Anda di halaman 1dari 28

CASE PRESENTATION

KENDALA DALAM PEMANFAATAN SIMPUS


DI PUSKESMAS HALMAHERA
Periode 31 Desember 2018 – 19 Januari 2019

Laporan Kesehatan Masyarakat


Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Program Pendidikan Profesi Dokter
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Halmahera
Periode Kepaniteraan 31 Desember 2018 – 19 Januari 2019
HALAMAN JUDUL

Oleh :
Oktavian Bahrul Lutchi
30101307034

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2019

i
KENDALA DALAM PEMAFAATAN SIMPUS
DI PUSKESMAS HALMAHERA

Periode 31 Desember 2018 – 19 Januari 2019

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat


di Puskesmas Halmahera
Periode Kepaniteraan 31 Desember 2018 - 19 Januari 2019

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:


Oktavian Bahrul Lutchi
30101307034

Laporan Kasus yang telah diseminarkan, diterima dan disetujui di depan tim
penilai Puskesmas Halmahera Semarang.
Semarang, Januari 2019
Disahkan Oleh:

Mengetahui,

Pembimbing Puskesmas Halmahera Pembimbing Kepanitraan IKM

Heri Taviyanto, S.H. Drs. Purwito Sugeng M.Kes

Kepala Puskesmas Halmahera Kepala Bagian IKM FK Unissula

dr. Turi Setyawati Dr. Siti Thomas Z., SKM, M.Kes

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Mendengar lagi

Maha Melihat, atas segala limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga

kami diberikan kesehatan, kesabaran dan kekuatan sehingga dapat menyelesaikan

laporan kasus mengenai Kendala dalam Pemanfaatan SIMPUS di Puskesmas

Halmahera Semarang.

Penyusunan laporan ini guna memenuhi tugas-tugas dalam rangka

menjalankan Kepanitraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat. Laporan ini

memuat data tentang Manajemen Administrasi di Puskesmas Halmahera

Semarang.

Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari kelemahan dan keterbatasan

sehingga memperoleh bantuan, bimbingan, dorongan, dan petunjuk dari berbagai

pihak. Oleh karena itu kami ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya

kepada :

1. dr. Turi Setyawati. selaku Kepala Puskesmas Halmahera yang telah

memberikan bimbingan dan pelatihan selama kami menempuh

Kepanitraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Halmahera,

Semarang.

2. Heri Taviyanto, S.H. selaku Kepala TU Puskesmas Halmahera dan

pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pelatihan selama

kami menempuh Kepanitraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di

Puskesmas Halmahera, Semarang.

iii
3. Dokter, Paramedis, beserta Staf Puskesmas Halmahera atas bimbingan

dan kerjasama yang telah diberikan.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih jauh

dari sempurna karena keterbatasan waktu dan kemampuan. Karena itu saya sangat

berterima kasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun.

Penyusunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan banyak

terdapat keterbatasan. Adapun kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

kami harapkan untuk perbaikan.

Akhir kata, kami berharap semoga hasil laporan kasus mengenai Kendala

dalam Pemanfaatan SIMPUS di Puskesmas Halmahera Semarang dapat

bermanfaat bagi semua pihak..

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, Januari 2019

Oktavian Bahrul Lutchi

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. viii

DAFTAR LAMPRAN .................................................................................. ix

BAB I10

PENDAHULUAN ....................................................................................... 10

1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 10


1.2. Rumusan Masalah.................................................................................... 13
1.3. Tujuan....................................................................................................... 13
1.4. Manfaat .................................................................................................... 13
1.4.1. Bagi Dokter Muda .................................................................... 13
1.4.2. Bagi Puskesmas Halmahera .................................................... 13
BAB II14

ANALISA SITUASI .................................................................................... 14

2.1. Cara Pengamatan ..................................................................................... 14


2.1.1. Tempat Pengamatan .................................................................. 14
2.1.2. Waktu Pengamatan .................................................................... 14
2.2. Hasil Analisa Situasi ................................................................................. 14
2.2.1. Error System pada SIMPUS ......................................................... 14
2.2.2. Pelaksanaan SIMPUS dan P-Care yang belum sesuai dan
memberatkan petugas ............................................................... 15
2.2.3. Kehilangan data pasien .............................................................. 16

v
vi

BAB III17

PEMBAHASAN .......................................................................................... 17

3.1 Prioritas Masalah ..................................................................................... 20


Error System pada SIMPUS ...................................................................... 20
Pelaksanaan SIMPUS dan P-Care yang belum sesuai dan
memberatkan petugas ............................................................... 20
3.2 Urutan Prioritas Masalah ........................................................................ 21
3.3 Fishbone ................................................................................................... 22
3.4 Plan of Action (POA) ................................................................................ 23
BAB IV25

KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 25

4.1. Kesimpulan............................................................................................... 25
4.2. Saran......................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 26

LAMPIRAN ................................................................................................. 27
DAFTAR TABEL

Tabel 1. URGENCY............................................................................................. 20
Tabel 2. SERIOUSNESS ..................................................................................... 21
Tabel 3. GROWTH .............................................................................................. 21
Tabel 4. TOTAL TABEL USG ............................................................................ 21

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta wilayah kerja Puskesmas halmahera.......................................... 11

viii
DAFTAR LAMPRAN

Lampiran 1. Tampilan SIMPUS pada Puskesmas Halmahera ............................ 27


Lampiran 2. Riwayat daftar pasien pada tampilan SIMPUS............................... 27
Lampiran 3. Tampilan SIMPUS untuk registrasi pasien baru............................. 28
Lampiran 4. Tampilan P-Care ............................................................................ 28

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat

pertama (Permenkes, 2014). Dalam mengupayakan kesehatan puskesmas

membutuhkan informasi berupa data yang dapat dijadikan dasar dan acuan

dalam penyusunan berbagai kebijakan dan penyelenggaraan upaya

kesehatan itu sendiri. Informasi yang dihasilkan harus bersumber dari data

yang up to date dan valid sehingga setiap puskesmas diwajibkan

menyelenggarakan Sistem Informasi Puskesmas baik secara elektronik

maupun non elektronik (SIMPUS) (Permenkes, 2014).

Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS) adalah suatu sistem yang

menyediakan informasi tentang segala keadaan kesehatan masyarakat di

tingkat puskesmas mulai dari data orang sakit, bayi lahir, ibu hamil,

ketersediaan obat dan penyuluhan kesehatan masyarakat. Pada tahun 2008

Dinas Kesehatan Kota Semarang telah mencanangkan diadakannya

SIMPUS online pada setiap puskesmas di Kota Semarang demi

terlaksananya pembangunan kesehatan Kota Semarang berbasis informasi.

Informasi yang dihasilkan oleh puskesmas pada SIMPUS online nantinya

akan dilaporkan setiap bulannya melalui Program SIP (Sistem Informasi

Puskesmas) yang sebelumnya dikenal sebagai SP2TP (Sistem Pencatatan

10
11

dan Pelaporan Terpadu Puskesmas) atau SP3 Online (Sistem Pencatatan dan

Pelaporan Puskesmas) sehingga Dinkes Kabupaten/Kota dapat melakukan

surveilans serta menyusun strategi untuk setiap masalah kesehatan yang

terjadi di wilayah kerja masing-masing puskesmas (Hafidz, 2014).

Gambar 1. Peta wilayah kerja Puskesmas halmahera

Puskesmas Halmahera adalah unit organisasi fungsional yang

melaksanakan tugas teknis Dinas Kesehatan, yang berada di kecamatan

Semarang Timur dengan total 50 pegawai. Puskesmas Halmahera memiliki

wilayah kerja meliputi kelurahan karangtempel, kelurahan rejosari,

kelurahan karangturi dan kelurahan sarirejo. Berdasarkan data kelurahan

tahun 2017 bahwa jumlah penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas

Halmahera sebanyak 33.239 jiwa. Berdasarkan data puskesmas tahun 2017

jumlah KK miskin di wilayah kerja Puskesmas Halmahera sebesar 2.427

atau 25,5 % sedangkan masyarakat miskin sebesar 7.808 jiwa atau 23,5%.

Pada tahun 2016 jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Halmahera

sekitar 32.679 pasien dengan pasien BPJS adalah 15.625 pasien. Sedangkan
12

pada tahun 2017 jumlah kunjungan pasien di Puskesmas halmahera 20.663

pasien dengan pasien BPJS 11.337 pasien dan pada tahun 2018 data yang

diperoleh sampai dengan bulan November jumlah kunjungan Puskesmas

Halmahera 32.722 pasien dengan pasien BPJS 19.145 pasien. Dari data

tersebut menunjukan penurunan kunjungan pasien pada tahun 2017.

Puskesmas Halmahera pernah mengalami kehilangan data SIMPUS pada

tahun 2016-2017 yang mengakibatkan kesulitan dalam pengelolaan pasien

dikarenakan petugas harus memasukan data pasien kembali ke aplikasi

SIMPUS dan mem back-up dengan mencetak data SIMPUS secara berkala.

Selain itu adanya kendala dalam pengisian data dapat menghambat

dalam pengisian SIMPUS. Sistem informasi ganda yang tidak terintegrasi di

puskesmas dapat meningkatkan beban kerja petugas karena terjadi double

entry. Petugas yang berkewajiban mengisi data di SIMPUS adalah bagian

loket, farmasi, pelayanan umum, MTBS, KIA, rawat inap, ruang bersalin,

dan gigi. Pada bagian loket, terdapat 4 perangkat SIMPUS yang dikelola

masing – masing oleh 5 orang petugas, bagian farmasi terdapat 2 perangkat

SIMPUS yang dikelola oleh 4 petugas. Bagian pelayanan, terdapat 10

perangkat SIMPUS (pelayanan umum terdapat 3 perangkat, KIA terdapat 3

perangkat, MTBS, rawat inap, ruang bersalin, gizi dan gigi terdapat masing

masing 1 perangkat) masing – masing perangkat dikelola oleh bidan, dokter,

atau perawat Puskesmas Halmahera. Adanya double entry, dan banyaknya

pasien, dan sistem error pada SIMPUS membuat petugas kesulitan dalam

memasukan data ke aplikasi SIMPUS.


13

Dari latar belakang diatas penulis tertarik untuk membahas kendala

dalam pemanfaatan SIMPUS di Puskesmas Halmahera Semarang.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang dikemukakan diatas maka diambil sebuah

rumusan masalah “Apa saja kendala dalam pemanfaatan SIMPUS di

Puskesmas Halmahera Semarang?”

1.3. Tujuan

1.3.1. Untuk mengetahui kendala dalam penerapan SIMPUS di Puskesmas

Halmahera.

1.3.2. Untuk mengetahui prioritas masalah mengenai SIMPUS di

Puskesmas Halmahera.

1.4. Manfaat

1.4.1. Bagi Dokter Muda

 Meningkatkan pengetahuan tentang SIMPUS di Puskesmas

Halmahera.

 Mengetahui dan membuat pemecahan dari masalah yang terdapat

dalam SIMPUS di Puskesmas Halmahera.

1.4.2. Bagi Puskesmas Halmahera

 Dapat mengetahui kendala dalam penerapan SIMPUS pada

Puskesmas Halmahera .

 Dapat membantu untuk merencanakan solusi dalam penyelesaian

masalah yang terjadi dengan menggunakan POA.


14

BAB II

ANALISA SITUASI

2.1. Cara Pengamatan

2.1.1. Tempat Pengamatan

Lokasi pengamatan adalah Puskesmas Halmahera Semarang.

Jenis penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui teknik in-depth

interview (wawancara mendalam) dan observasi. Informan dalam

penelitian ini adalah bagian Loket, Farmasi dan bagian Pelayanan.

Pemilihan informan dilakukan dengan menggunakan teknik

purposive sampling. Informan yang dipilih adalah yang mengetahui

permasalahan dengan jelas sehingga dapat dipercaya untuk dapat

menjadi sumber data yang baik serta mampu mengemukakan

pendapat secara baik dan benar (Notoatmojo, 2015).

2.1.2. Waktu Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada tanggal 10 Januari 2019 – 11

Januari 2019 saat jam kerja di Puskesmas Halmahera Semarang.

2.2. Hasil Analisa Situasi

2.2.1. Error System pada SIMPUS

Terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan SIMPUS di

Puskesmas Halmahera yaitu terjadi error pada jaringan. Sehingga


15

memperlambat proses pelayanan kesehatan. Faktor error system juga

dipengaruhi oleh koneksi internet puskesmas yang lambat.

2.2.2. Pelaksanaan SIMPUS dan P-Care yang belum sesuai dan

memberatkan petugas

Pelaksanaan SIMPUS melibatkan petugas pendaftaran,

farmasi, dan bagian pelayanan. Seluruh petugas terkait diharapkan

mengetahui cara melakukan SIMPUS untuk mewujudkan sistem

informasi puskesmas yang valid dan up to date. Petugas terkait di

Puskesmas Halmahera belum ada petugas IT sehingga semua

petugas diharapkan mengetahui alur pengisian SIMPUS dengan

baik. Dikarenakan SDM dan distribusi pegawai di pelayanan yang

terbatas menyebabkan pengisian catatan medis SIMPUS terkadang

membutuhkan waktu yang lebih lama.

Pengisian SIMPUS dilakukan oleh petugas pendaftaran,

petugas pelayanan dan petugas farmasi. Pengisian pasien baru pada

SIMPUS petugas kesehatan harus memenuhi beberapa item yaitu

tanggal , nomor registrasi, NIK, nama pasien, nama KK, alamat,

kode puskesmas, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, golongan

darah, status pasien, cara bayar, nomor asuransi, pekerjaan dan

petugas entry. Sedangkan pasien BPJS harus memasukan data

kembali untuk dapat dicatat melalui aplikasi P-Care.

Adanya double entry pada SIMPUS menyebabkan entry data

pelayanan di puskesmas menjadi tidak efektif dan tidak efisien yaitu


16

harus memasukkan data di SIMPUS dan harus meng entry data

untuk dimasukkan ke P-Care. Menurut petugas yang terkait, karena

harus melakukan double entry, hal itu terlalu merepotkan dan tidak

efektif mengingat tidak semua petugas yang mengisi SIMPUS juga

mengisi P-Care.

2.2.3. Kehilangan data pasien

Proses back-up data yang tidak otomatis pada aplikasi

SIMPUS membuat pelaporan pelayanan kesehatan di Puskesmas

Halmahera menjadi kurang efektif dan efisien karena petugas

puskesmas harus mem back-up data setiap hari setelah pelayanan

selesai dan setelah semua petugas pelayanan memasukan data.

Selain itu, petugas juga mencetak data data di SIMPUS secara

berkala agar tidak terulang kembali kehilangan data SIMPUS di

Puskesmas Halmahera.
17

BAB III

PEMBAHASAN

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama.

Sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama puskesmas harus melaksanakan

pelayanan kesehatan yang komprehensif meliputi upaya promotif, preventif dan

kuratif dan rehabilitatif. Untuk melaksanakan pelayanan kesehatan yang

komprehensif tentu diperlukan adanya suatu sistem informasi yang valid, up to

date, dan dapat dipertanggungjawabkan karena informasi yang dihasilkan akan

menjadi dasar dan acuan untuk mengambil keputusan dan menjalankan program-

program pelayanan.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 tahun 2014 menyebutkan bahwa

setiap puskesmas wajib mengadakan kegiatan sistem informasi puskesmas yang

diselenggarakan secara elektronik atau non elektronik. Mengikuti Permenkes No.

75 tahun 2014 dan pencanangan dari Dinas Kesehatan Kota Semarang, Puskesmas

Halmahera telah menjalankan sistem informasi puskesmas menggunakan aplikasi

SIMPUS online. Suatu data akan menjadi informasi yang valid dan up to date bila

diproses dengan cepat dan tepat. Adanya double entry pasien baru pada SIMPUS

menyebabkan manajemen pencatatan data pelayanan kesehatan menjadi kurang

efektif dan kurang efisien akibatnya terjadi penumpukan inputan data.

Staf-staf yang bertanggung jawab dalam proses pengisian SIMPUS online di

puskesmas Halmahera adalah petugas loket, petugas di bagian pelayanan dan

bagian farmasi.
18

Alur pencatatan layanan kesehatan untuk pasien rawat jalan yaitu:

 Pasien datang ke bagian pendaftaran dengan membawa kartu berobat atau

kartu identitas diri dan mendapatkan antrian untuk masing-masing layanan

yang akan dituju

 Petugas loket melakukan entry data pada SIMPUS online dan entry data

agar bisa dimasukkan ke antrian rawat jalan, kemuadian mendistribusikan

rekam medis sesuai poli yang dituju pasien

 Dokter dan perawat melakukan pelayanan kesehatan kemudian mengisi

rekam medis pasien dan memberikan resep obat

 Pasien mengambil antrian di bagian farmasi dan menyerahkan resep obat

 Pasien dipanggil sesuai nomor antrian farmasi dan mendapatkan obat sesuai

resep yang diberikan

 Petugas bagian pelayanan (perawat) melakukan entry data ke dalam

SIMPUS online dan P-Care sesuai dengan kode diagnosis yang telah ditulis

oleh dokter setelah jam pelayanan selesai

 Petugas bagian farmasi melakukan entry data ke dalam SIMPUS online

sesuai dengan resep obat yang ditulis oleh dokter setelah jam pelayanan

selesai

 Petugas bagian pelayanan memberikan rekam medis yang telah selesai

dikerjakan kepada bagian rekam medis dan loket pendaftaran

Dalam proses menjalankan program SIMPUS Puskesmas Halmahera sudah

memfasilitasi setiap petugas dengan 1 komputer dengan spesifikasi sesuai

standart. Salah satu faktor keberhasilan program SIMPUS juga harus ditunjang
19

dengan adanya akses internet yang stabil. Puskesmas Halmahera memiliki wi-fi

yang dapat diakses oleh petugas untuk menjalankan aplikasi SIMPUS dan P-Care

yang berbasis web. Tetapi koneksi internet terkadang mengalami masalah.

Sehingga menghambat dalam pengisian SIMPUS. Selain itu, masih sering terjadi

error pada jaringan SIMPUS sehingga menghambat pelayanan kesehatan.

Back-up data pada SIMPUS yang tidak otomatis juga berpengaruh terhadap

informasi yang tersedia di Puskesmas Halmahera. Dikarenakan back-up data yang

tidak otomatis ini pada tahun 2017 Puskesmas Halmahera pernah kehilangan data

selama 7 bulan (Januari – Juli 2017) yang mengakibatkan kendala dalam

pelayanan kesehatan di Puskesmas Halmahera, sehingga petugas harus

memasukkan kembali data yang terdapat di buku tiap pelayanan untuk

dimasukkan ke SIMPUS. Adanya kejadian tersebut Puskesmas Halmahera mulai

mencetak secara berkala data yang sudah masuk ke SIMPUS untuk disimpan

sewaktu – waktu terjadi hal yang sama. Namun, hal tersebut masih dinilai kurang

efektif. Back-up data juga dilakukan setiap hari oleh petugas Puskesmas

Halmahera setelah petugas pelayanan selesai memasukan data seluruh pasien pada

hari tersebut, jika back-up dilakukan sebelum semua data dimasukkan data tidak

akan terback-up. Petugas harus menunggu dan memastikan semua data sudah

dimasukkan setelah itu back-up data dapat dilaksanakan.


20

3.1 Prioritas Masalah

Prioritas masalah berdasarkan metode Hanlon Kualitatif dengan

kriteria sebagai berikut:

Permasalahan yang teridentifikasi tersebut kemudian ditentukan

prioritas masalahnya dengan menggunakan metode Hanlon kualitatif dengan

3 Kelompok kriteria :

1. Kelompok kriteria U : Mendesak (Urgency)

Pertimbangan ini dari aspek waktu, masih dapat ditunda atau

harus segera ditanggulangi. Semakin pendek tenggang waktunya,

semakin mendesak untuk ditanggulangi.

2. Kelompok Kriteria S : Kegawatan (Seriousness)

Besarnya akibat atau kerugian yang dinyatakan dalam besaran

kuantitatif berapa rupiah, orang dll.

3. Kelompok Kriteria G : Perkembangan (Growth)

Kecenderungan atau perkembangan akibat dari suatu

permasalahan. Semakin berang masalah, semakin diprioritaskan.

Tabel 1. URGENCY

NO PERMASALAHAN NILAI
SKOR U
1 Error System pada SIMPUS 2
2 Pelaksanaan SIMPUS dan P-Care yang belum sesuai 3
dan memberatkan petugas
3 Kehilangan data pasien 4
21

Tabel 2. SERIOUSNESS

NO PERMASALAHAN NILAI
SKOR S
1 Error System pada SIMPUS 2
2 Pelaksanaan SIMPUS dan P-Care yang belum sesuai 3
dan memberatkan petugas
3 Kehilangan data pasien 4

Tabel 3. GROWTH

NO PERMASALAHAN NILAI
SKOR G
1 Error System pada SIMPUS 2
2 Pelaksanaan SIMPUS dan P-Care yang belum sesuai 3
dan memberatkan petugas
3 Kehilangan data pasien 4
Tabel 4. TOTAL TABEL USG

No Permasalahan U S G TOTAL PRIORITAS


1 Error System pada SIMPUS 2 2 2 6 III
Pelaksanaan SIMPUS dan P-Care
2 yang belum sesuai dan 3 3 3 9 II
memberatkan petugas

3 Kehilangan data pasien 4 4 4 12 I

3.2 Urutan Prioritas Masalah

Kehilangan data pasien


Pelaksanaan SIMPUS dan P-Care yang belum sesuai
dan memberatkan petugas
Error System pada SIMPUS
3.3 Fishbone

MAN MONEY METHODE

Petugas pelayanan Belum ada strategi


kesehatan harus Belum ada strategi
untuk mengatasi
menginput data secara untuk mengatasi back
double entry
terpisah Kurangnya SDM up data secara
otomatis
(Petugas IT)

Pengeluaran untuk
membeli kertas untuk
back up data SIMPUS Kurangnya efisien
( dan efektif dalam
pengisian SIMPUS
Koneksi internet Terdapat double (backup data belum
terkadang entry pengisian otomatis)
mengalami data pasien pada Banyaknya
gangguan SIMPUS dan p- kertas untuk
care
back-up data
SIMPUS error SIMPUS
dikarenakan
koneksi internet
yang mengalami
MACHINE
gangguan
MATERIAL MARKET

22
23

3.4 Plan of Action (POA)

NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN LOKASI PELAKSANA WAKTU PENDANA METODE TOLAK TOLAK
AN UKUR UKUR
PROSES HASIL
1 Melakukan Agar tidak ada Kepala Puskesmas Kepala Januari - Diskusi Puskesmas Puskesmas
advokasi lagi kehilangan Puskesmas Halmahera Puskesmas 2019 tentang menganggark membeli
kepada data SIMPUS Halmahera Halmahera diadakanny an dana penyimpan
kepala dan mengurangi a anggran untuk data
puskesmas penggunaan untuk membeli
untuk kertas untuk membeli penyimpan
menyediakan menyimpan data penyimpan data
penyimpan di Puskesmas data
data untuk Halmahera
back up data
SIMPUS
2 Melakukan Agar pengisian Kepala Kepala Kepala Januari - Melakukan Adanya Tidak ada
advokasi data pasien di Puskesmas Puskesmas Puskesmas 2019 diskusi pengecekan error pada
kepada SIMPUS lebih Halmahera Halmahera Halmahera mengenai dan pengisian
kepala efisien dan perbaikan penambahan SIMPUS
puskesmas efektif koneksi sarana
untuk internet internet di
perbaikan Puskesmas
internet Halamahera
3 Melakukan Agar pengisian Kepala Puskesmas Kepala Januari - Melakukan Kepala Seluruh
advokasi data pasien di Puskesmas Halmhera Puskesmas 2019 diskusi agar puskesmas SDM di
kepada SIMPUS lebih Halmahera Semarang Halmahera sosialisasi mengadakan Puskesmas
kepala efisien dan mengenai sosialisasi Halmahera
24

puskesmas efektif pengisian pengisian dapat


untuk SIMPUS SIMPUS mengisi
sosialisasi kepada yang diikuti SIMPUS
SIMPUS seluruh seluruh SDM
kepada SDM di di Puskesmas
seluruh puskesmas Halmahera
karyawan Halmahera
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Terdapat Kendala dalam pemanfaatan SIMPUS di Pusksmas

Halmahera yaitu :

a. Kehilangan data pasien dalam bulan Januari - Juni

b. Pelaksanaan SIMPUS dan P-Care yang belum sesuai dan memberatkan

petugas

c. Error System pada SIMPUS

4.2. Saran

a. Back-up data yang belum otomatis bisa ditanggulangi dengan menyalin

data ke penyimpan data untuk mengurangi penggunaan kertas

b. Sosialisasi SDM di tiap pelayanan sehingga memaksimalkan pelayanan

di Puskesmas Halmahera

25
DAFTAR PUSTAKA

Hafidz, F. 2014 . Penggunaan P-Care dalam Praktik Dokter Keluarga

Notoatmojo, Soekidjo. 2015. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 Tentang


Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang


Pusat Kesehatan Masyarakat

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 46 Tahun 2014 tentang Sistem


Informasi Kesehatan

26
LAMPIRAN

Lampiran 1. Tampilan SIMPUS pada Puskesmas Halmahera

Lampiran 2. Riwayat daftar pasien pada tampilan SIMPUS

27
28

Lampiran 3. Tampilan SIMPUS untuk registrasi pasien baru

Lampiran 4. Tampilan P-Care

Anda mungkin juga menyukai