ABSTRAK
Asuhan keperawatan terdiri dari proses pengkajian , perumusan diagnose, perumusan intervensi ,
implementasi dan evaluasi. Kemampuan pendokumentasian menjadi dasar kemampuan seorang
perawat yang harus dimiliki. Kemampuan tersebut akan lebih terampil jika sejak mahasiswa sudah
terbiasa melaksanakan dokumentasi proses asuhan keperawatan yang sesuai dengan lahan kerjanya
yaitu berbasis computer saat selama proses pendidikan. Saat ini masih sedikit institusi pendidikan
khususnya keperawatan menggunakan pencatatan tugas laporan asuhan keperawatan berbasis
computer. Saat ini dalam pelaksanaan laporan asuhan keperawatan masih menggunakan cara
konvensional dengan menulis. Penulisan secara manual memakan waktu terlalu lama dan data yang
terekam variatif data yang tidak seragam. Secara garis besar penulisan asuhan keperawatan secara
manual dinilai kurang efisien khususnya segi waktu. Diperlukan tool atau alat yang bisa berupa
pembuatan sistem informasi. Langkah pertama didesain basis data beserta pemodelan sistemnya
sedangkang untuk use case digram, actifity digram dan sequen diagram dibuat dengan Enterprise
Architec. User interfase sistem informasinya dibuat menggunakan HTML dan PHP sedangkan untuk
penanganan databasenya menggunakan Mysql. Dari hasil pengujian didapatkan hasil dengan
pemanfaatan sistem informasi dalam pelaksanaan laporan asuhan keperawatan menjadi lebih efisien.
ABSTRACT
Nursing care consists of the assessment process, the formulation of a diagnosis, the formulation of
interventions, implementation and evaluation. Documentation skills are the basis for the ability of a
nurse that must be possessed. This ability will be more skilled if students are accustomed to carrying
out documentation of the nursing care process in accordance with their field of work, namely
computer-based during the educational process. Currently, there are still a few educational
institutions, especially nursing, that use computer-based nursing care report recording. Currently in
the implementation of nursing care reports are still using the conventional way by writing. Manual
writing takes too long and the data recorded is varied and the data is not uniform. In general, writing
nursing care manually is considered less efficient, especially in terms of time. Required tools or tools
that can be in the form of making information systems. The first step is to design the database and its
system modeling, while the use case diagrams, activity diagrams and sequence diagrams are made
with Enterprise Architec. The user interface of the information system is made using HTML and PHP,
while the database is handled using Mysql. From the test results, it was found that the use of
information systems in the implementation of nursing care reports became more efficient.
1
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 709 - 720, September Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
PENDAHULUAN
Perkembangan system informasi kesehatan sekarang ini cukup pesat salah satunya adalah
system pendokumentasian asuhan keperawatan. Beberapa rumah sakit saat ini sudah banyak
menggunakan system pendokumentasian yang berbasis komputerise bahkan ada yang berbasis
android. Pendidikan kesehatan merupakan penghasil lulusan tenaga kesehatan, dimana
diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pengguna lulusan. Untuk itu setiap lulusan
kesehatan harus mampu dan terampil dalam pelaksanaan proses pendokumentasian asuhan
keperawatan. Asuhan keperawatan terdiri dari proses pengkajian, perumusan diagnose,
perumusan intervensi, implementasi dan evaluasi. Kemampuan pendokumentasian menjadi
dasar kemampuan seorang perawat yang harus dimiliki. Kemampuan tersebut akan lebih
terampil jika sejak mahasiswa sudah terbiasa melaksanakan dokumentasi proses asuhan
keperawatan yang sesuai dengan lahan kerjanya yaitu berbasis computer saat selama proses
pendidikan. Saat ini masih sedikit institusi pendidikan khususnya keperawatan menggunakan
pencatatan tugas laporan asuhan keperawatan berbasis computer.
Universitas Widya Husada Semarang memiliki tiga program studi keperawatan yang saat ini
dalam pelaksanaan laporan asuhan keperawatan masih menggunakan cara konvensional
dengan menulis. Penulisan secara manual memakan waktu terlalu lama dan data yang terekam
variatif data yang tidak seragam. Secara garis besar penulisan asuhan keperawatan secara
manual dinilai kurang efisien khususnya segi waktu. Penjelasan diatas menggambarkan
perlunya penempatan teknologi komputerisasi guna pengelolaan data khususnya dalam
penyusunan laporan asuhan keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah mengasilkan system
informasi asuhan keperawan untuk penyampaian Informasi yang tepat, mudah dan cepat
diakses oleh pengguna sistem. untuk menunjang hal tersebut peneliti akan membuat sistem
informasi tentang pendokumentasian laporan asuhan keperawatan yang diharapkan dapat
memberikan alternatif pemecahan masalah.
METODE
Analisa Kebutuhan Sistem
Inventerisari kebutuhan dalam pembuatan sistem yang dibuat terkait informasi tentang
dokumentasi asuhan keperawatan dasar diperlukan analisa supaya dalam mendesain sistem
nantinya bisa berjalan dan sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan sistem ada dua yaitu
fungsional dari sistem itu sendiri dan kebutuhan non fungsional yaiyu kebutuhan dalam
pembuatan sistem baik dari hardware maupun softwarenya.
Kebutuhan fungsional dalam sistem asuhan keperawatan dasar sebagai berikut:
a. Sistem harus mampu melakukan input data pasien.
b. Sistem harus mampu menampilhan pilihan jenis gejala sesuai dengan kriteria inputan data
pasien.
c. Sistem harus mampu melakukan menampilkan masalah asuhan keperawatan dasar
berdasarkan gejala yang telah dipilih oleh perawat/pengguna
Sedangkan untuk kebutuhan non fungsional adalah sebagai berikut:
a. PC atau Laptop
b. Web Server (Php, MySQl)
c. Text Editor
d. Browser (Edge atau google crome)
2
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 709 - 720, September Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Perawat Mendata
Pasien
Dalam merangcang basis data Sistem Informasi kajian asuhan keperawatan dasar, didapatkan
minimal 2 (dua) buah entitas yaitu perawat dan pasien. Dari ERD 2 entitas yang ada akan
dicocokkan dengan data asuhan keperawatan yang terdiri dari kode diagnosa keperawatan,
malasah keperawatan dan gejala dari tiap masalah keperawatan.
Perencanaan Aplikasi
1. Perancangan Use Case
Pada aplikasi sistem informasi kajian asuhan keperawatan dasar terdiri dari tiga actor yaitu
administrator dan pengguna/perawat. Administrator merupakan penangung jawab dari sistem
secara keseluruhan dan menginputkan data sumber dokumentasi asuhan keperawatan
sedangkan pengguna/perawat merupakan mahasiswa yang mengimputkan data pasien dan
memilih gejala sesuai yang dirasakan pasien serta memilih masalah dari gejala yang
diinputkan. Pada aplikasi ini terdapat 7 use case yang terdiri dari 2 use case khusus untuk
administrator, 3 use case khusus untuk perawat, 2 use case untuk kedua aktor.
uc Use Cases Diagram
Melakukan Login
Administrator
Perawat/User
keperawatan dasar
Memilih masalah kesehatan yang sesuai
Melakukan Logout
2. Activity Diagram
Activity diagrams dibuat untuk menggambarkan alir berbagai aktivitas dalam sistem dari awal
alir, decision yang mungkin ada dan akhir dari alir dalam sistem yang dirancang. Activity
diagram juga dapat menggambarkan proses yang terjadi secara paralel yang bisa terjadi dalam
aktifitas yang bersamaan.
3
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 709 - 720, September Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Mulai
[tidak]
Menu Utama
[ya]
Pilihan Aktivitas
Input data dan pilih gej ala dari pasien Melihat data pasien
[tidak]
Aktivitas Selesai?
[ya]
Selesai
Mulai
Menu Utama
Pilihan Aktivitas
Aktivitas Selesai?
[ya]
Selesai
4
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 709 - 720, September Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
3. Sequence Diagram
Digunakan untuk menggambarkan interaksi user dengan sistem yang diruntutkan berdasarkan
waktunya sebagai respon dari sebuah kejadian untuk menghasilkan output.
sd Sequen Diagram Login
masukkanPassword()
validasiUser()
sd Sequen Diagram Melakukan Logout
getNama()
getPassword()
Administrator/PenggunaMenu UtamaProses Logout Menu Logout
memilihMenuLogout() isUserValid()
enuUtama()
tampiillkanM
logout()
(from Actors)
tampilkanHasilLogout()
(from Actors)
memilihPengkajians()
tampilkanHalamanInputPengkajian()
inputIdentitas()
inputPilihGejalaRiwayatKesehatan() inputPilihPolaFungsiKesehatan()
inputPilihPengamatanFisik() inputPemeriksaanPenunjang()
simpanDataPasien(i)
getIdentitas() getRiwayatKesehatan()
getPolaFungsiKesehatan() getPengamatanFisik()
getPemeriksaanPenunjang()
(from Actors)
5
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 709 - 720, September Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
lihatGejalaPasienr()
tampilkanDaftarMasalahAsuhanKeperawatan() memilihMasalahKeperawatanTerwakilkani()
getMasalah()
(from Actors)
Dalam inputan data identitas pasien harus terisi semua datanya. Data tanggal bisa memilih
tanggalnya dan data umur diisi dengan angka.
6
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 709 - 720, September Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Pada inputan keluhan utama akan ditampilkan pilihan gejala utama dari masalah asuhan
keperawatan dasar. Perawat tinggal memilih salah satu gejala sesuai yang dirasakan oleh
pasien.
7
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 709 - 720, September Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Pada input pola fungsi kesehatan ada beberapa inputan berupa pilihan gejala, perawat bisa
memilih lebih dari satu gejala dengan cara menekan tombol ctrl.
8
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 709 - 720, September Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
HASIL
Setelah perawat masuk dalam sistem informasi kajian asuhan keperawatan maka kemudian
menginputkan data pasien secara lengkap. Untuk data yang berkaitan dengan gejala bisa
memilih sesuai daftar yang ditampilkan sesuai kategorinya. Untuk keluhan utama pada
kategori B (riwayat sakit dan kesehatan) hanya bisa memilih satu dari daftar gejala yang ada
sedangkan untuk gejala di kategori yang lain bisa memilih lebih dari satu gejala dengan
menekan tombol Ctrl keyboard. Setelah selesai pendataan data terkait pasien, perawat bisa
menekan tombol Simpan untuk menyimpan data yg diinputkan.
9
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 709 - 720, September Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Pada halaman ini perawat akan bisa melihat detail data pasien beserta daftar dari semua
masalah terkait dengan gejala yang dari sudah dipilih dalam input data. Disini perawat
diperbolehkan memilih masalah tambahannya lebih dari satu untuk nantinya dilakukan
tindakan intervensi terhadap pasien.
PEMBAHASAN
Era saat ini Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tidak bisa dipisahkan, Teknologi
Informasi merupakan alat untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK meliputi dua
aspek diantaranya adalah teknologi komunikasi dan teknologi informasi. Teknologi informasi
berkaitan dengan kegiatan pemprosesan, sebagai alat bantu, dengan cara memanipulasi, dan
mengelola informasi. Teknologi komunikasi sebagai alat bantu dalam memproses dan
mentransfer data antar perangkat. Penjelasan tersebut menyampaikan bahwa antara teknologi
informasi dan komunikasi saling berkaitan. (Baderi, 2018) Menjelaskan teknologi Informasi
dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan
pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.
Perkembangan saat ini teknologi informasi dan komunikasi sudah banyak dikembangkan
manfaatnya adalah untuk memudahkan pekerjaan. Bidang keperaawatan merupakan salah
10
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 709 - 720, September Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
satu bidang yang saat ini juga banyak mengembangkan TIK. (Prasetyanto, 2019) Sistem
informasi manajemen yang berbasis computer saat ini sudah mulai banyak digunakan salah
satunya dalam bidang keperawatan. Bukan hanya diinstitusi rumah sakit tetapi di institusi
Pendidikan keperawatan juga sudah mulai banyak dikembangkan. (Hallila LE, 2014 ) yang
membahas tentang “Nursing students' use of Internet and Computer for their Education in the
College of Nursing” dalam penelitian ini menunjukkan bahwa komputer dan Internet
membantu mahasiswa mencapai tujuan belajar mereka. (Arizal*, 2018) Penelitiannya
mengidentifikasi bahwa pelaksanaan pendokumentasian terintegrasi dikarenakan lebih efisien
ketimbang yang paper base dan penggunaanya lebih praktis. Faktor yang mempengaruhi
system informasi diantaranya adalah tingkat pemahaman tentang pendokumentasian berbasis
komputerisasi. Pengembangan system informasi keperawatan (SIKEP) ini menggunakan
system akar dengan pendekatan sebab akibat. Metrode lain digunkana dengan clinikcal
padways. (Meo, 2015) menjelaskan Clinical pathway merupakan rencanatindakan untuk
pasien yang bersifat multidisiplin, dan berisi detail tentang Langkah-langkah penanganan
seorang pasien mulai masuk RS sampai dengan keluar RS.
SIMPULAN
System informasi keperawatan bertujuan untuk memudahkan kinerja perawata. System
informasi keperawatn tidak hanya dikembangkan diunit pelayanan Kesehatan tetapi juga
dikembangkan diunit Pendidikan keperawatan hal ini difungsikan untuk memberikan
pengalaman yang nyata dan langsung untuk mahasiswa terutama dalam penggunaan teknologi
informasi Kesehatan. Perlu dikembangkan system informasi selanjutnya yaitu system
penyusunan intervensi keperawatan dasar dan system pelaksanaan Tindakan keperawatan
dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Arizal, I. B. (2018). Analisis Rencana Penerapan Sistem Informasi Dalam Pendokumentasian
Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura .
file:///C:/Users/User/Downloads/33201-75676602409-1-PB%20(1).pdf .
Baderi, S. M. (2018). Modul pembelajaran teknologi informasi STIKES cendekia medika.
jombang: icme press.
Budiana (Ed.). (2016). Konsep dasar Keperawatan (pertama 20). PPSDM.
Dinarti, & Mulyanti, Y. (2017). Bahan Ajar Keperawatan: Dokumentasi Keperawatan. 167.
Elisabet Yunaeti A., Rita Irviani. (2017). Pengantar Sistem Informasi. Penerbit ANDI.
Hallila LE, A. Z. ( 2014 ). Nursing students' use of Internet and Computer for their Education
in the College of Nursing. . International Journal of Nursing & Clinical Practices.
Hamzah, Thomas Aquino Erjinyuare. (2016). Rancang Bangun Sistem Dokumentasi Asuhan
Keperawatan Bagi Tenaga Perawat Dalam Mendiagnosa Pasien. Ilmiah Teknologi
Informasi Terapan, 2(3), 207–212.
http://journal.widyatama.ac.id/index.php/jitter/article/view/109
Ismail. (2017). Penyakit Anemia Dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android.
Repositori.Uin-Alauddin.Ac.Id, 1–12. http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/4356/1/ISMAIL.pdf
Kesumaningtyas, F. (2017). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Demensia Menggunakan
Metode Forward Chaining Studi Kasus (Di Rumah Sakit Umum Daerah Padang
11
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 709 - 720, September Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
12