Anda di halaman 1dari 4

Nama Tutor Agenda III : Ir.Mahfayeri, M.

Pd
Nama : Rizki Hasanah Dalimunte,SKM
Kelompok :1
Bagansiapiapi, 21 Juli 2022

ANALISIS ISU SMART ASN DI UNIT KERJA ( PUSKESMAS SINABOI )


A .identifikasi Isu
1. Kurangnya pengetahuan pegawai mengenai sistem BPJS
Dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap pesertanya, BPJS Kesehatan menerapkan apa
yang disebut sebagai sistem rujukan. Di dalam sistem ini telah terangkum syarat dan ketentuan bagi
peserta BPJS Kesehatan yang ingin mendapatkan layanan kesehatan. Sebagai peserta BPJS
Kesehatan, Anda wajib mengenal sistem rujukan berobat dengan baik supaya Anda tidak kesulitan,
bingung dan bisa mendapatkan jaminan kesehatan BPJS dengan baik.
Berikut penjelasan sistem dan prosedur rujukan BPJS Kesehatan yang perlu dipahami. Jika sakit,
fasilitas kesehatan mana pun bebas kita datangi. Mulai dari rumah sakit, puskesmas, sampai klinik. Di
dalam asuransi kesehatan swasta tidak mengenal adanya rujukan. Namun, aturannya, bukan berarti
Anda bebas memilih fasilitas kesehatan. Anda perlu mengetahui apakah perusahaan asuransi punya
kerja sama dengan fasilitas kesehatan (rumah sakit) tersebut atau tidak.
Puskesmas adalah sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (Faskes I) tempat pelayanan
kesehatan pertama yang didatangi pasien BPJS yang ingin berobat, dan juga mendapatkan rujukan.
Jadi seharusnya dengan adanya system ini setiap pegawai mengetahui system aturan ini , diharapkan
setiap pegawai yang bertugas dipuskesmas terutama yang di bagian poli umum memahami bagaimana
penggunaan system bpjs baik untuk pendaftaran pasien berobat dan juga untuk pasien rujukan.
Pegawai di puskesmas banyak yang tidak mau ikut andil dalam mengetahui system ini semua
diserahkan kepada pihak bpjs. Sehingga dampaknya adalah ketika pegawai yang pemegang BPJS
tidak hadir pegawai lain akan kesulitan dalam melakukan pendaftaran pasien berobat serta membuat
rujukan karena tidak mengetahui sistemnya yang akan membuat pasien/masyarakat harus menunggu
lama dan juga terkadang harus ditunda, hal ini tidak mencerminkan SMART ASN yang berwawasan
global maka diharapkan setiap pegawai harus mempelajari dan juga saling belajar dengan pegawai
yang sudah memahami.
2. Tidak Optimalnya Penggunaan Laporan system Online
Pemanfaatan teknologi dimaksudkan untuk kebutuhan dalam menyampaikan maupun pencarian
informasi yang cepat, jika dikaitkan dengan Laporan Bulanan di instansi secara online seharusnya
bisa dilakukan dan lebih ditingkatkan agar semua data data puskesmas dapat diketahui langsung oleh
atasan seperti dinas kesehatan setempat. Kemudian untuk mempermudah ketika ada kebutuhan
mencari informasi hanya mencari informasi melalui media pelaporan online tersebut tidak lagi
membongkar-bongkar file.
Berbagai keuntungan dari penggunaan aplikasi laporan bulanan ini adalah : Efisiensi, dalam
mengelola Data, Semua data yang dibutuhkan dapat diakses secara cepat . Teratur, format laporan
yang sudah baku maka akan menghasilkan output yang seragam dari setiap instansi
Keamanan, laporan yang tersimpan dalam bentuk digital (softcopy) dan selalu di backup sehingga
aman dan terhindar dari kerusakan dan kehilangan Flexible, Sistem yang berbasis online ini
dimanapun dan kapanpun anda berada, anda dapat mengirimkan laporan.
Dan setiap pegawai tidak akan kehilangan data karena semua sudah diinputkan di
systemlaporan online. Pegawai ASN disini kurang mencerminkan sikap profesionalisme dan
juga kurang mencerminkan teknologi informasi dan bahasa asing. penggunaanya belum
optimal dilakukan oleh pegawai karena kurangnya evaluasi dari atasan sehingga membuat
pegawai tidak merasa itu sebuah kewajiban yang harus dilakukan. Kemudian setiap pegawai
kurang memahami dan tidak mau belajar bagaimana dalam pemakaian aplikasi laporan
online.
3. Proses pendaftaran dan rekam medik pasien masih menggunakan system manual
Pendaftaran pasien serta rekam medic pasien merupakan dokumen permanen dan
legal yang mengandung isian yang cukup lengkap tentang identitas pasien, kepastian
diagnose dan terapi serta merekam semua hasil yang terjadi.pengumpulan data pasien
berawal dari tempat pendaftaran.
Di tempat pendaftaran ini dapat dilakukan secara manual dan juga elektronik, namun
media eletronik dalam registrasi dan juga rekam medic pasien akan memberikan
kemudahan dalam penyajian data dibandingkan secara manual. Karena akan mengurangi
system antrian loket, pasien bisa mendaftar terlebih dahulu dirumah dan pasien bisa
dilayani dengan cepat, dan rekam medic pasien akan tersimpan dengan aman dan tidak
akan kehilangan rekam medic pasien lagi.
Penyimpanan data yang masih secara manual berdampak pada status pasien tidak
terlihat, apakah dia sebelumnya pernah berobat di puskesmas ataupun tidak dan juga akan
kesulit mencari status pasien tersebut. Akan membuang waktu lama melihat status rekam
mediknya kembali untuk melihat penyakit penyakit sebelumnya, sehingga menyebabkan
pelayanan tidak maksimal kepada masyarakat hal ini tidak sesuai dengan konsep SMART
ASN yang teknologi informasi.
B. Penetapan Isu
Dalam penetapan isu, tahapan pertama yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan isu
yang dirasa penting untuk diselesaikan, lalu menganalisa tingkat kepentingan isu tersebut. Disini saya
menggunakan metode APKL ( Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan). Metode ini
digunakan untuk menentukan criteria isu yang berkualitas.
Penjabaran metode APKL adalah sebagai berikut :
a. Aktual, yaitu isu tersebut benar benar terjadi dan sedang hangat diperbincangkan
b. Problematik, yaitu isu tersebut memiliki dimensi masalah yang perlu dicarikan segera solusinya
c. Kekhalayakan, isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.
d. Kelayakan, yaitu yaitu isu tersebut masuk akal,realities,relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
Berikut adalah analisa isu yang telah dipilih dengan metode APKL.analisa isu dilakukan dengan
menggunakan scoring 1-5, dengan nilai 1 sangat tidak penting dan nilai 5 sangat penting.

Criteria APKL Total


No Isu Rangking
A P K L Skor
1 Kurangnya pengetahuan pegawai mengenai sistem BPJS 5 4 4 3 16 2
2 Tidak Optimalnya Penggunaan Laporan system Online 5 5 4 4 18 1
3 Proses pendaftaran dan rekam medik pasien masih 4 3 4 4 15 3
menggunakan system manual

Dari hasil analisa APKL yang telah dilakukan, diperoleh 1 isu yang layak untuk dibahas lebih lanjut “
Tidak Optimalnya Penggunaan Laporan Sistem Online”.

Fishbone Diagram ( cause and effect )

Individu Pekerjaan
Individu
tidak memahami tidak ada tuntutan
penggunaan aplikasi tidak ada tuntutan
sanski dari pimpinan Tidak optimal
penggunaan laporan
system online
pengaruh dari factor tidak adanya diberikan
teman sejawat pelatihan

Lingkungan Metode
Individu
C. Gagasan Kreatif
Upaya Peningkatan Kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Di Puskesmas Sinaboi dalam
menjalankan tugas dan fungsi sebagai pegawai (ASN) yaitu :
1. Pimpinan memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai untuk belajar mengenai
system kerja menggunakan elektronik, baik itu belajar mandiri dengan mengikuti
pelatihan ataupun dengan teman lainnya dengan cara mengadakan pembelajaran
khusus.
2. Setiap pegawai harus bersikap lebih mengutamakan kepentingan Negara untuk
memperoleh hasil kerja yang maksimal dan kedepannya akan membuat citra baik
sebuah instansi.
3. Melakukan pengawasan setiap satu bulan sekali agar laporan yang masuk ke system dapat
terpantau dengan baik
4. Melakukan evaluasi pekerjaan setiap pegawai dengan melakukan staff meting, untuk
memecahkan masalah masalah yang ada sehingga kinerja setiap pegawai akan terpantau dan
pegawai tidak semena- mena dengan tanggung jawab yang sudah diberikan
5. Memberikan arahan-arahan dan masukan ke setiap pegawai yang belum lancar menggunakan
alat elektronik diisntansi, apalagi dalam penggunaan laporan online. Agar terjalankannya
program disuatu instansi dengan kualitas terbaik.

Anda mungkin juga menyukai