Anda di halaman 1dari 20

10/16/2015

GEOLOGI BATUBARA
4
CEKUNGAN BATUBARA

CEKUNGAN BATUBARA, APA ITU?


(Koesoemadinata, 1996).

Cekungan sedimenter dimana


batubara terbentuk
Sifat-sifat cekungan sedimenter:
1.Dapat berupa lereng, ditandai oleh penurunan
tektonik.
2. Lapisan-lapisan sedimen membaji pada tepi
cekungan.
3. Muka pengendapan sebagian atau seluruhnya di
atas maupun di bawah permukaan laut.
4. Sebagian atau seluruh mengalami gejala tektonik.

1
10/16/2015

CEKUNGAN SEDIMEN DALAM KERANGKA


TEKTONIK LEMPENG
Relevansinya terhadap pergerakan lempeng
tektonik satu terhadap yang lain

1. Cekungan intra cratonic/contonental basin: daerah


tarikan (rifting); daerah tumbukan (collision atau
suture related, foreland basin, hinterland basin);
daerah geseran (strike slip basin).
2. Cekungan pinggiran benua (continental margin):
passive margin/pinggiran masif (atlantic type,
aulacogen type/delta); active margin/pinggiran aktif
(back-arc basin, inter-arc basin, fore-arc basin);
transcurrent margin (pull apart basin, berhubungan
dengan sesar mendatar).
3. Cekungan samudera (oceanic basin)

 Tertiary basins of Indonesia associated with the island


arc system are traditionally classified as back deep,
inter-deep and fore deep basins

2
10/16/2015

SISTEM GEOLOGI KEPULAUAN


INDONESIA
TEKTONIK LEMPENG
Lempeng India-australia
Lempeng Eurasia
Lempeng Pasifik

Pembentukan :
- Busur Pegunungan (Volcanic Inner Arc)
- Busur Kepulauan (Nonvolcanic Outer Arc)
- Cekungan

Bagian Barat :
Bagian Timur:
Basement
Basement
Sediman datar
Awal Tersier – Transgresi
Transgresi
Karbonat Platform

3
10/16/2015

CEKUNGAN BATUBARA DI INDONESIA


(R.P. Koesoemadinata, 1997 dan 2001)
2001)

CEKUNGAN INDONESIA BAGIAN BARAT


Paparan Sunda merupakan inti kontinen
yang dikelilingi oleh cekungan-cekungan
sedimen di sepanjang busur kepulauan

CEKUNGAN INDONESIA BAGIAN TIMUR


Paparan Sahul yang merupakan inti
kontinen

CEKUNGAN BATUBARA INDONESIA


BAGIAN BARAT
CEKUNGAN PALEOGEN
 Sub-jaman Tersier (Paleosen, Eosen,
Oligosen).
 Fase transgresi.

CEKUNGAN NEOGEN
 Sub-jaman Tersier (Miosen dan Pliosen).
 Fase regresi.

Dipisahkan oleh aktivitas volkanik Oligo-


Miosen dan ditandai oleh perbedaan
pemunculan fosil

4
10/16/2015

CEKUNGAN BATUBARA INDONESIA BAGIAN


BARAT (R.P.
(R.P. Koesoemadinata, 1997)
1997)

CEKUNGAN PALEOGEN

 Ditandai oleh blok sesar, endapan sedimen


umumnya non-marin, pada awal Eosen
mengalami transgresi.
 Endapan batubara berselingan dengan
endapan sedimen lakustrin, endapan sungai,
dan endapan pantai.
 Sebaran batubara arah horisontal umumnya
terbatas dibandingkan kearah vertikal.

CEKUNGAN BATUBARA INDONESIA BAGIAN


BARAT (R.P. Koesoemadinata, 1997)

CEKUNGAN PALEOGEN

1. Sumatera: Cekungan Ombilin


2. Jawa: Cekungan Bayah dan Cimandiri
3. Kalimantan: Cekungan Pasir dan Barito
4. Sulawesi: Cekungan Kasama dan Enrekang

1. Rift-valley basin with syn-rift fill


2. Fore-arc atau inter-arc basin

5
10/16/2015

CEKUNGAN BATUBARA INDONESIA


BAGIAN BARAT: Batubara Neogen

CEKUNGAN NEOGEN

 Cekungan berkembang bersebelahan


dengan busur volkanik dalam (back deep
basin).
 Pengendapan sedimen klastik menutupi
cekungan intramontana yang berumur
paleogen.
 Berkembang rawa-rawa yang merupakan
tempat subur untuk tumbuhan bahan
pembentuk batubara.

CEKUNGAN BATUBARA INDONESIA


BAGIAN BARAT: Batubara Neogen

CEKUNGAN NEOGEN

1. Active margin fore-arc and back-arc basin


(Sumatera), back-arc basin (Jawa)
2. Passive margin: delta basin and carbonate
platform (Kalimantan Timur).
3. Suture related basins (Meratus range),
Barito, Asem-asem, dan Pasir Basin.

6
10/16/2015

 Batubara Peleogen terendapkan sebelum Transgresi dan


batubara Neogen terendapkan sesudah Regresi
 Intramontana dan Foreland Basin berkembang di Sumatra,
Kalimantan dan Jawa (yang jawa relatif kecil)
 Delta terbentuk di Kaltim akibat spreading center selat
Makasar
 Di jawa terjadi sedimentasi teristrial hanya dibagian barat saja
(Pra Trangresi). Dibagian tengah dan timur sedimen marine
langsung terendapkan diatas batuan pra-tersier. Di
Kalimantan Bagian Tenggara ada cekungan Intramontana
dengan sedimen darat
 Awal Miosen terjadi transgresi di dataran Sunda, semua
basement tertutup oleh karbonat platform (yang tersedia
adalah Asahan Arc dan Karimun Jawa Arc).

 Di Jawa Barat Bagian Selatan perkembangan Paleogen terlihat pada


Formasi Bayah (Banten) dan Formasi Gunung Walet (Sukabumi). Berupa :
Braided River Deposit dan Sedimen Laut transgresi pada miosen. Pada
kedua formasi ditemukan batubara.
 Hal serupa juga terjadi di Kalimantan Bagian Tenggara Pasir dan Barito
Basin, Formasi Tanjung, Eosen.
 Endapan Batubara Paleogen yang terpenting :
- Ombilin (Sumbar)
- Bayah (Jabar)
- Pasir (Kalimantan Bagian Tenggara)
- Melawai (Kal-Bar)
- Sum-Sel
Cirinya :
- Penyebaran terbatas (oleh Graben)
- Pengendapan bersamaan dengan aktivitas tektonik
- Ketebalan bervariasi dan banyak lapisan
- Selalu berkaitan dengan busur vulkanik

7
10/16/2015

 Secara umum terjadi sedimentasi Neogen hanya pada Backdeep. Ada yang
menyatakan bahwa regresi terjadi bukan akibat orogenesa tetapi akibat sedimantasi
yang lebih cepat dari penurunan basin sehingga garis pantai bergerak ---- Delta
berkembang.
 Siklus regresi berawal Miosen Tengah, sedimentasi berubah dari laut dalam, laut
dangkal, delta, kontinental.
 Sedimentasi berakhir pada Plio-Pilistosen dengan munculnya Klasik Tuff (Kasai
Formation) --- Orogenesa Plio-Plistosen
 Salam siklus regersi ini juga terjadi pengendapan batubara --- penyebarannya relatif
luas
 Di Cekungan Barito hal ini berkembang baik / regresi sangay intensif (Warukin dan
Dahor Formation) yang terendapkan langsung diatas Karbonat pada phase transgresi
(Berai Formation)
 Pengendapan batubara pada cekungan delta berbeda dengan pengendapan pada
masa regresi di Sumatera.
 Cekungan Delta di Kaltim (Kutai dan Tarakan). Pengendapan langsung terjadi diatas
transgresi Eosen (karena perkembangan Delta)
 Walaupun tidak bisa dikorelasikan dengan batubara yang ada di backdeep sumatera,
tetapi data menunjukkan bahwa batubara Kaltim terendapkan pada waktu yang
bersamaan.
 Batubara Mahakam terendapkan pada :
- Formasi Pamaluan dan Formasi Pulaubalang (Miosen Awal)
- Formasi Balikpapan dan Kampung baru (Miosen Pliosen)

8
10/16/2015

9
10/16/2015

10
10/16/2015

11
10/16/2015

12
10/16/2015

13
10/16/2015

CEKUNGAN BATUBARA

14
10/16/2015

CEKUNGAN BATUBARA INDONESIA BAGIAN


TIMUR (R.P.
(R.P. Koesoemadinata, 1997)
1997)

PERKEMBANGAN CEKUNGAN DI INDONESIA


BAGIAN TIMUR BERBEDA DENGAN DI BAGIAN
BARAT

 Bagian utara paparan Sahul pada masa Paleogen


menunjukkan kondisi laut, ditandai oleh adanya
endapan karbonat.
 Cekungan-cekungan kecil baru berkembang pada
akhir Tersier, seperti di Cekungan Salawati,
Iwoer, Akimeugah dan Bintuni. Batubara
diendapkan pada masa Pliosen sampai Plestosen.

15
10/16/2015

16
10/16/2015

17
10/16/2015

CEKUNGAN BATUBARA

CEKUNGAN DI INDONESIA (IAGI, 2008)


TERTIARYSEDIMENTARYBASINININDONESIA
100° 110° 120° 130° 140°

NORTH PA
SUMATERA C
WEST IF
05° NATUNA
EAST IC
NATUNA O
CE
A
SIB

TARAKAN
N
OL
G
A

MINAHASA
NORTH HALMAHERA
CENTRAL EAST HALMAHERA
SUMATERA KETUNGAU NORTH
KUTAI OBI
MELAWI GORONTALO
00° SOUTH HALMAHERA W
AR
OP
SOUTH BIAK EN
SULA
BARITO BANGGAI M:
OBI- SALAWATI
G: -
SOUTH LARIANG BINTUNI
MIS JAYA-
SUMATERA PEMBUANG SOUTH SULA OOL PURA
WAIPOGA
BE

SALABANGKA SER
NG

ASEM
WEST SOUTH AM
KU

ASEM SERAM
BILITON SOUTH MANUI BURU
LU

SUNDA MAKASAR BURU


PATI
BUTON AKIMEUGAH
WEST
05° NORTH EAST
BONE WEBER
NORTH WEST
JA V A JAVASEA SPERMONDE ER
EB
U
AR

W
TANIBAR
NG

TUKANGBESI
SAHUL
LU

IN NORTH EAST JAVA FLORES


PA

D SOUT
H
IA JAVA

O LOMBOK BALI
SAWU
OR
C TIM
10° E
A
N

LEGEND :
N
PRODUCING BASIN ( 15 BASINS )
W E
BASINWITH DISCOVERIES, NON PRODUCING ( 9 BASINS )
S
DRILLEDBASIN, NO DISCOVERY ( 14 BASINS ) BADANPELAKSANAKEGIATAN
USAHAHULUMINYAK DANGAS BUMI SCALE1 : 34.000.000
UNDRILLED BASIN ( 22 BASINS )
Eks. BPMIGAS
d:\data\apr\2003\bayu

18
10/16/2015

ANALISIS CEKUNGAN BATUBARA

Mempelajari proses-proses dari bermacam data


geologi yang dikumpulkan, dikutip, diperiksa,
dianalsis, disintesa, dan ditafsirkan untuk mengetahui
sejarah ubahangsur dari suatu cekungan batubara.

Sasaran analisis cekungan batubara


batubara::
1. Tujuan keilmuan
keilmuan:: menentukan secara lebih baik
konsep batubara sebagai batuan sedimen
sedimen,, sebagai
sistem geokimia
geokimia,, dan sebagai endapan organik
dengan asosiasi batuannya
batuannya..
2. Tujuan keekonomian
keekonomian:: menentukan potensi
sumberdaya dan karakteristik fisik dan kimia
lapisan batubara

DATA ANALISIS CEKUNGAN BATUBARA

1. Data geologi permukaan


2. Data geologi bawah permukaan
3. Data mineralogi dan petrologi
organik
4. Data geokimia dan petrokimia
5. Data paleoekologi

19
10/16/2015

Quality improvement
Safe working
Environmental friendly
Thank You

20

Anda mungkin juga menyukai