1
Sebuah ember berikut isinya bermassa m = 20 kg dihubungkan dengan tali pada sebuah katrol
berbentuk silinder pejal bermassa M = 10 kg. Ember mula-mula ditahan dalam kondisi diam
kemudian dilepaskan.
Tinjau katrol :
(Persamaan 1)
Tinjau benda m :
(Persamaan 2)
Gabung 1 dan 2:
Soal No. 2
Dua buah ember dihubungkan dengan tali dan katrol berjari-jari 10 cm, ditahan dalam kondisi diam
kemudian dilepas seperti gambar berikut!
Pembahasan
a) percepatan gerak ember
Tinjau katrol
Tinjau ember 1
( Persamaan 2 )
Tinjau ember 2
( Persamaan 3 )
Gabung 2 dan 3
( Persamaan 4 )
Gabung 1 dan 4
Soal No. 3
Sebuah katrol silinder pejal dengan massa M = 4 kg berjari-jari 20 cm dihubungkan dengan dua buah
massa m1 = 5 kg dan m2 = 3 kg m1 = 3 kg dan m2 = 5 kg dalam kondisi tertahan diam kemudian
dilepaskan.
Pembahasan
Tinjau katrol M
( Persamaan 1 )
Tinjau m2
( Persamaan 2 )
Tinjau m1
( Persamaan 3 )
Gabung 2 dan 3
( Persamaan 4 )
Soal No. 4
Sebuah silinder pejal bermassa 10 kg berada diatas permukaan yang kasar ditarik gaya F = 50 N
seperti diperlihatkan gambar berikut!
( Persamaan 1 )
( Persamaan 2 )
Gabung 1 dan 2
Soal No. 5
Bola pejal bermassa 10 kg mula-mula diam kemudian dilepaskan dari ujung sebuah bidang miring
dan mulai bergerak transalasi rotasi. Jari-jari bola adalah 1 meter, dan ketinggian h = 28 m.
Pembahasan
Hukum Kekekalan Energi Mekanik :
Soal No. 6
Silinder pejal dengan jari-jari 5 cm bermassa 0,25 kg bertranslasi dengan kelajuan linear 4 m/s.
Tentukan energi kinetik silinder jika selain bertranslasi silinder juga berotasi!
Pembahasan
Data dari soal:
m = 0,25 kg
r = 5 cm = 0,05 m
v = 4 m/s
Ek =.....
Soal No. 7
Pada gambar di bawah roda katrol pejal C berputar melepaskan diri dari lilitan tali.
Massa roda C adalah 300 gram. Jika percepatan gravitasi adalah 10 m/s 2, maka tegangan tali T
adalah....
A. 1 N
B. 1,5 N
C. 2 N
D. 3,3 N
E. 4 N
(Soal Ebtanas 1999)
Pembahasan
Gaya yang bekerja pada katrol
(Persamaan 1)
(Persamaan 2)
Gabungkan
Jika jari-jari katrol adalah 20 cm, tentukan besarnya gaya F tersebut ! Gunakan momen inersia
katrol I = 1/2 Mr2
Pembahasan
Data
M = 4 kg
r = 20 cm = 0,2 m
α = 5 rad/s2
F =…
Gaya yang bekerja pada katrol dan jaraknya, gaya berat w, tidak usah diikutkan, karena posisinya
tepat di poros, jadi tidak menghasilkan putaran.
Jumlah torsi (perkalian gaya dengan jaraknya) harus sama dengan Iα. Sehingga
Soal No. 9
Sebuah silinder pejal dan sebuah bola pejal menggelinding pada suatu bidang miring dari keadaan
diam bersamaan. Ketinggian bidang miring adalah h meter.
a) Tentukan perbandingan kelajuan silinder dan bola saat tiba di dasar bidang miring.
b) Manakah yang tiba lebih dahulu di dasar bidang miring antara dua benda tersebut?
Pembahasan
Seperti soal nomor 5, kelajuan saat di dasar bidang.
Diterapkan untuk mencari perbandingan laju silinder dan laju bola, 2g dan h sama, sehingga tinggal
pengaruh n saja. Untuk silinder n = 1/2 dan untuk bola n = 2/5, diambil dari rumus momen inersia
masing-masing. Sehingga
a) perbandingannya:
b) laju bola lebih besar dari laju silinder, jadi sampai lebih dulu.
. Momentum Sudut
Momentum sudut (L) mempunyai persamaan dengan momentum linear (p). Momentum linear
merupakan hasil kali antara massa dengan kecepatan benda. Adapun momentum sudut adalah hasil
kali antara momen inersia dengan kecepatan sudut benda saat berputar. Secara matematis
momentum sudut dirumuskan sebagai berikut.
L= | ω
Keterangan:
| = momen inersia (kg m2)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
L = momentum sudut (kg m2/s)
sc2fis
Menurut rumusan tersebut dapat dipahami bahwa perubahan torsi yang terjadi pada suatu benda
merupakan laju perubahan momentum sudutnya.
Selain rumusan di atas gerak rotasi menurut hukum II Newton dapat dinyatakan sebagai berikut.
∑τ = │α
5. Hukum Kekekalan Momentum Sudut
Konsep hukum ini sebagai berikut.
“Jika torsi yang bekerja pada benda bernilai nol, momentum sudut total benda yang berotasi
besarnya tetap (konstan)”. Persamaan yang terkait dengan hukum ini yaitu:
∆L = 0
L0 = L1 = L2 = … … … = LN = konstan
| ω0 = | ω1 = | ω2 = … … … =| ωN = konstan
6. Hukum Kekekalan Energi pada GerakTranslasi dan Rotasi
Rumusan energi kinetik translasi:
sc3fis
sc4fis
sc5fis
sc6fis
Contoh Soal !
Baling-baling kipas angin berputar 25 rad/s. Jika momen inersia kipas angin 0,002 kg m2, tentukan
momentum sudut kipas angin tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
I= 0,002 kg m2
ω = 25 rad/s
Ditanyakan: L
Jawab:
L=Iω
= (0,002 kg m2)(25 rad/s)
= 0,05 kg m2/s
2. Tentukan titik berat benda berupa luasan seperti gambar di bawah ini.
Pembahasan :
Ingat bahwa untuk benda persegi, titik beratnya berada di tengah-tengah sebagai berikut : Dari gambar di
atas jelas terlihat bahwa koordinat titik berat dalam sumbu x adalah x = 4. Dengan begitu kita hanya harus
mencari ordinat y saja. Dari soal diketahui :
Pembahasan : Agar lebih mudah, kita gambarkan letak titik berat pada masing-masing benda. Kalau kita
perhatikan, benda di atas merupakan setengah lingkaran besar yang dipotong oleh dua buah setengah
lingkaran yang kecil
4. . Tentukan koordinat titik berat benda bervolume seperti gambar di bawah ini. Benda terdiri dari silinder
pejal dan setengah bola pejal.
Pembahasan :
Dari gambar langsung dapat kita tentukan bahwa titik koordinat x (absis) yaitu x = ½r. Akan tetapi agar lebih
paham, akan kita bahas bagaimana perhitungannya. Pada gambar diameter silinder dinyatakan dengan r
maka kita misalkan saja jari-jarinya R, dengan R = ½r. Tinggi tabung adalah 2r atau sama dengan 4R karena
r = 2R.
2. Tentukan koordinat titik berat benda berupa bidang seperti tampak pada gambar
Pembahasan :
Jika kita perhatikan gambar, maka koordinat x dapat kita jawab tanpa menggunakan rumus, yaitu x = 4 m.
Jadi kita tinggal menghitung ordinat y saja sebagai berikut :