Anda di halaman 1dari 22

112

BAB VIII
PAPARAN KARBONAT

VIII SISTEM PENGENDAPAN DAN FASIES MODELS

VIII.I Tata Letak Pengendapan

Sebagian besar sedimen karbonat terutama diendapkan pada paparan laut


dangkal (platform). Karbonat platform dapat juga terjadi pada tepi blok kratonik
dalam cekungan intrakratonik, melintasi top bank-bank lepas pantai, dan daerah
daerah positif lainnya pada paparan (Wilson & Jordan, 1983). Sedimen karbonat
mungkin juga dijumpai pada beberapa bagian lingkungan laut marginal, seperti
pantai, dan tidal flats.
Pada bab ini, penulis membatasi hanya membahas sedimen karbonat
paltform. Berdarkan sifat tepi (edge) platform-nya, ada tiga tipe dasar platform
karbonat yang dapat dikenali (Harris Moore, & Wilson, 1985), yaitu :
• Paparan karbonat rimmed
• Paparan karbonat unrimmed, termasuk paparan terbuka dan karbonat
ramps
• Karbonat platform terisolasi.

VIII.I.I Paparan Karbonat Rimmed

Adalah plaform dangkal yang ditandai oleh perubahan lereng yang jelas
pada bagian tepi luarnya (outer) kedalam air yang lebih dalam. Pada daerah
perubahan (break) ini biasanya berupa barier yang hampir mendekati menerus
disepanjang tepi platform. Barier ini biasanya berupa tertumbu buildup karena
koral tumbuh subur didaerah ini atau gundukan pasir skeletal/ooids yang dapat
menyerap atau menghalangi energi gelombang dan membatasi sirkulasi air,
sehingga menghasilkan lingkungan paparan energi rendah kearah darat, yakni
berupa lingkungan “lagoon” atau berpotensi terbentuknya lingkungan evaporit.
Kearah darat, lagoon tersebut berangsur ke lingkungan tidal flat berenergi rendah
dibanding dengan pantai zona pantai yang berenergi tinggi.

VIII.I.2. Paparan Karbonat Unrimmed

Unrimmed atau open paltform adalah paparan yang tidak ditandai oleh
barier marginal yang jelas. Paparan ini biasanya terjadi pada bank-bank tropis
besar yang dingin dan dalam semua karbonat daerah dingin (James & Kendall,
1992).
113

Ramp adalah platform paparan unrimmed dengan kemiringan landai


(kurang dari I derajat) pada daerah endapan air dangkal menerus ke arah slope
dengan hanya sedikit perubahan (break) kemiringan ke dalam fasies yang lebih
dalam. Perubahan kemiringan pada ramp ini tidak ditandai oleh trend terumbu
yang jelas, tetapi gundukan pasir diskontinyu mungkin dijumpai disepanjang tepi
paparan ini, dimana energi air tinggi. Sirkulasi air yang melintasi platform
unrimmed mungkin cukup untuk perkembangan energi tinggi zona pantai
disepanjang pantai moderat disamping formasi skeletal atau gundukan pasir ooid-
pellet sepanjang tepi paparan. Jadi, karbonat platform paparan unrimmed
dipengaruhi oleh proses fisika yang seperti paparan silisiklastik.

VIII.1.3 Platform Terisolir

Platform terisolir (isolated platform) adalah platform air dangkal dengan


kemiringan landai, lebar sepuluh sampai ratusan kilometer, biasanya terletak pada
lepas pantai paparan kontenental dangkal, yang dikelilingi oleh air dalam yang
bekisar dari beberapa ratus sampai beberapa kilometer kedalamannya.

VIII.2 Proses Pengendapan

Tidak seperti pengendapan sedimen silisiklastik, yang dikontrol terutama


oleh prosesfisika. Proses pengendapan karbonat terutama dikontrol oleh kombinasi
proses fisika, kimia, biokimia, dan biologi. Pengendapan batuan karbonat sebagian
besar adalah proses autochthonous, sedangkan silisiklastik sebagian besar
allochthonous dimana material diperoleh dari sumber ekstrabasinal.
Meskipun, proses pengendapan batuan karbonat umumnya dipengaruhi
oleh proses kimia dan biologi, namun distribusi selanjutnya batuan karbonat juga
dipengarhi oleh energi yang bekerja selama pembentukan dan pengendapan
batuan tersebut.

VIII.2.1 Endapan Badai

Badai sapat sangat cepat dan radikal merubah disribusi sedimen pada
bagian-bagian paltform. Diatas dasar gelombang badai. Meskipun pengaruhnya
pada karbonat air dangkal adalah sangat jelas, tetapi harus diingat bahwa
gelombang yang dihasilkan oleh badai dapat mencapai kedalaman yang sangat
dalam. Nelson, dkk. (1982) mencatat bahwa gelombang badai menghasilkan arus
dengan kecepatan lebih dari 11 cm/detik pada kedalaman dibawah 100 m di
dataran Three King, New Zeland bagian utara.
Gelombang badai dan arus menyebabkan pergerekan kembali sedimen-
sedimen secara intekstensif dan mentransportasi pasir dan lumpur ke arah
cekungan. Lapisan grainstone-packstone yang ditinggalkannya dengan struktur
sedimen yang khusus akan berselang-seling dengan wakstone-mudstone
bioturbasi fairweather (gambar VIII-!). Grainstone hummocky cross stratification
114

dan graded grainstone-packstone adalah dua jenis tempestite (endapan badai )


yang biasanya terbentuk antara fairweather wave base dan strorm. Lapisan
tempestite dapat berkisar dari fairweater berkisar dari selang-seling grainstone-
mudstone sampai grainstone amalgamasi tergantung pada kedalaman air,
frekuensi dan intensitas badai, serta jarak daerah sumber atau garis pantai (Sami&
descrocers, 1992). Ciri-ciri lainnya yang terbentuk oleh badai pada sedimen
tempestite meliputi scoured based, swaly cross stratification, grading, gutter casts,
interferensi ripple caps, shelll cocuina dan horison-horison kondensasi (Kreisa
1981)
Endapan badai dapat dikenali dengan evalusasi bukti-bukti geomorfologi,
stratigrafi, dan biostratinomik. Bukti morfologi meliputi formasi pada spillover lobes
offbank dan sand lobe onbank (Aigner, 1985) yang nampak berkembang setelah
lintasan topan melewati daerah air dangkal (Iiine, 1977). Bukti stratigrafi meliputi
lapisan skeletal sharp based yang biasanya menutupi permukaan erosi dan sekuen
menghalus keatas (Aigner, 1985). Sedangkan bukti biostratinomik meliputi kerang-
kerang (shells) yang bersambung tersimpan sangat baik meskipun bergerak dari
posisi asalan kehidupannya. Ini terjadi karena kerang-kerang tertimbun dengan
cepat oleh sedimen-sedimen yang tertranspor oleh badai dan sedikit kesempatan
untuk terpilah-pilah oleh proses biologi dan fisika. Badai biasanya
menstraportasinya atau menggerakan material skeletal massa besar dari tempat
pertumbuhannya. Jadi kepala koral dapat tertransport untukjarak tertentu
sebelum diendapkan pada tempet-tempet di platform. Proses ini mungkin
dipercepat jika dasar koral sebelumnya diperlemah oleh proses erosi biologi.

VIII.3 Model Fasies Batuan Karbonat

Pembahasan model fasies karbonat ini, penulis hanya mendiskusikan model


fasies karbonat platform rimmed. Gambar VIII-2, menunjukan fasies untuk
platform unrimmed, sebagai berikut :

Fasies laut dalam


Kedalaman air fasies ini biasanya lebih dari beberapa ratus meter, dan jadi
dibawah dasar gelombang (wave base). Kolom air seperti ini, umumnya,
teroksigenasi, salinitas laut normal, dan sirkulasi arus adalah baik tetapi tenang.
Fauna bentonik air dalam dijumpai dan mereka tersimpan sebagai abradeb dan
seluruhnya fosil. Struktur pelubangan berlimpah dan nodular bedding bisanya
dijumpai.

Fasies Tepi Cekungan


Model fasies ini terletak diantara ujung slope dan dibawah platform yang
memproduksi karbonat. Sedimen yang diendapkan pada fasies ini diperoleh dari
platform melalui sedimen aliran gravitasi, sedimen slide/slumps, dan suspensi.

Fasies Foreslope
115

Fasies foreslope umumnya terletak diatas batas bawah air yang


teroksigenasi dan dari atas sampai dibawah dasar gelombang. Inklinasi slope lebih
dari 40o dan umumnya tidak stabil. Pengendapan dimulai dari proximal atau
sedimen aliran gravitasi densitas tinggi dan slides/slumps.

Fasies Tepi Platform


Reef-dominated
Ada tiga tipe profil organik buildup tepi paparan yang mungkin dijumpai
(Gambar VIII-3), yaitu :
• Type 1 - downslope lime-mud accumulations
• Type II - Knol reefs sepanjang profil lereng landai
• Type III - Framebuilt organic reefs

Type I terbentuk oleh akumulasi karbonat lumpur dan akumulasi jatuhan


organik yang terdiri dari gamping lumpur bioklastik atau “belt mounds” pada
foreslope tepi paparan dengan slope atas berupa fasies pantai dan kepulauan,
Fasies tepi Type II terdiri mounds, organisme - organisme pembentuk kerangka
organik berupa isolated clumps atau encrusting sheets, atau organisme-organisme
yang tumbuh diatas dasar gelombang (wave base), dan akumulasi debris yang
stabil. Sedangkan fasies tepi paparan type III adalah pinggiran terumbu yang
terbentuk oleh kerangka seperti kumpulan koral alga modren dengan bentuk
sessile berkembang melalui dasar gelombang kedalam zona ombak. Contoh
terumbu tepi seperti ini biasanya memiliki lereng yang terjal dan banyak debris
talus.

Sand shoals
Fasies ini biasanya berbentuk beting (shoals) pantai, tidal bars, dan pulau
pasir. Pasir karbonat terakumulasi pada kedalamann air beberapa meter. Biasanya
lingkungannya teroksigenasi baik tetapi tidak baik untuk kehidupan laut karena
perubahan dasar lapisan.

Fasies Paparan Laut Terbuka


Kedalaman airnya dangkal, beberapa puluh meter dan salinitas bervariasi
dari laut normal sampai beberapa variasi salinitas. Sirkulasi air moderat dan fauna
laut relatif terbuka atau fauna laut sedikit tertutup mungking dijumpai, tergantung
pada kedalaman dan sirkulasi air. Sedimen yang biasa dijumpai adalh grainstone
sampai wakstone dengan struktur burrowing sering dijumpai, Patch reef atau
bioherm mungkin dijumpai juga jika kondisi laut terbuka.

Fasies Paparan tertutup dan Pertida


Fasies ini umumnya dijumpai pada lingkungan paparan dalam tertutup,
lagoons, tidal flats, dan tidal chennels. Dalam linkungan yang subagueous, yang
mungkin dijumpai adalah wackstones, pacstone sampai grainstone. Sedangkan
dalam lingkungan intertidal sampai supratidal mungkin dijumpai peloidal
116

wackstones sampai grainstone, unit-unit stromatolitic, dan intraclastic endapan


badai. Didaerah dimana aktitas gelombang terjadi, bioklastik dan oolitic grainstone
mungkin dijumpai disepanjang garis pantai. Fauna yang dijumpai terbatas,
terutama gastropods, algae, foraminifera tertentu, dan ostracods.

Gambar II-I : Penyebaran sedimen karbonat laut dangkal modern


(Wilson, 1975)
117

Gambar II-3 : Pengaruh salinitas terhadap penyebaran binatang dan


tumbuhan moderen (Heckel, 1972)
118

Tabel III-I : Mineralogi kelompok besar yang dihasilkan oleh organisme


karbonat (setelah Scholle, 1978)
119

Gambar III-I : Menunjukkan komposisi kimia dan mineral pada batuan


karbonat Garrels, R.M., et al., 1971)
120

Gambar III-3: Diagram yang menggambarkan ukuran fraksi butiran yang


dihasilkan oleh :
(A) Pengrusakan mekanik pada Halimeda dan koral skeleton acropora
dan
(B) Pengrusakan secara biologi koral massVIIIe oleh sponge dan ikan
(Scoffin, 1987).
121

Gambar III-2A : Mikrostruktur skeletal yang dapat dilihat dalam penampang


tipis dibawah bidang cahaya terpolarisasi dan cross nikol (Scoffin, 1987).
122

Gambar III-2B : Mikrostruktur skeletal yang dapat dilihat dalam penampang


tipis dibawah bidang cahaya terpolarisasi dan cross nikol (Scoffin, 1987)
123

Gambar III - 4 : Lithoklast yang meliputi intraklast dan


ekstraklast
124

Gambar III - 5 : Intraklast yang terdiri dari jenis


torehan atas
125
126

Gambar III - 6 : Menggambarkan Grapestones, yaitu aggregat butiran dan


resembles bunches of grapes.

Gambar III - 7 : Menggambarkan jenis ooids modern dan purba


127

Gambar III - 8 : Peloids dan fecal pellets yang terbentuk karena eksresi,
mikritisasi butiran, atau sebagai intraklast kecil
128
129

Gambar VIII-1 : Menunjukkan endapan badai (Tempestite), yang terdiri


dari intraklastik grainstone berbutir kasar berangsur ke atas grainstone berbutir
halus dan ditutupi oleh lapisan mudstone nodular.

Gambar VIII-2 : Model Fasies untuk Platform Karbonat Rimmed (Wilson,


1975)
130

Gambar VIII-3 : Tiga Tipe Karbonat tepi Platform : I - downslope lime mud
accumulation, II - knol reefs along gentle slopes, dan III - Framebuilt, organic
reef rims (Wilson, 1975).

Gambar V-I : Menggambarkan Regim Diagenesa Batuan Karbonat (Moore


C.H., 1989)
131

Gambar V-2 : Memperlihatkan bebagai macam semen yang berbentuk


dalam batuan karbonat selama diagenesa. (James, N.P., et al., 1983)

Gambar V-3 : Kurva hipotetek yang menggambarkan hubungan porositas


terhadap kedalaman untuk berbagai proses diagenesa (Choquette, P.W.,et al).
132
133

Anda mungkin juga menyukai