Dokumen

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk

melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau,


supaya kita hidup di dalamnya.

~ Efesus 2:10

Boleh saya buat pengakuan? Kadang saat saya merasa 'down', saya ragu
apakah saya cukup baik? Apakah saya berharga? Apakah perut saya terlalu
gendut? Atau apakah saya sudah berubah menjadi seperti Yesus, mungkin
sedikit saja? Kadang saya melihat kaca dan muncul semua pertanyaan itu,
saya tidak bisa melihat wajah Yesus di kaca itu. Sebaliknya saya hanya
melihat seorang perempuan yang penuh dengan berbagai kelemahan,
kekurangan dan kegagalan.

Apakah kamu pernah merasakan seperti yang saya rasakan itu?

Berbagai usaha saya lakukan untuk memperbaiki diri, mulai dengan


membuat daftar apa saja yang harus dilakukan, olahraga, mengampuni,
membaca buku, make over, potong rambut dan masih banyak lagi. Namun
semua hal itu tidak selalu seperti yang direncanakan, kadang berakhir
hanya sebagai sebuah 'daftar yang harus dilakukan' saja. Sama seperti
kamu, saya ingin merasakan damai dengan diri sendiri, dan menjalani hari
dengan penuh optimisme.

Namun bagaimana bisa jika saya memiliki banyak keraguan tentang siapa
diri saya?

Sebuah kebenaran yang sudah lama saya tahu namun saya lupakan
muncul, "Jati diri kita tidak berdasarkan apa kata orang atau bahkan apa
yang kita katakan tentang diri sendiri, namun apa yang Tuhan katakan
tentang kita, karena Dialah pencipta kita, Dia yang tahu siapa diri kita dan
seberapa berharga diri kita."

Jadi inilah yang saya lakukan, saya ingatkan diri saya apa yang Tuhan
katakan tentang siapa saya:

1. Saya cantik

2. Saya berharga

3. Saya dicintai Tuhan

Ketika kita menyadari ketiga hal ini, maka cara pandang kita akan berubah,
pengharapan kita akan bangkit, dan kasih akan mengalir dengan deras dari
dalam hati kita ke luar.
Jika kamu seperti saya, maka kamu harus tahu apa yang Tuhan (Bapa kita)
katakan tentang siapa kamu. Coba kamu baca pelan-pelan apa saja yang
Bapa di Sorga katakan ini ya:

- Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku
laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang
Mahakuasa. (2 Korintus 6:18)

- Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela padamu. (Kidung
Agung 4:7)

- Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari


depan. (Amsal 31:25)

- Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan TUHAN dan serban


kerajaan di tangan Allahmu. (Yesaya 62:3)

- Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-


tembokmu tetap di ruang mata-Ku. (Yesaya 49:16)

- Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut


ada di lidahnya. (Amsal 31:26)

- Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri,


dan tidak akan malu tersipu-sipu. (Mazmur 34:5)

- Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku


dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena
kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-
benar menyadarinya.Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku
dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian
bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan
dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum
ada satupun dari padanya. (Mazmur 139:13-16)

- Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan
kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana. (Lukas 1:45)

- Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu
dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi,
meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu
menderita seketika lamanya. (1 Petrus 5:10)

- Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang
kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu
keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: (1 Petrus 2:9)

- Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan


manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam
kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.(Efesus 4:23-24)

Mengetahui siapa kita dipandangan Allah, mengubah bukan hanya hati kita,
namun juga wajah kita, sikap kita dan cara kita bertindak. Wajah yang
sebelumnya penuh keraguan dan takut akan berubah menjadi ceria, penuh
optimisme. Sikap kita yang biasanya penuh rasa bersalah dan kalah akan
berubah menjadi sikap seorang pemenang. Tindakan kita pun otomatis
akan berubah, kita akan lebih sering tersenyum, mengatakan hal positif
dan penuh percaya diri.

Jadi, jangan lupa siapa dirimu di hadapan Allah ya! Kamu adalah anak Allah
yang sudah ditebus dengan darah Yesus Kristus yang mahal. Kamu
berharga dan mulia dan Tuhan sudah menyiapkan sebuah rencana yang
indah untukmu.
Kepercayaan diri adalah hal yang sangat indah, yang menguatkan kita untuk menghadapi
hidup dengan keberanian, keterbukaan dan kejujuran. Orang Kristen dengan kepercayaan
diri yakin bahwa mereka dicintai, berharga, dan aman dalam rencana Tuhan bagi hidup
mereka. Saat kita merasa aman, kita akan lebih mudah melangkah keluar dan
mencoba hal-hal baru, walaupun mungkin kita membuat beberapa kesalahan di
sepanjang perjalanan. Kepercayaan diri memampukan kita untuk bergerak maju sambil
mengharapkan kesuksesan dibanding sambil mengkhawatirkan kegagalan. Hal ini sangat
esensial dalam memenuhi rencana Tuhan bagi hidup kita.

Saya yakin bahwa salah satu dari hal-hal utama yang menghalangi kita sehingga kita tidak
bisa berjalan dengan kepercayaan diri seperti yang Tuhan inginkan bagi kita adalah
karena keraguan terhadap diri sendiri. Ketidakmampuan kita untuk percaya pada diri
sendiri mengikat kita dan menutup kemungkinan kita untuk menjadi sukses. Meragukan
diri sendiri dan percaya diri tidak berjalan bersamaan, mereka saling melawan satu sama
lain. Karena itu, kita harus mengidentifikasi akar dari keraguan terhadap diri sendiri ini
dan mengerti bagaimana mengembangkan kepercayaan diri kita di dalam Kristus.

Keraguan Terhadap Diri Sendiri Berakar Dari Ketakutan

Keraguan terhadap diri sendiri adalah jenis ketakutan yang menyiksa, yang menyebabkan
kita takut untuk membuat kesalahan atau membuat keputusan yang salah. Bagi
kebanyakan orang, hal ini berakar dari fakta bahwa mereka mempunyai perasaan yang
salah tentang siapa diri mereka sebenarnya. Perasaan yang berakar dalam ini seringkali
menahan kita untuk menerima diri kita sendiri dan mempunyai kepercayaan diri yang kita
butuhkan untuk membuat berbagai keputusan. Hasilnya? Kita hanya hidup dalam
kebingungan dan kebimbangan karena kita begitu takut untuk berbuat salah.

Orang yang ragu terhadap dirinya sendiri sama dengan orang yang
bimbang dan mendua hati. Alkitab menyatakan dalamYakobus 1:5-8,
bahwa Tuhan tidak dapat menjawab doa dari seseorang yang mendua hati
karena dia tidak stabil dalam segala jalannya. Keraguan terhadap diri
sendiri dapat menyebabkan kita kembali ke belakang dan bersembunyi,
daripada bergerak maju ke arah yang Tuhan tunjukkan bagi kita. Kembali ke belakang
merupakan tindakan dan respon terhadap rasa takut. Tuhan akan memberikan respon
ketika kita bertindak dalam iman, bukan dalam ketakutan.

Sementara musuh menggunakan rasa takut untuk mencobai dan menghalangi kemajuan
kita serta mencuri tujuan dan fokus kita, Tuhan bekerja melalui iman untuk
memenuhi panggilanNya atas hidup kita.

2 Timotius 1:7

Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang
membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

Langkah pertama untuk berjalan dalam kepercayaan diri adalah memperbaharui pikiran
kita dengan tidak mengijinkan ketakutan memimpin hidup kita. Ketika kita menetapkan
langkah untuk berjalan dalam Roh-Nya (kekuatan, kasih, dan ketertiban), maka kita akan
mulai hidup dalam kepercayaan diri yang tak tergoncangkan, yang hanya bisa kita
temukan di dalam Dia.

Kepercayaan Diri Berakar Dari Iman

Saya ingin menegaskan sekali lagi bahwa kepercayaan diri kita harus berada di dalam
Kristus sendiri, bukan dalam diri kita, bukan dalam diri orang lain, dan bukan di dalam
dunia atau sistemnya. Kepercayaan diri kita harus berakar dalam keyakinan akan
cinta-Nya yang tanpa syarat kepada kita. Tanpa kepercayaan diri yang datang dari
pengetahuan kita akan seberapa besar cinta-Nya pada kita, kita tidak akan pernah dapat
menikmati hidup kita ataupun hubungan kita dengan-Nya.

Keraguan adalah rasa takut untuk membuat kesalahan dan mempunyai pikiran-pikiran
negatif tentang hal-hal yang terjadi pada kita. Sementara kepercayaan diri
adalah mempunyai iman di dalam cinta-Nya untuk kita. Iman mengharapkan
terjadinya hal-hal baik serta memampukan kita untuk menghadapi kesalahan-kesalahan
yang kita perbuat dan untuk merasa aman, hidup tanpa kekuatiran atau ketakutan.
Keyakinan bahwa kita dapat mencapai sukses dengan perkenanan-Nya, membantu kita
menghadapi dan menangani setiap tantangan yang kita jumpai dalam hidup kita.

Seiring dengan meningkatnya pengertian kita akan kasih dan perkenanan


Tuhan, level kepercayaan diri kita juga akan meningkat. Sebagai hasilnya, kita akan
menjadi lebih nyaman dengan siapa diri kita yang sebenarnya dan mampu menjalani
kehidupan dengan keyakinan bahwa kita dapat menangani apapun yang ada di depan kita.

1 Yohanes 4:18

Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan;
sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di
dalam kasih.

Saat Anda dan saya memilih untuk tetap memandang-Nya, cinta-Nya pada kita akan
menghilangkan rasa takut dan ragu terhadap diri sendiri, memampukan kita untuk
menunggu dengan harapan, dengan keyakinan bahwa Dia mempunyai rencana akan hal-
hal yang baik untuk kehidupan kita.

Menjadi Percaya Diri Di Dalam Kristus

Kita hanya bisa percaya diri selama kita percaya dan mengandalkan kekuatan Kristus yang
hidup dalam kita.

Filipi 4:13
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Kepercayaan diri adalah keyakinan bahwa kita dapat melakukan segala sesuatu yang
Tuhan minta untuk kita lakukan karena kasih karunia-Nya. Melalui kekuatan-Nya kita
dapat mengalahkan keraguan terhadap diri sendiri dan pikiran yang negatif.

Bertahun-tahun yang lalu saya mempunyai masalah yang serius dengan kekurangan rasa
percaya diri karena saya tumbuh dalam keluarga yang hancur. Ayah saya adalah seorang
pecandu alkohol dengan temperamen yang tinggi. Dia telah menyakiti saya secara mental,
fisik, emosional dan seksual. Saat saya berusia 18 tahun, saya telah mengalami banyak
kesakitan dan kekecewaan. Tidak ada satupun yang saya harapkan terjadi di dalam
kehidupan saya. Sehingga saya bertumbuh dengan mengharapkan terjadinya hal-hal
buruk. Saya berpikir bahwa jika saya mengharapkan hal-hal yang buruk, maka saya tidak
akan merasa kecewa jika hal-hal itu terjadi. Saya mengira dengan meninggalkan rumah
masalah saya akan selesai, jadi saya pergi dari rumah ketika saya berumur 18 tahun. Apa
yang tidak saya sadari adalah sebenarnya saya membawa masalah itu dalam diri
saya. Pikiran, keinginan dan emosi saya telah rusak dan terluka.

Saya adalah seorang yang patah hati dan penuh keraguan terhadap diri sendiri dengan
karakter yang sangat negatif. Meski saya percaya kepada Tuhan dan memohon
pertolongan-Nya, saya tidak tahu apa-apa tentang iman. Saya tidak mengerti bagaimana
berdoa dengan iman seperti yang tertulis dalam Alkitab. Saya harus belajar banyak untuk
mempercayai Tuhan dan mendapatkan kepercayaan diri di dalam Kristus. Saya sangat
bersyukur Tuhan telah mengubah saya dalam tahun-tahun selanjutnya, memulihkan saya,
dan memberikan kehidupan yang layak kepada saya. Dia telah membebaskan saya dari
ketakutan, sikap negatif dan keraguan terhadap diri sendiri. Dia telah memberikan
kesempatan kepada saya untuk menolong orang lain yang juga bergumul dengan masalah
yang sama. Saya telah belajar bahwa saya bisa berkata TIDAK kepada ketakutan dan
keraguan terhadap diri sendiri, begitu juga dengan Anda. Pilihan ada di tangan Anda.
Ketika ketakutan mengetuk pintu Anda, Anda bisa menjawabnya dengan iman, dan ketika
keraguan terhadap diri sendiri mengetuk pintu, Anda bisa menjawabnya dengan
kepercayaan diri!

Kekuatan Dari Keputusan

Tuhan menciptakan setiap kita dengan kehendak bebas. Sebagai orang


percaya, kita dapat mengalahkan semua hal negatif yang iblis rencanakan bagi kita
dengan melatih kekuatan kita untuk sepakat dengan Tuhan dan janji-janji-Nya. Seberapa
besarpun keraguan yang kita rasakan, kita dapat memutuskan untuk tetap maju dalam
iman, percaya diri dalam Tuhan dan firman-Nya. DalamYosua 24:15 kita melihat Yosua
memilih untuk melayani Tuhan. Dia tidak mendasarkan keputusannya atas apa yang
dilakukan orang lain atau bagaimana perasaannya, dia mendasarkan kepercayaan dirinya
kepada janji-janji Tuhan.

Jika kita percaya bahwa Tuhan di dalam kita, memimpin dan membimbing kita karena kita
meminta-Nya, maka kita seharusnya mempunyai kepercayaan diri bahwa Dialah yang
mengarahkan hidup kita. Anda dan saya harus memilih untuk percaya dalam janji-Nya,
bukan pendapat orang lain atau bahkan pikiran dan perasaan kita sendiri. Dengan kata
lain, kita tidak perlu merasa percaya diri karena kita bisa menjadi percaya diri. Kita hanya
perlu mempelajari firman-Nya sehingga kita bisa sepakat dengan apa yang dikatakan-Nya
dan melihat diri kita sendiri sebagaimana Dia melihat kita.

Mungkin Anda mempunyai hal-hal negatif yang tersimpan dalam pikiran Anda seperti saya
dulu, tapi Tuhan bisa mengubah semuanya itu. Dalam Yohanes 16:24 kita diperintahkan
untuk meminta kepada Tuhan hal-hal yang Dia telah janjikan pada kita. Jika Anda dan
saya merasa tidak layak, kita tidak mungkin memintanya dengan iman atau dengan
percaya diri bahwa kita akan menerima apa yang kita minta. Mengapa? Karena keraguan
terhadap diri sendiri akan selalu menghalangi kita untuk menerima yang terbaik dari
Tuhan. Namun dengan memilih untuk sepakat dengan firman-Nya dan mempunyai
kepercayaan diri di dalam Kristus, kita dapat menerima anugrah Tuhan yang terbaik dalam
hidup kita. Jika Anda mau menikmati yang terbaik itu, mulailah membuat keputusan untuk
melawan ketakutan dan mempercayai Dia.

Mazmur 56:4

Kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut.
Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?

Ketika Anda secara konsisten memilih untuk mengandalkan Tuhan, mempercayai apa
yang firman-Nya katakan tentang Anda lebih daripada kata-kata orang lain atau perasaan
Anda, Anda akan menghabiskan semakin sedikit waktu untuk meragukan diri sendiri.

Melihat Apa Yang Tuhan Lihat

Tuhan berkata bahwa Anda dan saya berharga, diciptakan dalam rahim ibu kita dengan
tangan-Nya sendiri. Kita memiliki tujuan di dunia ini. Tuhan berkata bahwa Dia memanggil
kita dengan nama kita dan kita adalah kepunyaan-Nya. Ambil waktu sejenak dan lihatlah
ke dalam hati Anda, apa yang Anda lihat di sana? Apakah Anda dipenuhi dengan keraguan
ataukah kepercayaan diri yang datang dari pengenalan yang dalam akan Tuhan dan kasih-
Nya yang tak bersyarat bagi Anda? Jika jawaban Anda tidak sejalan dengan firman-Nya,
saya mau mendorong Anda untuk mulai memperbarui pikiran Anda tentang bagaimana
Tuhan memandang Anda. Jangan biarkan perasaan memimpin kehidupan Anda lagi. Ambil
langkah iman dan mulailah mempercayai Tuhan hari ini. Pilihlah untuk sepakat dengan-
Nya dan percaya bahwa Anda sangat berharga. Dia mempunyai rancangan masa depan
yang hebat untuk Anda, dan itu dimulai sekarang!
Yeremia 1: 4 – 19

“Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda tetapi


jadilah teladan bagi orang-orang percaya…” (I Timotius 4: 12)

Ada seorang gadis yang kecewa dengan dirinya sendiri karena tidak cantik. Ia
putus asa dan malu apabila bertemu dengan teman-temannya yang cantik-cantik
atau bertemu dengan teman-teman prianya. Tetapi ketika ia bertumbuh dewasa,
sikapnya berubah. Ia bertekad pada dirinya sendiri, “Saya sadar bahwa wajah saya
yang tidak cantik merupakan anugerah yang terselubung. Hal ini memaksa saya
mengembangkan daya-daya dan kekuatan batin yang ada dalam diriku. Saya harus
sadar bahwa seorang wanita yang tidak dapat mengandalkan kecantikannya, harus
bekerja keras untuk mendapatkan keuntungan.” Gadis itu tidak lain adalah Golda
Meir, yang kemudian menjadi Perdana Menteri wanita Israel. Ia tidak hanya
menerima diri apa adanya melainkan juga berbahagia atas dirinya.

Salah satu “penyakit” yang sering melanda remaja adalah perasaan rendah diri atau
minder. Seseorang dapat dikatakan mempunyai perasan rendah diri atau minder
kalau dalam dirinya selalu timbul keragu-raguan yang terus-menerus mengenai
dirinya sendiri, selalu merasa dirinya tidak mampu mengerjakan sesuatu padahal
sebenarnya sanggup. Seseorang dapat mempunyai perasaan minder kalau selalu
memusatkan perhatian pada kelemahan-kelemahan dirinya, membanding-
bandingkan dirinya dengan orang lain dan selalu merasa orang lain lebih dari
dirinya, entah itu lebih pandai, lebih cantik, lebih tampan, lebih kaya dan
sebagainya.

Ketika Tuhan memanggil Yeremia sebagai nabi, dia juga mempunyai perasaan
rendah diri atau minder sehingga secara spontan ia menolak panggilan Tuhan.
Yeremia merasa dirinya tidak mampu untuk menjalankan tugas sebagai nabi.
Yeremia menilai dirinya sendiri tidak mempunyai persyaratan sebagai nabi, baik
dari segi fisik, pengalaman maupun kemampuan. Rupanya Yermia kurang
menghargai dirinya sendiri. Ia hanya memusatkan perhatian pada kelemahan-
kelemahan dirinya dalam segi kemampuan dan fisiknya.

Tetapi Allah mengenal betul siapa Yeremia. Allah sangat menghargai diri
Yeremia. Alah mau memakai Yeremia untuk melaksanakan tugas pengutusanNya
sebagai nabi. Yeremia tidak boleh merasa ragu-ragu terhadap kemampuan dirinya
karena Alah siap menolong dirinya mngatasi kelemahan yang ada dalam dirinya
itu. Yeremia tidak boleh merasa ragu-ragu terhadap dirinya karena
kemampuannya sebagai nabi tidak dapat dinilai dari keadan fisiknya dan umurnya
saja.

Allah memperlihatkan kepada Yeremia pertolonganNya untuk mengatasi


kelemahan Yeremia karena ketidak percayan dirinya (ayat 9), Allah juga
menghargai diri Yeremia dan memberikan kepercayaan besar dengan
mengangkatnya sebagai nabi atas segala bangsa-bangsa dan kerajaan (ayat 10);
serta Allah juga berjanji akan selalu menolong dan menyertai dalam melaksanakan
tugasnya sebagai nabi (ayat 18-19).

Setelah mendapatkan janji pertolongan dari Tuhan maka Yeremia mau menerima
tugas panggilan sebagai nabi dengan kepercayaan diri yang kuat. Ia berani tampil
dan siap menghadapi keadaan apa saja dalam rangka melaksanakan tugas
panggilannya sebagai nabi.

Sebagai manusia sering kali kita bersikap rendah diri atau minder. Aplagi dalam
usia remaja perasaan minder atau rendah diri itu sering muncul dan menguasai
seorang remaja. Mungkin karena ia kurang pandai, kurang cantik, kurang tampan,
kurang tinggi dan lain sebagainya.

Agar kita dapat mengatasi perasaan minder atau rendah diri yang ada dalam diri
kita maka ada beberapa hal yang perlu ada dalam diri kita, yaitu:

 Perasaan minder itu sedikit demi sedikit perlu dihilangkan agar hidup kita lebih
bahagia dan berguna bagi sesama. Bagaimana mungkin kita dapat merasa
bahagia dan berguna bagi sesama dalam hidup kalau kita selalu merasa tidak
mampu melakukan apa-apa dan selalu melihat kekurangan diri kita.
 Ingatlah! Perasan minder bukanlah pembawaan sejak lahir. Perasaan ini ada
karena terlalu memusatkan perhatian kepada klemahan-kelemahan diri kita.
Memang tidak ada orang yang sempurna. Tetapi juga tidak ada orang yang
tidak mempunyai kelebihan yang dapat dibanggakan. Oleh sebab itu, kita perlu
mengenali apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan diri kita baik secara
pribadi maupun dengan bantuan orang lain, seperti teman, guru atau orangtua.
 Setelah kita mengenal diri kita dengan segala kekuatan dan kelemahan yang
kita miliki, maka kita perlu menerima diri. Menerima diri berarti kita
menghargai diri sebagaimana Tuhan juga telah menghargai kita. Allah
mempunyai rencana dan tugas khusus yang berbeda-beda pada setiap kita
pada saat Tuhan menjadikan kita. Oleh sebab itu, kita harus selalu berusaha
memperbaiki, mengembangkan dan menyempurnakan diri kita.
 Setiap ada kesempatan janganlah takut untuk mencoba memperbaiki,
mengembangkan dan menyempurnakan diri. Hal ini memang bukan hal yang
mudah, tetapi Tuhan pasti bersedia menolong dan memberikan kekuatan
kepada kita melalui doa kita kepadaNya.
 Apabila kita mempunyai rasa percaya diri, maka kita akan lebih bahagia karena
mampu mengembangkan hubungan yang baik dengan orang lain sehingga
hidup kita berguna bagi Tuhan dan sesama. Selain itu, apabila keyakinan diri
kita bertambah maka kemampuan kita juga bertambah.
Tuhan menginginkan kita agar menjadi orang yang mempunyai rasa perca diri
yang kuat. Oleh sebab itu, jadilah remaja-remaja kristen yang percaya diri (atau
PD) atau “PD aja lagi.” Sebab remaja kristen yang seperti ini yang akan mampu
berbuat sesuatu bagi dirinya sendiri, gereja dan sesama. Dan remaja seperti ini juga
yang siap menjadi terang Kristus dimana pun ia berada. Amin.

Have a blessed Sunday,

Pdt. Jotje Hanri Karuh

Anda mungkin juga menyukai