Disusun Oleh :
1. Laktosa
Sebagai sumber penghasil energi, sebagai karbohidrat utama, meningkatkan
penyerapan kalsium dalam tubuh, merangsang tumbuhnya laktobasilus
bifidus.
2. Protein
Memiliki fungsi untuk pengatur dan pembangun tubuh bayi.
3. Lemak
Berfungsi sebagai penghasil kalor/energi utama, menurunkan resiko
penyakit jantung di usia muda.
4. VitaminA
Vitamin yang sangat berguna bagi perkembangan penglihatan bayi.
5. Zat Besi
Zat besi yang membantu pembentukan darah untuk menghindarkan bayi
dari penyakit kurang darah atau anemia.
6. Taurin
Neotransmitter yang baik untuk perkembangan otak anak.
7. Laktobasilus
Menghambat pertumbuhan mikroorganisme dalam tubuh bayi yang dapat
menyebabkan berbagai penyakit atau gangguan kesehatan.
8. Laktoferin
Menghambat perkembangan jamur kandida dan bakteri stapilokokus yang
merugikan kesehatan bayi.
9. Lisozim
Sangat bermanfaat untuk mengurangi karies dentis dan maloklusi
serta dapat memecah dinding bakteri yang merugikan.
10. Kolostrum
Zat penting yang mengandung banyak zat gizi dan zat pertahanan
tubuh bayi dari serangan penyakit.
11. AAdanDHA
Zat yang didapat dari perubahan omega-3 dan omega-6 yang
berfungsi untuk perkembangan otak janin dan bayi.
CARA MENGELUARKAN ASI
B. Ketika memeras sebaiknya dalam keadaan tenang dan nyaman. Pilih ruangan
yang nyaman agar ibu tidak terganggu.
C. Cuci tangan sebelum memeras dengan sabun setiap kali hendak memeras ASI
o
4 Deep freezer -20 C 6 – 12 minggu
Keterangan: Dalam freezer tahan hingga 3 bulan tetapi zat antibodinya berkurang
Hangatkan ASI pada suhu tubuh (370C). jangan dimasak, sebaiknya dengan cara:
• Cairkan ASI beku dengan “penurunan suhu secara bertahap” selama satu malam
dalam lemari pendingin.
• Rendam susu dalam mangkuk berisi air suam kuku hingga hangat.
• Aduk dengan cara digoyangkan agar lemak tercampur lagi.
• Jangan gunakan microwave untuk mencairkan atau
menghangatkan ASI.
• Setelah dicairkan, ASI harus digunakan dalam waktu 6 jam
• Teteskan ASI pada punggung tangan untuk merasakan
suhu ASI. Bila ASI yang diteteskan terasa tidak
menyengat, ASI sudah bisa diberikan ke bayi.