Anda di halaman 1dari 16

ASI DAN CARA PENYIMPANANNYA

Disusun Oleh :

ISNA RADITYA NINGRUM J230181093


KURMALA TASARI J230181094
NONA PUTRA RUKMANA S J230181093
IKHSAN BAYU PRASTOWO J230181128

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
PENGERTIAN ASI EKSKLUSIF

ASI eksklusif adalah pemberian ASI (Air Susu Ibu) sedini


mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak
diberi makanan lain, walaupun hanya air putih sampai bayi
berumur 6 bulan.

ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu kepada bayi


secara murni (tanpa makanan tambahan lain atau pengganti air
susu ibu) sejak bayi lahir sampai usia bayi 6 bulan.
KOMPOSISI GIZI DALAM ASI

1. Laktosa
Sebagai sumber penghasil energi, sebagai karbohidrat utama, meningkatkan
penyerapan kalsium dalam tubuh, merangsang tumbuhnya laktobasilus
bifidus.
2. Protein
Memiliki fungsi untuk pengatur dan pembangun tubuh bayi.
3. Lemak
Berfungsi sebagai penghasil kalor/energi utama, menurunkan resiko
penyakit jantung di usia muda.
4. VitaminA
Vitamin yang sangat berguna bagi perkembangan penglihatan bayi.
5. Zat Besi
Zat besi yang membantu pembentukan darah untuk menghindarkan bayi
dari penyakit kurang darah atau anemia.
6. Taurin
Neotransmitter yang baik untuk perkembangan otak anak.
7. Laktobasilus
Menghambat pertumbuhan mikroorganisme dalam tubuh bayi yang dapat
menyebabkan berbagai penyakit atau gangguan kesehatan.
8. Laktoferin
Menghambat perkembangan jamur kandida dan bakteri stapilokokus yang
merugikan kesehatan bayi.
9. Lisozim
Sangat bermanfaat untuk mengurangi karies dentis dan maloklusi
serta dapat memecah dinding bakteri yang merugikan.
10. Kolostrum
Zat penting yang mengandung banyak zat gizi dan zat pertahanan
tubuh bayi dari serangan penyakit.
11. AAdanDHA
Zat yang didapat dari perubahan omega-3 dan omega-6 yang
berfungsi untuk perkembangan otak janin dan bayi.
CARA MENGELUARKAN ASI

1. Persiapan Memeras ASI


A. Waktu yang paling tepat untuk memeras ketika payudara sedang penuh, bisa
diulang sekitar 3-4 jam

B. Ketika memeras sebaiknya dalam keadaan tenang dan nyaman. Pilih ruangan
yang nyaman agar ibu tidak terganggu.
C. Cuci tangan sebelum memeras dengan sabun setiap kali hendak memeras ASI

D. Minumlah segelah air/sari buah/susu/secangkir sup atau kacang hijau sebelum


memeras ASI
2. CARA MEMERAS ASI
a. Posisikan tangan pada salah satu payudara, kemudian letakkan ibu jari
terletak berlawanan dengan jari telunjuk pertahankan tetap pada bagian
yang coklat (areola).
b. Tekan tangan kearah dada, lalu dengan lembut tekan jari
tangan secara bersamaan
c.Tampung ASI peras pada cengkir (steril) yang bermulut
lebar
d.Lakukan juga pada payudara yang lainnya.
KEUNTUNGAN PEMBERIAN
ASI

Manfaat untuk bayi


a. Bayi mendapat kekebalan untuk melindunginya dari banyak penyakit
dan infeksi.
b. Bayi lebih jarang menderita infeksi telinga dan saluran
pernafasan atas.

c. Bayi lebih jarang mengalami diare dan penyakit saluran cerna


lainnya.
d. Bayi memiliki lebih sedikit kemungkinan untuk
menderita penyakit tertentu.
e. Bayi lebih jarang mengalami alergi
MENYIMPAN ASI PERAS
a. Masukkan kedalam botol penutup yang sudah direbus agar steril.

b. Taruh label pada botol, jam berapa ASI tersebut diperas


c. Cara penyimpanan:
No Metode Penyimpanan Dalam Waktu
Lemari Es Penyimpanan
o o
1 Suhu 0-4 C (32-39 F) 8 hari

2 Dalam pembeku/ freezer 2 minggu


o o
(lemari es 1 pintu) suhu -15 C (5 F)

3 Dalam pembeku/ freezer 3 – 4 miggu


o o
(lemari es 2 pintu) suhu -18 C (0 F)

o
4 Deep freezer -20 C 6 – 12 minggu

Keterangan: Dalam freezer tahan hingga 3 bulan tetapi zat antibodinya berkurang
Hangatkan ASI pada suhu tubuh (370C). jangan dimasak, sebaiknya dengan cara:
• Cairkan ASI beku dengan “penurunan suhu secara bertahap” selama satu malam
dalam lemari pendingin.
• Rendam susu dalam mangkuk berisi air suam kuku hingga hangat.
• Aduk dengan cara digoyangkan agar lemak tercampur lagi.
• Jangan gunakan microwave untuk mencairkan atau
menghangatkan ASI.
• Setelah dicairkan, ASI harus digunakan dalam waktu 6 jam
• Teteskan ASI pada punggung tangan untuk merasakan
suhu ASI. Bila ASI yang diteteskan terasa tidak
menyengat, ASI sudah bisa diberikan ke bayi.

Anda mungkin juga menyukai