270110190085 OUTLINE SEJARAH TEKTONIK INTRODUCTION PEMBENTUKAN PULAU KALIMANTAN
SEJARAH GEOLOGI PENEMUAN SPESIES DAN
ANALISIS LINGKUNGAN KALIMANTAN TENGAH PENGENDAPAN SALAH SATU DAERAH KALIMANTAN TENGAH INTRODUCTION Pulau Kalimantan berada di tenggara dari lempeng Eurasia besar. Di sebelah utara berbatasan dengan lemeng samudera Laut Cina Selatan, di timur dibatasi oleh sabuk Filipina mobile dan lempeng samudera Filipina dan d selatan oleh sistem busu Banda dan Sunda. Di sebelah barat dibatasi oleh paparan sunda dan kerak benua dari Semenanjung Malaysia. Blok Besa di Kalimantan di utara, timur, dan selatan di kelilingi oleh batas lempeng dan sistem busur yang masih aktif sekarang atau pernah aktif saat Tersier.
Gambar: Peta Geologi Sederhana Kalimantan
Darman dan Sidi 2000 INTRODUCTION Berdasarkan kerangka tektonik regional Pulau Kalimantan, Daerah Kalimantan Tengah termasuk ke dalam cekungan Barito yang terletak disisi tenggara lempeng mikro sunda. Bagian utara dipisahkan dengan Cekungan Kutai oleh “Paternoster Fault System” dan “Barito – Kutai Crose Heigh”. Sebelah Timur dipisahkan dengan cekungan asem-asem dan cekungan pasir oleh pegunungan Meratus. Disebelah Selatan merupakan batas tidak tegas dengan cekungan Jawa Timur dan disebelah Barat oleh tinggian Sunda.
Gambar: Peta Geologi Sederhana Kalimantan
Darman dan Sidi 2000 SEJARAH TEKTONIK PEMBENTUKAN PULAU KALIMANTAN Pembentukan Pulau Kalimantan terbagi menjadi beberapa tahapan, yaitu: Basement Pre-Eosen Bagian Baratdaya Kalimantan tersusun atas kerak yang stabil (Kapur Awal) sebagai bagian dari Lempeng Aia Tenggara yang dikenal sebagai Sundaland. Ofiolit dan sediment dari busur kepulauan dan fasies laut dalam ditemukan di Pegunungan Meratus yang diperkirakan berasal dari subduksi Mesozoikum. Di wilayah antara Sarawak dan Kalimantan terdapat sedimen laut dalam berumur Kapur-Oligosen, ofiolit, dan unit lainnya yang menunjukan adanya peristiwa subduksi. Terdapat Intrusi besar bersifat granit berumur Trias diantara Cekungan Mandai dan Cekungan Kutai atas memiliki kontak tektonik dengan formasi berumur Jura-Kapur SEJARAH TEKTONIK PEMBENTUKAN PULAU KALIMANTAN Permulaan Cekungan Eosen Terdapat batuan ofiolit menandakan keberadaan zona subduksi ke arah tenggara di bawah baratlaut Kalimantan pada periode Kapur dan Tersier awal di bagian barat Sabah, dan Kelompok Embaluh. Batas sebelah timur Sundaland selama Eosen yaitu wilayah Sulawesi yang merupakan batas konvergensi pada Tersier dan kebanyakan sistem akresi terbentuk sejak Eosen. Awal mula collision antara India dan Asia pada Eosen tengah (50 Ma) dan mempengaruhi perkembangan dan penyesuaian lempeng Asia. Adanya subsidince pada Eosen dan sedimentasi di Kalimantan merupakan peristiwa dari penyesuaian lempeng akibat pembukaan bagian back-arc Laut Celebes SEJARAH TEKTONIK PEMBENTUKAN PULAU KALIMANTAN Tektonisme Oligosen Tektonisme pada pertengahan Oligosen merupakan readjusement dari lempeng pada Oligosen. Ketidakselarasan pertengahan Oligosen hadir di Laut China Selatan dan wilayah sekitarnya. Ketidakselarasan tersebut dihubungkan dengan rifting lantai samudera di Laut China Selatan. Subduksi pada baratlaut Kalimantan terhenti secara progresif dari baratdaya-timurlaut. Di bagian baratdaya berhenti pada pertengahan Oligosen sedangkan di bagian timurlaut berhenti pada akhir Miosen Awal. SEJARAH TEKTONIK PEMBENTUKAN CEKUNGAN PULAU KALIMANTAN Cekungan Kalimantan merupakan 3 cekungan busur belakang (Cekungan Trakan, Cekungan Kutai, dan Cekungan Barito) yang terjadi akibat pergerakan tektonik tersier. Awal tersier terjadi pengangkatan Tinggian Mangkaliat dan suiker brood ridge Cekungan Kalimantan menjadi Cekungan Tarakan dan Cekungan Kutai. Pada masa Oligosen bawah terjadi tektonik fleksur sepanjang paternoster cross high atau barito kutai cross high yang memisahkan cekungan Kutai dengan Cekungan Barito. Kemudian pada masa Miosen tengah terjadi pengangkatan Pegunungan Meratus berarah timur laut-barat daya memisahkan Cekungan Barito dengan Cekungan Asem-Asem. Pada masa plio pleositosen terjadi Cekungan Kalimantan terangkat ke konfugurasi yang ada sekaran (Heryanto,2008). SEJARAH GEOLOGI KALIMANTAN TENGAH Sejarah Pembentukan Cekungan Barito dan Cekungan Kutai
Penemuan Species dan Analisis
Lingkungan Pengendapan salah satu daerah Kalimantan Tengah SEJARAH PEMBENTUKAN CEKUNGAN BARITO Proses sedimentasi di Cekungan Barito merupakan daur lengkap sedimentasi yang terdiri dari fase transgresi dan regresi. Fase transgresi terjadi pada kala Eosen-Miosen Awal dan disertai dengan pengendapan Formasi Tanjung dan Berai sedangkan fase regresi berlangsung pada kala Miosen Tengah hingga Pliosen bersamaan dengan diendapkannya Formasi Warukin dan Formasi Dahor. Tektonik pembentukan Cekungan Barito dimulai dari awal zaman Tersier yang terjadi deformasi sebagai akibat dari peristiwa tektonik oblique convergence dengan arah barat laut-tenggara (NW-SE). Lalu terbentuk rekahan yang diisi oleh sedimen profuk alluvial fan dan lakustrin anggota Formasi Tanjung bawah. Awal pertengahan Eosen, hasil akhir transgresi, rekahan berkembang menjadi fluviodeltaic yang menjadi lingkungan marine hasil transgresi selama proses deposisi Formasi Tanjung bagian tengah. Pada kala awal Oligosen-Eosen akhir terjadi transgresi dan terendapkan shale marine dari bagian Formasi Tanjung bagian atas. Setelah terjadi regresi pada pertengahan Oligosen, Cekungan Barito mengalami penurunan karena kembali terjadi transgresi. Kala Oligosen akhir terjadi pengendapan platform carbonate yang merupakan anggota dari Formasi Berai. Selama Miosen terjadi sea level drop sehingga Blok Schwaner dan Pegunungan Meratus mengalami uplift. Pada Miosen akhir, Pegunungan Meratus muncul kembali diikuti penurunan cekungan sehingga terjadi deposisi sedimen, yaitu Formasi Warukin. Kemudian, Pegunungan Meratus kembali mengalami upblift hingga kala Pleitosen dan terendapkan produk batuan sedimen molasic-deltaic, yaitu Formasi Dahor pada kala Pliosen. SEJARAH PEMBENTUKAN CEKUNGAN KUTAI Cekungan Kutai dihasilkan oleh proses pemekaran (rift basin) yang terjadi pada Eosen Tengah yang melibatkan pemekaran selat Makasar bagian Utara dan Laut Sulawesi. Selama Kapur Tengah-Eosen Awal, Pulau Kalimantan merupakan tempat terjadinya tumbukan dengan mikro-kontinen, busur kepulauan, penjebakan lempeng samudera dan intrusi granit, membentuk batuan dasar yang menjadi basement dari Cekungan Kutai. Sedimentasi di Cekungan Kutai dapat dibagi menjadi dua yaitu, sedimen Paleogen yang secara umum bersifat transgresif dan fase sedimentasi Neogen yang secara umum bersifat regresif. FASE TRANSGRESI PALEOGEN FASE REGRESI NEOGEN Fase ini dimulai ketika fasa tektonik ekstensional Fase ini dimulai pada Miosen Awal dan pengisian rift pada kala Eosen. Pada masa ini, hingga saat ini, menghasilkan Cekungan Barito, Cekungan Kutai, dan Cekungan Tarakan merupakan zona subsidince yang saling progradasi delta yang masih berlanjut. terhubung, kemudian sedimentasi Paleogen Sedimen regresi ini terdiri dari lapisan mencapai puncak pada fasa pengisian pada saat sedimen klastik deltah sampai laut cekungan tidak mengalami pergerakan yang dangkal dengan progradasi dari barat signifikan, sehingga mengendapkan serpih laut ke arah timur dan banyak dijumpai dalam secara regional dan batuan karbonat pada Oligosen Akhir lapisan batubara PENEMUAN SPECIES DAN ANALISIS LINGKUNGAN PENGENDAPAN