Anda di halaman 1dari 8

Skenario 2

Lemah Anggota Gerak Kanan

Seorang laki-laki usia 59 tahun dating ke UGD rumah sakit dengan keluhan utama
lemah anggota gerak kanan, sejak ± 12 jam sebelum masuk rumah sakit. Pasien tidak
mengalami muntah proyektil. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan kesadaran : compos
mentis, TD kanan dan kiri 140/90, N = HR : 92x/ menit, pulsasi kuat, isi cukup, irama
regular, RR : 20x/ menit, S : 370 c. riwayat diabetes mellitus sejak 10 tahun yang lalu,
rutin meminum obat metformin. 3x500 mg. Pemeriksaan CT scann kepala tampak
lesi hipodens di kortikal bentuk baji (segitiga) pada hemisfer kiri, midline shift di
tengah.

Step 1

1. Lesi hipodens : gambaran gelap pada CT scann, karena kekurangan oksigen


2. Midline shift : garis tengah serebral yang terlihat pada foto axial di otak atau
iskemik.
3. Muntah proyektil : muntah yang menyemprot disebabkan tekanan intracranial
4. Diabetes mellitus : kelainan metabolik yang banyak faktor kekurangan insulin
di dalam tubuh

Step 2

1. Bagaiamana pembagian otak beserta fungsinya?


2. Apa saja faktor resiko dan penyakit dari sekenario tersebut?
3. Mengapa diabetes mellitus mengakibatkan penyakit tersebut?
4. Bagaimana hubungan hipertensi dengan keadaan pada kasus?
5. Bagaiamana klasifikasi dari kasus tersebut?
6. Bagaiamana patofisiologi dari timbulnya hubungan keluhan tersebut?
7. Bagaimana manifestasi klinis dari kasus?
8. Bagaiamana pemeriksaan penunjang dari kasus?
9. Bagaiamana penatalaksanaan kasus tersebut?
Step 3

1. Pembagian otak beserta fungsinya


Otak besar kanan dan kiri ada 4 lobus :
Lobus temporal : pendengaran
Lobus oxipital : penglihatan
Lobus frontal : mengatur aktivitas tubuh
Lobus parietal : motorik, sensorik
Otak tengah, batang otak, otak belakang
Gyrus presentralis : motoric
Gyrus post sentralis : sensorik
Cerebellum : keseimbangan refleks
2. Faktor resiko dan penyakit dari sekenario
Faktor bawaan : Diabetes mellitus, hipertensi
Gaya hidup : merokok
Faktor yang tidak dapat diubah : usia, jenis kelamin, ras, hereditas
Faktor yang dapat diubah : penyakit jantung, diabetes mellitus, hipertensi,
narkoba, rokok, alkohol
3. Mengapa diabetes mellitus mengakibatkan penyakit tersebut
Insulin metabolisme tubuh → deferensiasi → insulin terlalu banyak → ke
ginjal → ginjal banyak glukosa → kerja terlalu berat → glukosa dalam darah
meningkat → mengakibatkan berat badan menurun
Penyumbatan pembuluh darah → asklorosis → mata : bengkak
4. Hubungan hipertensi dengan keadaan pada kasus
Usia tua : radikal bebas (ROS)
Gaya hidup → perubahan fungsional → penurunan otot polos → distensi
kaku otot → aliran darah menurun → aktivasi angiotensin I II →
vasokontriksi aliran darah → pemompaan terus menerus → penurunan celah
jantung
5. Klasifikasi
Perdarahan intracerebral
Perdarahan subrachnoid
Infark otak
6. Patofisiologi dari timbulnya hubungan keluhan
Hipertensi → tekanan meningkat sistemik → penyumbatan → hematom
cerebral → herniasi cerebral → penurunan kesadaran, penekanan saluran
napas → peningkatan termo, ctz → muntah proyektil
Hematocerebral → vasospasme arteri cerebral → iskemik infark → area
brocca → kerusakan fungsi nervus VII dan nervus XII → kerusakan
komunikasi verbal
Mengubah sel → menghambat → angiotensin → ROS → mengeluarkan
oksigen → menghambat nitrat oxide → memproduksi O2-
Gangguan di otak → oksigen tidak menyebar → iskemik → sumbatan arteri
coroner → infark → perdarahan intracranial → ruptur arteri cerebri →
terjadi di arachnoid → tertekan → fasospasme → menyebabkan ke otot
Lobus parietal → arteri cerebri media → tersumbat → kelemasan →
kelemahan → pada anggota gerak
7. Manifestasi klinis
Permulaan akut (pagi, hitungan jam sampai hari)
Ringan dan berat
Nyeri sebelah kiri
Hemiparesis
Tekanan darah kurang dari 200 MmHg
8. Pemeriksaan penunjang
EEG
Lab darah
Cairan cerebrospinal
Foto thorax
TCD (penyumbatan)
CT scan (mengetahui sumbatan)
9. Penatalaksanaan kasus
Perawatan umum, TTV, neurologis, kepala di ganjal bantal
Umum : pemberian nutrisi, Nacl 90%, melalui subkutan untuk pasien diabetes
mellitus
Farmako : edukasi, menghindari faktor resiko

Step 4

1. Pembagian otak beserta fungsinya


Otak besar kanan dan kiri ada 4 lobus :
Lobus temporal : pendengaran
Lobus oxipital : penglihatan
Lobus frontal : mengatur aktivitas tubuh
Lobus parietal : motorik, sensorik
Otak tengah, batang otak, otak belakang
Gyrus presentralis : motoric
Gyrus post sentralis : sensorik
Cerebellum : keseimbangan refleks
2. Faktor resiko yang mempengaruhi pada kasus tersebut yaitu :
a) Non modifikasi :
1) Umur
2) Sex
3) Ras
4) Keturunan
5) Riwayat stroke sebelumnya
b) Modifikasi :
1) Hipertensi
2) Diabetes Melitus
3) Merokok
4) Kolesterol meningkat
5) Obesitas
3. Diabates Melitus dan hipertensi → akumulasi matriks endotel → proliferasi
tunika interna → membentuk plaque
Usia : membentuk pembentukan trombus
Obesitas : index ≥ 30
Jenis kelamin : laki-laki > wanita
4. Hubungan hipertensi dengan keadaan pada kasus
Hemiparese dan hipertensi → pengumpulan darah termasuk di otak →
penyumbatan di serebri tidak mensuplai O2 → iskemik → nekrosis → infark
5. Sudah cukup jelas di step 3
6. Sirkulasi willisi, arteri serebri posterior, arteri serebri media (bagian korteks,
parietal, temporal) → hemiparese, concha lateral (adanya sumbatan arteri pada
sirkulasi willisi)
Stroke

Infark Hemoragik (Arakhnoid, Intraserebral)

Trombolifik embolifik
Stroke TIA : <24 jam
RIND (Reversible Ischemic Neurology Defisit) : >24 jam
PRIND (Prolonged Reversible Ischemic Neurological Defisit) : >72 jam
Sirkulasi kolateral : memberikan darah yang kurang
Lesi hemisfer → darah kumpul → menghambat sistem konduksi kanan karena
adanya persilangan di decusatio piramidale di medula oblongata
7. Manifestasi klinis
Permulaan akut (pagi, hitungan jam sampai hari)
Ringan dan berat
Nyeri sebelah kiri
Hemiparesis
8. Pemeriksaan penunjang :
a) Darah rutin
b) Urin
c) EKG
d) CT-Scan
e) Sinar x thoraks → pembesaran jantung
f) Periksa lumbal
GCS :
Eye 1-4
Verbal 1-5
Motorik 1-6
15-13 : composmentis
12-9 : somnolen
8-4 : sopor
3 : koma
Algoritma : hemoragik dan non hemoragik pada skor Shiriraj
>1 : stroke hemoragik
<-1 : stroke non hemoragik
9. Tatalaksana pada kasus tersebut yaitu :
Catat onset serangan untuk mengetahui golden period
Posisikan 30º
pemantauan temperatur
Pemantauan tekanan darah → cairan normasalin
Hipertensi → antihipertensi
Iskemik
Non farmako : bedah
Farmako : pemantauan atau blood preasure
Hemoragik
Non farmako : bedah
Farmako : suportif, pencegahan, peradangan

Mind map

Kelainan
Trauma
cerebrovaskular

Emboli
cerebri

stroke PSA

TIA iskemik hemoragic

PIS
penatalaksanaan
Trombosit
cetebri

farmako
Non farmako

Manifestasi klinis
Step 5

1. Perbedaan stroke hemoragic dan stroke sistemik


2. Struktur anatomi otak (vaskularisasi meningens)
3. Jelaskan patofisiologi dan manifestasi klinis cerebrovascular
4. Penegakan diagnosis
5. Penatalaksanaan
6. Mekanisme farmako pada cerebrovascular

Step 6

Belajar mandiri

Step 7

Anda mungkin juga menyukai