Step 1
1. OAT: obat anti tuberculosis
2. Dahak: bahan yang dikeluarkan dari paru, trakea, bronkus, yang dibatukkan
melalui mulut
3. Batuk: reflex ekspirasi paksa yang kuat terhadap pasien dalam upaya untuk
mengeluarkan iritan dari trakea
4. Imuniasasi: pemberian vaksin ke dalam tubuh dengan bakteri yang
dilemahkan
Step 2
1. Mengapa batuknya berdahak dang dahak bewarna kuning kehijauan
2. Mengapa BB pasien turun?
3. Hubungan tidak diimunisasi dengan gajala pada pasien?
4. Apa indikasi x foto thorax?
5. Apa hubungan riwayat kakek pasien dengan keluahan pasien?
6. Bagaimana sikap dokter pada skenario?
7. Apa yang terjadi pada pasien?
Step 3
Step 4
Faktor
Resiko Gejala
Anamnesi
s
Diagnosis
Banding
Penegakan
Diagnosis
Patofisiologi Tatalaksana
Etiologi TBC Komplikasi Peran
TBC TBC
& Faktor & Prognosis Dokter
Resiko TBC Keluarga
Step 5
Step 6
Belajar mandiri
Step 7
Etiologi
a. Faktor usia
c. Faktor lingkungan
Keadaan malnutrisi atau kekurangan kalori, protein, vitamin, zat besi, dan
lain-lain, akan mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang sehingga rentan
terhadap penyakit termasuk TB paru. Keadaan ini merupakan faktor
penting yang berpengaruh di negara miskin, baik pada orang dewasa
maupun anak-anak.(8)
2. Patofisiologi TB
Diagnosi banding
a) Peunonia
b) Abses paru
c) Kanker paru
d) Bronkiektasis. (11)
4. Tatalaksana
1. Rifampisin (R) diberikan dalam dosis 10 mg/KgBB per hari secara oral,
atau 10 mg/kgBB oral dua kali seminggu dengan perlakuan DOT,
maksimal 600 mg/hari. Dikonsumsi pada waktu perut kosong agar baik
penyerapannya.
2. Isoniazid (H) diberikan dalam dosis 5 mg/kgBB oral tidak melebihi 300
mg per hari untuk TB paru aktif, sedangkan pada TB laten pasien
dengan berat badan >30 kg diberikan 300 mg oral. Pemberian isoniazid
juga bersamaan dengan Piridoksin (vitamin B6) 25-50 mg sekali sehari
untuk mencegah neuropati perifer
Kategori 1 : 2RHZE/4RH3
Kategori 2 : 2 RHZES/RHZE/5RH3E3
Kategori 1
OAT Kategori 1 diberikan pada pasien baru, yaitu pasien TB paru
terkonfirmasi bakteriologis, TB paru terdiagnosis klinis, dan pasien TB
ekstra paru. OAT kategori 1 diberikan dengan cara RHZ diberikan selama 2
bulan, dilanjutkan dengan RH 4 bulan.
Kategori 2
OAT Kategori 2 diberikan pada pasien BTA positif yang sudah
diberikan tatalaksana sebelumnya, yaitu pada pasien kambuh, pasien gagal
pengobatan dengan kategori 1, dan pasien yang diobati kembali setelah
putus obat.
Terapi MDR-TB
Pencegahan :
a. Tutupi mulut saat bersin, batuk, dan tertawa, atau kenakan Apabila
menggunakan tisu untuk menutup mulut, buanglah segera setelah
digunakan.
b. Tidak membuang dahak atau meludah sembarangan.
c. Pastikan rumah memiliki sirkulasi udara yang baik, misalnya dengan
sering membuka pintu dan jendela agar udara segar serta sinar
matahari dapat masuk.
d. Jangan tidur sekamar dengan orang lain, sampai dokter menyatakan
TBC yang Anda derita tidak lagi menular.