Anda di halaman 1dari 1

belum lama ini ada kabar bahwa TNI AU telah menuntaskan kajian dan evaluasi teknis untuk

pengadaan pesawat tanker. hasil evaluasi sesuai dugaan belakangan ini, bahwa pesawat tanker
nantinya harus mampu melakukan proses aerial refueling dengan metode hose dan boom.

Meski belum menyebutkan merek dan tipe, hasil studi dan evaluasi teknis telah mengusulkan dua
airframe dalam pengadaan ini. Analis militer menyebut pertimbangan dari hasil evaluasi teknis
mengarah pada pilihan A330-200 MRTT (Multi Role Transport Tanker) dari Airbus dan KC-46A
Pegasus dari Boeing. Meski diatas kertas kans A330 MRTT lebih besar, namun kesimpulan akhir
bisa berbeda. Seperti KC-46A yang menggunakan basis Boeing 767 digadang lebih banyak bisa
didarati lanud-lanud milik TNI AU.

Sementara A330-200 MRTT atau dikenal dengan kode KC-30A MRTT, kansnya cukup besar,
mengingat pesawat dari platform yang sama telah digunakan oleh maskapai Garuda Indonesia,
kelak elemen perawatan pesawat sedikit banyak dapat ditangani oleh pihak GMF Aeroasia. Selama
ini pun, negara tetangga pengguna A330 MRTT seperti Australia dan Singapura telah intens
memperkenalkan A330 MRTT kepada Indonesia.
Dalam kajian, TNI AU menjabarkan alokasi anggaran sebesar US$500 juta, dan diusulkan
pengadaan program pesawa tanker dapat diambil dari kredit eskpor yang diberikan pihak luar
negeri. Jika proposal yang diajukan TNI AU mendapat lampu hijau dari Kementerian Pertahanan
dan Kementerian Perindustrian, maka akuisisi formal pesawat tanker dapat dilakukan pada tahun
2020.

Anda mungkin juga menyukai