Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara ini memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah, baik kekayaan fauna maupun
kekayaan floranya. Tidak salah lagi bahwa di Indonesia terdapat banyak tumbuhan yang beraneka
ragam lengkap dengan ciri khasnya masing-masing. Hal ini dikarenakan Indonesia dilalui oleh garis
khatulistiwa yang berdampak pada iklimnya, yaitu tropis dan banyaknya gunung berapi yang masih
aktif, menghasilkan tanah yang unsur hara, sehingga tanahnya subur dan cocok untuk berbagai macam
jenis tanaman.

Berbicara mengenai sayuran, terutama bayam, tumbuh amat melimpah hampir di seluruh
wilayah Indonesia. Tanaman ini mudah sekali untuk tumbuhnya karena dipengaruhi oleh kondisi
iklim dari negara ini. Dan masyarakat biasanya memanfaatkannya sebagai bahan makanan, seperti
diolah menjadi sayur bening, sayur bayam atau biasa dikenal dengan sayur kunci.

Kandungan gizi dan vitaminnya sangat banyak, khususnya bagi anak-anak yang sangat
memerlukan gizi dan vitamin untuk pertumbuhan. Kandungannya terdiri dari protein, karbohidrat,
lemak, vitamin, mineral dan serat. Kandungan gizi bayam yang kaya akan nutrisi juga dapat
menurunkan kolesterol, gula darah, menurunkan tekanan darah dan melancarkan peredaran darah
serta dapat mencegah kanker usus, diabetes dan gagal ginjal.

Akan tetapi, bagi sebagian orang terutama anak-anak pastinya akan bosan dengan olahan dari
sayur bayam yang hanya sebagai sayuran saja. Maka dari itu diperlukan solusi untuk mengubah
anggapan dari orang-orang bahwa sayur bayam bisa diolah menjadi cemilan yang enak.

Untuk itu peneliti tertarik mengembangkan sayur bayam menjadi keripik bayam yang
dicampur dengan bumbu-bumbu tetapi tidak menghilangkan rasa khas dari bayam, sehingga rasanya
akan membuat orang tertarik untuk mencoba mengkonsumsinya.

B. Rumusan Masalah

Setelah penulis menjelaskan uraian dalam latar belakang, maka dapat menarik suatu rumusan
masalah yaitu :

1. Apa saja jenis produk inovatif yang dapat dihasilkan dari tanaman bayam (Amaranthus spp)?

2. Apakah ada peluang usaha yang dihasilkan dari produk Keripik Bayam?

3. Berapa besar tingkat produksi dan penjualan yang dihasilkan dari pembuatan Keripik Bayam?

C. Tujuan Program

Setiap usaha yang dilakukan tidak dapat terlepas dari tujuan yang ingin dicapai. Penelitian ini
mempunyai beberapa tujuan, sebagai berikut:
1. Membuat produk inovatif dari tanaman bayam (Amaranthus spp).

2. Mengetahui peluang usaha dari produk Keripik Bayam (Amaranthus spp).

3. Mengetahui tingkat produksi dan penjualan yang dihasilkan dari produk Keripik Bayam.

D. Luaran Yang Diharapkan

Menciptakan suatu produk yang inovatif dimana memiliki bentuk yang menarik dan rasa yang
enak sehingga masyarakat akan membuat orang yang sebelumnya tidak senang mengkonsumsi
sayuran akan menjadi tertarik untuk mencobanya.

E. Kegunaan Program

1. Meningkatkan kreativitas dan daya inovasi yang tinggi bagi mahasiswa.

2. Membuka wawasan dan ketrampilan mahasiswa dalam wirausaha sehingga mampu bersaing
dalam pasar bebas yang ada saat ini.

3. Memberi kontribusi bagi pemerintah dalam mengatasi masalah pengangguran yang sering
menjadi faktor utama dalam kriminalitas.

4. Mengubah pandangan masyarakat tentang kegunaan dari sayur bayam, yang biasanya hanya bisa
diolah menjadi sayuran saja, ternyata dapat dilakukan inovasi dengan memprosesnya menjadi keripik
bayam.
BAB II

PEMBAHASAN

A. KAJIAN PUSTAKA

1. Pengertian Tanaman Bayam

Bayam (Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk


dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun
sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang
penting.

Bayam sebagai sayur hanya umum dikenal di Asia Timur dan Asia Tenggara, sehingga
disebut dalam bahasa Inggris sebagai Chinese amaranth. Di Indonesia dan Malaysia, bayam sering
disalahartikan menjadi "spinach" dalam bahasa Inggris (mungkin sebagai akibat penerjemahan yang
dalam film kartun Popeye), padahal nama itu mengacu ke jenis sayuran daun lain Bayam (Spinacia).

2. Jenis-Jenis Tanaman Bayam

Di tingkat konsumen, dikenal dua macam bayam sayur: bayam petik dan bayam cabut.
Bayam petik berdaun lebar dan tumbuh tegak besar (hingga dua meter) dan daun mudanya dimakan
terutama sebagai lalapan (misalnya pada pecel, gado-gado), urap, serta digoreng setelah
dibalur tepung. Daun bayam cabut berukuran lebih kecil dan ditanam untuk waktu singkat (paling
lama 25 hari), lebih cocok untuk dibuat sup encer seperti sayur bayam dan sayur bobor. Bayam petik
biasanya berasal dari jenis A. hybridus (bayam kakap) dan bayam cabut terutama diambil dari A.
tricolor. Jenis-jenis lainnya yang juga dimanfaatkan adalah A. spinosus (bayam duri) dan A.
blitum (bayam kotok).

Kandungan besi pada bayam relatif lebih tinggi daripada sayuran daun lain (besi merupakan
penyusun sitokrom, protein yang terlibat dalam fotosintesis) sehingga berguna bagi penderita anemia.

Beberapa kultivar A. tricolor memiliki daun berwarna merah atau putih dan dipakai sebagai
tanaman hias, meskipun dapat pula disayur. Jenis tanaman hias lainnya adalah A. caudatus karena
tandan bunganya berwarna merah panjang menggantung seperti ekor. Di tempat asalnya, bayam
dimanfaatkan bijinya (bayam biji) sebagai sumber karbohidrat. Biji ini sekarang juga populer sebagai
makanan diet karena tidak menyebabkan kegemukan.

3. Kandungan Gizi Bayam dan Manfaat Mengkonsumsinya

Kandungan gizi bayam tentu saja hanya akan didapat oleh tubuh ketika kita dengan rutin
mengkonsumsinya. Menyukai bayam tidaklah salah. Dengan mengkonsumsi bayam ternyata banyak
manfaat yang dapat kita ambil bagi kesehatan kita. Daun bayam sangat baik bagi kesehatan ginjal dan
organ pencernaan karena bayam kaya akan serat sehingga dapat mengatasi sembelit dan melancarkan
buang air besar.
Kandungan gizi bayam yang kaya akan nutrisi juga dapat menurunkan kolesterol, gula darah,
menurunkan tekanan darah dan melancarkan peredaran darah serta dapat mencegah kanker usus,
diabetes dan gagal ginjal.

C. MEKANISME DAN RANCANGAN AKTIVITAS

1. Mekanisme Aktivitas

a) Analisis Produk.

Produk yang di tawarkan dalam usaha kami, berupa keripik yang terbuat dari sayur
bayam dengan karakteristik produk kami yang kreatif dan inovatif. Keunggulan produk kami
dibanding dengan produk lain di pasaran adalah :

· Tanpa mengandung bahan pengawet, pemanis, pewarna.

· Daya tahan keripik untuk disimpan dalam waktu lama.

· Terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas.

b) Strategi Harga.

Strategi harga kami lakukan berdasarkan harga pasar, harga produk yang ditetapkan adalah
dibawah harga pasar, atau dengan kata lain harga produk kami lebih rendah bila dibandingkan dengan
pesaing kripik lainnya, tetapi kualitas produk tetap bagus agar dapat mencakup seluruh elemen
masyarakat. Dan memberikan diskon bagi pelanggan yang membeli dalam jumlah banyak.

c) Strategi Distribusi dan Promosi

Dalam rangka memperluas daerah pemasaran, maka akan digunakan beberapa distributor dan
agen untuk memasarkan produk khususnya di kampus, sekolah, warung atau toko di perumahan dan
kantor-kantor. Selain itu diharapkan distribusi tersebut dapat memperluas daerah pemasaran.
Sementara pemasaran akan dilakukan di sekitar tempat usaha. Selain itu akan ada sistem layan antar
bagi konsumen yang berada di daerah lain dan dikenai beban ongkos kirim yang disesuaikan dengan
lokasi/daerah pemesan. Dengan adanya sistem layan antar ini diharapkan akan memberikan
kemudahan dan kepuasan bagi konsumen. Sistem pembayaran yang akan kami lakukan sebagai
berikut:

· Pembayaran dimuka yaitu pembayaran kontan untuk pemesanan produk yang tidak diambil
langsung (melalui rekening bank).

· Pembayaran kontan yakni pembayaran lunas terhadap produk yang diambil pada saat itu.

d) Analisis Pasar.

a. Profil Konsumen

Target profil konsumen kami adalah seluruh lapisan masyarakat dari semua kalangan, yang terdiri dari
anak-anak, remaja, dan dewasa.
b. Pesaing dan Peluang Pasar

(1). Potensi dan Segmentasi

Dikawasan Makassar dan sekitarnya masih jarang yang menjual olahan dari sayur bayam menjadi
keripik, meskipun terdapat beberapa usaha yang sejenis dengan kami tetapi mereka pada umumnya
hanya memproduksi jika ada pesanan saja.

Dengan situasi persaingan yang demikian itu, kami melihat bahwa kesempatan bagi usaha kami untuk
berkembang masih terbuka lebar dan membuat kami semakin mantap untuk memulai usaha ini.

(2) Strategi Pemasaran

Produk :

 Menggunakan bayam alami (tanpa pengawet).


 Tanpa penyedap rasa dan pewarna.
 Proses pembuatannya secara tradisional.

Harga : Harga kripik bayam (100 gr) Rp 5.000

Media promosi :

 Dari mulut ke mulut.


 Melalui brosur / selebaran.
 Menggunakan media online seperti instagram, twitter maupun facebook.

2. Metodologi Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan program ini, kami menerapkan beberapa metode, yaitu :

1. Survei Lokasi

Survei dilakukan pada tempat usaha dan peluang usaha untuk mengetahui respon masyarakat demi
kemajuan usaha

2. Survei Pasar

Kami melakukan survei guna mengetahui peluang pasar di daerah wilayah kami, serta melihat
pesaing yang ada.

3. Persiapan

Proses ini dimulai setelah selesainya survei lokasi usaha serta pasar. Dalam persiapan ini kami
menyiapkan tempat serta produk-produk yang akan kami jual.

4. Pembuatan Sampel

Memproduksi dalam jumlah terbatas dengan tujuan untuk memperkenalkan produk sebelum siap
dipasarkan ke masyarakat.
3. Cara Pembuatan Keripik Bayam
Bahan yang digunakan untuk cara membuat Keripik Bayam :

· 50 gr daun bayam, rebus, iris halus.

· 250 gr tepung terigu.

· air.

· minyak untuk menggoreng.

Bumbu halus yang digunakan :

· 4 siung bawang putih dipotong halus

· 1 sdt garam

· 1 sendok teh ketumbar

· 3 butir kemiri dirajang halus

Cara Membuat Keripik Bayam :

· Cuci bersih daun bayam satu per satu, buka lembarannya dan keringkan.

· Bahan bumbu dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus.

· Sediakan piring ceper lalu campurkan tepung, bumbu dan larutkan dengan air.

· Aduk sampai membentuk adonan, kalau bisa jangan terlalu encer. Lalu panaskan wajan dengan
api sedang setelah sebelumnya diberi minyak goreng.

· Tunggu sampai minyak panas.

· Dengan capitan celupkan satu per satu bayam ke dalam adonan tepung dan goreng hingga
kecoklatan dan kering.

· Angin-anginkan, bayam siap dimasukkan ke dalam plastik.

D. JUMLAH TENAGA KERJA

Jumlah tenaga kerja sebanyak 5 orang dengan spesialisasi pekerjaan sebagai berikut :

No Spesialisasi pekerjaan Jumlah

1. Pemilik + Keuangan 1 orang

2. Pemasaran 1 orang

3. Penyediaan Bahan Baku 1 orang

4. Proses Awal + Pengolahan Bumbu 1 orang

5. Proses Akhir + Pengemasan 1 orang

E. ANALISIS SWOT
1. Strength (Kekuatan) :

· Jarangnya usaha sejenis.

· Modal untuk memulai usaha kecil.

· Bahan baku banyak tersedia.

· Tempat produksi di Surabaya.

· Bayam tidak mengenal kondisi cuaca.

2. Weakness (Kelemahan) :

· Jumlah tenaga produksi terbatas.

· Produk tidak tahan terlalu lama jika tidak ditaruh di lemari es karena tanpa pengawet.

3. Opportunity (Peluang) :

· Dapat dengan mudah memasuki target pasar, karena masih jarang usaha kripik bayam.

· Produk baru.

· Keunggulan produk kripik bayam ini, tanpa menggunakan bumbu-bumbu instant sehingga cita
rasanya sangat khas.

· Harga kripik bayam ini tidak begitu menguras kantong, sehingga bisa dinikmati oleh semua
orang.

4. Threaths (Ancaman) :

· Timbul usaha yang sejenis dengan bahan baku berbeda.

· Jaringan pemasaran yang belum luas.

· Perubahan selera konsumen.

· Kesediaan bahan baku yang terbatas (tidak mencukupi permintaan)

F. ASPEK PEMASARAN

Gambaran mengenai aspek pemasaran secara menyeluruh yang mencakup prospek


pemasaran, strategi maupun indikator ekonomi yang akan mendasari analisis pangsa pasar secara
langsung yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha khususnya rencana untuk menambah jumlah
produksi produk yang tentu akan mempengaruhi aspek pemasaran, yaitu semakin meluasnya pangsa
pasar akan produk tersebut.

1. Perkiraan Jumlah Permintaan

Produksi 10 ikat bayam dalam 1 hari menghasilkan 30 bungkus dan untuk 1 bulannya mencapai 900
bungkus. Untuk itu jumlah permintaan nyata kami perkirakan 80% dari jumlah produksi tiap bulan,
dengan asumsi bahwa produk tidak langsung habis dibeli dalam 1 bulan.
2. Perkiraan Jumlah Penjualan

Data Penjualan Keripik Bayam

Tahun Y (Unit) X XY X2

2010 10.000 -1 -10.000 1

2011 10.500 0 0 0

2012 11.000 1 11.000 1

TOTAL 31.500 1.000 2

Perkiraan jumlah penjualan Keripik Bayam setiap tahunnya menggunakan cost squaredimana :

Y : prediksi penjualan

X : waktu penjualan (tahun)

Persamaan: Y = a + bx

Y = 10.500 + 500 (X)

Perkiraan jumlah penjualan selama 3 tahun ke depan (2013 – 2015)

Tahun 2013 : 10.500 + 500 (2) = 11.500

Tahun 2014 : 10.500 + 500 (3) = 12.000

Tahun 2015 : 10.500 + 500 (4) = 12.500

G. ASPEK OPERASIONAL

1. Gambaran Umum

Dalam memproduksi keripik bayam diperlukan beberapa tahapan proses produksi mulai dari
persiapan bahan-bahan mentah sampai produk jadi. Bahan baku keripik bayam utamanya adalah sayur
bayam, garam, air, dan tepung terigu. Di samping bahan utama, juga ada beberapa bahan pendukung
yaitu bawang putih, ketumbar, kemiri dan minyak goreng.

2. Perencanaan pelaksanaan produksi

a. Perhitungan Bahan Baku dan Bahan Penolong dalam unit.

No Bahan Baku + Penolong Harga Harga Per unit

1 Sayur Bayam 2.000/ikat 500

2 Garam 1.500/1 kg 150


3 Air 750/5 liter 150

4 Minyak Goreng 6.000/liter 2.000

6 Bawang Putih 10.000/kg 250

7 Ketumbar 5.000/gr 150

8 Kemiri 2.000/sachset 100

TOTAL 3.400

b. Kebutuhan Bahan Baku dan Bahan Penolong per Tahun (rupiah).

Bahan Baku 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sayur Bayam 1.500.000 1.750.000 2.000.000 2.250.000 2.500.000 2.750.000

Garam 450.000 525.000 600.000 675.000 750.000 825.000

Air 450.000 525.000 600.000 675.000 750.000 825.000

Minyak 9.000.000 10.500.000 12.000.000 13.500.000 15.000.000 16.500.000


Goreng

Bawang 750.000 875.000 1.000.000 1.125.000 1.250.000 1.375.000


Putih

Ketumbar 450.000 525.000 600.000 675.000 750.000 825.000

Kemiri

TOTAL 12.600.000 14.700.000 16.800.000 18.900.000 21.000.000 23.100.000

c. Kapasitas Tenaga Kerja (2010-2015)

Jumlah Tenaga Kerja Kapasitas Per Hari Kapasitas Per Tahun

5 7 10.000

ASUMSI : Dalam 1 bulan terdapat 30 hari kerja

d. Penentuan Harga

Biaya bahan baku : Rp. 3.400

Biaya tenaga kerja : Rp. 2.000

Biaya lain-lain : Rp. 1.000


Harga jual produk : Rp. 6.500

*Keterangan: Untuk saat ini, harga jual produk keripik bayam seharga Rp. 5.000/100 gr

e. Gaji dan Upah

No Jenis Jumlah Jumlah Gaji / Total gaji 1 tahun


Pekerjaan Karyawan orang (per bulan)

1. Pemilik 1 orang - - -

2. Pemasaran 1 orang 100.000 100.000 1.200.000

3. Penyediaan 1 orang 100.000 100.000 1.200.000

4. Proses Awal 1 orang 80.000 80.000 960.000

5. Proses Akhir 1 orang 80.000 80.000 960.000

Jumlah 5 orang 4.320.000

H. STRUKTUR ORGANISASI

Tugas dan tanggung jawab pada masing-masing bagian, yakni :

1. Pemilik + Keuangan : pemilik bertugas dalam pengambilan keputusan, melakukan pengawasan


dan menyusun anggaran perusahaan sendiri, serta mencatat, mengatur, dan merencanakan masuknya
uang yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan, dan melakukan penyimpanan arsip-arsip atau
dokumen yang berhubungan dengan perusahaan itu sendiri.

2. Pemasaran : bertugas untuk memperluas pangsa pasar dalam mempromosikan produk keripik
bayam tersebut.

3. Produksi : bertugas untuk mengolah bahan mentah menjadi produk keripik bayam yang siap
dipasarkan. Tenaga kerja pada bagian produksi terdiri atas :

v Penyediaan bahan baku : tenaga kerja pada bagian ini bertugas menyediakan bahan mentah dan
bahan penolong yang digunakan sebagai bahan olahan produk.

v Proses awal dan Pengolahan Bumbu: tenaga kerja pada bagian ini bertugas membersihkan bayam,
pengolahan bumbu dan adonan untuk keripik.

v Proses akhir dan Pengemasan : tenaga kerja pada bagian ini bertugas memproses setelah keripik
diberi bumbu dan adonan yang selanjutnya digoreng dan didinginkan hingga minyaknya terpisah.
Selain itu juga bertugas mengemas hasil dari keripik yang telah digoreng.

I. ASPEK KEUANGAN
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai perusahaan secara
keseluruhan dan merupakan suatu aspek yang sangat penting untuk meneliti kelayakan suatu usaha.
Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang tepat agar perusahaan dapat melakukan efisiensi yang
selanjutnya dapat menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Penilaian aspek keuangan meliputi
penilaian sumberdana yang diperoleh, kebutuhan biaya investasi, estimasi pendapatan dan biaya
investasi selama beberapa periode termasuk jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur
investasi, proyeksi neraca, laporan rugi-laba dan arus kas untuk beberapa periode kedepan, serta
kriteria pemilihan investasi.

Maka pembahasan aspek keuangan pada home industri Keripik Bayam adalah sebagai berikut:

1. Kebutuhan dana investasi

Untuk menandai suatu kegiatan investasi maka diperlukan dana yang relatif besar. Dana
tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber dana yang ada, yaitu dari modal sendiri atau modal
yang berasal dari pinjaman pihak kedua. Sumber dana pada Industri ini adalah modal sendiri yang
dikeluarkan oleh pemilik yaitu sebesar Rp. 2.500.000 yang kemudian digunakan sebagai modal awal
untuk memulai usaha.Modal tersebut tidak termasuk aktiva tetap berupa tanah dan rumah yang
dijadikan sebagai tempat usaha karena tanah dan rumah yang dijadikan tempat usaha merupakan
rumah pribadi pemilik usaha.

JENIS INVESTASI Jumlah HARGA (Rp.)

Kompor dan Gas 3kg 2 300.000

Sutil 2 50.000

Wajan 2 80.000

Peralatan lain - 200.000

Jumlah 630.000

Penyusutan per tahun 3% = 3% x Rp. 630.000 = Rp. 18.900

2. Biaya Pokok Produksi

Biaya Pembelian Bahan Produk Keripik Bayam Tahun 2010-2015

Tahun Total Harga (Rp.) Jumlah


Penjualan (Rp.)
2010 10.000 3.400 34.000.000

2011 10.500 3.400 35.700.000

2012 11.000 3.400 37.400.000

2013 11.500 3.450 39.675.000

2014 12.000 3.450 41.400.000

2015 12.500 3.450 43.125.000

Biaya Tenaga Kerja

GAJI TAHUN (Rp.)

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Pemasaran 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.300.000 1.300.000 1.300.000

Penyediaan 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000

Proses Awal + 960.000 960.000 960.000 965.000 965.000 965.000


Pengolahan
Bumbu

Proses Akhir + 960.000 960.000 960.000 970.000 965.000 965.000


Pengemasan

TOTAL 4.320.000 4.320.000 4.320.000 4.485.000 4.485.000 4.485.000

3. Proyeksi Pendapatan

Penjualan Keripik Bayam Tahun 2010 – 2015

Tahun Total Penjualan Harga (Rp.) Jumlah (Rp.)


2010 10.000 5.000 50.000.000

2011 10.500 5.000 52.500.000

2012 11.000 5.000 55.000.000

2013 11.500 5.000 57.500.000

2014 12.000 5.000 60.000.000

2015 12.500 5.000 62.500.000

4. Neraca

KETERANGAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Aktiva:

Kas 9.361.100 10.161.100 10.961.100 10.971.100 11.746.100 12.521.100

Aktiva Tetap 630.000 611.100 592.200 583.300 554.400 535.500

(Penyusutan) 18.900 18.900 18.900 18.900 18.900 18.900

Total Aktiva 9.972.200 10.753.300 11.534.400 11.535.500 12.281.600 13.037.700

Pasiva:

Laba Usaha 9.267.489 10.059.489 10.851.489 10.861.389 11.628.639 12.395.889

Modal 704.711 693.811 682.911 674.111 652.961 641.811

Total Pasiva 9.972.200 10.753.300 11.534.400 11.535.500 12.281.600 13.037.700

5. Laporan Laba Rugi

Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Penjualan 50.000.000 52.500.000 55.000.000 57.500.000 60.000.000 62.500.000

HPP:

B. Bahan Baku 34.000.000 35.700.000 37.400.000 39.675.000 41.400.000 43.125.000


B. Tenaga Kerja 4.320.000 4.320.000 4.320.000 4.485.000 4.485.000 4.485.000

Laba Kotor 11.680.000 12.480.000 13.280.000 13.340.000 14.115.000 14.890.000

B. Operasional:

B. Listrik & Air 900.000 900.000 900.000 900.000 900.000 900.000

B. Telp 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000

B. Penyusutan 18.900 18.900 18.900 18.900 18.900 18.900

B. Pemasaran 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000

Laba Sebelum Pajak 9.361.100 10.161.100 10.961.100 10.971.100 11.746.100 12.521.100

Pajak 1% 93.611 101.611 109.611 109.711 117.461 125.211

Laba Bersih 9.267.489 10.059.489 10.851.489 10.861.389 11.628.639 12.395.889

6. Arus Kas

Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Penerimaan Kas

Penjualan 50.000.000 52.500.000 55.000.000 57.500.000 60.000.000 62.500.000

Jumlah Penerimaan Kas 50.000.000 52.500.000 55.000.000 57.500.000 60.000.000 62.500.000

Pengeluaran Kas

HPP:

Biaya Bahan Baku 34.000.000 35.700.000 37.400.000 39.675.000 41.400.000 43.125.000

Biaya Tenaga Kerja 4.320.000 4.320.000 4.320.000 4.485.000 4.485.000 4.485.000

Biaya Operasional 1.118.900 1.118.900 1.118.900 1.118.900 1.118.900 1.118.900

Biaya Pemasaran 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000

Jumlah Pengeluaran Kas 40.638.900 42.338.900 44.038.900 46.528.900 48.253.900 49.978.900

Saldo Kas 9.361.100 10.161.100 10.961.100 10.971.100 11.746.100 12.521.100

7. Analisis Investasi

a. Analisa BEP (Break Event Point)

Break Event Point dapat diartikan dimana di dalam operasi perusahaan tidak memperoleh
laba dan tidak menderita rugi (penghasilan = total biaya).
Untuk menghitung BEP, harus diketahui terlebih dahulu biaya tetap dan biaya variabelnya.

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap tidak berubah dalam tingkatan output tertentu,
tetapi untuk setiap satuan produksi akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan produksi.

Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya akan naik turun sebanding dengan hasil produksi
atau volume kegiatan sedangkan untuk setiap satuan produksi akan tetap.

· Dalam hal ini, biaya tetap yang digunakan senilai dengan investasi yang dipakai yaitu sebesar
Rp. 630.000,-

· Sedangkan untuk biaya variabel per unit dihitung berdasarkan tingkat penggunaan bahan baku
dan bahan penolong dari setiap produk keripik bayam.

 BEP dalam Unit

Biaya tetap / (harga jual per unit – biaya variabel per unit)

630.000 / (5.000 – 3.400)

630.000 / 1.600

394 unit

 BEP dalam Rupiah

Biaya tetap / {1 - (biaya variabel per unit / harga jual per unit)}

630.000 / {1 - (3.400 / 5.000)

630.000 / (1 – 0,68)

630.000 / 0,32

Rp 1.968.750

b. Payback Period

Payback period adalah periode waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi pada
proyek. Semakin pendek jangka waktu kembalinya investasi, semakin baik suatu investasi.

Tahun Proyek Kumulatif

0 (630.000) -

1 9.361.100 9.361.100

2 10.161.100 19.522.200

3 10.961.100 30.483.300
4 10.971.100 41.454.400

5 12.521.100 53.975.500

630.000 - 9.361.100
PP = 2 +
53.975.500 - 9.361.100

-8.731.100
= 2 +
44.614.400

= 2 + -0.1957014

= 1,81

Jadi, payback periodenya adalah 1,81 tahun atau 1 tahun 8 bulan. Berdasarkan teori, hal ini masih
terbilang menguntungkan atau tingkat pengembalian investasi masih terjangkau. Tetapi jika dilihat
secara kenyataan, jangka waktu tersebut terbilang cukup lama bagi suatu usaha dan kurang produktif.

c. Profitability Index

Profitability Index (PI) adalah present value aliran kas masuk dibagi dengan present value aliran kas
keluar. Keputusan investasi adalah sebagai berikut ini.

PI > 1 usulan investasi diterima

PI < 1 usulan investasi ditolak

Tahun Proyek PV, 10% PV Kumulatif

0 (630.000) 1 (630.000) -

1 9.361.100 0.9091 8.510.176 8.510.176

2 10.161.100 0.8264 8.397.133 16.907.309

3 10.961.100 0.7513 8.235.074 25.142.383

4 10.971.100 0.6830 7.493.261 32.635.644

5 12.521.100 0.6209 7.774.350 40.409.994


PV Cash in flow
PI =
PV Cash out flow

40.409.994
=
630.000

= 64,142847

Maka dengan nilai profitability index sebesar 64,2 maka investasi ini dapat diterima.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Ditinjau dari aspek pemasaran, segmentasi pasar yang dituju produk dapat dikonsumsi
seluruh kalangan masyarakat, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Wilayah yang dituju untuk
industri ini pun belum cukup luas.

Untuk peluang pasar sendiri dapat terlihat dari Analisis SWOT, dimana masih jarang pesaing produk
sejenis sehingga usaha ini dapat bersaing dan mengutamakan kualitas serta rasa dari produk. Bahan
yang digunakan pun sama sekali tidak menggunakan bahan kimia atau pengawet serta penyedap rasa
instant. Oleh karena itu, diharapkan keripik ini mampu menarik minat pasar serta dapat menggugah
selera bagi masyarakat yang kurang suka makan sayur menjadi suka, dengan mengkonsumsi keripik
bayam ini.

Dari analisis keuangan, dapat dilihat bahwa titik impas (penghasilan = total biaya) melalui
perhitungan BEP (Break Event Point) adalah sebanyak 394 bungkus. Dari hasil perhitungan analisis
payback periode ditemukan hasil sebesar 1 tahun 8 bulan untuk tingkat pengembalian investasi.
Sebenarnya secara teori cukup menguntungkan, tetapi pada prakteknya jenis waktu tersebut terbilang
lama dalam suatu usaha untuk pengembalian tingkat investasi.

B. SARAN

1. Kedepannya nanti keripik bayam ini perlu adanya inovasi baik dari segi rasa, bentuk maupun
kemasan, karena selera dari konsumen seiring perubahan waktu pasti akan berubah.

2. Perlu adanya rincian biaya secara real (untuk sekarang masih sekedar ramalan) agar diketahui
indeks pengembalian investasi dan keuntungan secara detail sehingga bisa ditarik kesimpulan apakah
usaha ini menguntungkan atau tidak.

TUGAS
KEWIRAUSAHAAN
Oleh :
Fadhilah Mardhatillah
PO 71.4.203.15.1.011

Prodi D.IV
JURUSAN ANALIS KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR


2018

MAKALAH SITOHISTOLOGI
(JARINGAN IKAT LONGGAR)
Oleh :
KELOMPOK 1
1. A. Israwati Mansyur

2. Fadhilah Mardhatillah

3. Husnul Inayah

4. Junaedi Nasir

5. Mutmainnah

6. Putri Rahmah Nur

7. Ulandhary

Prodi D.IV
JURUSAN ANALIS KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR


2018

Anda mungkin juga menyukai