Anda di halaman 1dari 15

SKENARIO 2.

“Kisah Pilu Sang Ibu”

Seorang ibu hamil berusia 20 tahun dating ke Poli Kandungan RS dengan


tujuan control kehamilan. Hasil pemeriksaan dokter, dari USG didapatkan usia
kandungan ibu hamil 6 bulan, terlihat otak, system pencernaan, dan jantung
sudah terbentuk meskipun belum sempurna. Setelah usia kandungan 9 bulan dan
dilahirkan, ternyata masih terdapat selaput di antara jari – jari dimana
seharusnya tidak ada. Ibu merasa sedih dan sangat terpukul dan merasa hal ini
karena diguna guna mantan pacarnya

STEP 1. KLARIFIKASI ISTILAH

1. USG
Alat diagnostik yang menggunakan gelombang ultrasonik untuk
menggambarkan struktur dalam tubuh dengan merekam denyutan gema
gelombang ultrasonik yang diarahkan ke jaringan tersebut.
2. Poli
Poli berarti banyak. Pada scenario poli yang dimaksud adalah poliklinik,
yaitu balai kesehatan atau klinik umum bukan untuk menginap.
3. Selaput di antara jari
Kulit tipis di antara jari dan merupakan sel AER yang berfungsi untuk
ekstremitas.
4. Hamil
Kondisi dimana seorang wanita mengandung janin atau terjadi
perkembangan fetus di dalam rahim akibat proses pembuahan.
5. Kontrol
Kontol adalah pengawasan, pengendalian, atau pemeriksaan.
6. Kandungan
Janin berada di dalam rahim seorang wanita.
7. Otak

1
Bagian sistem saraf pusat yang terkandung dalam cranium, terdiri dari
prosensefalon dan rhombensefalon. Fungsi termasuk alat kontrol otot dan
koordinasi, resepsi sensorik dan intergrasi, hasil bicara, penyimpanan
memori, dan perluasan pikiran dan emosi.
8. Rumah sakit
Instansi yang memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat.
9. Jantung
Jantung bisa disebut dengan cor, yaitu organ yang mempertahankan
sirkulasi darah atau berfungsi mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

STEP 2. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Mengapa masih terdapat selaput di antara jari, faktor apa yang


mempengaruhi, dan kelainan apa yang dialami bayi tersebut?
2. Mengapa setelah janin berusia enam (6) bulan di dalam kandungan tidak
terdeteksi selaputnya?
3. Mengapa ibu tersebut mengontrol kehamilannya dan bagaimana jadwal
kontrol seharusnya?
4. Bagaimana tindakan untuk menghilangkan selaput pada jari tangan bayi
tersebut?

STEP 3. ANALISIS MASALAH

1. Jari-jari terdapat selaput dalam ilmu kesehatan disebut dengan sindaktili


dengan kondisi jari melekat di jari yang lain. Penyebab langsung kelainan ini
sukar diketahui, pertumbuhan embrional dan fetal dipengaruhi oleh berbagai
faktor seperti :
a. Faktor genetik : Kelainan kromosom dan gen mutan
b. Faktor lingkungan :
- Agen Infeksi : virus rubela, HIV, sifilis, virus herpes simpleks, virus
varisela, Sitomegalovirus, toksoplasma.

2
- Agen Fisik : sinar X, Hipertemia
- Bahan Kimia : Talidmoid, Aminoprotein, Difenilhindatom, asam
valproat, litium, trimetadion, amfetamin, warfarin, inhibitor ACE,
kokain, alkohol, isotretinoin, pelarut industri, merkuri organik,
timbal.
- Hormon : Bahan androgenik (etisteron, noretisteron), diabetes ibu,
obesitas ibu, dietilstilbestrol (DES).
Faktor lain mungkin kombinasi dari faktor genetik dan lingkungan.
Kelainan ini mungkin juga disebabkan karena pada mudigah minggu ke
6 tunas sel ekstremitas tidak terjadi kematian sel atau terjadi tidak
sempurna dalam pembentukan jari-jari.
2. Selaput tidak terdeteksi karena beberapa hal :
- Banyak kasus bayi yang lahir dengan kelainan bawaan. Mulai dari
terlahir tanpa batok kepala, usus terburai, atau terdapat selaput lunak
di punggung bayi. Dalam ilmu kedokteran modern, contoh tersebut
digolongkan ke dalam kategori kelainan bawaan berat. Karena
tergolong kelainan bawaan berat,sehingga mudah terdeteksi dengan
alat USG.
- Faktanya sekitar 43% kelainan bawaan berat bisa atau tidak bisa
diketahui saat di kandungan, 26% sama sekali tidak terdeteksi oleh
USG. Menurut George Leo, kelainan bawaan yang sulit terdeteksi
biasanya berupa jaringan lunak di punggung anak (spina bifida), jari
berselaput (sindaktili), bibir sumbing (facial cleft).
- Menurut Simon Meagher, salah satu penyebab lolosnya temuan
kelainan bawaan yang berat saat USG adalah akibat kurangnya waktu
dokter dalam melakukan pemeriksaan sonografi, penyebab lainnya
adalah kurangnya keterampilan dokter bersangkutan dalam
mengoperasikan alat USG dan membaca hasilnya.
- USG tidak bisa mendeteksi seluruh kondisi yang tidak normal. USG
hanya bisa mendeteksi ketidaknormalan pada struktur yang cukup
besar untuk dilihat. Apabila ada lesi yang kecil mungkin akan

3
terlewatkan. Selain itu, kondisi medis yang akan berubah seiring
waktu, dan jika kondisi tersebut belum berkembang pada
pemeriksaan USG, maka tidak akan terdeteksi. Contohnya pada
kondisi Hidrosefalus yang bisa berkembang pada akhir kehamilan
dan mungkin akan terlewatkan pada saat USG trimester kedua.
Karena USG hanya salah satu alat untuk skrinning saat kehamilan
maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan skrinning saat kehamilan
maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan skrinning lainnya seperti
pemeriksaan darah untuk menentukan resiko saat kehamilan.
3. Gunanya ntuk menurunkan angka kematian ibu atau dikenal dengan
Mother Mortality Rate (MMR) dan angka kematian bayi (AKB) yang
masih cukup tinggi.1) Menurut Depkes tahun 2008, menyebutkan bahwa
salah satu indikator yang paling sensitif untuk mengetahui derajat
kesehatan dan untuk mengukur tingkat kemajuan suatu bangsa adalah
angka kematian bayi dan angka kematian ibu. Masih tingginya kasus
kematian ibu dan AKB sehingga dirasakan perlu untuk dilakukan
penelitian guna mengetahui cakupan K1 dan deteksi dini kehamilan
berisiko.Jadwal kunjungan yang dianjurkan meliputi :
1. Kunjungan ulang I (16 minggu) dilakukan untuk :
- Penapisan dan pengobatan anemia
- Perencanaan persalinan
- Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
2. Kunjungan II (24-28 minggu) dan Kunjungan III (32 minggu)
dilakukan untuk :
- Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
- Apenapisan pre eklampsia, gemelli, infeksi alat reproduksi dan
saluran kemih
- Mengulang rencana persalinan
3. Kunjungan IV (36 minggu sampai lahir) dilakukan untuk :
- Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III
- Mengenali kelainan letak dan presentasi

4
- Memantapkan rencana persalinan
- Mengenali tanda – tanda persalinan
4. Sindaktili atau pelekatan jari-jari selalu dilakukakan interveksi bedah,
tindakan operasi yang digunakan plasty atau skin graft biasanya
dilakukan pada prosedur sindaktili komplit dan kompleks untuk
mempercepat penyembuhan. Plasty adalah suatu tindakan operasi yang
bertujuan untuk memperpanjang garis luka. Operasi pemisahan
dilakukan setelah anak berumur antara 12-18 bulan.bila ada beberapa
melekat operasi pemisahan dilakukan satu persatu untuk menghindari
komplikasi pada luka dan sitem perdarahanjari yang dipisahkan.

STEP 4. SKEMA

Pembuahan

Perkembangan
Embrio Manusia

Normal Abnormal

Pandangan
Edukasi Jenis Fase Ciri Faktor
Islam

5
STEP 5. SASARAN BELAJAR

1. Pembuahan / fertilisasi pada manusia


2. Pertumbuhan dan perkembangan sel embrio manusia
3. Embriologi abnormal
4. Edukasi terhadap keluarga pada skenario
5. Pandangan islam mengenai skenario

STEP 6. BELAJAR MANDIRI


STEP 7. DISKUSI SASARAN BELAJAR

1. belum ngirim
2. Pertumbuhan Dan Perkembangan Embrio
Manusia terbentuk diawali oleh pertemuan sebuah sel telur dengan sebuah
sel sperma (spermatozoa). Pertemuan ini menghasilkan noktah yang disebut
zigot. Didalam perut ibu zigot akan tumbuh berkembang menjadi janin.
Pada mnusia, proses pertumbuhan janin di dalam perut dibagi menjadi 3
tahap yaitu pertumbuhan janin trimester pertama trimster kedua dan
trimester ketiga. Satu trimester adalah selama 13 minggu atau kurang lebih
13 bulan.
1) Tahap Perkembangan Trimester Pertama
Trimester pertama merupakan waktu pembentukan dan
perkembangan pesat dari semua sistem organ penting janin terbentuk
di trimester ini. Yang harus diperhatikan adalah kurun waktu ini amat
rawan terhadap kemungkinan terjadi kecacatan fatal.
Pembuahan hingga 4 minggu, panjang kurang dari sepersepuluh
inci, pada waktu ini mulai terjadinya awal perkembangan susunan
tulang belakang, sistem saraf, usus, jantung, dan paru-paru. Kantung
amniotis membungkus lapisan dasar seluruh tubuh.
Pada minggu ke-8, panjang embrio mulai bertambah namun
masih kurang dari inci. Wajah mulai terbentuk dengan mata, telinga,
mulut dan pucuk gigi yang belum sempurna. Lengan dan kaki mulai

6
ada pergerakan. Otak mulai terbentuk, denyut jantung sudah dapat
dideteksi dengan ultrasound.
Minggu ke-12 panjang sekitar 3 inci dan memiliki berat sekitar 1
ons. Fetus telah dapat menggerakkan lengan, kaki, jari-jari tangan dan
jari-jari kaki dan mulai memiliki sidik jari. Janin dapat mengeluarkan
ekspresi seperti tersenyum, memberengut, mengisap dan menelan.
Jenis kelamin juga sudah bisa dibedakan dan janin mulai dapat
kencing.
2) Tahap Perkembangan Trimester Kedua
Pertumbuhan janin di trimester kedua ditandai dengan percepatan
pertumbuhan dan pematangan fungsi seluruh jaringan dan organ tubuh.
Pada 16 minggu, panjang janin sekitar 5,5 inci dan beratnya 4 ons.
Denyut jantung kuat, dan kulit janin tipis, tembus pandang. Tubuh
janin tertutup rambut halus, dan kuku-kuku jari mulai terbentuk.
Gerakan-gerakan janin terkoordinasi dan janin dapat berguling di
dalam cairan amniotis.
Memasuki minggu ke-20, panjang janin sekitar 10-12 inci dan
beratnya 0,5-1 pon. Denyat jantung dapat didengar dengan stetoskop
biasa. Janin mulai berposisi menghisap ibu jari. Janin dapat tersedak.
Mulai muncul rambut, bulu mata serta alis mata.
Pada minggu ke-24, tubuh janin mencapai 11-14 inci dan
beratnya sekitar 1-1,5 pon. Kulit mengkerut dan tertutup dengan
lapisan pelindung (vernix caseosa). Mata janin mulai terbuka dan janin
mampu memegang dengan kuat. Meconium berkumpul di dalam usus
besar.
3) Tahap Perkembangan Trimester Ketiga
Pada trimester ketiga, masing-masing fungsi organ tubuh semakin
matang. Gerakan janin makin kuat dengan intensitas yang makin
terang, sementara denyut jantungnya pun mudah di dengar.

7
Pada minggu ke-28, janin mencapai 14-17 inci dan berat 2,5-3
pon. Lemak tubuh mulai bertambah dan janin menjadi sangat aktif.
Mulai terdapat gerakan pernafasan yang belum sempurna.
Beranjak ke minggu ke-32, janin memiliki panjang sekita 16,5-18
inci dan berat 4 pon. Janin sudah memiliki periode tidur dan bangun.
Janin sudah berada pada posisi siap lahir. Tulang kepala janin lentur
dan lembut. Janin menyimpan zat besi dalam hati.
Pada usia 36-38 minggu panjang mencapai 19 inci dan berat 6
pon. Kerutan kulit berkurang dan vernix caseosa menipis. Lanugo
umum janin menghilang dan janin menjadi lebih tidak aktif dari
sebelumnya. Janin mendapatkan kekebalan dari ibu.
3. Embriologi abnormal
a. Mekanisme
1) Zigot Abnormal
Jumlah pasti zigot abnormal yang dibentuk tidak diketahui karena
zigot ini biasanya lenyap 2-3 minggu setelah pembuahan, sebrlum
wanita yang bersangkutan menyadari dirinya hamil, sehingga tidak
dapat dideteksi. Hamper 50% kehamilan berakhir dalam abortus
spontan, separuh karena kelainan kromosom. Ini cara alami
,enyaring mudigah yang cacat. Tanpa fenomena ini 12% bayi akan
cacat lahir
2) Kelainan implantasi
Secara normal blastokista manusia tertanam di sepanjang dinding
anterior atau posterior korpus uteri. Kadang blastokista tertanam
dekat dengan mulut rahim, plasenta menutupi mulu rahim,
pendarahan hebat. Kadang implantasi terjadi di luar uterus yang
menyebabkan kehamilan ekstrauterus.
3) Reratogenesis saat grastulasi
Alcohol dosis tinggi mematikan sel sel garis tengah anterior diskus
germinatium, menyebabkan holoprosensefalus. Dapat terganggu
oleh kelainan genetik dan bahan toksik. Pada sirenomelia,

8
mesoderm dibagian paling kaudal kurang terbentuk. Kelainan
terjadi di struktur ekstremitas bawah, system urogenital, dan
vertebra lumbosacral.
4) Hemangioma kapilaris
Kemampuan pembuluh darah kapiler abnormal padat yang
merupakan tumor. Terjadi pada saat pembentukan prmbuluh darah.
5) Cacat lahir
Terjadi pada masa pembentukan organ karena faktor faktor genetik
dan lingkungan.
6) Preklamsia
Hipertensi, edema ibu terjadi karena gangguan yang berkaitan
dengan kegagalan diferensiasi sel.
7) Ericoblastosis
Antibodi menyerang sel darah merah janin.
8) Kelainan tali pusat
Tali pusat terbelok, terbentuk simpul palsu. Tali pusat panjang
melingkari leher bayi. Peildek kesulitan proses kelahiran terdapat 2
arteri 1 vena di tali pusat. Kelainan terjadi jika terdapat 1 arteri.
9) Pita amnion
Infeksi toksik mengenai janin. Selaput janin, terbentuk pita dari
amnion.
b. Jenis jenis abnormalitas
1) Malformasi
Terjadi selama pembentukan struktur, contoh selama
organogenesis. Kelainan ini menyebabkan ketiadaan suatu struktur
secara total/persial/ perubahan konfigurasi normal suatu struktur.
2) Disrupsi
Mengakibatkan perubahan morfologis pada struktur yang sudah
dibentuk oleh proses destruktif. Gangguan vaskuler yang
menyebabkan alresia usus dan cacat yang ditimbulkan pita amnion
adalah contoh faktor perusak.

9
3) Deformasi
Terjadi karena gaya mekanis yang mencetak suatu bagian janin
dalam jangka lama.
4) Sindrom
Kumpulan anomali yang terjadi secara bersamaan dan memiliki
satu penyebab spesifik.
5) Displasia
Kerusakan atau kelainan struktur akibat fungsi atau organisasi sel
abnormal mengenai satu macam jaringan di seluruh tubuh.
c. Faktor faktor yang mempengaruhi :
1) Faktor lingkungan
o Agen infeksi
Mencakup sejumlah virus seperti rubella, virus herpes
simpleks, virus varisela, dan virus HIV.
o Radiasi
Mematikan sel sel yang berpoliferasi pesat.
o Bahan kimia
2) Faktor gizi ibu
Gizi ibu harus dijaga untuk pertumbuhan janin. Kekurangan gizi
pada ibu menghambat pembentukan organ, pertumbuhan dan
perkembangan sehingga dapat terjadi kelainan kongenital seperti
tidak lengkapnya organ tubuh atau gangguan fungsi tubuh.
3) Faktor fisik dan rahim
Jumlah cairan ketuban yang abnormal menyebabkan kelainan.
Seperti terbentur akan mudah mengalami kelainan.
4) Faktor genetik dan kromosom
Beberapa kelainan bawaan merupakan penyakit keturunan yang
diwariskan melalui gen yang abnormal dari salah satu atau kedua
orang tuanya.
d. Ciri-ciri janin abnormal

10
1) Gangguan pembentukan organ, tidak terbentuk suatu atau sebagian
organ, missal anensefali atau ogan terbentuk akan tetapi tidak
sempurna.
2) Gangguan fusi jaringan tubuh.
3) Gangguan diferensiasii organ misalnya ginjal tapal kuda.
4) Gangguan menghilangnya jaringan yang seharusnya hilang.
5) Invaginasi jaringan
6) Gangguan migrasi organ
7) Gangguan pembentukan saluran
8) Reduplikasi organ
9) Hipertrafi organ
10) Aberrant development and displacement.
e. Pengelompokan kelainan kongenital :
a) Menurut gejala klinis :
1) Kelainan tunggal hanya mengenai satu region tubuh
2) Asrosasi
3) Sekuensial
4) Kompleks
5) Sindrom
b) Menurut berat/ringannya :
1) Kelainan mayor (memerlukan tindakan medis)
2) Kelainan minor (tidak memerlukan tindakan medis)
c) Kemungkinan hidup bayi :
1) Tidak mungkin hidup
2) Mungkin hidup
d) Bentuk/morfologi:
1) Tidak terbentuk organ / sebagian organ
2) Gangguan penyatuan/fusi jaringan tubuh
3) Gangguan migrasi alat
4) Gangguan infagmasi suatu jaringan
5) Ganggua terbentuknya suatu jaringan

11
e) Tindakan bedah :
1) Memerlukan tindakan segera
2) Memerlukan tindakan yang direncanakan
f. Beberapa contoh kelainan kongenital :
1) Spina bifida (terdapat celah pada tulang belakang karena vertebra
gagal menutup secara utuh.)
2) Labioplas tokisis (celah bibir dan langit langit), kegagalan fasial
embrionik yang tidak lengkap cenderung bersifat herediter.
3) Hidrosefalus (kelainan patogis otak atau pembesaran kepala pada
bayi baru lahir.)
4) Aneniefalus (sebagian besar tulang tengkorak atau otak tidak
terbentuk. Kelainan tulang saraf pada awal perkembangan janin)
5) Omfalokel (kelainan berupa protusi isi rongga keluar dinding perut
sekitar umbilicus)
6) Hernia umbilikalis (kulit dan jaringan subkutis menutupi bagian
herniasi)
7) Atresia esofagus ( penyumbatan proksimal esofagus)
8) Atresia ani ( kegagalan kompleks pertumbuhan septum urorektal,
struktur mesoderm latealis dan struktur ektoderm)
4. Edukasi
Setelah tes kehamilan (tes pack) menunjukkan positif, sebaiknya
langsung diperiksakan ke puskesmas / bidan / dokter terdekat. Selama
kehamilan sampai persalinan, sebaiknya setiap ibu hamil perlu
memeriksakan diri secara teratur kepada petugas kesehatan sekurang-
kurangnya 4 kali (1 x trimester pertama, 1 x trimeseter kedua, dan 2 x
trimeseter kedua). Pemeriksaan dengan USG (ultrasonografi) sebaiknya
dilakukan sekitar 2-3 x selama kehamilan. (satu kali awal untuk memastikan
kehamilan, satu kali usia 3-5 bulan untuk melihat kelengkapan janin dan ada
tidaknya kelainan serta satu kali pada akhir kehamilan untuk melihat posisi,
letak, dan kondisi janin). Pada USG, down syndrome dapat dideteksi dengan
adanya EIF (Semacam bintik putih kecil di jantung janin) pada usia

12
kehamilan 15-20 minggu. Jika hasil lab sebelum menikah menunjukkan
tanda Ig G positif pada toxo, CMV, dan rubella sebaiknya sejak awal
kehamilan dilakukan cek berkala untuk mencegah infeksi berulang kembali
mengingat infeksi penyakit ini menimbulkan cacat janin dan masalah
lainnya. Upayakan menghiundari kemungkinan timbulnya masalah dalam
kehamilan melalui pemeriksaan 5 T : Timbang badan, Tekanan darah,
Tinggi dasar rahim (fundus uteri ), Tablet besi 90 butir selama hamil,
Tetanus (suntikan ) 2 kali selama hamil. Periksakan pula apabila ada tanda
oedem (bengkak ) pada tungkai kaki.Selain itu, ibu hamil perlu merawat
payudara secara teratur, makan makanan bergizi 1 ½ porsi lebih banyak dari
biasanya dengan memperbanyak buah-sayur, perbanyak doa dan istirahat.
Ibu hamil juga disarankan untuk tidak mengkonsumsi jamu, obat, alkohol,
maupun rokok. Jika sakit, sebaiknya memeriksakan diri ke petugas
kesehatan untuk mendapatkan obat yang aman untuk dikonsumsi. Ibu hamil
juga jangan sampai terlambat makan, kurang minum, mengangkat benda
berat, aktivitas fisik yang berlebihan, kurang istirahat, dan pikiran yang
tegang-cemas.
5. Bagaimanakah bila kita memiliki anak, sanak saudara yang terlahir dengan
memiliki kelainan ? Tentunya sebagai seorang muslim, kita berpedoman
pada Al- Quran dan Hadits. Untuk menghadapi hal ini, sikap kita sebaiknya
qanaah, yaitu menerima apa yang telah Allah berikan kepada kita. Tidak
cukup qanaah, kita juga harus bersabar dan tabah. Bisa jadi Allah sedang
menguji kesabaran hambanya, untuk meninggikan drajat hambanya. Allah
sangat menyukai hambanya yang bersabar, dan janji Allah terhadap orang
yang bersabar yakni Allah telah menyiapkan pahala bagi mereka yang
bersabar. Sesuai dengan firman Allah dalam QS. Az- Zumar : 10

13
Artinya : Katakanlah (Muhammad), "Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman!
Bertakwalah kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini
akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang
bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.

QS. Al- Baqarah : 153

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

Selain itu, dibagian akhir skenario diceritakan bahwa sang ibu menduga
bahwa yang terjadi pada anaknya adalah perbuatan mantan pacarnya telah
mengguna guna sehingga anaknya lahir dengan kelainan . Dalam islam, kita
sebagai umat muslim harus menjauhi prasangka buruk, sesuai dengan hadits
yang berbunyi : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

ِ ‫ظ َّن أ َ ْكذَبُ ْال َح ِد ْي‬


.‫ث‬ َّ ‫ظ َّن فَإ ِ َّن ال‬
َّ ‫ِإيَّا ُك ْم َوال‬

Artinya : Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena


prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan.

Di dalam Al- Quran pun Allah juga tidak membenarkan berprasangka buruk.
Firman Allah ini terdapat pada QS. Al Hujurat : 12

‫سوا‬ َّ ‫ظ ِِّن إِثْ ٌم ۖ َو ََل ت َ َج‬


ُ ‫س‬ َّ ‫ض ال‬ َّ ‫يرا ِ ِّمنَ ال‬
َ ‫ظ ِِّن إِ َّن بَ ْع‬ ً ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا اجْ تَنِبُوا َك ِث‬

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka,


karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah
kamu mencari-car kesalahan orang lain

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Al-Qur’an
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia
3. Curtis, Glade B. 2013. Kehamilan. Jakarta : Arcan
4. Dorland, W. A, Newman. 2010. Kamus Besar Kedokteran Dorland Edisi 31.
Jakarta : EGC
5. Pendit, Brahm U. 2009. Embriologi Kedokteran Langman Edisi 10. Jakarta :
EGC
6. Sadler, T.W. 2013. Langman Embriologi Kedokteran Edisi 10. Jakarta :
EGC
7. Sini, Luan. 2016. USG skrinning saat hamil (prenatal
skrinning).https://iuasini.com
8. digilib.ugm.ac.id
9. fitrinaylacahya.jurnalunpad.com
10. www.scribd.com/Jurnal-ANC
11. eprints.ums.ac.id
12. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/PPM%20tumbang.pdf (Kartika
KR. Jurdik Biologi. FMIPA UNY. Pencegahan dan Penanggulangan Anak
dengan Kelainan Tumbuh Kembang.)
13. Muhsin, Abdul. 2012. Hukum Berburuk Sangka da Mencari-cari
Kesalahan. Diakses https://almanhaj.or.id/3196-hukum-berburuk-sangka-
dan-mencari-cari-kesalahan.html pada Minggu, 3 Desember 2017 pukul
08.50

15

Anda mungkin juga menyukai