Bagian Barat daya dari Kalimantan merupakan bagian dari continental passive margin, yang terbentuk pada zaman Kapur Awal sebagai bagian dari lempeng Asia Tenggara yang dikenal sebagai Sunda land. Pada zaman Tersier, terjadi peristiwa interaksi konvergen yang menghasilkan beberapa formasi akresi pada daerah Kalimantan.
Selama zaman Eosen, daerah Sulawesi berada di bagian Timur kontinen dataran Sunda. Pada pertengahan Eosen, terjadi interaksi konvergen antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Asia yang mempengaruhi makin terbukanya busur belakang samudra, Laut Sulawesi, dan Selat Malaka. Cekungan Kutai merupakan salah satu cekungan yang dihasilkan oleh perkembangan regangan cekungan yang besar pada daerah Kalimantan.
Secara umum perkembangan sesar-sesar di Cekungan Melawai-Ketungau dipengaruhi oleh adanya gerak sesar mendatar (sesar melawai timur) dan gerak sesar mendatar dari sesar Adang. Sistem deformasi sesar Melawi Timur ditandai dengan gerak mendatar menganan yang berarah barat laut tenggara. Sesar ini diprediksi terbentuk pada zaman pratersier, sistem deformasi sesar Adang ditandai dengan gerak menganan yang berarah barat timur laut timur tenggara. Deformasi sesar Adang diperkirakan berlangsung sejak Pra-Tersier akibat adanya tumbukan mikrokontinen sunda dengan lempeng eurasia.
Sistem deformasi Sesar Boyan ditandai dengan gerak sesar naik berarah timurbarat. Sesar ini berkembang disekitar tinggian Semitau membentuk jalur lurus yang membatasi sub cekungan melawai di sebelah utara. Sistem ini diperkirakan berumur oligosen akhir. Konfigurasi cekungan Melawai Ketungau dikontrol oleh beberapa aktivitas tektonik selama kapur awal dan paleosen. Batuan yang tersingkap di Cekungan Melawai - Ketungau terdiri dari batuan Pra-Tersier berupa batuan metamorf filit dan skiss., batuan beku Basalt, granit dan granodiorit serta sedimen klastik kapur.
Formasi Ingar (Tei) tersusun oleh perselingan batulumpur karbonatan, batulanau, batupasir fragmen gunungapi. Formasi ini berumur Eosen Atas dan diendapkan di lingkungan delta hingga estuarin. Formasi Payak (Teop) terdiri dari batupasir bersisipan batulumpur dan batulanau, konglomerat alas dan lapisan tipis batubara. Satuan ini terletak tak selaras di atas Fm. Ingar, umurnya adalah Eosen Atas - Oligosen Bawah dan diendapkan di lingkungan fluviatil. Formasi Tebidah (Tot) terdiri dari perselingan antara batupasir dan batulanau pasiran, dan batulumpur bersisipan batubara. Satuan ini terletak selaras di atas Fm. Payak, berumur Oligosen Atas dan diendapkan pada lingkungan estuarin dan dataran banjir. Batuan Terobosan Sintang (Toms) terdiri atas andesit, granodiorit, dasit, granit, riolit, dan diorit kuarsa. Batuan ini menerobos hampir semua batuan yang lebih tua, umurnya diperkirakan Oligosen Miosen. Endapan aluvial (Qa) berumur Kuarter menutup tak selaras seluruh batuan di bawahnya, terdiri dari material rombakan kerikil, pasir, lempung, bahan tetumbuhan dan emas.
Gambar . Kolom stratigrafi Cekungan MelawiKetungau, Kalimantan Barat (Tim Studi Petroleum System Cekungan Melawi-Ketungau Kalimantan Barat, 2004)
KESIMPULAN
# Sejarah pembentukan Cekungan Melawi-Ketungau yang terletak di Kalimantan Barat meruopakan satu buah cekungan besar yang terpisah menjadi tiga(3) subcekungan,antara lain Subcekungan ketungau,Subcekungan Melawai Barat, dan Subcekungan Melawai Timur. # Dari informasi geologi menunjukan sesar yang berkembang di daerah penelitian didominasi oleh sesar naik yang memanjang dengan arah relatif timur-barat,yang salah satunya merupakan Sesar Boyan.selain itu terdapat sesar-sesar geser menganan dengan arah relatif barat laut-tenggara yaitu sesar Melawai Timur. # Cekungan Melawi-Ketungau sebagai salah satu cekungan yang berpotensi sebagai penghasil endapan potensi Batubara dan hidrokarbon di Indonesia.
terima kasih matur suwun thank you grazie obrigado danke arigato