Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kanker endometrium adalah tumor ganas epitel primer di

endometrium, umumnya dengan diferensiasi glandular dan berpotensi

mengenai miometrium dan menyebar jauh. Insidensi kanker endometrium

mencapai 8% pada kasus kanker perempuan di dunia.1 Prevalensi kanker

endometrium selama 5 tahun mencapai 31% pada kasus kanker

ginekologi di dunia dengan prevalensi kanker serviks 48,1%. 2 Kanker

endometrium merupakan kanker ginekologi yang paling sering terjadi di

dunia barat, menempati urutan keempat kanker pada wanita setelah

kanker payudara, kolon, dan paru. Angka kematian di Amerika Serikat

meningkat dua kali antara tahun 1988 dan 1998.1 Berdasarkan penelitian

Martin pada tahun 2002 didapatkan angka kejadian kanker endometrium

2,06% dari 194 kasus kanker ginekologi yang dirawat di RSUP H. Adam

Malik dan RSU dr. Pirngadi Medan.3,4

Umumnya (75-80% kasus) tipe histologik kanker endometrium

adalah endometrioid adenokarsinoma, yaitu karsinoma yang berasal dari

jaringan kelenjar atau karsinoma yang sel-sel tumornya membentuk

struktur seperti kelenjar.1 Adenokarsinoma merupakan tipe kanker yang

terbentuk pada kelenjar yang mensekresikan mucus di seluruh tubuh.

Selain pada endometrium, adenokarsinoma juga terdapat pada organ

ginekologi lainnya seperti pada serviks. Adenokarsinoma merupakan


1
subtipe kedua terbanyak pada kanker serviks, meliputi hingga 15 sampai

20 persen dari seluruh kasus kanker serviks. Adenokarsinoma

endometrioid serviks menyerupai kasus tipe adenokarsinoma

endometrium, namun karsinoma ini berada di serviks.5,6

Pembedaan secara histologik antara adenokarsinoma yang berasal

dari endometrium dengan yang berasal dari serviks mungkin sulit,

terutama pada biopsi kecil atau spesimen kuretase. Oleh karena kuretase

bertingkat (memisahkan spesimen kuretase endometrium dan

endoserviks) seringnya tidak dipisahkan jaringan endometrium dan

endoserviks secara adekuat, dan karena adenokarsinoma ini dapat

melibatkan kedua spesimen, identifikasi asal tumor menjadi semakin sulit. 7

Darimana pertumbuhan tumor berasal, apakah dari endometrium

atau endoserviks, sering menjadi permasalahan, sementara dalam aspek

terapi dan prognostik terdapat perbedaan antara kedua asal kanker

tersebut. Terapi operatif pada adenokarsinoma endometrium berupa total

abdominal histerektomi dan bilateral salpingo-ooforektomi pada kasus

kanker endometrium stadium awal, sedangkan adenokarsinoma yang

berasal dari serviks diterapi dengan histerektomi radikal dan

limfadenektomi pelvis.8,9

Dengan mortalitas sekitar 3,4 per 100.000 wanita diketahui bahwa

sebenarnya prognosis kanker endometrium ini cukup baik apabila

diketahui dini dan ditangani dengan tepat. Sementara ini, angka

ketahanan hidup 5 tahun kanker endometrium mencapai 84%.1,10

2
Sedangkan prognosis kanker serviks sangat bergantung pada seberapa

dini kasus kanker serviks ini terdiagnosis dan dilakukan terapi yang

adekuat. Hingga saat ini kanker serviks merupakan penyebab kematian

terbanyak akibat penyakit kanker di negara berkembang. Diperkirakan

setiap tahun dijumpai sekitar 500.000 penderita baru di seluruh dunia, dan

sekitar 250.000 wanita meninggal oleh karena penyakit tersebut. 1,6 Oleh

karena itu, diperlukan pemeriksaan diagnostik dalam menentukan asal

jaringan kanker tersebut.

Pemeriksaan yang memungkinkan mengidentifikasi asal jaringan

tersebut adalah imunohistokimia dimana pemeriksaan imunohistokimia ini

lebih akurat dibandingkan dengan pemeriksaan hematoksilin-eosin saja.

Pemeriksaan imunohistokimia yang dapat membedakan adenokarsinoma

endometrium dan adenokarsinoma serviks adalah vimentin, ProExC,

carcinoembrionic antigen (CEA), reseptor estrogen (ER), dan p16.

Sensitivitas pewarnaan imunohistokimia vimentin sangat tinggi untuk

mengenal jaringan endometrium. Banyak penelitian yang mencoba

menilai keakuratan pemeriksaan imunohistokimia dalam mengenali

jaringan endometrium.8,9,11

Berdasarkan hal di atas dapat dilihat bahwa pemeriksaan vimentin

memungkinkan untuk membedakan asal jaringan adenokarsinoma

sehingga dapat mendiagnosis apakah asal kanker tersebut berasal dari

endometrium atau dari serviks, dan belum ada penelitian yang meneliti hal

ini sebelumnya di Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-USU, oleh

karena itu peneliti ingin meneliti bagaimana ekspresi vimentin pada


3
adenokarsinoma endometrium dan serviks di Departemen Obstetri dan

Ginekologi FK-USU. Diharapkan hasil ini dapat dipakai sebagai prosedur

diagnostik awal dalam menentukan asal jaringan adenokarsinoma

endometrium.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Pentingnya mengetahui asal adenokarsinoma apakah berasal dari

endometrium atau dari serviks turut mempengaruhi penatalaksanaan dan

prognosis dari kanker tersebut, maka diperlukan pemeriksan diagnostik

untuk membedakannya. Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan

masalah pada penelitian ini adalah: Bagaimana ekspresi vimentin pada

adenokarsinoma endometrium dan serviks di Departemen Obstetri dan

Ginekologi FK-USU?

1.3. TUJUAN PENELITIAN

1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui ekspresi vimentin pada adenokarsinoma endometrium

dan serviks di Departemen Obstetri dan Ginekologi FK USU.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi penderita kanker

endometrium berdasarkan karakteristik (usia, paritas, indeks massa

tubuh, dan diferensiasi)

4
2. Untuk mengetahui distribusi frekuensi ekspresi vimentin pada

adenokarsinoma endometrium dan adenokarsinoma serviks.

3. Untuk mengetahui nilai sensitivitas dan spesifisitas pemeriksaan

vimentin dalam mengenali asal jaringan adenokarsinoma

endometrium.

4. Untuk mengetahui korelasi penilaian pewarnaan vimentin

dengan diferensiasi adenokarsinoma endometrium.

1.4. MANFAAT PENELITIAN

1.4.1. Manfaat Untuk Institusi

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk

pengembangan penelitian selanjutnya khususnya di bidang

Onkologi di Departemen Obstetri dan Ginekologi FK USU- RSUP

H. Adam Malik Medan dan RSUD dr. Pirngadi Medan

1.4.2. Manfaat Untuk Pelayanan/Klinisi

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui nilai sensitivitas dan

spesifisitas pemeriksaan vimentin sebagai petanda kanker

endometrium sehingga pemeriksaan vimentin dapat menjadi

prosedur pemeriksaan diagnostik dalam membedakan asal jaringan

adenokarsinoma endometrium dengan adenokarsinoma serviks

Anda mungkin juga menyukai