Anda di halaman 1dari 3

Pertanyaan Presentasi Glukosa

1.Diabetes insipidus berbeda dengan diabetes mellitus type 1 dan 2 :

Jawab :

Diabetes insipidus adalah kondisi yang cukup langka, dengan gejala selalu merasa haus dan
pada saat bersamaan sering membuang air kecil dalam jumlah yang sangat banyak. Jika sangat
parah, penderitanya bisa mengeluarkan air kencing sebanyak 20 liter dalam sehari.

Penyebab Diabetes Insipidus


Terjadinya diabetes insipidus dikarenakan gangguan pada hormon antidiuretik (antidiuretic
hormone/ADH) yang mengatur jumlah cairan dalam tubuh. Hormon ini dihasilkan hipotalamus,
yaitu jaringan khusus di otak. Hormon ini disimpan oleh kelenjar pituitari setelah dihasilkan oleh
hipotalamus.
Kelenjar pituitari akan mengeluarkan hormon antidiuretik ini saat kadar air di dalam tubuh
terlalu rendah. ‘Antidiuretik’ berarti bersifat berlawanan dengan ‘diuresis’. ‘Diuresis’ sendiri
berarti produksi urine. Hormon antidiuretik ini membantu mempertahankan air di dalam tubuh
dengan mengurangi jumlah cairan yang terbuang melalui ginjal dalam bentuk urine.

Yang menyebabkan terjadinya diabetes insipidus adalah produksi hormon antidiuretik yang
berkurang atau ketika ginjal tidak lagi merespons seperti biasa terhadap hormon antidiuretik.
Akibatnya, ginjal mengeluarkan terlalu banyak cairan dan tidak bisa menghasilkan urine yang
pekat. Orang yang mengalami kondisi ini akan selalu merasa haus dan minum lebih banyak
karena berusaha mengimbangi banyaknya cairan yang hilang.
Diabetes Melitus
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau
penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar
gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana
organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.
Diabetes yang timbul akibat kekurangan insulin disebut DM tipe 1 atau Insulin Dependent
Diabetes Mellitus (IDDM).
Sedang diabetes karena insulin tidak berfungsi dengan baik disebut DM tipe 2 atau Non-Insulin
Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM).

2.Beda pemeriksaan gula darah 1 jam dengan 2 jam setelah makan :

Gula darah sewaktu (GDS)


Pemeriksaan gula 1 jam setelah makan di masukan ke gula darah sewaktu.
GDS Adalah jenis pemeriksaan gula darah yang dilakukan kapanpun tanpa memperhatikan wkatu
maupun kondisi seseorang. GDS ini bisa di lakukan saat pasien bangun tidur, sedang beraktifitas,
setelah makan ngemil dan lain-lain. Pagi sore malam pun tidak ada masalah. Oleh karena itulah
disebut pengukuran gula darah acak. Biasanya jika normal, maka akan di temukan angka gula
darah yang ada didalam batas normal. Adapaun angkanya bisa berubah kapanpun, sesuai dengan
aktifitas dan jenis makanan yang dia makan sebelum tes. Namun pada umumnya kadar normal
gula darah berada di angka 80-120 mg/dL atau 4.4-6.6 mmol/L jika melakukan tes sebelum makan
atau setelah bangun tidur dan angka normal adalah 100-140 mg/dL atau 5.5-7.7 mmol/L Jika
melakukan tes pada waktu ingin tidur.

Gula darah setelah makan, atau 2 jam PP


Maksudnya adalah memeriksa kadar gula darah setelah 2 jam makan. Dokter akan menyuruh anda
makan seperti biasanya. Dua jam setelahnya anda akan di periksa gula darahnya. Gunanya adalah
untuk menilai seberapa besar fungsi pankreas atau insulin yang di keluarkan oleh pankreas untuk
menetralisisr gula darah. Pada umumnya setelah makan pasien akan mengalami kenaikan gula
darah dan akan berangsur normal setelah kira-kira dua jam setelahnya. Nah, apada pasien pra
maupun diabetes ditemukan angka yang tidak normal atau di atas ambang batas noirmal. Adapun
angka yang di tampilkan adalah kurang dari 140 mg/dL atau 7.8 mmol/L (orang yang berusia di
bawah 50 tahun. 150 mg/dL atau 8.3 mmol/L untuk mereka yang berusia 50-60 tahun, kadar
normalnya adalah kurang dari. Jika Anda berusia 60 tahun ke atas, maka kadar normal gula darah
adalah 160 mg/dL atau 8.9 mmol/L.

3. Apakah HbAIc lebih dari normal bias divonis DM ?


Jawab :
Iya

Hemoglobin A1c (HbA1c) digunakan untuk memantau glukosa darah pada pasien diabetes.
HbA1c merupakan indikator jangka panjang kontrol glukosa darah, bisa juga digunakan untuk
memonitor efek diet, olahraga, dan terapi obat terhadap gula darah pasien. HbA1c tidak dapat
digunakan untuk memantau kadar glukosa darah per hari atau tes rutin gula darah. Pemeriksaan
HbA1c Pemeriksaan HbA1c adalah pemeriksaan darah yang penting untuk melihat seberapa baik
pengobatan terhadap diabetes. Artinya pemeriksaan Hemoglobin A1C ini akan menggambarkan
rata-rata gula darah selama 2 sampai 3 bulan terakhir dan digunakan bersama dengan
pemeriksaan gula darah biasa untuk membuat penyesuaian dalam pengendalian diabetes melitus.
Berapa Nilai Normal HbA1c ? Bagi orang yang sehat alias tanpa diabetes, kisaran nilai normal
HbA1c adalah antara 4% sampai 5,6%. Kadar HbA1c antara 5,7% sampai 6,4%
mengindikasikan peningkatan risiko diabetes, dan kadar 6,5% atau lebih tinggi mengindikasikan
diabetes.

4.Rumus glukosa rata-rata :

35,6 x Hasil HbAIc = x-77,3

Dari mana 35,6 dan 77,3 ?


Mean Plasma Glukose (MPG) = (35,6xGHb)-77,3

35,6 dan 77,3 adalah angka koefisien korelasi untuk menghitung glukosa rata-rata

Anda mungkin juga menyukai