Anda di halaman 1dari 19

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN SISTEM

INFORMASI DALAM KEBIDANAN


Fakultas Kebidanan

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pendahuluan

sudah sejak lama Pengembangan


Namun demikian, walau sudah terjadi
Teknologi dan Sistem Informasi
banyak kemajuan, pengembangan
Kesehatan Nasional (SIKNAS), yaitu
SIKNAS ini masih menghadapi
semenjak diciptakannya Sistem
hambatan-hambatan yang bersifat klasik,
Pencatatan dan Pelaporan Terpadu
yang akhirnya menimbulkan
Puskesmas (SP2TP) pada awal tahun
masalah-masalah klasik pula, yaitu
1970an. Pengembangan SIKNAS ini
berupa kurang akurat, kurang sesuai
semakin ditingkatkan dengan
kebutuhan, dan kurang cepatnya data
dibentuknya Pusat Data Kesehatan pada
dan informasi yang disajikan
tahun 1984.
Permasalahan tekmmologi dan sistem informasi Kesehatan di
Indonesia

1. Data yang harus dicatat dan dilaporkan di unit-unit operasional sangat banyak, sehingga
beban para petugas menjadi berat.
2. Proses pengolahan data menjadi lama, sehingga hasil pengolahan data menjadi lama,
menyebabkan hasilnya menjadi tidak tepat waktu ketika disajikan dan diumpanbalikkan.
3. Data yang dikumpulkan terlalu banyak dibanding kebutuhannya, maka banyak data yang
akhirnya tidak dimanfaatkan.
4. Sistem Informasi Kesehatan masih Terfragmentasi
5. Sebagian Besar Daerah Belum Memiliki Kemampuan Memadai
6. Pemanfaatan Data dan Informasi oleh Manajemen Belum Optimal
7. Pemanfaatan Data dan Informasi Kesehatan oleh Masyarakat Kurang Dikembangkan
8. Pemanfaatan Teknologi Telematika Belum Optimal
9. Dana untuk Pengembangan teknologi dan Sistem Informasi Kesehatan Terbatas
• Pengelolaan sistem informasi kesehatan nasional saat ini masih terfragmentasi
dimana pengelola program dan pemangku kepentingan mempunyai sistem
informasi yang tersendiri.
• Banyaknya sistem informasi yang ―stand aloneǁ serta ditambahkan dengan
sistem informasi yang dibangun oleh pemangku kepentingan Kementerian
lainnya di luar Kementerian Kesehatan, Pemerintah daerah dan juga program
bantuan donator.
• Hal ini mengakibatkan banyaknya duplikasi kerja dalam pencatatan dan
pelaporan.
Pengembangan teknologi dan sistem informasi.

Pengembangan sistem (system development) dapat berarti menyusun suatu sistem


yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem yang telah ada. Dalam pengembangan system ada beberapa
metode konvensional yang menjadi dasar dalam pelaksanaanya adalah
pengambangan dengan metode system development life cyle (SDLC) selain itu ada
alternative model pengambanngan yang lain yaitu prototyping , purchasing ‘off the
shelf’, outsourcing, dan end-user development. Yang perlu diperhatikan pada saat
pengambangan system adalah bahaw pengembangan system ini harus sesuai
dengan visi dan misi rumah sakit, serta ditujukan untuk efisiensi, efektivitas, pasien
safety serta tentunya untuk menghadapi persaingan dalam pasar rumah sakit.
Tahapan yang dilalui dalam
pengembangan

Tahap investigasi

Tahap perancangan

Tahap implementasi

Tahap pelaksanaan dan


perawatan
contoh
Studi Pendahuluan/ investigasi

Analisis masalah
.Mengetahui
masalah yang ada
Analisis kebutuhan
Mengetahui peluang Menganalisis sistem
yang ada yang ada
Analisis keputusan
Mengetahui Menganalisis sistem Mendefinisikan
kebijakan yang akan kebutuhan
puskesmas dikembangkan pengguna sistem Tahap perencanaan
Pertimbangan
Menanalisis berbagai aspek
kebutuhan terkait
hardware, software
& brainware
Pengambangan system disini tidak hanya diartikan sebagai penyusunan suatu
sistem baru menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau
diganti disebabkan karena beberapa hal, yaitu sebagai berikut:
1. Adanya permasalahan (problem) yang timbul disistem yang lama sehingga menyebabkan
sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai yang diharapkan.
2. Adanya peluang meraih kesempatan (opportunities) dengan berkembangnya teknologi
informasi baik perangkat keras maupun perangkat lunak dan teknologi komunikasi tersebut
perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi sehingga dapat mendukung
proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen.
3. Adanya instruksi-instruksi (directive). Pengembangan sistem yang baru dapat juga karena
adanya instruksi-instruksi baik dari pimpinan ataupun dari organsiasi, seperti adanya
keluhan-keluhan dari langganan, laporan yang tidak tepat waktu, isi laporan yang sering
salah, waktu kerja yang berlebihan dan lain-lain. Metode pengembangan sistem ini
menggunakan metode FAST (Framework for Aplication of System Tehnique).
Kemudahan dalam mengidentifikasi permasalahan-permasalahan
kesempatan dan instruksi-instruksi dalam pengembangan SIM, dapat
menggunakan kerangka PIECES, yaitu

• yaitu kinerja organisasi yang dapat diukur melalui throughput dan


P adalah response time. Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat
dilakukan suatu saat tertentu, sedangkan response time adalah
rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan

Performance ditambah dengan waktu respon untuk menanggapi pekerjaan tersebut.

•1) Output, apakah dijumpai : kekurangan beberapa informasi, kurangnya

i= Information •informasi yang dibutuhkan, kurangnya informasi yang relevan.


•Input, apakah dijumpai: data sulit ditangkap, data tidak dapat ditangkap aat dibutuhkan, data
tidak akurat ketika ditangkap, data dapat ditangkap tetapi terjadi redudansi.
•Penyimpanan data, apakah dijumpai: data terjadi redudansi dalam beberapa file atau data base,

dan data, penyimpanan tidak akurat, penyimpanan tidak aman bila terjadi bencana atau kejahatan, data
tidak dapat diakses, data tidak fleksibel, data tidak terorganisir dengan baik.
• Biaya, apakah dijumpai: biaya tidak diketahui, biaya terlalu tinggi,
biaya tidak dapat diperoleh dari sumbernya.
E adalah Economics, • Keuntungan, apakah: dapat mengeksplorasi pasar, dapat
meningkatkan pemasaran, dapat meningkatkan pemesanan

• 1) Ruang lingkup kecil, apakah dijumpai: input data tidak dapat diedit, unsur kriminalitas
C adalah Control (pengendalian) dan terhadap data, peraturan dan pedoman dalam penggunaan data/informasi yang tidak jelas,
redudansi penyimpanan data pada file yang berbeda, perbaikan kesalahan sulit dilakukan.
Keamanan, meliputi: •Ruang lingkup luas, apakah dijumpai: kelambanan birokrasi, kurangnya kontrol terhadap
karyawan atau pelanggan, terlalu ketatnya kontrol yang menyebabkan kelambatan proses.

•Kehilangan waktu bagi orang, mesin atau komputer, apakah dijumpai:


redudansi data pada input, redudansi data pada proses, pengulangan
E adalah Efficiency, dengan informasi yang tidak perlu.
memperhitungkan: •2) Kehilangan material atau komponen bagi orang, mesin atau komputer.
•3) Kebutuhan informasi yang berlebihan
•4) Kebutuhan material yang berlebihan
•menyangkut sejauh mana pelayanan yang diberikan oleh sistem,
•Prosedur mudah dipelajari, dll
S adalah Service,
Mengapa teknologi dan sistem informasi perlu dikembangkan

Untuk meraih
Pertumbuhan kesempatan
organisasi; kebutuhan Penyediaan informasi
informasi semakin luas. sehingga dapat
Misalnya data pasien mendukung dalam
Adanya rumah sakit semakin proses pengambilan
permaslahan banyak sehingga keputusan yang akan
pada sistem; mengakibatkan perlu dilakukan oleh
pengembangan atau manajemen. Dalam Adanya keluhan,
ketidakberesan.
memperluas keadaan pasar file tidak teraktur,
Sitem lama tdk pelayanan, atau bersaing, kecepatan perubahan
dpt menambah pelayanan informasi atau efisiensi
peraturan dll
beroperasi/tidak yang ada di rumah waktu sangat
efisien/kurang sakit. Sehingga menentukan berhasil
diperlukan system baru atau tidaknya strategi
aman/ribet agar data yang ada dan rencana-rencana
dapat masuk semua yang telah disusun
dalam system yang untuk meraih
telah ada kesempatan-kesempat
an yang ada
TEKNOLOGI UNTUK KESEHATAN

Teknologi
Teknologi untuk Teknologi untuk
membantu
memudahkan membantu
pengambilan
pekerjaan pengobatan
keputusan
Teknologi membantu pengambilan keputusan
Untuk mendukung kemajuan di bidang Kesehatan maka strategi
pengemabnagan teknologi dan sistem informasi perlu dikembangkan .
Tennologi dan SIK disebut sebagai salah satu dari 7 komponen yang dsiebutkan oelh WHO yang mendukung suatu sistem
kesehatan, dimana sistem kesehatan tidak bisa berfungsi tanpa satu dari komponen tersebut. SIK bukan saja berperan dalam
memastikan data mengenai kasus kesehatan dilaporkan tetapi juga mempunyai potensi untuk membantu dalam meningkatkan
efisiensi dan transparansi proses kerja
PENUGASAN - UAS

1. Identifikasi permasalahan Teknologi yang ada di tempat kerja ibu-ibu


2. Buatlah rancangan perbaikan / peningkatan sesuai dengan masalah yg
ditemukan
3. Tuangkan ke dalam format yg telah disediakan.
4. Laporan dikerjakan secara individu, akan dijadikan sebagai nilai UAS.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai