Polio
Polio
KELOMPOK
1. Gatot Kurnianto
2. Heri Cahyono
3. Lukman Sidik
Pengertian polio
Polio Poliomyelitis atau penyakit polio adalah penyakit serius yang disebabkan oleh infeksi salah
satu dari tiga jenis virus polio. Virus ini menyebar melalui kontak dengan makanan, air atau
tangan yang terkontaminasi dengan kotoran (tinja) atau sekresi tenggorokan dari orang yang
terinfeksi. Pada tahun 2014, WHO (World Health Organization) telah menyatakan bahwa
Indonesia bebas dari penyakit polio. Hal ini karena keberhasilan program vaksinasi polio sebagai
langkah pencegahan yang efektif. penyakit polio Gejala polio dapat bervariasi mulai dari yang
ringan, seperti flu hingga yang berat yaitu kelumpuhan yang mengancam nyawa. Dalam satu
sampai dua persen dari kasus, polio mempengaruhi saraf, mengakibatkan kelumpuhan lengan,
kaki atau diafragma (otot mengendalikan pernapasan). Setengah dari mereka yang bertahan
hidup akan mengalami kelumpuhan permanen.
Diagnosis
Jika seseorang curiga telah terkena polio, maka segeralah periksakan ke dokter. Dokter akan
menelusuri setiap gejala yang anda alami dan melakukan pemeriksaan fisik, seperti memeriksa
adanya kekakuan leher, ganguan refleks, atau kesulitan mengangkat kepala sambil berbaring
datar. Pemeriksaan lab juga diperlukan terhadap sampel sekret tenggorokan, tinja, atau cairan
serebrospinal. Cairan tulang belakang juga mungkin diperiksa untuk melihat apakah ada
meningitis atau radang selaput otak.
Pengobatan Polio
Tidak ada obat untuk polio. Pengobatan bertujuan untuk mengelola efek dari penyakit. Pilihan
terapi suportif meliputi:
1. Antibiotik – untuk infeksi sekunder
2. Obat penghilang rasa sakit (analgetik)
3. Ventilator portabel untuk membantu pernapasan
4. Obat untuk mengurangi kejang otot
5. Latihan atau olahraga ringan-sedang
6. Fisioterapi Pencegahan Polio
Pencegahan Polio
Kebersihan pribadi yang baik dan sanitasi publik yang baik telah membantu mencegah
penyebaran atau penularan penyakit polio, disamping itu langkah terbaik pencegahan polio
adalah melakukan vaksinasi atau imunisai polio. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah
merekomendasikan jadwal imunisasi polio untuk anak-anak dan orang dewasa juga masih bisa
mendapatkan vaksin polio. Baca juga: Imunisasi Polio Selagi penyakit ini bisa dicegah, maka
setiap orang, baik dewasa dan terutama anak-anak harus diimunisasi sebagai perlindungan
terhadap peyakit polio.
MERS
Cara penularan
Berikut adalah cara penularan dari virus MERS. Virus ini dapat menular antar manusia secara
terbatas, dan tidak terdapat transmisi penularan antar manusia yang berkelanjutan. Kemungkinan
penularannya dapat melalui :
1. Langsung : melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batu atau bersin.
2. Tidak Langsung : melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus.
Gejala
Gejala dari infeksi MERS sangat mirip dengan influenza sehingga diistilahkan "flu like
syndrome". Penderita MERS akan mengalami batuk dan keluar lendir yang berlebihan dari
hidungnya. Bedanya, pada yang terinfeksi MERS juga akan timbul demam tinggi minimal 38
derajat celsius dan sesak napas.
Gejalanya juga memiliki kemiripan dengan sindrom pernapasan akut berat (SARS).
Keduanya sama-sama pneumonia yang disebabkan oleh virus. Gejalanya bisa berupa flu biasa
hingga infeksi saluran pernapasan bawah atau radang paru.
Masa inkubasi dari virus hingga menyebabkan penyakit adalah dua hingga 14 hari.
Sehingga mungkin saja seseorang terinfeksi virus corona MERS di Timur Tengah dan kemudian
gejala baru timbul begitu sudah kembali ke negara asal.
Pencegahan dapat dilakukan pola hidup bersih dan sehat, menghindari kontak langsung
dan erat dengan penderita, menggunakan masker,menjaga kebersihan tangan dengan sering
mencuci tangan dengan sabun dan menerapkan etika batuk ketika sakit.