Anda di halaman 1dari 24

DEC

17

PENGGABUNGAN USAHA , LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASI,INVESTASI PERUSAHAAN ASOSIASI

OLEH (Kelompok VII)


1.
2.
3.
4.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
PENGGABUNGAN USAHA, LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI, INVESTASI PERUSAHAAN
ASOSIASI meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada bapak
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai dasar Akuntansi keuangan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

16 Oktober 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................
Daftar Isi.................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 2
C. Tujuan.......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi................................ 3
B. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan Konsolidasi................. 5
C. Teknik dan Prosedur Laporan Keuangan Konsolidasi................ 6
D. Konsolidasi Sebelum dan Sesudah Laporan Keuangan.............. 13
E. Konsolidasi Pada Tanggal Ekusisi.............................................. 16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 32
B. Saran............................................................................................ 32
Daftar Pustaka......................................................................................... 33
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laporan Keuangan Konsolidasi adalah Laporan yang menyajikan posisi keuangan dan hasil
operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu atau lebih anak perusahaan (entitas
yang dikendalikan) seakan-akan entitas-entitas individual tersebut merupakan satu entitas atau
perusahaan satu perusahaan. Laporan Keuangan Konsolidasi diperlukan apabila salah satu
perusahaan yang bergabung memiliki kontrol terhadap perusahaan lain, dan sebaliknya laporan
keuangan konsolidasi tidak diperlukan apabila satu perusahaan tidak memiliki kontrol terhadap
perusahaan lain. Artinya, jika tidak memiliki hak kendali (control) yang lebih, maka mereka adalah
badan usaha (entity) mandiri, artinya mereka masing-masing akan membuat laporan keuangan yang
sendiri-sendiri dan tidak mungkin untuk digabungkan, ditambahkan atau yang sejenisnya. Jadi, tidak
ada maksud untuk membuat sebuah laporan keuangan konsolidasi.
dapun maksud dan tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi disusun, yaitu: agar dapat
memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu
perusahaan (economic entity) yang terdiri atas sejumlah perusahaan yang berhubungan istimewa,
dimana laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-pihak yang
berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga. Dalam PSAK
No. 4, Paragraf 4 penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi oleh induk Perusahaan bertujuan untuk
memberikan informasi kepada para pemakai Laporan Keuangan mengenai data keuangan dari
suatu kelompok perusahaaan dalam kelompok tersebut merupakan suatu entitas hukum yang
terpisah satu sama lain. Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan bank
dan anak perusahaan digabungkan satu persatu dengan menjumlahkan unsure-unsur yang sejenis
dari asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban.

B. Rumusan Masalah
apa pengertian dari penggabungan usaha
ap
1. Apa pengertian laporan keuangan konsolidasi?
2. Apa tujuan dan manfaat laporan keuangan konsolidasi?
3. Bagaimana teknik dan prosedur laporan keuangan konsolidasi?
4. Bagaimana konsolidasi sebelum dan sesudah laporan keuangan?
5. Bagaimana konsolidasi pada tanggal ekusisi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian laporan keuangan konsolidasi
2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat laporan keuangan konsolidasi
3. Untuk mengetahui teknik dan prosedur laporan keuangan konsolidasi
4. Untuk mengetahui konsolidasi sebelum dan sesudah laporan keuangan
5. Untuk mengetahui konsolidasi pada tanggal ekusisi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi


Berdasarkan Pasal 1 angka 10 UU RI Nomor 40 Tahun 2007, peleburan (konsolidasi)
adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua perseroan terbatas atau lebih, untuk meleburkan
diri dengan cara mendirikan satu perseroan tebatas yang baru yang karena hukum memperoleh
akitva dan pasiva dari perseroan terbatas yang meleburkan diri dan status badan hukum perseroan
tebatas yang meleburkan diri berakhir karena hukum. Sementara Pasal 1 angka PP Nomor 27
Tahun 1998, peleburan (konsolidasi), adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua perseroan
terbatas atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara membentuk satu perseroan terbatas baru dan
masing-masing perseroan terbatas yang meleburkan diri menjadi bubar.
Laporan Keuangan Konsolidasi adalah Laporan yang menyajikan posisi keuangan dan hasil
operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu atau lebih anak perusahaan (entitas
yang dikendalikan) seakan-akan entitas-entitas individual tersebut merupakan satu entitas atau
perusahaan satu perusahaan. Laporan Keuangan Konsolidasi diperlukan apabila salah satu
perusahaan yang bergabung memiliki kontrol terhadap perusahaan lain, dan sebaliknya laporan
keuangan konsolidasi tidak diperlukan apabila satu perusahaan tidak memiliki kontrol terhadap
perusahaan lain. Artinya, jika tidak memiliki hak kendali (control) yang lebih, maka mereka adalah
badan usaha (entity) mandiri, artinya mereka masing-masing akan membuat laporan keuangan yang
sendiri-sendiri dan tidak mungkin untuk digabungkan, ditambahkan atau yang sejenisnya. Jadi, tidak
ada maksud untuk membuat sebuah laporan keuangan konsolidasi.
Adapun maksud dan tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi disusun, yaitu: agar dapat
memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu
perusahaan (economic entity) yang terdiri atas sejumlah perusahaan yang berhubungan istimewa,
dimana laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-pihak yang
berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga. Dalam PSAK
No. 4, Paragraf 4 penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi oleh induk Perusahaan bertujuan untuk
memberikan informasi kepada para pemakai Laporan Keuangan mengenai data keuangan dari
suatu kelompok perusahaaan dalam kelompok tersebut merupakan suatu entitas hukum yang
terpisah satu sama lain. Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan bank
dan anak perusahaan digabungkan satu persatu dengan menjumlahkan unsure-unsur yang sejenis
dari asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban. Agar laporan keuangan konsolidasi dapat
menyajikan informasi keuangan dari kelompok perusahaan tersebut sebagai satu kesatuan
ekonomi, maka perlu dilakukan langkah-langkah berikut:
1. Transaksi dan saldo resiprokal antara induk perusahaan dan anak perusahaan harus dieliminasi
2. Keuntungan dan kerugian yang belum direalialisasi, yang timbul dari transaksi antara bank dan
anak perusahaan harus dieliminasi
3. Untuk tujuan konsolidasi, tanggal laporan keuangan anak perusahaan pada dasarnya harus sama
dengan tanggal laporan keuangan bank. Apabila tanggal laporan keuangan tersebut berbeda maka
laporan keuangan konsolidasi per tanggal laporan keuangan bank masih dapat dilakukan
sepanjang:
a. Perbedaan tanggal pelaporan tersebut tidak lebih dari 3 bulan
b. Peristiwa atau transaksi material yang terjadi diantara tanggal pelaporantersebut diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
4. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama
untuk transaksi, peristiwa dan keadaan yang sama atau sejenis.
5. Hak minoritas (minority interest) harus disajikan tersendiri dalam neraca konsolidasi antara
kewajiban dan modal sedangkan hak minoritas dalam laba disajikan dalam laporan laba rugi
konsolidasi.

B. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan Konsolidasi

1. Tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi


Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi, yaitu agar dapat memberikan
gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu perusahaan
(economic entity) yang terdiri atas sejumlah perusahaan yang berhubungan istimewa, dimana
laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-pihak yang
berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga.
2. Manfaat Laporan Keuangan Konsolidasi
Diantara manfaat disusunnya Laporan Keuangan Konsolidasi adalah:
a. Untuk kepentingan jangka panjang, efek anak perusahaan terhadap induk
b. Memberikan informasi terkini bagi manajemen induk perusahaan tehadap kinerja grup (anak)
perusahaan
c. Kepentingan informasi pihak luar
d. Keterbatasan Laporan Keuangan Konsolidasi
Disamping memiliki manfaat, Laporan Keuangan Konsolidasi juga memiliki beberapa keterbatasan,
diantaranya:
3. Kinerja keuangan anggota perusahaan yang tidak bagus akan tertutupi
a. Rasio keuangan tidak mencerminkan rasio keuangan perusahaan
b. Ketidaktepatan penyusunan rekening akuntansi seluruh perusahaan
c. Kekurang lengkapan catatan laporan keuangan perusahaan individu

C. Teknik dan Prosedur Laporan Keuangan Konsolidasi


Prosedur Konsolidasi diatur dalam PSAK No. 4 (Paragraf 8,21 & 23) antara lain dinyatakan
bahwa dalam menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Induk Perusahaan
(Parent Company) dan Anak Perusahaan (Subsidary Company) digabungkan satu persatu dengan
menggabungkan unsure-unsur yang sejenis dari Aktiva, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan dan
Beban.
Adapun prosedur penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Dijelaskan lebih terperinci
lagi, yaitu:
1. Mempersiapkan kertas kerja penyusunan laporan keuangan konsolidasi
2. Memasukkan laporan keuangan meliputi laporan laba rugi, laporan laba ditahan dan neraca
masing-masing perusahaan induk dan anak pada kolomnya masing-masing.
3. Jika ada kesalahan-kesalahan pada laporan keuangan induk atau anak (seperti koreksi terhadap
pencatatan investasi dengan metode biaya dikonversi ke metode ekuitas) perlu dibuatkan jurnal
penyesuaian (diposting ke buku besar perusahaan induk atau anak).
4. Memasukkan jurnal eliminasi dalam kertas kerja, seperti:
Mengeliminasi laba atau rugi antar perusahaan (laba atau rugi anak yang telah diakui dalam laporan
laba-rugi perusahaan induk). Mengeliminasi dividen anak perusahaan yang telah dicatat pada saat
perusahaan induk menerima dividen dari anak.
Pendapatan dari perusahaan anak..................xxx
Dividen....................................................... xxx
Investasi pada perusahaan anak................. xxx
Penyesuaian untuk mencatat hak minoritas dalam laba dan dividen perusahaan anak.
Beban hak minoritas.................................... xxx
Dividen...................................................... xxx
Hak minoritas............................................ xxx
Mengeliminasi akun resiprokal, yaitu akun investasi pada perusahaan anak (di neraca induk) dan
akun ekuitas (di neraca anak) dikali dengan persentase kepemilikan induk.
Jika NW dari akun investasi pada perusahaan anak = NB dari akun ekuitas
Modal saham................................................. xxx
Tambahan modal (jika ada).......................... xxx
Laba ditahan.................................................. xxx
Investasi pada perusahaan anak................................. xxx
Hak monoritas (% kepemilikan x total ekuitas)........ xxx

Jika NW dari akun investasi pada perusahaan anak > < NB dari akun ekuitas. (catatan lihat
penjelasan selanjutnya)
Modal saham................................................. xxx
Tambahan modal (jika ada).......................... xxx
Laba ditahan.................................................. xxx
Alokasi kelebihan ......................................... xxx
Investasi pada perusahaan anak.............................. xxx
Hak monoritas (% kepemilikan x total ekuitas)..... xxx

Mengalokasikan dan mengamortisasi perbedaan nilai wajar dari akun investasi dengan nilai buku
ekuitas (dari langkah ke 5).
Jika ada perbedaan itu dialokasikan ke aktiva tetap, maka perlu dibuatkan jurnal penyusutan.
Demikian pula jika ada hak paten perlu diamortisasi pertahun.
Mengeliminasi akun resiprokal lainnya (seperti hutang, piutang, pembelian dan penjualan antar
perusahaan.
5. Menjumlah akun-akun pada kedua laporan keuangan untuk akun-akun yang tidak resiprokal pada
kolom laporan konsolidasi.
6. Menjumlahkan akun-akun pada kedua laporan keuangan ditambah dan dikurangi akun-akundalam
kolom jurnal eliminasi.

Dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi antara Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan
dapat digunakan 3 (dua) metode yaitu:
a. Metode Ekuitas (Equity Method)
b. Metode Ekuitas Tidak Lengkap
c. Metode Harga Perolehan (Cost Method)

a. Konsolidasi dengan Metode Ekuitas (Equity Method)


Konsep dasar dari metode ekuitas pada dasarnya memandang investasi Induk Perusahaan
terhadap Anak Perusahaan sebagai sesuatu penyertaan modal sehingga jika aktiva bersih Anak
Perusahaan berubah karena kegiatan operasionalnya, secara otomatis akan menyebabkan
perubahan pada nilai investasi induk Perusahaan.data.
Pencatatan investasi saham pada Anak Perusahaan dengan metode ekuitas, didasarkan
pada suatu anggapan investasi pada Anak Perusahaan sejajar dan sama dengan investasi pada
perusahaan-perusahaan cabangnya. Alasan diterapkannya metode ekuitas juga didasarkan atas
suatu fakta bahwa Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan merupakan bagian-bagian dari satu
kesatuan usaha, seperti halnya hubungan antara Kantor Pusat dan Cabang-Cabangnya. Oleh
sebab itu perubahan-perubahan yang terjadi didalam hak-hak pemegang saham pada Anak
Perusahaan harus diakui dan dicatat oleh Induk Perusahaan, untuk dapat mengikuti dan
melaporkan posisi keuangan dan perkembangan usahanya secara lengkap.
Nilai investasi Induk Perusahaan terhadap Perusahaan akan meningkat jika Anak
Perusahaan memperoleh laba bersih dan akan menurun atau berkurangnya nilainya, jika Anak
Perusahaan menderita kerugian.
Meskipun Laporan Keuangan Konsolidasi hasil penerapan metode ekuitas ini nantinya akan
sama dengan penerapan metode biaya, namun lembar kerja konsolidasi beserta jurnal untuk
penyesuaian dan eliminasi akan berbeda. Harus memperhatikan pengaruh perubahan modal anak
Perusahaan terhadap hak pemilikan Induk Perusahaan.

Beberapa perkiraan (account) yang perlu diperhatikan antara lain:


 Perkiraan “Investasi Saham dalam Anak Perusahaan
Akan berubah jumlahnya apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya Laba Rugi atau pembagian
Dividen.
 Perkiraan “Kas”
Akan berubah jumlahnya apabila Induk Perusahaan melaporkan adanya Laba Rugi atau pembagian
Dividen.
 Perkiraan “Piutang Dividen Anak Perusahaan”
Timbul karena perusahaan mengumumkan Dividen namun belum dibayar.Perkiraan ini harus
dihapuskan apabila telah dibayar tunai (kas).
 Perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning) Induk Perusahaan”
Akan berubah jumlahnya apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya Laba atau Rugi. Selain itu
akan berubah juga karena adanya Laba atau Rugi milik Induk Perusahaan sendiri.
 Perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning) Anak Perusahaan”
Akan berubah jumlahnya apabila ada Laba Rugi atau pembagian Dividen pada Anak Perusahaan
sendiri.

Perkiraan-perkiraan diatas, dalam Kertas Kerja (Worksheet) penyusunan Laporan Keuangan


Konsolidasi harus sudah menunjukkan Saldo Akhir pada Laporan Keuangan Konsolidasi, artinya
sudah diperhitungkan perubahan jumlahnya.

b. Konsolidasi dengan Metode Ekuitas Tidak Lengkap


Jika metode ekuitas diterapkan secara benar ,laba bersih perusahan induk adalah sama
dengan laba bersih konsolidasi,dan saldo laba perusahaan induk adalah sama dengan saldo laba
konsolidasi. Persamaan jumlah laba dan saldo laba perusahaan induk dan konsolidasi ini tidak
selalu ada. Persamaan tersebut tidak ada jika metode ekuitas diterapkan tidak secara benar,atau
jika akuntansi metode biaya digunakan untuk investasi perusahaan anak.
Contohnya, perusahaan induk dalam menerapkan akuntansi metode ekuias mungkin
mengamortisasikan perbedaan antara investasi dan nilai buku yang diperoleh pada buku terpisah
perusahaan induk, atau mungkin tidak mengeliminasi laba atau rugi antar-perusahaan.Kelalaian-
kelalaian seperti itu menyebabkan tidak lengkapnya penerapan akuntansi metode ekuitas.
Kesalahan-kesalahan lain dalam penerapan metode ekuitas menyebabkan salah saji yang seruppa
dalam laba dan saldo laba perusahaan induk.
Masalah yang timbul dari salahnya penerapan metode ekuitas atau menggunakan metode
biaya untuk investasi perusahaan anak mugkin tidak seserius yang terlihat. Hal ini
dikarenakan akuntan harus menyiapkan laporan keuangan konsolidasi yang benar dengan
mengabaikan bagaimana perusahaan induk mempertanggungjawabkan investasinya pada
perusahan anak. Tidak ada pelanggaran terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum sepanjang
laporan keuangan konsolidasi yang disiapkkan bagi pemegang saham benar dan perusahaan
induk/investor tidak menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit yang lain. Tetap
digunakannya metode biaya atau metode ekuitas tidak lengkap oleh beberapa perusahaan
didasarkan pada asumsi bahwa penerbitan laporan keuangan konsolidasi hanya sebagai laporan
keuangan yang disiapkan bagi para pemegang saham dari entias utama.

c. Konsolidasi dengan Metode Biaya (Cost Method)


Pada Metode Biaya, yang dipakai untuk mencatat investasi saham-saham Anak
Perusahaan, maka hanya dividen atas saham-saham tersebut (yang telah dibagikan oleh Anak
Perusahaan) yang diakui sebagi pendapatan (revenue) oleh Induk Perusahaan. Sebaliknya laba
atau rugi atas pemilikan modal (saham) hanya timbul apabila sebagian atau seluruh jumlah saham
yang dimiliki tersebut dijual.
Pada metode biaya bagian dividen yang dibagikan oleh Anak Perusahaan dicatat pada sisi
debit dalam rekening “Piutang Dividen (Kas)”, dengan rekening lawan kredit “Penghasilan Dividen”.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada Metode biaya:
 Perkiraan “Investasi Saham pada Anak Perusahaan”, tidak mengalami perubahan jumlahnya.
Perubahan modal Anak Perusahaan akibat adanya Laba, Rugi atau pembagian Dividen tidak
mempengaruhi Perkiraan “Investasi Saham pada Anak Perusahaan, atau Induk Perusahaan tidak
menyesuaikan Investasinya.
 Laba atau rugi dari Anak Perusahaan baru diakui oleh Induk Perusahaan sebesar Prosentase (%)
kepemilikannya pada saat disusun Neraca Konsolidasi melalui perkiraan “Laba yang ditahan
(Retained Earning) untuk Induk Perusahaan”. Perkiraan ini hanya tampak pada Worksheet
penyusunan neraca Konsolidasi.
 Penghapusan (eliminasi) terhadap perkiraan-perkiraan Modal Saham, Agio Saham dan Retained
Earning Anak Perusahaan hanya didasarkan pada jumlah awal/Saldo Awal tahun atau Saldo Awal
pada saat kepemilikan.
 Metode Biaya berdasarkan pada asumsi bahwa investasi Induk terhadap Anak Perusahaan
merupakan bagian dari Aktiva.
 Nilai Investasi harus selalu tetap, karena akan dittampakkan dalam neraca sebesar harga
perolehannya saja.
 Perubahan nilai aktiva bersih Anak Perusahaan sebagai Konsekuensi dari kegiatan operasionalnya
tidak akan mempengaruhi besaarnya nilai investasi tersebut.

D. Konsolidasi Sebelum dan Sesudah Laporan Keuangan


PT. Raihan membeli semua saham PT. Ramadhan dengan kas sebesar Rp600.000,- tunai.
Diasumsikan, nilai wajar/harga pasar PT. Ramadhan sama dengan nilai bukunya pada tanggal
penggabungan.
Neraca kedua perusahaan sebelum tanggal akuisisi adalah sebagai berikut:
Dari neraca diatas, dapat diketahui bahwa total saham yang diperoleh adalah 400.000 +
200.000 = 600.000.
Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Karena nilai wajar/harga pasar dan nilai bukunya sama, maka tidak ada selisih, dan tidak
ada pengakuan terhadap goodwill. Selanjutnya transaksi pembelian saham PT. Ramadhan ini
dicatat dalam jurnal seperti berikut:
1. Investasi di PT. Ramadhan (Db) 600.000
Kas (Kr) 600.000
(Mencatat pembelian saham PT. Ramadhan)
Dalam hal ini, tidak ada penambahan aset (aktiva) maupun kewajiban, melainkan dicatat
sebagai “Investasi” saja karena yang diakuisisi hanya sahamnya saja, dimana nilai saham seharga
600.000 tersebut merupakan cerminan dari nilai net aset atau aktiva bersihnya juga. Disini, hak
pengendali diperoleh dengan membeli saham PT. Ramadhan.
Berikut ini adalah neraca kedua perusahaan setelah akuisisi:
Perlu diingat bahwasannya neraca konsolidasi ini dibuat oleh PT. Raihan adalah untuk
menyatukan laporan keuangan dua perusahaan yang sebelumnya terpisah. Transaksi investasi ini
merupakan transaksi antar perusahaan yang ada dalam satu grup, maka harus dieliminasi.
Sehingga perlu membuat jurnal sebagai berikut:
1. Saham – PT. Ramadhan (Db) 400.000
Laba di Tahan (Db) 200.000
Investasi di PT. Ramadhan (Kr) 600.000
(mencatat eliminasi di PT. Ramadhan)

Kemudian dibuat kerja kertas kerja konsolidasi:


Dan setelah kertas kerja selesai dibuat dengan diikutsertakan eliminasi, Neraca Konsolidasi
PT. Raihan akan tampak seperti berikut:

E. Konsolidasi Pada Tanggal Ekusisi


Pada dasarnya, laporan keuangan keungan konsolidasi disusun dengan menggunakan
prinsip akuntansi yang sama. Akan tetapi, laporan keuangan konsolidasi melaporkan hasil operasi
dan posisi keuangan dua entitas atau lebih yang memliki hubungan istimewa menjadi sebuah
laporan keuangan yang seolah-olah berasal dari satu entitas, tentu saja setelah mengalami proses
eliminasi.
1. Kertas kerja konsolidasi
Kertas kerja konsolidasi merupakan mekanisme yang efisien untuk menggabungkan akun-
akun dari perusahaan yang terpisah yang akan dikonsolidasi dan untuk menyesuaikan saldo
gabunganmenjadi angka-angka yang akan dilaporkan seakan-akan semua perusahaan yang
dikonsolidasi adalah satu entitas. Penting untuk diketahui bahwa entitas konsolidasi tidak
mempunyai pembukuannya sendiri, tiap-tiap perusahaan yang akan dikonsolidasi mempunyai
pembukuan mereka sendiri-sendiri. Kertas kerja konsolidasi berisi dari empat kolom yaitu:
a. Nama pos, berisi nama pos-pos yang merupakan asset,kewajiban maupun ekuitas entitas.
b. Data neraca, memuat 2 subkolom yaitu data perusahaan induk dan anak . Tiap subkolom
menjelaskan nilai dari pos-pos yang ada disebelah kiri
c. Ayat jurnal eliminasi. Pada kolom ini, total saldo akun perusahaan-perusahaan terpisah yang akan
dikonsolidasi disesuaikan untuk mencerminkan angka yang akan muncul jika entitas konsolidasi
berdiri sendiri sebagai entitas tunggal dan legal . agar tidak bercampur dengan ayat jurnal umum,
ayat jurnal eliminasi diberi tanda “E” pada sudut kiri jurnalnya. Ayat jurnal eliminasi hanya muncul di
kertas kerja konsolidasi dan tidak mempengaruhi pembukuan perusahaan manapun
d. Terakhir adalah kolom konsolidasi yang memuat hasil akhir dari peyesuaian dari entitas-entitas
yang akan dikonsolidasi. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:
Data neraca percobaan Ayat jurnal eliminasi
Nama
Entitas Entitas konsolidasi
pos Debet Kredit
induk anak
2. Penyusunan neraca konsolidasi sesaat setelah akuisisi kepemilikan penuh
Contoh kasus:
Alim corp. membeli seluruh saham deeny company pada tanggal 1 januari dan sesaat setelahnya
langsung menyusun neraca konsolidasi . Berikut disajikan neraca terpisah kedua entitas tersebut
sebelum akuisisi:
Alim corp. Deeny company
Aktiva
Kas 700.000 100.000
Piutang usaha 150.000 100.000
Sediaan 200.000 120.000
Tanah 350.000 80.000
Bangunan dan
peralatan 1.600.000 1.200.000
Akumulasi penyusuta (800.000) (600.000)
Total aktiva 2.200.000 1.000.000
Kewajiban dan ekuitas
Utang usaha 200.000 200.000
Utang obligasi 400.000 200.000
Saham biasa 1.000.000 400.000
Laba ditahan 600.000 200.000
Total ekuitas & ekuitas 2.200.000 1.000.000

Selanjutnya, semua ayat jurnal dan ayat jurnal eliminasi dalam materi ini akan diberi nomor berurut.
Ayat jurnal eliminasi yang muncul di kertas kerja akan dibahas dalam teks.
3. Kepemilikan penuh dibeli pada nilai buku
Dari contoh diatas, alim membeli saham deeny 100% saham biasa beredar seharga $600.000. pada
saat penggabungan usaha, nilai wajar yang masing-masing aktiva dan kewajiban deeny sama
dengan nilai buku yang disajikan dalam tabel diatas. Harga beli saham sebesar $600.000(
400.000+200.000). alim mencatat akuisisi saham di pembukuannya pada tanggal penggabungan
usaha dengan ayat jurnal sebagai berikut:
1 januari 20X1
Investasi –saham deny 600.000
Kas 600.000
Berikut neraca kedua entitas sesaat setelah akuisisi:

Alim corp. Deeny company


Aktiva
Kas 100.000 100.000
Piutang usaha 150.000 100.000
Sediaan 200.000 120.000
Tanah 350.000 80.000
Bangunan dan
peralatan 1.600.000 1.200.000
Akumulasi penyusutan (800.000) (600.000)
Investasi-saham deeny 600.000
Total aktiva 2.200.000 1.000.000
Kewajiban dan ekuitas
Utang usaha 200.000 200.000
Utang obligasi 400.000 200.000
Saham biasa 1.000.000 400.000
Laba ditahan 600.000 200.000
Total ekuitas &
ekuitas 2.200.000 1.000.000

Kertas kerja konsolidasinya dapat dibuat sebagai berikut:


Data neraca ayat jurnal eliminasi
Pos Konsolidasi
Alim Deeny Debet Kredit
Kas 100.000 100.000 200.000
Piutang
usaha 150.000 100.000 250.000
Sediaan 200.000 120.000 320.000
Tanah 350.000 80.000 430.000
Bangunan
dan
peralatan 1.600.000 1.200.000 2.800.000
Akumulasi
penyusutan (800.000) (600.000) 1.400.000
Investasi-
saham
deeny 600.000 600.000a
Total
aktiva 2.200.000 1.000.000 600.000 3.200.000
Kewajiban
dan ekuitas
Utang 200.000 200.000 400.000
usaha
Utang
obligasi 400.000 200.000 600.000
Saham
biasa 1.000.000 400.000 400.000a 1.000.000
Laba
ditahan 600.000 200.000 200.000a 600.000
Total
ekuitas &
ekuitas 2.200.000 1.000.000 600.000 3.200.000
Ayat jurnal eliminasi investasi:
1. Saham biasa-deeny 400.000
Laba ditahan 200.000
Investasi-saham deeny 600.000
Setelah dieliminasi, neraca konsolidasi dapat disajikan sebagai berikut:
Alim corp. and subdiaries
Neraca konsolidasi
1 januari 20X1
Aktiva Kewajiban
Kas 200.000 Utang usaha 400.000
Piutang usaha 250.000 Utang obligasi 600.000
Sediaan 320.000 Ekuitas pemegang saham
Tanah 430.000
Bangunan dan Saham Biasa
peralatan 2.800.000 1.000.000
Akumulasi penyusutan 1.400.000 Laba ditahan 600.000
Total aktiva Total kewajiban dan
3.200.000 ekuitas 3.200.000

Kepemilikan penuh dibeli diatas nilai buku


Harga saham suatu persahaan biasanya dipengaruhi banyak factor, termasuk didalamnya
aktiva bersih, profitabilitas perusahaan, dan kondisi pasar secara umum. Pada saat membeli saham
perusahaan lain, tidak beralasan akan mengharapkan harga beli sama dengan nilai buku saham
yang diakuisisi. Berikut beberapa alasan mengapa harga beli saham suatu perusahaan lebih tinggi
dari nilai buku saham tersebut:
1. Kesalahan dan penghilangan dari pembukuan anak perusahaan.
Jika pembukuan anak perusahaan diteliti, sangat mungkin kita akan menemukan adanya kesalahan
dan penghapusan yang mengkibatkan timbilnya selisih antara nilai buku dengan nilai wajar.
Ketidaksesuaian itu biasanya disebabkan karena anak perusahaan tidak mengikuti prinsip akuntansi
berlaku umum untu aktivitas pencatatannya. Untuk menghapus ketidaksesuaian itu, maka anak
perusahaan dikoreksi dan setelah anakperusahaan dinyatakan sesuai dengan PABU, maka tidaka
ada lagi bagian diferensial yang disebabkan kesalahan dan penghilangan tersebut.
2. Selisih lebih nilai wajar diatas nilai buku dari aktiva bersih anak perusahaan yang dapat diidentifikasi
Dalam banyak kasus, nilai wajar suatu aktiva yang diakuisisi lebih tinggi dari nilai bukunya.
Akibatnya, harga beli lebih tinggi dari nilai buku saham yang diakuisisi. Prosedur konsolidasi
mewajibkan menyusu neraca konsolidasi harus berdasakan nilai wajar aktiva tersebut. Untuk
mencapai nilai wajar aktiva dapat digunakan dua cara:(1) aktiva dan kewajiban direvaluasi langsung
dari pembukuan anak perusahaan.(2)dasar akuntansi anak perusahaan dipertahankan dengan
ketentuanrevaluasi dilakukan tiap periode.
Biasanya, perusahaan akan lebih condong untuk melakukan revaluasi aktiva dan kewajiban
karena asas praktisnya, dengan syarat didalam perusahaan tidak ada hak minoritas yang
berpengruh signifikan (karena dari sudut pandang minoritas anak perusahaan berkelanjutan dan
dasar akuntansi tidak boleh berubah). Namun, bila ada hak minoritas, maka diperlukan ayat jurnal
yang merevaluasi aktiva tersebut dan mengalokasikan dierensial dalam kertas kerja konsolidasi tiap
kali laporan keuangan konsolidasi disusun.
3. Keberadaan goodwill
Pada suatu kondisi perusahaan membeli saham diatas harga total nilai wajar aktiva anak
perusahaan yang dapat diidentifikasi, tambahan pembayaran tersebut biasanya diperlakukan
sebagai pembayaran atas kemampuan laba yang tinggi perusahaan yang diakuisisi, karena itu sisa
diferensial debet akan dialokasikan ke sebagai goodwill.
Asumsikan bahwa alim membeli saham biasa dee seharga 680.000 tunai pada tanggal 1
januari 20X1. Dalam pembelian tersebut, dapat kita lihat bahwa alim membayar $80.000 lebih tinggi
dari nilai buku saham tersebut. Terkait hl ini, alim mencatat pembelian tersebut sebagai berikut:
Investasi-saham dee $680.000
Kas $680.000
Dalam suatu penggabungan usaha, harga beli harus dialokasikan ke aktiva dan kewajiban
yang diakuisisi. Karena itu, jumlah tertentu yang dibayar perusahaan tersebut harus dialokasikan ke
aktiva dan kewajiban tertentu dan juga dialokasikan ke goodwill bila ada kelebihan (diferensial
positif) pada nilai buku anak perusahaan.
Prosedur untuk kertas kerja konsolidasi seharusnya memiliki pola yang sama dengan kertas
kerja biasa, hanya saja ada perlakuan khusus pada selisih nilai buku dan harga beli tersebut. Pada
saat harga beli lebih tinggi, maka pembuatan ayat jurnal eliminasi harus mendebet akun
diferensial yang menyamakan posisi jumlah debet dan kredit pembelian tersebut. Lebih jelas,
berikut ayat jurnal eliminasi yang dibuat entitas konsolidasi:
1. Saham biasadeeny 400.000
Laba ditahan 200.000
Deferensiasi 80.000
Investasi saham deeny 680.000
Saldo yang dialokasikan ke akun deferensial dalam ayat jurnal eliminasi tersebut selanjutnya
akan dinolkan dengan melalui satu atau lebih ayat jurnal tambahan, tergantung nilai lebih tersebut
akan dialokasikan kemana, apakah ke aktiva( alasan kedua munculnya diferensial positif) atau ke
goodwill(syarat ketiga).
Bila dialokasikan ke aktiva seperti syarat kedua ,tanah misalnya, maka akan muncul ayat
jurnal penyesuaian dan neraca sebagai berikut:
2. Tanah 80.000
Diferensial 80.000

Data neraca ayat jurnal eliminasi


Pos Konsolidasi
Alim Deeny Debet Kredit
Kas 20.000 100.000 120.000
Piutang
usaha 150.000 100.000 250.000
Sediaan 200.000 120.000 320.000
Tanah 350.000 80.000 80.000c 430.000
Bangunan
dan
peralatan 1.600.000 1.200.000 2.800.000
Akumulasi
penyusutan (800.000) (600.000) 1.400.000
Investasi-
saham
deny 680.000 680.000a
diferensial 80.000a 80.000c
Total aset 2.200.000 1.000.000 3.200.000
Kewajiban
dan ekuitas
Utang
usaha 200.000 200.000 400.000
Utang
obligasi 400.000 200.000 600.000
Saham
biasa 1.000.000 400.000 400.000a 1.000.000
Laba
ditahan 600.000 200.000 200.000a 600.000
Total
pasiva 2.200.000 1000.000 760.000 760.000 3.200.000

4. Ilustrasi Perlakuan diferensial debet


Asumsikan bahwa alim membeli saham deeny seharga $800.000 pada tanggal 1 januari
20X1 dengan menerbitkan obligasi dengan tingkat bunga 9% dan nilai nominal $200.000 serta
membayar tunai sebesar $600.000. untuk mencatat pembelian tersebut, alim melakukannya sebagai
berikut:
1 jan 20X1
Investasi-saham deeny 800.000
Utang obligasi 200.000
Kas 600.000

Berikut neraca deeny pada 1 jan 20X1


Nilai buku Nilai wajar Perbedaan nilai
wajar dan nilai
buku
Kas 100.000 100.000
Piutang usaha 100.000 100.000
Sediaan 120.000 150.000 30.000
Tanah 80.000 200.000 120.000
Bangunan dan
peralatan 1.200.000
Akumulasi
penyusutan (600.000) 580.000 (20.000)
1.000.000 1.130.000
Utang usaha 200.000 200.000
Utang obligasi 200.000 270.000 (70.000)
Saham biasa 400.000
Laba ditahan 200.000
Total ekuitas &
ekuitas 1.000.000 470.000 60.000

Total harga beli sebesar $800.000 lebih tinggi 200.000 dibandingnilai buku aktiva
bersih deeny (nilai total aktiva dikurangi kwajiban) sehingga terdapat difernsial sebesar itu. Total
nilai wajar dari aktiva bersih dan dapat didentifikasi adalah $ 660.000. jumlah selisih lebih total harga
beli dengan nilai wajar aktiva bersih adalah $140.000 . jumlah tersebut kemudian dialokasikan ke
goodwill dalam neraca konsolidasi.

Data neraca ayat jurnal eliminasi


Pos Konsolidasi
Alim Deeny Debet Kredit
Kas 100.000 100.000 200.000
Piutang
usaha 150.000 100.000 250.000
c
Sediaan 200.000 120.000 30.000 350.000
Tanah 350.000 80.000 120.000c 550.000
Bangunan
dan
peralatan 1.600.000 1.200.000 20.000c 2.780.000
c
Goodwill 140.000 140.000
Investasi-
sahan deny 800.000 800.000d
Diferensial 200.000d 200.000c
Total debet 3.200.000 1.600.000 4.270.000
Akumulasi
penyusutan 800.000 600.000 1.400.000
Utang
usaha 200.000 200.000 400.000
Utang
obligasi 600.000 200.000 800.000
Premi utang
obligasi 70.000c 70.000
Saham
biasa 1.000.000 400.000 400.000d 1.000.000
Laba
ditahan 600.000 200.000 200.000d 600.000
Total
kredit 3.200.000 1.600.000 1.090.000 1.090.000 4.270.000

Kepemilikan penuh dibeli dibawah nilai buku


Ada beberapa factor yang bias menyebabkan saham dibeli dibawah nilai buku antara lain:
 Kesalahan pembukuan dari anak perusahaan,yang untuk perlakuan akuntansinya ama dengan
pembelian diatas nilai buku yaitu dibuatkan koreksi.
 Selisih lebih nilai buku dengan nilai wajar aktiva yang dapat didentifikasi. Jika terjadi seperti
ini,standar akuntansi mewajibkan adanya pengakuan penurunan nilai.
 Berkurangnya nilai goodwill, jika ini terjadi, maka goodwill harus dihapusbuku
 Pembelian murah karena goodwill negative. Jika terdapat goodwill negative, maka goodwill
negatif tersebut harus dialokasikan kesemua aktiva yang diakuisisi kecuali kas dan setara kas.

Nilai buku Nilai wajar Perbedaan nilai


wajar dan nilai
buku
Kas 100.000 100.000
Piutang usaha 100.000 100.000
Sediaan 120.000 120.000
Tanah 80.000 90.000 10.000
Bangunan dan
peralatan 1.200.000
Akumulasi
penyusutan (600.000) 560.000 (40.000)
1.000.000 970.000
Utang usaha 200.000 200.000
Utang obligasi 200.000 200.000
Saham biasa 400.000
Laba ditahan 200.000
Total ekuitas &
ekuitas 1.000.000 970.000 (30.000)

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa konsolidasi adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua
perseroan terbatas atau lebih, untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu perseroan
tebatas yang baru yang karena hukum memperoleh akitva dan pasiva dari perseroan terbatas yang
meleburkan diri dan status badan hukum perseroan tebatas yang meleburkan diri berakhir karena
hukum.

B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada
saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Apabila ada terdapat
kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak
luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA

anamsyaifulnews.blogspot.com21 September 2013 20.32


Putra, L. D. (2008, Mei 14). LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Retrieved Oktober 26, 2012, from
ACCOUNTING, FINANCE & TAXATION: http://putra-finance-accounting-taxation.blogspot.com
Putra, W. M. (2011). Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 2. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai