Anda di halaman 1dari 18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan

pengetahuan yang menggunakan data yang berupa angka sebagai alat

menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui (Darmawan,

2013). Jenis penelitian yang akan peneliti gunakan dengan jenis kualitatif.

Sedangkan rancangan penelitian dengan menggunakan pre-eksperimen.

Penelitian pre-eksperimen hasilnya merupakan variable dependen bukan

dipengaruhi oleh variable independent ( Sugiyono, 2010). Karena dalam

penelitian ini tidak ada variable control, dan dimana sampel tidak dipilih

secara random.

Desain penelitian ini dengan menggunakan desain penelitian one-

grup pre-post test design, dimana dalam desain penelitian dengan

menggunakan desain seksperimen hanya menggunakan kelompok tunggal

dengan memberikan perlakuan sebelum (pretest) dan sesudah perlakuan

(posttest) yang desain tersebut disajikan sebagai berikut:

K O1 X O2

Keterangan:

K: Keluarga

O1 :Observasi sebelum intervensi

33
34

X : Intervensi/perlakuan (penkes tentang pasien pasca pasung untuk

meningkatkan intensi, efikasi diri, norma subjektif pada keluarga dengan

metode ceramah dan tanya jawab dengan menggunakan media brosur)

O2 : Observasi sesudah diberikan intervensi setelah 7 hari dilakukan

promosi kesehatan.

Gambaran intervensi penelitian ini ditampilkan dalam bentuk template for

intervention description and replication / TIDIER (Hoffmann et al., 2014),

seperti pada tabel 3.

Tabel 1. Template for intervention description and replication (TIDIER).

NO Aspek Item
1 Nama Kegiatan Promosi Kesehatan Meningkatkan Intensi,
Efikasi Diri dan Norma Subjektif pada Keluarga
Mencegah Kekambuhan dan Pemasungan.
2 Alasan a. Ada 32 pasien pasca pasung di
Mengapa Kabupaten Sukoharjo yang perlu
dilakukan (why) diberikan promosi kesehatan.
b. Belum adanya program dari puskesmas
mengenai promosi kesehatan pada pasien
gangguan jiwa pasca pasung.
c. Kurangnya informasi atau pengetahuan
keluarga untuk perawatan pasien
gangguan jiwa.
3 Spesifik Memberikan informasi mengenai promosi
tindakan kesehatan pada keluarga yang anggota
keluarganya mengalami gangguan jiwa.
Memberikan promosi kesehatan dengan
menggunakan brosur yang berisi tentang
pengertian, tanda dan gejala gangguan jiwa,
factor penyebab gangguan jiwa, pedoman
perawatan pasien gangguan jiwa, pandangan
masyarakat tentang gangguan jiwa, tanda dan
gejala kekambuhan pasien gangguan jiwa.
4 Gambaran a. Membuka dan menerangkan tujuan
proses yang pendidikan kesehatan dan prosedur
digunakan pengisian kuesioner.
b. Membagikan kuesioner pretest.
35

dalam c. Memandu keluarga dalam pengisian


intervensi. kuesioner.
d. Menjelaskan materi dari brosur.
e. Menayangkan filem pendek mengenai
kepedulian masyarakat pada program
Indonesia bebas pasung
f. Memberi kesempatan untuk bertanya dan
berbagi pengalaman pada keluarga dalam
merawat pasien gangguan jiwa.
g. Membagikan kuesioner posttest dan
memandu dalam pengisian kuesioner
tersebut.
5 Orang yang Promosi kesehatan pada gangguan jiwa pasca
melakukan pasung ini peneliti bekerjasama dengan bidan
intervensi desa, tenaga kesehatan, puskesmas setempat.
Peserta dalam promosi kesehatan ini adalah
keluarga.
6 Mekanisme Mekanisme intervensi yang diberikan pada
intervensi keluarga dilakukan dengan tatap muka langsung
dengan keluarga.
7 Tempat Tempat pelaksanaan intervensi dilakukan di
pelaksanaan rumah keluarga yang ada pasien gangguan jiwa
intervensi pasca pasung di Kabupaten Sukoharjo, di rumah
pasien. Sarana yang digunakan antara lain
ruangan buat diadakan promosi kesehatan, kursi
tempat duduk peserta, brosur.
8 Waktu Pelaksanaan promosi kesehatan pada pasien
pelaksanaan gangguan jiwa pasca pasung ini setelah
intervensi mendapatkan kan perizinan intervensi dilakukan
pada bulan Februari-April 2018.
9 Modifikasi, jika a. Waktu diadakanya promosi kesehatan
intervensi perlu pada keluarga dengan pasien gangguan
dimodifikasi jiwa menyesuaikan waktunya peserta
saat sedang bisa melakukan pertemuan.
berlangsung b. Pelaksanaan promosi kesehatan pada
keluarga dengan pasien gangguan jiwa
menyesuaikan tempat yang akan
digunakan dalam melakukan promosi
kesehatan.
c. Supaya berkelanjutan pada waktu yang
akan datang promosi kesehatan pada
keluarga dengan gangguan jiwa dapat
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dari
daerah, perawat dari puskesmas.
36

B. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-April 2018 yang

bertempat di wilayah Kabupaten Sukoharjo, karena dari studi pendahuluan

dan data yang didapat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi merupakan wilayah yang terdiri dari subjek atau benda yang

memiliki karakteristik dan kualitas tertentu yang sebelumnya wilayah

tersebut sudah ditetapkan oleh peneliti (Sugiyono,2013). Populasi

merupakan seluruh sumber dari data yang akan digunakan dalam

melakukan suatu penelitian yang memiliki jumlah banyak dan luas

(Darmawan, 20013). Populasi pada penelitian ini berjumlah 37 pasien

gangguan jiwa pasca pasung yang terdapat di Kabupaten Sukoharjo

(DKK Sukoharjo, 2015).

2. Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan peneliti ambil

diambil dari sebagian populasi yang ada (Hidayat, 2007). Sampel adalah

sebagian populasi yang akan diteliti, biasanya populasi sangatlah

banyak pada suatu wilayah tersebut dari tingkat atau strata yang berbeda

(Darmawan, 2013). Semakin besarnya sampel yang akan gunakan

penelitian maka semakin baik tetapi dalam menentukan sampel ada

batasanya minimal yang akan diambil yaitu 30 sampel (Sugiyono,

2013). Teknik pengambilan sempel ini menggunakan total sampling

dimana yang peneliti ambil dalam penelitian ini berjumlah 37 keluarga

yang anggota keluarganya tergapat pasien gangguan jiwa pasca pasung


37

di Kabupaten Sukoharjo. Seiring berjalanya waktu jumlah populasi

tersebut berkurang. Lima pasien pasca pasung tersebut tidak dapat

diikutsertakan karena alasan sebagai berikut; 1) satu pasien pasca

pasung telah meninggal 2) satu pasien mengalami cacat fisik atau cacat

permanen 3) dua pasien telah sembuh 4) satu pasien yang sudah pindah.

Dengan berkurangnya jumlah populasi tersebut sampai waktu ini

peneliti menetapkan pengambilan sampel penelitian jumlahnya 32

keluarga yang anggotanya keluarga terdapat pasien gangguan jiwa pasca

pasung di Kabupaten Sukoharjo data tersebut didapat dari Dinas

Kesehatan Kabupaten Sukoharjo.

a. Teknik Sampling

Kualitas suatu penelitian sangat tergantung pada sampel

yang dipakai sehingga penarikan sampel dapat dilakukan secara hati-

hati (Eriyanto, 2007). Dalam penelitian ini sampel yang digunakan

dengan total sampling dimana sempel diambil dari seluruh populasi.

b. Kriteria sampel

Kriteria sampel yang diteliti:

1. Keluarga yang bersedia menjadi responden.

2. Anggota keluarga yang merawat pasien minimal kurang lebih 6

jam dalam sehari.

3. Keluarga yang merawat pasien bekerja dekat dengan rumah.

4. Anggota keluarga yang berusia lebih dari 20-80 tahun.

5. Keluarga yang dekat dengan pasien merawat pasien.


38

D. Jenis Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang dianggap atau

mempengaruhi variabel terikat. Variabel ini merupakan predictor, factor

resiko, penyebab atau kausa. Pada penelitian ini variabel bebas yang

peneliti gunakan adalah intensi, efikasi diri, dan norma subjektif pada

keluarga sebelum dilakukan promosi kesehatan.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi, menjadikan

akibat, karena adanya variabel bebas dimana dengan melihat umur, jenis

kelamin pekerjaan, pendidikan (Sugiyono, 2013). Pada penelitian ini

variabel terikat yang peneliti gunakan adalah intensi, efikasi diri, dan

norma subjektif sesudah dilakukan promosi kesehatan.

E. Definisi Operasional

Tabel 2 Definisi Operasional

No Variabel Defisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional

1 Promosi Pengetahuan Brosur, buklet - -


Kesehatan yang
diberikan
tentang
kesehatan
jiwa.

2 Intensi Niat keluarga Pengukuran 0-33 (kurang) Ordinal


dalam dengan
melakukan menggunakan 34-67 (cukup)
perawatan kuesioner
dan dengan
39

pengobatan alternative 68-100 (baik)


pasien jawaban
gangguan sebagai Mengacu
jiwa yang berikut: pengkategorian
akan diukur menurut
sebelum dan STM= Sangat (Kikwilu 2009).
sesudah Tidak
diberikan Mungkin (0)
intervensi.
TM=Tidak
Mungkin (1)
M= Mungkin
(2)
SM=Sangat
Mungkin (3)

3 Efikasi diri Keyakinan Pengukuran 0-33 (kurang) Ordinal


caregiver dengan
yang menggunakan 34-67 (cukup)
melakukan kuesioner
68-100 (baik)
perawatan, dengan
pengobatan alternative Mengacu pada
pada pasien jawaban kategori Efikasi
pasca pasung sebagai diri menurut
dan diukur berikut: (Bandura 2006).
sebelum dan
sesudah TS= Tidak
diberikan setuju/tidak
intervensi. senang
BS= Biasa
biasa saja
S=
Setuju/senang

4 Norma Pandangan Pengukuran Baik: (x) > mean Ordinal


subjektif anggota dengan +1 standar
keluarga lain menggunakan devisiasi
dalam kuisioner
merawat dengan Cukup: mean –
anggota alternative 1SD ≤ (x) ≤
keluarga yang jawaban mean + 1SD
sakit jiwa. sebagai
Kurang: (x) <
berikut:
mean- 1SD
40

Tidak setuju
(TS), Biasa-
biasa
saja(BS),
Setuju/senang
(S)

F. Instrumen penelitian

1. Alat ukur

a. Intensi

Kuesioner untuk mengukur intensi pada penelitian ini mengenai

keluarga dalam melakukan perawatan, pengobatan pasien pasca pasung.

Kuesioner ini merupakan modifikasi Widodo (2004) dan penelitian ini

dimodifikasi dengan penelitian yang mengacu pada norma subjektif,

sikap dan perilaku serta efikasi diri (Ajzen, 2005). Pertanyaan di dalam

kuesioner ini terdapat dua tipe untuk mempermudah responden dalam

pengisian kuesioner tersebut, adapun dua tipe kuesioner adalah

favourabel dan un favourabel, adapun alternatif jawabannya sebagai

berikut:

Tabel 3 Kerangka jawaban intensi


No Kategori Jawaban Favorable Unfavorable

1 Sangat Tidak Mungkin 1 4


(STM)

2 Tidak Mungkin (TM) 2 3

3 Mungkin (M) 3 2

4 Sangat Mungkin (SM) 4 1


41

Total 10 10

Tabel 4 Kisi-kisi variabel intensi


No Aspek No Item Jumlah

1 Favorabel 1,2,5,6,7,9,10,11,14,15,16,18,19,20 23
22,23,24,25,26,27,28,29,30

2 Unfavorabel 3,4,8,12,13,17,21,31 8

Total 31

b. Efikasi Diri

Kuesioner untuk mengukur efikasi diri, pada penelitian mengenai

keyakinan keluarga dalam merawat, melakukan pengobatan, dan

melakukan terapi psikososial dalam anggota keluarganya yang

menderita gangguan jiwa pasca pasung yang dilakukan dalam upaya

mencegah kekambuhan dan pemasungan. Dalam penelitian ini

menggunakan kuesioner dari Widodo (2004) yang kuesioner sudah

dimodifikasi oleh peneliti dengan sebanyak 28 pertanyaan. Dalam

pertanyaan terdiri dari 2 tipe pertanyaan yaitu favorable dan

unfavorable.

Tabel 5 Kerangka jawaban efikasi diri

No Kategori Jawaban Favorabel Unfavorabel

1 Sangat Tidak Yakin 1 4


(STY)

2 Tidak Yakin (TY) 2 3


42

3 Yakin (Y) 3 2

4 Sangat Yakin (SY) 4 1

Total 10 10

Tabel 6 kisi-kisi variabel efikasi diri

No Aspek No Item Jumlah

1 Favorable 1,2,5,6,7,11,12,13,14,15,18,19, 18
20,21,23,24,27,28

2 Unfavorable 3,4,8,9,10,16,17,22,25,26 10

Total 28

c. Norma Subjektif

Kuesioner untuk mengukur norma subjektif pada penelitian

mengenai persepsi individu apakah orang lain tersebut mendukung atau

tidak atas apa yang dilakukan individu tersebut dalam melakukan hal

(Ceacelia, 2012). Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dari

Widodo (2004), yang kuesioner tersebut sudah dimodifikasi oleh

peneliti dengan total pertanyaan sebanyak 28 pertanyaan yang didalam

pertanyaan tersebut ada dua type pertanyaan yaitu favorable dan

unfavorable.

Tabel 7 Kerangka jawaban norma subjektif

No Kategori Jawaban Favorabel Unfavorabel

1 Tidak Setuju/Tidak Senang 1 3


(TS)

2 Biasa biasa Saja (BS) 2 2


43

3 Setuju/Senang (S) 3 1

Total 6 6

Tabel 8 kisi-kisi variabel norma subjektif

No Aspek No Item Jumlah

1 Favorable 1,2,6,7,10,11,12,15,17,18,19,20, 15
23,26,28

2 Unfavorable 3,4,5,8,9,13,14,16,21,22,24,25,27 13

Total 28

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Validitas

Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang

digunakan oleh peneliti. Instrumen dikatakan valid dimana alat ukur

tersebut yang digunakan untuk mendapatkan suatu data tersebut valid

atau alat ukur tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur. Dengan demikian instrument yang valid merupakan

instrument yang benar-benar tepat untuk mendapatkan data yang valid

yang benar-benar diukur, Janti (2014). Dalam uji validitas untuk

mengetahui apakah kuesioner tersebut sudah valid menggunakan

product moment and pearson dengan menggunakan program SPSS,

Menentukan nilai r tabel untuk memutuskan atau menolak H0, jika nilai

r hitung > r tabel maka H0 ditolak yang berarti item pertanyaan dapat

dipakai untuk mengukur pendapat responden dalam penelitian


44

(Santjaka, 2015). Pada uji validitas peneliti lakukan di Kabupaten

Klaten dengan menggunakan 32 responden keluarga yang salah satu

anggota keluarganya terdapat pasien gangguan jiwa. Uji validitas ini

dilakukan di Kabupaten Klaten pada bulan Januari- Februari 2018,

dengan kriteria keluarga yang merawat pasien gangguan jiwa setiap

harinya.

Tabel 9 Uji Validitas

NO Instrumen No Koefisien Favourable Unfavourable Total


(Jumlah Tidak Korelasi Valid
item awal) Valid Validitas
1 Intensi (31 - 0,350 - 1,2,5,6,7,9, 3,4,8,12,13,17 31
item) 0,811 10,11,14, ,21,31
15,16,18,
19,20,22,
23,24,25,
26,27,28,
29,30

2 Efikasi 1, 8, 288 - 796 1,2,5,6,7,1 3,4,8,9,10,16, 28


Diri (32 11, 16 1,12,13,14, 17,22,25,26
item) 15,18,
19,20,21,2
3,24,27,28

3 Norma 20, 230 - 842 1,2,6,7,10, 3,4,5,8,9,13,1 28


Subjektif 22, 25 11,12,15, 4,16,21,22,24,
(31 item) 17,18,19, 25,27
20,
23,26,28

b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana

hasil pengukuran tetap konsisten bila diukur beberapa kali dengan alat

ukur yang sama (Janti, 2014). Untuk menguji reliabilitas menggunakan


45

alpha croncbach, jika nilai alpha cronbarch melebihi nilai 0,60 maka

konsistensi instrument termasuk kuat, (Santjaka, 2015).

Tabel 10 Uji Reabilitas

No Variabel Cronbach’s Nilai Kritis Keputusan


Alpha
1 Intensi 0.948 0.60 Reliable
2 Efikasi Diri 0.938 0.60 Reliable
3 Norma 0.923 0.60 Reliable
Subjektif

H. Etika Penelitian

Penelitian ini tidak lupa menggunakan etika dalam penelitian, etka

yang dilakukan di penelitian ini sebagai berikut:

a. Meminta surat izin penelitian ke Dinas Kesehatan Kabupaten

Sukoharjo.

b. Meminta ijin ke Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sukoharjo.

c. Inform Concent

Pada lembar persetujuan yang diberikan pada responden untuk

mendapatkan persetujuan dari yang dijadikan responden tersebut.

d. Anonimity

Pada penelitian ini untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak

menggunakan nama asli, alamat.


46

e. Confedentiality

Pada kerahasiaan informasi dari responden dijamin untuk

kerahasiaannya, karena informasi digunakan untuk menambah wawasan

dari ilmu dan guna untuk penelitian.

I. Analisa Data

a. Analisa Unvariat

Analisa data adalah pengumpulan data yang diperoleh dari hasil

pengumpulan data dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi,

grafik. Apabila data berdistribusi normal, maka mean dapat digunakan

sebagai ukuran pemusatan standar devisiasi.

b. Analisa Bivariant

Analisa bivariant adalah Analisa data untuk mengetahui interaksi

antar dua variabel baik berupa korelatif, komperatif. Analisa data pada

metode ini harus terlebih dahulu melalui uji normalitas data untuk

mengetahui data yang normal atau tidak normal.

Pada analisi dalam penelitian ini akan digunakan uji wilcoxson.

Wilcoxson signed rank merupakan uji parametrik bertuan untuk

membandingkan 2 kelompok berpasangan dengan skala ordinal

(Sugiyono, 2010).

J. Teknik Pengolahan Data

Data yang sudah terkumpul diolah terlebih dahulu untuk

menyederhanakan data yang sudah ada.


47

a. Checking

Memeriksa kembali hasil jawaban dari responden yang sudah mengisi

data tersebut, pengecekan dilakukan pada saat data tersebut baru

dikumpulkan.

b. Editing

Peneliti mengecek kembali lembar jawaban tujuan untuk mendapatkan

data yang lengkap dan yang peneliti harapkan.

c. Coding

Peneliti memberikan kode memberi skor pada item yang sudah dijawab

untuk mempermudah pengolahan data nantinya.

d. Tabulating

Proses memasukkan hasil data dalam mengklasifikasikan data sesuai

dengan kriteria agar mempermudah entri data.

K. Jalanya Penelitian

1) Tahap pendahuluan

a) Bertemu pembimbing dan pembagian judul yang sudah dibuatkan

oleh pembimbing.

b) Meminta surat ijin dari kampus.

c) Meminta surat izin penelitan ke Dinas Kesehatan Kabupaten

Sukoharjo.

d) Meminta surat izin penelitian ke Kepala Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sukoharjo.

e) Tahap uji validitas dan reabilitas


48

Tahap uji validitas dan reabilitas ini dilakukan di Kabupaten Kelaten

dengan anggota keluarga yang merawat pasien gangguan jiwa pasca

pasung dengan jumlah 32 anggota keluarga. Pada uji validitas dan

reabilitas ini bekerjasama dengan peneliti yang meneliti di Kabupaten

Kelaten.

f) Mencari referensi untuk menyusun proposal.

g) Penyusunan laporan

Setelah data-data sudah terkumpil peneliti menyusun proposal

penelitian dan melakukan kosul proposal ke pembimbing untuk

melakukan revisian mendapatkan penyusunan proposal yang baik.

2) Tahap Pelaksanaan

a) Peneliti melakukan sebuah penelitian.

b) Peneliti meminta izin kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo

untuk melakukan penelitian di Kabupaten Sukoharjo.

c) Peneliti meminta surat izin penelitian ke Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sukoharjo.

d) Selanjutnya peneliti memberikan surat ke puskesmas-puskesmas

Kabupaten Sukoharjo.

e) Selanjutnya peneliti mengumpulkan bidan desa dan kader untuk

membantu jalannya penelitian ini dan membantu mengisikan

kuesioner pada keluarga .


49

f) Penelitian melakukan penelitian di 7 kecamatan pukesmas Kabupaten

Sukoharjo pada keluaraga dengan anggota keluarganya terdapat

pasien pasca pasung.

g) Responden yang terdata dilakukan pretest dan diberikan promosi

kesehatan dengan cara mendatangi rumah pasien.

h) Setelah diberi promosi kesehatan keluarga tersebut diberikan posttest

untuk mendapatkan data setelah dilakukan promosi kesehatan selang

waktu pengambilan posttest ke keluarga tersebut adalah 7 hari.

i) Setelah mendapatkan data mengumpulkan data dan diurutkan.

Pengumpulan data dan diurutan ini bertujuan supaya data bisa urut

dan mudah dalam membuat biodata responden yang akan diteliti.

j) Membuat biodata dari setiap responden penelitian.

Membuat biodata penelitian ini bertujuan untuk melihat siapa saja

atau ada hubungan apa yang merawat pasien gangguan jiwa tersebut.

3) Tahap Pelaporan

a) Menganalisis dari data yang sudah didapat.

Sesudah mengurutkan data dan membuat biodata peneliti

menganalisis kuesioner tersebut untuk membuat hasil penelitian dan

pembahasan untuk mengerjakan bab 4 dan 5. Pada penelitian ini

melakukan pengujian statistic untuk menguji univariat dan bivariat

dengan menggunakan program SPSS 20 for windows.


50

b) Menginterpretasikan hasil Analisa

Berdasarkan hasil analisa memasukkan data sebagai pembuatan

kesimpulan penelitian berdasarkan tujuan yang telah ditentukan.

c) Membuat laporan Analisa

Langkah terakhir peneliti menyusun laporan dan peneliti melakukan

pembahasan hasil penelitian berdasarkan teori dan jurnal peneliti.

Anda mungkin juga menyukai