oleh:
disusun guna memenuhi tugas pada Program Studi Pendidikan Profesi Ners
(PSP2N) Fakultas Keperawatan Universitas Jember
Stase Keperawatan Anak
oleh
Nuril Fauziah,S.Kep NIM 182311101047
Rofi Syahrizal,S.Kep NIM 182311101048
Elik Anistina, S.Kep NIM 182311101070
A. Latar Belakang
Teknik menyusui yang tidak benar dapat mengakibatkan putting susu menjadi
lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya
atau bayi enggan menyusu (Wulandari, dan handayani, 2011). Air Susu Ibu (ASI)
merupakan makanan alamiah yang ideal untuk bayi terutama pada bulan-bulan
pertama kehidupan bayi. ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan untuk
bertahan hidup pada enam bulan pertama dan dibutuhkan untuk menyediakan
energi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal. ASI yang
berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi yaitu protein, lemak,
elektrolit, enzim, antibodi, dan hormon (Aritonang, 2005).
Dibalik pentingnya ASI, terdapat berbagai fenomena yang perlu disoroti
oleh para tenaga kesehatan. Salah satu masalah adalah kurangnya pengetahuan ibu
tentang teknik menyusi yang baik dan benar. Kegagalan dalam proses menyusui
sering di sebabkan karena timbulnya beberapa masalah pada ibu dan bayi. Pada
sebagian ibu yang tidak paham bagaimana teknik menyusui yang benar dapat
menjadi masalah dalam menyusui. Adapun masalah dalam menyusui adalah
puting susu lecet, payudara bengkak, abses payudara (mastitis). (Sulystyawati,
2009).
Menyusui setiap dua - tiga jam akan menjaga produksi ASI tetap tinggi.
Untuk wanita pada umumnya, menyusui atau memerah ASI delapan kali dalam 24
jam akan menjaga produksi ASI tetap tinggi pada masa - masa awal menyusui,
khususnya empat bulan pertama. Bukanlah hal yang aneh apabila bayi yang baru
lahir menyusui lebih sering dari itu, karena rata- ratanya adalah 10 - 12 kali
menyusui tiap 24 jam, atau bahkan 18 kali. (Gartner, 2005)
Hasil penelitian Goyal, et al (2011) mengemukakan bahwa cara menyusui
yang benar dapat dipengaruhi oleh paritas, usia, status pekerjaan ibu, masalah
payudara, usia gestasi, dan berat badan lahir. Ditambahkan oleh Riksani (2012)
faktor yang mempengaruhi cara menyusui yang benar antara lain rendahnya
pengetahuan dan informasi tentang menyusui yang benar, penatalaksanaan rumah
sakit yang sering kali tidak memberlakukan rawat gabung, dan tidak jarang
fasilitas kesehatan yang justru memberikan susu formula kepada bayi yang baru
lahir. Pengalaman dan pendidikan wanita sejak kecil juga mempengaruhi sikap
mereka yang berkaitan dengan menyusui.
Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Coca, et al (2008) didapatkan
masalah yang paling sering dialami oleh ibu menyusui adalah puting susu lecet.
Sekitar 57,4% ibu yang menyusui mengalami puting lecet/nyeri dan paling
banyak dialami oleh ibu primipara sebanyak 54,9%. Masalah puting susu lecet ini
95% terjadi pada wanita yang menyusui bayinya dengan posisi yang tidak benar.
Kesalahan dari teknik menyusui dikarenakan posisi bayi yang menyusu tidak
sampai areola hanya pada puting susu saja. Kesalahan lain juga bisa disebabkan
saat ibu menghentikan proses menyusui kurang hati-hati (Maryunani, 2009).
B. Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, pasien dapat menerapkan
pengetahuannya tentang menyusui yang benar
C. Kompetensi dasar
Setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan tepat dan benar, diharapkan, ibu
pasien dapat mengerti dan memahami sehingga tidak salah posisi dalam menyusui
pada bayinya.
D. Pokok Bahasan
Teknik menyusui yang benar
F. Waktu
1 x 30 menit
G. Bahan / Alat yang digunakan
a. Leaflet
G. Model Pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran : ceramah dan diskusi
b. Landasan Teori : Konstruktivisme
c. Landasan Pokok :
1. Menciptakan suasana ruangan yang baik
2. Membuat keputusan nilai personal
3. Mengidentifikasi pilihan tindakan
4. Memberi komentar
5. Menetapkan tindak lanjut
H. Setting Tempat
Keterangan:
= Pemateri
= Peserta penyuluhan
H. Persiapan
Penyuluh mencari referensi (buku, jurnal, hasil penelitian, artikel, dan lain-lain)
tentang teknik menyusui yang benar.
I. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1 2 menit Pembukaan Mendengarkan
b) Memperkenalkan diri moderator.
penyuluhan
diberikan
e) Menyampaikan kontrak waktu
2 15 menit Pelaksanaan Mendengarkan dan
benar
benar
c) Waktu menyusui
d) Tujuan teknik menyusui dengan
tepat dan benar
e) Mendemonstrasi teknik menyusui
dengan tepat dan benar
3 10 menit Tanya jawab Mengajukan pertanyaan
peserta untuk bertanya tentang materi
yang kurang dipahami
3 5 menit Evaluasi Menjawab pertanyaan
Menanyakan kembali kepada peserta
yang dapat menjawab pertanyaan
4 3 menit Penutup Mendengarkan dengan
menambahkan ataupun
terjawab.
materi penyuluhan
c) Ucapan terima kasih
d) Salam penutup
J. Evaluasi
1. Ibu pasien mampu menjelaskan pengertian teknik menyusui dengan tepat dan
benar?
2. Ibu pasien mampu menjelaskan kapan waktu-waktu menyusui?
3. Ibu pasien mampu menjelaskan apakah tujuan teknik menyusui dengan tepat
dan benar?
4. Ibu pasien mampu menjelaskan bagaiamana teknik menyusui dengan tepat
dan benar?
K. Referensi
Astutik, R. 2014. Payudara dan Laktasi. Jakarta: Salemba Medika.
Kemenkes, RI. 2014. Situasi Dan Analisis ASI Eksklusif. Jakarta: Infodatin.
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
asi.pdf [27 Desember 2016].
Mansyur, N. & Dahlan, K. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Masa Nifas.
Malang: Selaksa Medika.
Rahmawati, Iis dkk. 2010. Buku Penuntun Praktikum Keperawatan Maternitas II.
Jember: Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember.
L. Lampiran
1) Materi
2) Berita Acara
3) Daftar Hadir
4) Leaflet
Lampiran 1. Materi
TEKNIK MENYUSUI YANG TEPAT DAN BENAR
B. Waktu menyusui
Waktu menyusui yang baik dapat membantu ibu untuk mengosongkan
payudara dan dapat mencegah terjadinya bendungan ASI dan payudara bengkak.
Menurut Astutik (2014) dan Kementerian Kesehatan RI (2015) waktu dan cara
menyusui yang baik adalah sebagai berikut:
1) Ibu menyusui kapanpun bayi meminta (on demand);
2) Ibu menyusui minimal 8 kali sehari;
3) Ibu menyusui minimal 20 menit hingga air susu berhenti keluar atau bayi
berhenti menyusu dengan melepas sendiri isapannya;
4) Bila bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan, lalu susui;
5) Ibu menyusui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi
yang lain;
6) Bila bayi sudah kenyang, namun payudara masih terasa penuh, ibu dapat
mengeluarkan ASI dengan cara diperah dan disimpan
c. Memberikan kenyamanan
pada bayi saat diberikan ASI
TEKNIK
PSIK
MENYUSUI
UNIVERSITAS
JEMBER
NO
NO DOKUMEN: HALAMAN:
REVISI:
PROSEDUR TETAP
TANGGAL TERBIT: DITETAPKAN OLEH:
1 PENGERTIAN Cara yang digunakan oleh ibu untuk menyusui dengan teknik
yang tepat dan benar
2 TUJUAN 1. Mencegah terjadinya pembendungan ASI/bengkak pada
payudara
2. Mencegah terjadinya bayi tersedak
3. Memberikan kenyamanan pada bayi saat diberikan ASI
4. Membuat cadangan ASI di rumah
Lampiran 2
BERITA ACARA
Pada hari Sabtut tanggal 22 September 2018 jam 09.00 s/d 09.30 WIB bertempat
di Ruang Perintologi RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo telah dilaksanakan
kegiatan Pendidikan Kesehatan tentang Teknik Menyusui yang Benar dan Tepat
oleh Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan
Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh orang (daftar hadir terlampir).
Situbondo, …. Desember 2018
Mengetahui,
Pembimbing Klinik
Ruang Perintologi
RSUD dr. . Abdoer Rahem Situbondo
-------------------------------------
Lampiran 3
DAFTAR HADIR
Kegiatan Pendidikan Kesehatan Teknik Menyusui yang Benar dan Tepat oleh
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan
Universitas Jember tanggal 22 Desember 2018 jam 09.00 s/d 09.30 WIB
bertempat di Ruang Perintologi RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo.
NO NAMA ALAMAT TANDA
TANGAN
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
Pembimbing Klinik
Ruang Perintologi
RSUD dr. . Abdoer Rahem Situbondo
-------------------------------------
Lampiran 4. Leaflet