. Hal ini menjadi masalah
terutama dalam permasalahan keamanan dan sistem pembayaran.
Konsumen lebih memilih untuk mengangkut muatannya dengan
perusahaan pelayaran yang lebih aman dan dengan sistem yang lebih jelas.
Karena itu diperlukannya perbaikan dalam sistem yang yang di pelayaran
rakyat saat ini dengan memasukan unsur telematika kedalamnya.

Dengan merujuk pada sistem pengolahan yang berbasis teknologi


maka diharapkan dapat diterapkan di Indonesia. Sistem yang akan
dijadikan rujukan adalah blockchain. Dengan menggunakan blockchain
maka setiap pihak yang terlibat dapat mengawasi dan menjaga
integritasnya.

1.2 Tujuan
1. Memahami Penggunaan blockchain.
2. Memahami penerapan blockchain untuk menyelesaikan
permasalahan sistem pembayaran pada pelayaran rakyat.

KELOMPOK 4 – TELEMATIKA TRANSPORTASI LAUT 3


DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp : (031) 596 1505, Fax : (031) 596 1506
Website : seatrans.its.ac.id

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Blockchain


Blockchain adalah adalah teknologi pencatatan transaksi terintegrasi
dengan teknologi modern, dimana memiliki kode unik yang tak bisa dirubah yang
merevolusi cara kerja internet, perbankan dan hal-hal lainnya. Catatan transaksi-
transaksi yang sudah terjadi, disimpan oleh banyak komputer yang tersebar di
jaringan tersebut. Jadi akan lebih susah untuk men-hack sistem ratusan atau
ribuan komputer, dan kemungkinannya kecil untuk semua komputer itu
mengalami gangguan di waktu yang sama.
Teknologi blockchain dilahirkan sebagai respon atas kekhawatiran
sejumlah pihak terhadap cara kerja software yang tersentralisasi. Teknologi ini
lahir pada tahun 2009 bersamaan dengan munculnya Bitcoin – mata uang virtual
yang menjadi tren saat ini. Teknologi blockchain adalah teknologi yang
mendasari berjalannya Bitcoin tanpa bergantung kepada server terpusat dan
dengan demikian terhindar dari resiko downtime. Sistem blockchain hadir dengan
mengubah pendekatan yang sentralistik menjadi terdesentralisasi. Pada
prinsipnya, teknologi blockchain mengkondisikan setiap server yang menjalankan
software ini membentuk konsensus jaringan secara otomatis untuk saling
mereplikasi data transaksi dan saling memverifikasi data yang ada.
Oleh karena itu, ketika salah satu server mengalami hack, server tersebut
dapat diabaikan karena dianggap memiliki data yang berbeda dengan mayoritas
jaringan server lainnya. Hal tersebut membuat teknologi blockchain relatif jauh
lebih kuat menghadapi serangan dibandingkan teknologi yang tersentralisasi
karena selalu ada minimal 1 server yang berjalan untuk menangani transaksi.
Teknologi blockchain memungkinkan konsensus jaringan untuk mencatat dan
memvalidasi setiap transaksi sehingga data yang sudah masuk tidak dapat
dipalsukan, hilang atau rusak sehingga tidak dapat dimanipulasi oleh penyedia
jaringan.
Analogi cara kerja blockchain hampir sama seperti buku kas di bank yang
mencatat semua transaksi yang dilakukan oleh penggunanya. Perbedaannya,

KELOMPOK 4 – TELEMATIKA TRANSPORTASI LAUT 4


DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp : (031) 596 1505, Fax : (031) 596 1506
Website : seatrans.its.ac.id

hanya pihak berwenang yang dapat mengakses informasi transkasi di buku kas
bank, sementara transaksi melalui blockchain dapat dilihat oleh semua pengguna
karena informasi yang dikumpulkan juga didistribusikan ke semua orang yang
menjalankan server. Selain itu, karena akses server diberikan kepada semua
orang, maka tidak ada pihak yang dapat memalsukan atau pun memodifikasi
transaksi.
Sektor yang pertama kali melakukan eksplorasi atas blockchain ini
tentunya adalah sektor keuangan. Bank OCBC misalnya, melakukan pilot transfer
antar cabang Singapura dan Malaysia yang terbukti hanya memakan waktu 5
menit saja. Bank Santander, salah satu yang terbesar di Inggris, memproyeksikan
teknologi ini bisa menghemat biaya operasional bank lebih dari 20 milyar dollar
per tahun. Pada perkembangannya, teknologi blockchain juga dimanfaatkan oleh
sektor lain. Sony Global Education bekerjasama dengan IBM menerbitkan artikel
dan ijazah dalam jaringan blockchain sehingga ijazah tersebut tidak dapat
dipalsukan, rusak atau hilang. Di sektor kesehatan, penerapannya dilakukan dalam
skala yang lebih luas oleh beberapa negara, salah satunya Estonia. Catatan atau
rekam medis satu pasien di rumah sakit A dapat diakses oleh rumah sakit B ketika
pasien tersebut dirawat di rumah sakit B, dalam waktu singkat karena sudah
tercatat dalam jaringan blockchain.
Di sektor pangan, IBM melakukan kolaborasi dengan produsen dan
distributor makanan untuk mengurangi kontaminasi dalam rantai suplai global.
Melalui blockchain, transaksi pangan di seluruh dunia dapat terhimpun secara
masif, sehingga jika terjadi kasus kontaminasi makanan, maka sangat mudah bagi
otorita terkait untuk melacak sumbernya dan melakukan isolasi cepat. Contoh lain
adalah Alibaba bekerjasama dengan Pricewaterhouse Coopers untuk membantu
menyelesaikan keamanan pangan China.
Firma akuntansi dan konsultansi Ernst & Young, di kasus berbeda,
meluncurkan platform blockchain untuk memfasilitasi skema kepemilikian mobil
bersama atau shared car ownership scheme. Dengan demikian teknologi
blockchain pada dasarnya adalah sebuah ‘transkrip digital’ yang dibuat untuk
menghindari penipuan, namun di saat bersamaan memungkinkan akses bagi pihak
ketiga sesuai keperluannya.

KELOMPOK 4 – TELEMATIKA TRANSPORTASI LAUT 5


DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp : (031) 596 1505, Fax : (031) 596 1506
Website : seatrans.its.ac.id

Teknologi yang masih tergolong sangat muda ini memang belum


diterapkan di seluruh bidang dan berbagai percobaan seputarnya terus dilakukan
oleh banyak perusahaan. Tetapi saya percaya di masa depan, teknologi blockchain
akan mengubah cara kerja sistem secara menyeluruh, di bidang keuangan dan
juga seluruh sektor industri. Sistem ini dipercaya efektif untuk mendorong
terwujudnya transparansi, keamanan dan keakuratan data transaksi.

KELOMPOK 4 – TELEMATIKA TRANSPORTASI LAUT 6


DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp : (031) 596 1505, Fax : (031) 596 1506
Website : seatrans.its.ac.id

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sasaran
Dalam tugas kali ini sasarannya adalah pelayaran rakyat Indonesia. Lebih
spesifiknya semua elemen yang ada pada pelarayan rakyat seperti agen, pemilik
kapal, ABK, dan pemilik barang sendiri. Dimana mahasiswa diharapkan dapat
menyelesaikan permasalahan yang ada di pelayaran rakyat Indonesia dengan
menggunakan bantuan telematika sebagai solusinya. Lebih spesifik lagi tugas
yang diberikan adalah mennyelesaikan permasalahan pelayaran rakyat dibidang
pengolahan keuangan.

3.2 Proses Pengolahan Keuangan di Pelayaran Rakyat

Dalam bab ini kami akan menjelasakan mengenai proses pengolahan


keuangan yang terjadi di pelayaran rakyat saat ini. Pengolahan keuangan yang
dimaksud sudah termasuk sistem pembayaran dan pengolahan dokumen. Jadi
proses pengolahan di pelayaran rakyat dimulai dari pemilik barang sampai barang
dikirim ke tujuan yaitu, pertama pemilik barang mencari perusahaan ekspedisi
atau agen kapal yang dapat mengirimkan muatannya, biasanya pemilik barang
sudah berlangganan atau mengetahui agen mana yang dapat mengirimkan muatan
mereka. Kemudian setelah mencari agen yang bersedia mengirimkan muatan
maka pemilik barang biasanya diharuskan unutk membayar biaya pengiriman
sebesar 50% dari total biaya. Uang tersebut oleh agen kapal sebagian akan
digunakan untuk membeli bahan bakar kapal dan menyewa pekerja bongkar muat
untuk memuat muatan ke kapal. kemudian barang akan dimuat ke kapal dan
dikirim ke tujuan, setelah sampai ketujuan maka perwakilan agen yang beradadi
pelabuhan tujuan akan mengabari agen di Kalimas jika barang sudah sampai.
Setelah memastikan bahwa barang sudah samapai ditujuan dengan aman maka
agen akan meminta sisa pembarayan kepada pemilik barang. Uang yang
didapatkan dari pemilik barang akan di berikan kepada pemilik kapal setelah
dikurangi biaya-biaya lain seperti biaya bahan bakar, upah pekerja bongkar muat,

KELOMPOK 4 – TELEMATIKA TRANSPORTASI LAUT 7


DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp : (031) 596 1505, Fax : (031) 596 1506
Website : seatrans.its.ac.id

dan biaya jasa keagenan mereka. Permasalahan yang ada dari sistem keuangan
seperti ini adalah banyak actor yang bekerja bersama dan juga banyaknya
dokumen yang menyertainya. Hal ini akan mengakibatkan sering tidak adanya
integritas data, kemudian hal ini memerlukan tenaga dan waktu untuk
mengerjakan dokumen – dokumen tersebut, kemudian juga karena tidak ada
transparasi data maka penipuan dan kesalahan akan sering terjadi.

3.3 Solusi Sistem Pengolahan Keuangan di Pelayaran Rakyat


Kami menawarkan solusi menggunakan Blockchain. Blockchain adalah
sebuah software yang dimana software ini mengintegrasikan antar pengguna
kedalam sebuah database yang sama sehingga setiap pihak yang terkait dapat
mengakses hal yang sama. Dengan menggunakan blockchain maka sudah tidak
diperlukan lagi dokumen tertulis yang dikirimkan ke tiap – tiap pihak yang terkait
dikarenakan dokumen tinggal di isi ataupun di upload ke sistem blockchain
tersebut dan semua pihak yang terkait dapat melakukan validasi dan mengetahui
isi dokumen. Dengan menggunakan sistem blockchain ini maka keuntungan yang
didapat adalah mengurangi waktu pengurusan dokumen dari tiap – tiap tempat
yang disinggahi muatan. Kedua, dengan transparasi dokumen maka tidak akan
terjadi kesalahan dokumen ataupun dokumen – dokumen palsu. Ketiga data
integritas dapat terjamin karena setiap pihak dapat mengawasi

Gambar 1 skema blockchain

KELOMPOK 4 – TELEMATIKA TRANSPORTASI LAUT 8


DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp : (031) 596 1505, Fax : (031) 596 1506
Website : seatrans.its.ac.id

3.4 Contoh Penerapan Blockchain


1. TradeLens (Maersk Line)
Maersk Line merupakan salah satu perusahaan pelayaran terbesar
di dunia yang memiliki jaringan hampir di seluruh dunia. Maersk Line dan
perusahaan besar lain mengirimkan muatan dalam kontainer hampir ke
seluruh dunia. Arus data atau informasi dalam proses pengiriman barang
dengan kapal cukup banyak. Contohnya saja Mersk Line mengirimkan 1
kontainer bunga dari Kenya ke Rotterdam, proses tersebut menghasilkan
200 komunikasi. Komunikasi yang dilakukan mulai pihak petani sampai
muatan tersebut sampai ke tujuan sangatlah rumit. Mulai dari pihak petani
ke otoritas pelabuhan dan pihak importir, kemudian persetujuan yang
harus didapatkan dari berbagai pihak agar bunga dapat segera dikirimkan.
Oleh karena itu pihak Maersk Line mulai menggunakan suatu
platform yang dapat diakses oleh semua pihak dalam satu rantai pasok.
Marsk Line bersama dengan IBM Research menggunakan teknologi
Blockchain untuk menangani pertukaran data dan alur dokumen dari
Maersk Line. Platform tersebut dinamai ‘TradeLens’. Dengan
menggunakan TradeLens komunikasi yang dilakukan secara langsung atau
manual dapat dihilangkan sehingga dapat menghemat banyak biaya.
Karena TradeLens berisi 94 organisasi yang aktif dan bersedia
berpartisipasi dalam membangunan TradeLens. Ekosistem TradeLens saat
ini meliputi:
• Lebih dari 20 operator pelabuhan dan terminal di seluruh dunia,
• Pacific International Lines (PIL)
• Otoritas bea cukai di Belanda, Arab Saudi, Singapura, Australia dan
Peru
• Partisipasi di antara pemilik kargo
• Perusahaan pengangkutan, transportasi dan logistik termasuk Agility,
CEVA Logistics, DAMCO, Kotahi, PLH Trucking Company,
Ancotrans dan WorldWide Alliance.
TradeLens menggunakan teknologi Blockchain dari IBM sebagai dasar
unutk rantai pasok digital. Memberdayakan beberapa pihak untuk

KELOMPOK 4 – TELEMATIKA TRANSPORTASI LAUT 9


DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp : (031) 596 1505, Fax : (031) 596 1506
Website : seatrans.its.ac.id

berkolaborasi menciptakan pandangan baru tentang sistem transaksi yang


aman dan nyaman dengan interaksi langsung antara pengirim, forwarder,
pelabuhan dan terminal, transportasi darat, dan otoritas bea cukai melalui
suatu paltform dengan akses waktu nyata.
2. Komentar
TradeLens merupakan suatu Platform yang sangat baik karena dapat
menghubungkan semua pihak yang terlibat dalam satu rantai pasok.
Memungkinkan penghematan waktu yang akan menghemat biaya dari
semua pihak dalam rantai pasok. TradeLens juga dapat memperkecil
resiko keterlambatan dan penipuan.
3. Saran
TradeLens adalah suatu inovasi yang sangat bagus dalam dunia pelayaran.
Namun segala sesuatu memilki kekurangan, begitupun dengan TradeLens
ini. Kekurangan dari TradeLens adalah wiliyah cakupannya yang terbatas,
karena hanya 20 pelabuhan di dunia yang bersedia bergabung pada
platform ini. Harapan nya lebih banyak pelabuhan dan perusahaan yang
bergabung sehingga memungkinkan patform terintegrasi untuk semua
pelayaran di dunia.

KELOMPOK 4 – TELEMATIKA TRANSPORTASI LAUT 10


DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp : (031) 596 1505, Fax : (031) 596 1506
Website : seatrans.its.ac.id

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari survei lapangan di pelabuhan yaitu:
1. Sistem pengolahan keuangan yang ada di pelayaran rakyat saat ini
masih manual dan hal tersebut menyebabkan permasalahan seperti,
satu kurangnya integritas data. Kedua, proses pengerjaan dokumen
membutuhkan waktu yang lama. Ketiga, seringnya terjadi
kesalahan pembuatan dokumen.
2. Dengan menggunakan blockchain, diharapkan dapat meningkatkan
sistem pengolahan keuangan yang ada di pelayaran rakyat seperti,
satu semakin cepatnya proses pengurusan dokumen. Kedua,
integrasi data dan integritas data yang terhubung dan dapat
divalidasi. Ketiga, mengurangi kesalahan yang disebabkan oleh
kesalahan manusia.

KELOMPOK 4 – TELEMATIKA TRANSPORTASI LAUT 11


DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp : (031) 596 1505, Fax : (031) 596 1506
Website : seatrans.its.ac.id

DAFTAR PUSTAKA

Darmawan,Oscar. 2017. “Teknologi Blockchain, Teknologi Masa Depan”,


https://fintech.id. Diakses pada 7 Oktober 2018
Hulliet,Marie. 2018. Maersk, IBM Launch Blockchain Shipping Supply
Chain Platform. https://cointelegraph.com/ . Diakses pada 6 Oktober 2018
IBM Research. Blockchain at IBM Research.
http://www.research.ibm.com/blockchain/, diakses pada 5 Oktober 2018
Maesk Line. 2018. Maersk and IBM Introduce TradeLens Blockchain
Shipping Solution. https://www.maersk.com/. Diakses tanggal 7 Oktober 2018.

KELOMPOK 4 – TELEMATIKA TRANSPORTASI LAUT 12

Anda mungkin juga menyukai