Anda di halaman 1dari 6

INSTITUT TEKNOLOGISAINS BANDUNG

FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK PERMINYAKAN

SOAL UJIAN
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
SEMESTER GASAL 2021/2022

Nama: Nur Ajib


Nim: 12420017

Kode Matakuliah : TP 3145 Hari, Tanggal : Jumat, 11 November


2022
Nama Matakuliah : Geologi Minyak dan Gas Waktu : 13:00-selesai WIB
Bumi
Program Studi : Teknik Perminyakan Sifat Ujian : Takehome
Dosen : Friska Agustin, ST., MT Waktu : Senin, 14 November
Pengumpulan 2022/
00.00 WIB

I. Berikan Pilihan jawaban pernyataan berikut yang menurut anda benar.

1. Syarat utama untuk menjadi batuan reservoir adalah:


a. Batuan sedimen
b. Batuan yang porous dan permeabel
c. Batuan yang poros
d. Tidak ada syarat khusus, semua batuan dapat menjadi batuan reservoir

2. Minyak bumi termasuk dalam:


a. Pirobitumina
b. Bitumina
c. Non bitumina
d. Aspal cair
e. Bukan hidrokarbon

3. Peta isopach adalah peta yang:


a. Menyatakan ketebalan suatu lapisan reservoir
b. Menampilkan prosentase facies
c. Memperlihatkan cebakan minyakbumi
d. Menggambarkan jalur migrasi sekunder
e. Memperlihatkan jumlah cadangan
4. Pengertian korelasi yang benar adalah:
a. Menghubungkan batas formasi
b. Menghubungkan batas facies
c. Menghubungkan batas lapisan yang sama
d. Menghubungkan migrasi dan jenis litologi/batuan
e. Menghubungkan puncak-puncak antiklin

5. Pekerjaan korelasi adalah sangat vital dalam industri minyakbumi sebab:


a. Harganya mahal
b. Akan langsung mengetahui terdapatnya minyakbumi
c. Akan menjadi dasar untuk pembuatan peta-peta bawah permukaan lainnya
d. Merupakan pekerjaan yang membutuhkan pemikiran ilmiah
e. Akan menentukan secara langsung jumlah cadangan

6. Yang dimaksud dengan expulsi adalah :


a. Pengeluaran minyak dari reservoir akibat produksi
b. Pengeluaran tetes minyak dari batuan induk ke reservoir
c. Migrasi sekunder
d. rembasan minyakbumi
e. Antiklin tererosi

7. Yang dimaksud dengan tekanan geser adalah:


a. Tekanan yang dibutuhkan untuk memindahkan tetes-tetes fluida dalam pori reservoir
b. Tekanan yang dibutuhkan untuk pematangan batuan induk
c. Tekanan litostatik
d. Tekanan hidrostatik
e. Tekanan tektonik

8. Yang dimaksud dengan porositas adalah:


a. Perbandingan besarbutir dalam batupasir
b. Perbandingan rongga dalam batuan dengan rongga dalam batupasir
c. Perbandingan antara volume rongga dengan volume batuan secara keseluruhan
d. Perbandingan rongga-rongga akibat pelarutan
e. Perbandingan rongga batupasir dan batugamping
9. Tipe kerogen utama sumber minyakbumi adalah:
a. Wurzelit
b. Ankerit
c. Grafit
d. Vitrinit, Eksinit dan Alginit
e. Oil shale

10. Migrasi primer erat kaitannya dengan:


a. Migrasi sekunder
b. Jenis litologi
c. Tipe maceral
d. Kompaksi batuan
e. Dekompaksi batuan

11. Migrasi sekunder sangat dipengaruhi oleh:


a. Migrasi primer
b. Bidang ekipotensial
c. Bidang OWC
d. Tekanan hirostatik dan litostatik
e. Porositas batuan

12. Secara statistik cekungan-cekungan minyak didasari oleh kerak bertipe: a. Oseanik
b. Transisi
c. Kontinental
d. Peridotitis
e. Gabbroik

II. Bacalah dengan seksama soal-soal berikut ini dan jawab dengan singkat.
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “Roll-Back” dan apa penyebabnya serta bagaimana cara
terjadinya pada sistem konvergen?. Jelaskan juga bagaimana hubungannya antara peristiwa
“RollBack” dengan pembentukan “Marginal Sea” atau “Marginal Basin” pada lempeng bagian
atas (overriding plate) ?

2. Uraikan perbedaan dan kesamaan stratigrafi dan cekungan antara :


a. Indonesia Barat dan Indonesia Timur
b. Stratigrafi cekungan Neogen dan Stratigrafi cekungan Tersier
c. Berilah contoh di suatu cekungan untuk pertanyaan a dan b
1. Roll back merupakan proses perpindahan penunjaman kerak samudra dibawah kerak yang
mengakibatkan semakin terjalnya sudut penunjaman/subduksi yang berasosiasi dengan
penurunan kecepatan penunjaman.

Pada kondisi ini cekungan belakang busur berhenti membuka. Satu cekungan belakang busur
dapat berubah-ubah tipenya sepanjang evolusinya, bergantung kepada pola konvergensi lempeng
di sekitarnya.

Proses roll back menyebabkan terbentuknya sesar anjak pada bagian palung (dan depan busur
gunungapi) yang membentuk morfologi prisma akresi, sedangkan pada bagian belang busur
menyebabkan terjadinya kompleks sesar turun sebagai kompensasi gaya akibat pembentukan
busur gunung api.

Proses roll back akan menghasilkan gaya extensional pada overiding plate pada belakang busur
sehingga akan membentuk rifting. Jika proses rifting berlangsung dan menghasilkan basin namun
belum menginisiasi terbentuknya mid oeceanic ridge (MOR) maka cekungan tersebut disebut
marginal sea/marginal basin.
2.
a. Indonesia Barat dan Indonesia Timur

Persamaan
Perbandingan stratigrafi pada Indonesia Timur dan Barat dapat dilihat dari kedua contoh
cekungan ini, yaitu Cekungan Barito dan Cekungan Sengkang Timur.

Pada kedua cekungan ini memiliki kesamaan dari asosiasi batuan dalam formasi penyusunnya.
Perbandingan pertama adalah pada sekuen pre-rift Volkanik Langi dengan Formasi Manunggul
di Cekungan Barito. Kemudian perbadingan selanjutnya adalah pada sekuen syn rift antara
Formasi Malawa di Cekungan Sengkang Timur dan Formasi Tanjung di Cekungan Barito. Sikuen
pada kedua cekungan ini dinilai sama karena mengandung banyak kuarsa dan tidak ditemukan
tuf. Sekuen ini terkenal sebagai source rocks yang baik karena mengandung lapisan batubara dan
serpih karbonan

Sekuen post-rift Oligo-Miosen di Sulawesi disusun oleh batugamping Tonasa/Makale yang


sebanding dengan batugamping dari Formasi Berai di Cekungan Barito. Stratigrafi Sulawesi
Selatan kemudian ditutup oleh endapan molas Walanae yang konglomeratik dan punya fragmen
dari batuan-batuan pre-rift sampai pre-orogen yang dapat disebandingkan dengan Formasi Dahor
(Pliosen) di Cekungan Barito yang konglomeratik dan punya fragmen dari batuan dasar Meratus
sampai Warukin yang deltaik.

Perbedaan
Perbedaan dari kedua cekungan ini adalah pada Cekungan di Indonesia timur seperti Cekungan Sengkang
Timur adalah adanya asosiasi batuan yang menunjukan adanya proses tektonik yang tidakada di Indonesia
Barat. Proses tektonik tersebut dapat berupa asosiasi kompleks batuan ultramafik ofiolit sebagai hasil
dari proses tektonik obduksi maupun uplift yang hanya dapat ditemukan di Indonesia Timur.

Tentunya hal ini menggambarkan adanya perbedaan proses tektonik yang signifikan tetapi dibagi dalam
sikuen rifting yang sama.

b. Stratigrafi cekungan Neogen dan Stratigrafi cekungan Tersier Pra-


Tersier

ASPEK PERSAMAAN Kawasan Indonesia Barat Kawasan Indonesia Timur


/PERBEDAAN
PROSES Kawasan Indonesia Barat rata-rata Kawasan Indonesia Timur rata- rata
PEMBENTUKAN terbentuk oleh tumbukan- terbentuk oleh pecahan
tumbukan mikrokontinen seperti mikrofragmen Gondawana yang
Woyla Arc, Sibumasu, dan berasal dari Australia (Irian, dsb.)
sebagainya.
CEKUNGAN Hampir tidak terjadi pembentukan Proses pembentukan cekungan mulai
cekungan pada kawasan ini berlangsung dari umur Pra- Tersier,
seperti Cekungan Bonaparte,
Cekungan Bintuni, dsb.
BAGIAN ASAL Kawasan ini terbentuk dari suatu Kawasan ini terbentuk dari beberapa
paparan besar berupa Paparan paparan, seperti Paparan Sahul, dsb.
Sunda

Tersier
ASPEK PERSAMAAN Kawasan Indonesia Barat Kawasan Indonesia Timur
/PERBEDAAN
BATUAN DASAR berasal dari satu kontinen yang didominasi oleh batuan dasar
sama (Sundaland, Eurasia). dari Australia (Sahul) dan
Ada sedikit campuran dari sebagian hasil tumbukan
fragmen Gondwana Sundaland dan Kraton Australia
EVENT TEKTONIK PENTING Extrussion tectonics yang terjadi tumbukan-tumbukan antara
karena reaksi dari tumbukan volcanic arc dan lempeng benua
India-Eurasia yang berpengaruh Australia yang terjadi di
di hampir semua wilayah beberapa wilayah. Ada juga efek
extrussion di tumbukan di Papua
UMUR COLLISION kapur akhir di daerah ciletuh- bervariasi dari Oligo-miosen
karang sambung dengan (Papua) sampai yang paling
mikrokontinen Jawa Timur muda pada kala Miosen (Timor)
PEMBENTUKANCEKUNGAN Terjadinya subduksi yang Proses pembukaan cekungan
mengakibatkan pembukaan pada kawasan Indonesia Timur
cekungan di bagian back-arc tidak terjadi akibat rifting
maupun secara Transtension subduksi dan terbentuk rata- rata
pada kawasan Indonesia Barat pada umur Pra- Tersier
POLA STRUKTUR sederhana dan biasanya hanya bisa kompleks-sangat kompleks
antara 2-3 komponen tektonik dengan komponen yang bisa
dari beberapa mikrokontinen
dan lempeng
MELANGE kebanyakan dari hasil prisma kebanyakan dari hasil prisma
akresi yang bertumbukan akresi yang bertumbukan
dengan kontinen. Ada yang dari dengan kontinen
proses Ekshumasi

C. Berilah contoh di suatu cekungan untuk pertanyaan a dan b

Indonesia Barat : Cekungan Barito


Indonesia Timur : Cekungan Sengkang Timur

Anda mungkin juga menyukai