Anda di halaman 1dari 12

PSIKOLOGI KOGNITIF

SHORT TERM MEMORY


&
LONG TERM MEMORY

Nama : Erika Damayanti

NIM : 1224090162

Dosen : Endah Swarni, Dra, M.Si

Hadir Kuliah : Senin, 07.50 – 09.30

Ruang : 6005

Fakultas Psikologi
Universitas Persada Indonesia Y.A.I

1
Jl. Diponegoro No.74 Jakarta Pusat

SHORT TERM MEMORY & LONG TERM MEMORY

1. Short-Term Memory

Short-term memory merupakan bagian memori manusia yang mampu

menyimpan informasi dalam jangka waktu yang pendek. Pada memori ini

informasi yang diterima akan mudah hilang. Kita semua memiliki akses menuju

simpanan memori jangka-pendek. Memori ini menahan data memori selama

beberapa detik dan terkadang bisa juga sampai beberapa menit.

Menurut model Atkinson-Shiffrin, simpanan jangka pendek hanya bisa mengingat

beberapa hal saja. Ia juga bisa diakses oleh sejumlah proses pengontrolan yang

mengatur aliran informasi kepada dan dari simpanan jangka-panjang (long-term

memory). Proses tersebut disebut rehearsal yaitu mengulang-ulang informasi di

dalam benak kita hingga akhirnya kita mengingatnya.

Secara umum, kapasitas memori jangka pendek langsung kita bagi

berdasarkan luas stimulusnya, kira-kira berkisar tujuh stimulus plus-minus dua

(Miller, 1956). Sebuah stimulus menjadi sangat sederhana, seperti sebuah dijit,

atau sangat kompleks seperti sebuah kata. Jika kita mengumpulkan bersama-sama

rangkaian dari, katakanlah, dua puluh huruf atau angka menjadi tujuh item yang

berarti, kita akan langsung mengulanginya dengan cepat. Contoh, ketika kita

melakukan chunking, seperti ketika kita mengingat nomor telepon, di mana kita

akan berusaha membagi-bagi sederetan angka itu menjadi beberapa potongan

yang lebih mudah diingat. Kebanyakan orang tidak bisa mengingat memori

jangka-pendek dari dua puluh rangkaian kata berikut ini:

2
101001000100001000100. Namun kalo kita mengelompokannya menjadi unit-

unit yang lebih besar, seprti 10, 100, 1000, 10000, 1000, dan 100, maka kita akan

lebih mudah memproduksi dua puluh angka ini sebagai enam item yang berbeda

(Miller, 1956).

Faktor-faktor lain juga mempengaruhi kapasitas memori bagi simpanan temporer.

Contoh, jumlah suku kata yang kita ucapkan menurut setiap itemnya dapat

mempengaruhi jumlah item yang bisa kita ingat. Ketika setiap item memiliki

jumlah suku kata yang lebih banyak, kita hanya bisa mengingat beberapa item saja

(Baddeley, Thomson & Buchanan, 1975; Naveh-Benjamin & Ayres, 1986;

Schweickert & Boruff, 1986). Bahkan umumnya batas kapasitas cuma bisa

berkisar dari tiga sampai lima item saja ketimbang sampai tujuh item (Cowan,

2001), bahkan beberapa penelitian membuktikannya lebih rendah lagi (contoh,

Waugh & Norman, 1965). Bila anda melihat rangkaian huruf seperti T, V, K, A,

M, Q, B, R, J, L,E, W, anda mungkin mengingat tujuh huruf; dan bila anda

melihat rangkaian kata seperti handuk, musik, dosen, panah, salad, candi, uang,

helium, gula, beo, musik, ayam, anda juga mengingat tujuh item (tergantung

kecepatan penayangan stimuli). Meskipun demikian, bila anda mengukur jumlah

informasi yang anda ingat dalam eksperimen di atas (yakni jumlah huruf), anda

mampu mengingat lebih banyak informasi dalam eksperimen menggunakan

rangkaian kata dibandingkan rangkaian huruf. Miller (1956) memberikan suatu

penjelasan mengenai cara item disandikan dalam STM. Miller menyusun dalil

mengenai suatu model memori yang memuat tujuh chunk atau tujuh “bongkahan

unit” informasi. Huruf-huruf tunggal (T, V, K, A,... ) dianggap sebagai unit-unit

informasi yang terpisah-pisah sehingga setiap huruf menempati satu slot (dari

tujuh slot yang tersedia dalam STM). Namun, ketika huruf-huruf tersebut
3
membentuk suatu kata, kata tersebut dianggap sebagai satu unit informasi

sehingga setiap unit kata menempati satu slot STM. Dengan demikian,

meningkatnya kapasitas penyimpanan STM (dalam kasus diatas, jumlah total

huruf) dicapai melalui proses chunking, yakni mengubah huruf-huruf mrnjadi

unit-unit yang bermakna. Proses chunking adalah suatu proses yang penting

karena menjelaskan fenomena STM yang mampu memproses sejumlah besar

informasi tanpa menyebabkan “kemacetan” (bottleneck) dalam rangkaian

pemrosesan informasi.

Kebanyakan studi menggunakan stimuli verbal untuk mengetes kapasitas

penyimpanan jangka-pendek, padahal manusia juga menyimpan informasi visual

didalam memori jangka-pendek mereka. Contoh, mereka dapat memegang

informasi mengenai bentuk-bentuk, warna dan arahnya. Bagaimana kapasitas

penyimpanan jangka-pendek bagi informasi visual ini? Apakah ia lebih kecil,

sama atau mungkin lebih besar daripada informasi verbal?

Sebuah tim peneliti merancang cara untuk menemukan kapasitas penyimpanan

jangka-pendek bagi informasi visual ini (Luck & Vogel, 1997; Vogel, Woodman &

Luck, 2001). Mereka menyajikan kepada partisipan dua tampilan visual yang

disajikan berurutan, yang satu mengikuti yang lain. Stimulinya ada tiga: kpotak

berwarna, garis-garis hitam dengan beragam arah, dan garis-garis berwarna

dengan arah berbeda. Kemudia jenis ketiga stimulus mengombinasikan ciri dua

stimuli sebelumnya. Jenis stimulus sama di setiap tampilan. Contoh, jika tampilan

pertama mengandung kotak berwarna, begitu pula tampilang yang pertama

mengandung kotak berwarna, begitu pula tampilan yang kedua mengandung kotak

berwarna. Namun,dua tampilan bisa sama persis atau berbeda sedikit. Para

peneliti menemukan bahwa partisipan-partisipan dapat memegang sekurang-


4
kurangnya empat item didalam memori mereka berdasarkan estimasi yang

dihitung Cowan (2001). Hasil-hasilnya tetap sama entah hanya ciri-ciri

individualnya berbeda (yaitu, kotak-kotak berwarna; garis-garis hitam yang

beragam arah) ataukah pasangan-pasangan ciri (yaitu garis-garis berwarna dengan

arah yang berbeda). Kalau begitu, penyimpanan tampaknya bergantung kepada

jumlah objek, dan bukannya jumlah ciri-ciri.

Bila diukur dari segi waktu hilangnya informasi dalam memori maka short-

term memory menyimpan informasi antara 20 sampai 30 detik. meskipun short-

term memory memiliki kapasitas yang lebih kecil dibandingkan long-term

memory, short-term memory memiliki peranan penting dalam pemrosesan

memori. Suatu karakteristik lain pada short-term memory adalah kapasitas

penyimpanannya terbatas diimbangi oleh kapasitas pemrosesan juga terbatas, dan

bukan hanya itu, terdapat pula pertukaran (trade-off) konstan antara kapasitas

penyimpanannya dan kemampuan pemrosesan. (Lihatlah Tabel 1).

TABEL 1

Penyimpanan STM

Struktur Proses-proses Penyebab

Penyimpanan Kode* Kapasitas Jangka waktu Pengambilan kegagalan

mengingat
Memori Akustik, visual, 7 ± 2 Sekitar 12 Utuh, asalkan Displacement,

jangka semantic, fitur- item detik; lebih setiap item interference,

Pendek fitur sensorik lama dengan diambil setiap decay.

diidentifikasi dan pengulangan 25 milidetik

dinamai.

5
Berapakah limit STM? Bagaimanakah anda mengukurnya? Lloyd Peterson dan

Margaret Intons-Peterson (1959; lihatlah juga J.A. Brown, 1958-penelitian keduanya

dilakukan hamper bersamaaan sehingga teknik tersebut dinamai teknik Brown-

Peterson) mendemonstrasikan bahwa kapasitas kita untuk menyimpan informasi

dalam suatu area penyimpanan-sementara bersifat sangat terbatas dan rentan terhadap

memudarnya informassi dengan cepat-jikalau kita tidak memiliki kesempatan

mengulang (rehearse) informasi tersebut. Penelitian tentang STM pertama kali

dilakukan oleh suami istri Peterson dan peneliti kedua yaitu Brown. Hasil penelitian

dapat dirangkum sebagai berikut:

 Pengamatan sehari-hari menunjukkan bahwa sejumlah hal diingat selama

sesaat sedangkan hal-hal lainnya diingat dalam jangka waktu yang panjang.
 Ekseprimen Psikologi menunjukkan bahwa pengambilan sejumlah info

dalam memori adalah karakteristik kinerja memori jangka pendek sedangkan

pengambilan info yang lain adalah karakteristik kinerja memori jangka

panjang, misalnya terkait data awal dan akhir (primacy and recency data).
 Studi Fisiologis menunjukkan bahwa kinerja memori jangka pendek dapat

mengalami hambatan sedangkan kinerja memori jangka panjang tampak

tetap stabil.

 Penyandian Informasi dalam STM

Informasi yang tersimpan dalam STM dapat berupa informasi auditorik, visual dan

semantik tergantung jenis info dan tugasnya.

6
 Sandi Auditorik, seperti stimulus visual. Tampaknya ini metode yang dominan

dalam penyandian informasi bagi STM.

 Sandi Visual, Posner dkk (dalam Solso,2008) menemukan bahwa setidaknya

dalam sebagian kecil waktu informasi disandikan secara visual dalam STM.

 Sandi Semantik adalah sandi yang berhubungan dengan makna.

2. Long-Term Memory

Secara konstant kita menggunakan memori jangka-pendek diseluruh aktivitas

sehari-hari kita. Namun, ketika sebagian besar dari kita berbicara tentang memori,

biasanya kita membicarakan memori jangka panjang. Disini kita menyimpan

memori-memori yang terus tinggal dalam pikiran kita selama periode yang

panjang, mungkin dalam waktu yang tidak terbatas, dan lebih permanen. Sebagian

besar dari kita sangat mengandalkan memori jangka-panjang ini. Kita menahan

didalamnya informasi yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Contohnya, nama orang-orang, tempat kita menyimpan barang, jadwal kegiatan

sehari-hari, dan seterusnya. Kita juga kuatir saat kita merasa takut kalu-kalau

memori jangka-panjang kita tidak bisa lagi digunakan.

Seberapa banyak informasi yang bisa kita simpan didalam memori jangka-

panjang? Seberapa lama informasi tersebut bisa bertahan? Pertanyaan mengenai

kapasitas penyimpanan bisa digeser cepat karena jawabnya mudah. Kita tidak

tahu. Tidak juga kita bisa tahu bagaimana kita dapat menemukannya. Kita bisa

merancang berbagai eksperimen untuk menentukan batas-batas memori jangka-

pendek. Namun, kita tidak tahu cara mengetes batas-batas memori jangka-panjang

apalagi menentukan kapasitasnya. Sulit bagi kita untuk membayangkan kapasitas

7
dan durasi informasi yang ditampung dalam Long-term memory. Hal ini

disebabkan oleh kapasitas Long-term memory yang sangat luas dan durasinya

seolah tanpa akhir. Beberapa teoritisi menyarankan bahwa kapasitas memori

jangka-panjang tidak terbatas, minimal dalam sudut-sudut praktis tertentu

(Bahrick, 1948a, 1928b, 2000; Bahrick & Hall, 1991;Hintman, 1978). Hal ini

membuat pertanyaan tentang seberapa lama informasi bertaham dalam memori

jangka-panjang menjadi tidah mudah dijawab. Saat ini pun kita masih tidak

memiliki bukti apakah memang ada batas yang absolut bagi seberapa lama

informasi bisa disimpan.

Beberapa peneliti mengetes memori partisipan tentang nama-nama dan foto-

foto dari teman-teman mereka dikelas menengah keatas (Bahrick, Bahrick &

wittlinger, 1975). Bahkan setelah 25 tahun, masih sedikit saja aspek-aspek memori

yang terlupakan. Partisipan cenderung lebih mengenali nama-nama dengan foto

wajah juga cukup tinggi. Seperti yang anda tahu, upaya mengingat nama

seringkali menunjukkan tingkat kelupaan paling tinggi. Istilah permastore

mengacu pada informasi yang sangat lama simpanannya, seperti pengetahuan

tentang bahasa asing (Bahrick, 1984a, 1984b; Bahrick dkk, 1993) dan matematika

(Bahrick & Hall, 1991).

Kemampuan manusia untuk memahami masa lalu dan menggunakan informasi

tersebut untuk “masa kini” adalah fungsi dari Long-term memory. Karakteristik

utama yang paling menonjol dari Long-term memory adalah

keberanekaragamannya (penyandian, abstraksi informasi, struktur, kapasitas dan

permanensinya). Long-term memory tidak pasif, dalam arti bahwa informasi yang

diambilnya tinggal di dalam memori menunggu untuk dipanggil kapan saja ia

diperlukan. Dalam Long-term memory informasi dikumpulkan kembali, disusun,


8
diperiksa, dan ditahan sebentar sebelum ia dapat disimpan. Informasi yang hilang

atau tidak lengkap harus dilengkapi dan ditambahkan sehingga memori menjadi

sangat koheren.

Lokasi tempat memori disimpan adalah diseluruh bagian otak, meskipun juga

terpusat dibagian-bagian tertentu. Beberapa region otak berfungsi penting dalam

pembentukan memori. Region-region tersebut meliputi hipokampus dan korteks

(yang berbatasan dengan hipokampus), serta thalamus. Hippocampus itu sendiri

tidaklah menjadi penyimpanan memori jangka panjang yang permanen, maka

hipokampus tidak akan memiliki akses memorinya sebelum operasi. Informasi

sensorik dikirimkan ke region-region otak yang spesifik. Info dari mata dan

telinga, diberikan kepada korteks visual dan korteks auditorik secara berturut-

turut. Ada kemungkinan bahwa memori jangka panjang terkait pengalaman-

pengalaman sensorik tersebut juga disimpan di dalam, atau didekat lokasi ini.

 Sejumlah kategori umum dari jenis informasi yang disimpan dalam LTM (Bower,

1975) disusun berdasarkan kemungkinan fungsi adaptifnya:


 Kemampuan spasial.
Informasi mengenai lokasi kita didunia dan objek-objek yang penting.
 Karakteristik-karakteristik fisik dunia sekeliling kita
Informasi ini memungkinkan kita berinteraksi secara aman dengan objek-

objek yang kita jumpai.


 Hubungan sosial
Pengetahuan tentang kawan kita, kerabat kita, atau siapa orang yang kita

percayai, bahkan musuh kita.


 Nilai-nilai sosial
Pengetahuan mengenai apa yang dianggap penting oleh kelompok kita.
 Keterampilan-keterampilan motorik
Penggunaan alat, pemanipulasian objek.
 Keterampilan-keterampilan perseptual

9
Memungkinkan kita memahami stimuli dalam lingkungan kita, mulai dari

bahasa hingga musik.

Jenis-jenis memori jangka panjang :

Memori Jangka Panjang

Eksplisit Implisit
(Deklaratif) (Non-Deklaratif)

Semantik Episodik Prosedur Priming Kondisioning klasikal Pembelajaran


(Fakta) (Peristiwa) dan Operan nonasosiatif

1. Memori eksplisit terutama mengandalkan pengambilan (retrieval)

pengalaman-pengalaman sadar dan menggunakan isyarat (cue) berupa

rekognisi dan tugas-tugas recall. Memori implisit, sebaliknya, diekspresikan

dalambentuk mempermudah kinerja dan tidak memerlukan rekoleksi yang

sadar

2. Memori Otobiografis
Memori yang dimiliki seseorang mengenai masa lalunya. Memori ini untuk

kejadian dan topik yang berkaitan dengan diri sendiri (Conway & Rubin,

1993). Memori Otobiografis merupakan bagian vital dari identitas,

membentuk sejarah pribadi dan rasa tentang siapa diri sendiri (Robinson,

1992). Pada umumnya memori ini mempunyai keakuratan yang tinggi (bahkan

10
sempurna), memori ini berisi informasi terkait emosi, deskripsi diri, peristiwa-

peristiwa khusus, sejarah kehidupan seseorang yang bersangkutan.


3. Memori episodik
“Sistem memori neurokognitif yang memungkinkan seseorang mengingat

peristiwa-peristiwa pada masa lalunya” (Tuvling, 1993, hal 67). Memori

episodic sangat rentang terhadap perubahan dan kelupaan, namun memegang

peranan penting sebagai dasar pengenalan terhadap peristiwa-peristiwa

(seperti orang dan tempat) yang telah kita jumpai pada masa lalu.
Memori episodic meliputi:
a. Memori mengenai kejadian-kejadian masa-masa sekolah
b. Memori mengenai percakapan yang anda lakukan tafi pagi
c. Memori mengenaimateri perkuliahan yang baru saja anda ikuti
4. Memori semantik
Memori yang tersusun berdasar fakta, konsep, menggambarkan pengetahuan

terorganisir tentang dunia, informasi non personal, memori ini penting bagi

penggunaan bahasa, pengetahuan mengenai kata-kata dan keterampilan

informasi semantik terbentuk dari episodik.


Contoh memori semantik:
a. Mengetahui bahwa kata semantic berkaitan dengan kata makna
b. Mengetahui seperti apa ikan lou han
c. Mengetahui bahwa Pulau Nias terletak di Provinsi Sumatera Utara

5. Memori Prosedural
Memori Prosedural merujuk pada pengetahuan mengenai bagaimana

melakukan sesuatu. Contoh memori prosedural:


a. Mengetahui bagaimana mengendarai seoeda
b. Mengetahui bagaimana mengirim pesan e-mail kepada teman
c. Mengetahui bagaimana membuat setangkup roti

 Pengkodean (encoding) dalam Memori Jangka Panjang


1. Kedalaman Pemrosesan
2. Efek Rujukan Diri (Self-reference effect)
3. Efek konteks: spesifisitas pengkodean
4. Emosi, mood, dan memor

11
DAFTAR PUSTAKA

Sternberg, Robert J. 2008. Psikologi Kognitif. Edisi Keempat. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Ellis, Hendry C. 1978. Fundamental of Learning, Memory and Cognition. Mexico,

Wm. C. Brown Company Publishers Dubuque, Lowa.

Solso, Robert L., Maclin, Otto H., dkk. 2008. Psikologi Kognitif. Edisi Kedelapan.

Jakarta: Erlangga. Terjemahan.

Hutapea, Bonar. 2004. Psikologi Kognitif. Utan Kayu Selatan

12

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab Ii-1
    Bab Ii-1
    Dokumen23 halaman
    Bab Ii-1
    puspitasarinurlia
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen22 halaman
    Bab Iv
    puspitasarinurlia
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen9 halaman
    Bab I
    puspitasarinurlia
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen16 halaman
    Bab Iii
    puspitasarinurlia
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    puspitasarinurlia
    Belum ada peringkat
  • RPL (Implementasi Iman Dan Taqwa)
    RPL (Implementasi Iman Dan Taqwa)
    Dokumen5 halaman
    RPL (Implementasi Iman Dan Taqwa)
    puspitasarinurlia
    Belum ada peringkat
  • RPL (Cara Memilih Ekskul)
    RPL (Cara Memilih Ekskul)
    Dokumen4 halaman
    RPL (Cara Memilih Ekskul)
    puspitasarinurlia
    Belum ada peringkat
  • RPL (Kejujuran Dan Integritas)
    RPL (Kejujuran Dan Integritas)
    Dokumen4 halaman
    RPL (Kejujuran Dan Integritas)
    puspitasarinurlia
    Belum ada peringkat
  • 54 4617 1 SM
    54 4617 1 SM
    Dokumen12 halaman
    54 4617 1 SM
    puspitasarinurlia
    Belum ada peringkat
  • RPL (Kepribadian Manusia)
    RPL (Kepribadian Manusia)
    Dokumen5 halaman
    RPL (Kepribadian Manusia)
    puspitasarinurlia
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen52 halaman
    Bab Iv
    puspitasarinurlia
    Belum ada peringkat
  • PTSD PDF
    PTSD PDF
    Dokumen8 halaman
    PTSD PDF
    puspitasarinurlia
    Belum ada peringkat
  • Uts PAUD
    Uts PAUD
    Dokumen11 halaman
    Uts PAUD
    puspitasarinurlia
    Belum ada peringkat
  • Kode Etik Bab 5
    Kode Etik Bab 5
    Dokumen19 halaman
    Kode Etik Bab 5
    puspitasarinurlia
    Belum ada peringkat
  • 4 Abg
    4 Abg
    Dokumen2 halaman
    4 Abg
    puspitasarinurlia
    Belum ada peringkat
  • Soal 3 Kosa Kata
    Soal 3 Kosa Kata
    Dokumen12 halaman
    Soal 3 Kosa Kata
    puspitasarinurlia
    100% (3)
  • Lampiran
    Lampiran
    Dokumen28 halaman
    Lampiran
    puspitasarinurlia
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Filsafat
    Pengertian Filsafat
    Dokumen4 halaman
    Pengertian Filsafat
    puspitasarinurlia
    Belum ada peringkat