Anda di halaman 1dari 36

CASE PRESENTATION

Hambatan Dalam Pemanfaatan SIMPUS


di Puskesmas Halmahera Semarang

Ika Yuni Nurlistiowati


30101306964
YANG AKAN DI BAHAS :

Pendahuluan Analisa Situasi

Pembahasan Kesimpulan
“Pendahuluan”
LATAR BELAKANG

Puskesmas (Permenkes, 2014)

Dinas Kesehatan

SIMPUS SIP
Puskesmas Halmahera
Jumlah Pasien 2016-2018 di Puskesmas Halmahera

2016 32.679 pasien v BPJS : 15.625 pasien

2017 20.663 pasien v BPJS : 11.337 pasien

2018 32.722 pasien v BPJS : 19.145 pasien


Alasan mengambil topik ini?

2017  kunjungan yang lebih sedikit dikarenakan ada kehilangan data

Membuat tergangunya proses pelayanan karena data hilang dan petugas harus
memasukan lagi data ke SIMPUS

penulis tertarik membahas hambatan dalam pemanfaatan SIMPUS


di Puskesmas Halmahera Semarang.
RUMUSAN MASALAH

“Apasaja hambatan dalam pemanfaatan SIMPUS di Puskesmas


Halmahera Semarang?”
TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui hambatan dalam penerapan SIMPUS di Puskesmas


Halmahera.
2. Untuk mengetahui prioritas masalah mengenai SIMPUS di Puskesmas
Halmahera.
MANFAAT PENELITIAN
 Bagi Dokter Muda
1. Meningkatkan pengetahuan tentang SIMPUS di Puskesmas Halmahera.
2. Mengetahui dan membuat pemecahan dari masalah yang ada pada
SIMPUS di puskesmas Halmahera.
 Bagi Puskesmas Halmahera
1. Dapat mengetahui hambatan dalam penerapan SIMPUS pada
Puskesmas Halmahera .
2. Dapat membantu untuk merencanakan solusi dalam penyelesaian
masalah yang terjadi dengan menggunakan POA.
“ANALISA SITUASI”
ANALISA SITUASI
CARA PENGAMATAN

 Lokasi Pengamatan : Puskesmas Halmahera Semarang


 Design Penelitian : Rancangan penelitian kualitatif dgn pendekatan
deskriptif (teknik in-depth interview / wawancara
mendalam & observasi)
 Tekhnik sampling : Purposive Sampling (untuk memilih informan 
Loket, bagian pelayanan)
 Waktu pengamatan : 26 November 2018 – 1 Desember 2018
HASIL ANALISA SITUASI

1. Belum terlaksananya SIMPUS secara optimal

• Hambatan  belum terdapat SOP yang mengatur pengisian SIMPUS secara


langsung di Puskemas Halmahera sehingga petugas terkendala dalam mengisi
SIMPUS

2. Error System pada SIMPUS  untuk mengisi SIMPUS perlu koneksi internet yang
memadahi

• Hambatan  terjadi error pada jaringan memperlambat proses pelayanan


kesehatan. Faktor error system juga dipengaruhi oleh koneksi internet puskesmas
yang lambat.
3. Pelaksanaan pengisian SIMPUS dan p care masih belum sesuai
Hambatan  di Puskesmas Halmahera tidak ada petugas IT sehingga pengisian
SIMPUS menjadi lebih lama

4. Pelaksaan administras menjadi beban tambahan bagi petugas


5. Kehilangan data pasien
Hambatan  petugas harus input data satu per satu kembali dan tidak semua data
bisa terpenuhi untuk di input kembali
“PEMBAHASAN”
PRIORITAS MASALAH

“METODE HANLON KUALITATIF”


Metode Hanlon kualitatif dengan 3 Kelompok kriteria :
1. Kelompok kriteria U : Mendesak (Urgency)
Pertimbangan ini dari aspek waktu, masih dapat ditunda atau harus segera
ditanggulangi. Semakin pendek tenggang waktunya, semakin mendesak untuk
ditanggulangi.
2. Kelompok Kriteria S : Kegawatan (Seriousness)
Besarnya akibat atau kerugian yang dinyatakan dalam besaran kuantitatif berapa
rupiah, orang dll.
3. Kelompok Kriteria G : Perkembangan (Growth)
Kecenderungan atau perkembangan akibat dari suatu permasalahan. Semakin
berang masalah, semakin diprioritaskan.
URGENCY
NILAI
NO PERMASALAHAN
SKOR U

1 Belum terdapatnya SOP SIMPUS 5

2 Keterbatasan SDM untuk mengelola SIMPUS 1

3 Adanya Double Entry pada SIMPUS 2

4 Back-up data tidak otomatis 4

5 Terjadinya error system pada SIMPUS 3


SERIOUSNESS

NILAI
NO PERMASALAHAN
SKOR S

1 Belum terdapatnya SOP SIMPUS 4

2 Keterbatasan SDM untuk mengelola SIMPUS 1

3 Adanya Doule Entry pada SIMPUS 2

4 Back-up data yang tidak otomatis 5

5 Terjadinya error system pada SIMPUS 3


GROWTH
NILAI
NO PERMASALAHAN
SKOR G

1 Belum terdapatnya SOP SIMPUS 3

2 Keterbatasan SDM untuk mengelola SIMPUS 1

3 Adanya Double Entry pada SIMPUS 2

4 Back-up data yang tidak otomatis 5

5 Terjadinya error system pada SIMPUS 4


TOTAL TABEL USG
No Permasalahan U S G TOTAL PRIORITAS

1 Belum terdapatnya SOP SIMPUS 5 4 3 11 II

Keterbatsan SDM untuk mengelola


2 1 1 1 3 V
SIMPUS

3 Adanya Double Entry pada SIMPUS 2 2 2 6 IV

4 Back-up data yang tidak otomatis 4 5 5 14 I

5 Terjadinya error system pada SIMPUS 3 3 4 11 III


URUTAN PRIORITAS MASALAH

Back-up data yang tidak otomatis

Belum terdapatnya SOP SIMPUS

Terjadinya error system pada SIMPUS

Adanya Double Entry pada SIMPUS

Keterbatasan SDM untuk mengelola SIMPUS


POA yang akan dilakukan...
“KESIMPULAN & SARAN”
KESIMPULAN
Terdapat Hambatan dalam pemanfaatan SIMPUS di Pusksmas Halmahera yaitu :
 a. Back-up data yang tidak otomatis
 b. Belum terdapatnya SOP SIMPUS
 c. Terjadinya error system pada SIMPUS
 d. Adanya Double Entry pada SIMPUS
 e. Keterbatsan SDM untuk mengelola SIMPUS
SARAN

Saran
 Back-up data yang belum otomatis bisa ditanggulangi dengan menyalin
data ke penyimpan data untuk mengurangi penggunaan kertas
 Dibuat SOP untuk penggunaan SIMPUS di Puskesmas Halmahera
 Sosialisasi SDM di tiap pelayanan sehingga memaksimalkan pelayanan di
Puskesmas Halmahera
LAMPIRAN
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai